TEKSTIL
Serat buatan dan serat alam (kapas) diubah menjadi barang jadi tekstil
dengan menggunakan serangkaian proses. Serat kapas dibersihkan
sebelum disatukan menjadi benang. Pemintalan mengubah serat menjadi
benang. Sebelum proses penenunan atau perajutan, benang buatan
maupun kapas dikanji agar serat menjadi kuat dan kaku. Zat kanji yang
lazim digunakan adalah pati, perekat gelatin, getah, polivinil alkohol (PVA)
dan karboksimetil selulosa (CMC). Penenunan, perajutan, pengikatan dan
laminasi merupakan proses kering.
SUMBER LIMBAH
JENIS LIMBAH
4. Tensioactive (surfactant)
PENANGANAN LIMBAH
Proses kontinyu lebih baik dari pada proses batch (tidak kontinyu)
Zat pewarna yang sedang dipakai akan menentukan sifat dan kadar
limbah proses pewarnaan. Pewarna dengan dasar pelarut harus diganti
pewarna dengan dasar air untuk mengurangi banyaknya fenol dalam
limbah. Bila digunakan pewarna yang mengandung logam seperti krom,
mungkin diperlukan reduksi kimia dan pengendapan dalam pengolahan
limbahnya. Proses penghilangan logam menghasilkan lumpur yang sukar
diolah dan sukar dibuang. Pewarnaan dengan permukaan kain yang
terbuka dapat mengurangi jumlah kehilangan pewarna yang tidak berarti.
PEMANFAATAN LIMBAH
Lumpur dari pengolahan fisik atau kimia harus dihilangkan airnya dengan
saringan plat atau saringan sabuk (belt filter). Jika pewarna yang dipakai
tidak mengandung krom atau logam lain, lumpur dapat ditebarkan diatas
tanah. Jika lumpur mengandung logam, maka ia harus disimpan ditempat
yang aman, sampai ada suatu tempat pengolahan limbah berbahaya yang
dikembangkan di Indonesia, dan yang ada pada saat ini adalah
Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B-3) di Cilengsi,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat.