STEP 1
--
STEP 2
1. persalinan
definisi
klasifikasi
factor yang mempengaruhi kehamilan
tanda-tanda
mekanisme persalinan (kala)
pengelolaan
2. air ketuban
definisi
ciri-ciri
fungsi
asalnya
ketuban pecah dini
kelainan pada air ketuban
3. macam-macam penyulit kehamilan
pre-eklamsi
a. definisi
b. etiologi
c. patofisiologi
d. manifestasi klinis
e. diagnosa
f. penatalaksanaan
g. komplikasi
DM gestasional
a. definisi
b. etiologi
c. patofisiologi
d. manifestasi klinis
e. diagnosa
f. penatalaksanaan
g. komplikasi
STEP 3
1. persalinan
definisi
proses pengeluaran hasil konsepsi, yang berupa janin dan uri, dapat hidup di
dunia luar lewat jalan lahir atau dengan jalan lain
klasifikasi
- per vaginam
- abdominal atau seksio
sebab-sebab
- teori penurunan hormone : penurunan estrogen dan progesterone
pembuluh darah kejang kontraksi uterus
- teori plasenta tua : penurunan kadar estrogen dan progesterone
kekejangan pembuluh darah
- teori distensi rahim : rahim membesar dan meregang iskemik otot-otot
rahim sirkulasi terganggu degenerasi plasenta
- teori iritasi mekanik : peregangan plexus servikalis jika tertekan dengan
kepala bayi kontraksi pada uterus
tanda-tanda
- dropping : kepala janin masuk panggul
- susah kencing tertekan oleh kepala janin
- kontraksi uterus
- perasaan sakit di perut dan pinggang
- keluarnya lendir disertai darah (blood show)
kala 4. pengawasan
pengawasan 1 jam stlh bayi lahir
untuk mengetahui tanda-tanda vital ibu : nadi, tekanan darah evaluasi ibu
uterus mengecil bayi dan plasenta sdh keluar
pengelolaan
kala 2. jika ibu mempunyai riwayat penyakit penyerta (hipertensi, dsb)
dilarang mengejan
2. air ketuban
definisi
cairan yang mengisi pada ruangan yang menempati selaput janin, terdiri dari
cairan amnion dan korion
ciri-ciri
- volume : 1000-1500 cc
- warna : putih keruh, air berwarna hijau : bayi letak sungsang
- bau : amis
- berasa : manis
- sifat : alkalis
- kandungan :
a. 98% : air
b. Sisanya : albumin, urea, asam urik, kreatinin
- mengandung lesitin dan sfingomielin
Fungsi
- untuk proteksi janin
- mencegah perlekatan janin dengan amnion
- agar janin dapat bergerak bebas
- mengetahui jenis kelamin
- mengetahui rhesus
Asalnya
- kencing janin
- transudasi darah ibu
- sekresi epitel amnion
- asal campuran
b. etiologi
infeksi / inflamasi
c. patofisiologi
infeksi / inlfamasi IL1 dan prostaglandin meningkat kolagenisasi
meningkat depolimerisasi (perubahan senyawa yang satu dengan yang
lain perubahan molekul dan sifat) selaput lendir menipis pecah
(tekanan intaruteri meningkat)
d. manifestasi klinis
e. diagnosa
o suhu badan ibu meningkat
o palpasi (VT) : tidak teraba selaputnya
o auskultasi : djj tidak terdengar (viable dan non viabel)
o kertas lakmus : kertas lakmus biru basa (ketuban), merah air seni
f. penatalaksanaan
konservatif
- rawat inap
- antibiotic : untuk mencegah infeksi
aktif
g. komplikasi
LI
kelainan pada air ketuban : LI
c. klasifikasi
o ringan
o sedang
o berat
d. patofisiologi
e. manifestasi klinis
f. diagnosa
g. penatalaksanaan
h. komplikasi
STEP 7
1. persalinan
definisi
suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang dapat hidup
kedunia luar dari rahim melalui jalan lahir.
Klasifikasi
MENURUT CARA PERSALINAN :
1. partus biasa (normal) = partus spontan
proses lahirnya bayi pada LBK dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat
serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsug kurang dari 24 jam.
2. partus luar biasa (abnormal)
ialah persalinan pervaginam dengan bantuan alat2 atau melalui dinding perut
dengan operasi caesarea
MENURUT TUA (UMUR) KEHAMILAN :
1. ABORTUS (KEGUGURAN) adalah terhentinya kehamilan sebelum janin dapat hidup
(viable), berat janin dibawah 1000 gr, tua kehamilan di bawah 28 minggu
2. PARTUS PREMATURUS adalah persalinan dari hasil kensepsi pada kehamilan 28-36
minggu, janin dapat hidup tapi premature, berat janin antara 1000-2500 gr
3. PARTUS MATURUS ATAU A TERM (CUKUP BULAN) adalah partus pada kehamilan 37-40
minggu, janin matur, berat badan diatas 2500 gr
4. PARTUS POSTMATURUS (SEROTINUS) adalah persalinan yang terjadi 2 minggu atau lebih
dari waktu partus yang ditaksir, janin disebut postmatur
5. PARTUS PRESIPATURUS adalah partus yang berlangsung cepat , mungkin dikamar
mandi, dll
6. PARTUS PERCOBAAN adalah suatu penilaian kemajuan persalinan untuk memperoleh
bukti tentang ada atau tidaknya disproporsi sefalopelvik
tanda-tanda
lightening atau settling atau dropping kepala turun memasuki PAP
terutama pada primigravida
perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun
perasaan sering2 atau susah kencing karena kandung kemih
tertekan oleh bagian terbawah janin
perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi lemah
dari uterus, kadang2 disebut “ false labor pains “
serviks menjd lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bertambah
bias bercampur darah ( bloody show )
( Sinopsis Obstetri, Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH )
KALA 1
Adalah waktu untuk pembukaan servix sampai menjadi pembukaan lengkap 10 cm.
In partu ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah, kerana servics mulai
membuka dan mendatar..
Kala 1 dibagi atas 2 fase:
1. fase laten: dimana pembukaan servics berlangsung lambat; sampai pembukaan 3 cm
berlangsung dalam 7-8 jam
2. fase aktif: berlangsung selama 6 jam dan dibagi ay=tas 3 sub fase:
- periode akselerasi : berlangsung selama 2 jam, pembukaab menjaid 4cm
- periode dilatasi maksimal : selama 2 jam pembukaaan berlangsung cepat menjadi 9cm
-periode deselerasi: berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan 10 cm/lengkap.
KALA 2
pengeluaran janin, his terkoordinir, kuat, cepat, dan lebih lama
Kepala janin telah turun masuk ruangan panggul rasa mengejan.
kepala janin mulai kelihatan vulva membuka dan perineum meregang. Dengan his
mengejan yang terpimpin, akan lahirlah kepala, diikuti oleh seluruh badan janin.
Kala 2 pada primi : 1,5-2 jam, pada multi 0,5-1 jam
KALA 3
Setelah lahir, kontraksi rahim istirahat sebentar.
Uterus teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat dan berisi plasenta
Beberapa saat kemudian, timbul his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu
5-10 menit, plasenta terlepas, terdorong kedalam vagina dan akan lahir spontan
atau dengan sedikit dorongan dari atas simpisis atau fundus uteri. Seluruh proses
biasanya berlangsug selama 5-30 menit setelah bayi lahir pengeluaran plasenta
disertai dengan pengeluaran darah kira kira 100-200cc.
KALA 4
Adalah kala pengawasan selama 1 jam setelah bayi lahir dan uri lahir untuk mengamati
keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan postpartum
Pengelolaan
2. air ketuban
definisi
cairan yang ada di dalam kantung amnion.
Cairan yang megisi ruangan yang dilapisi oleh selaput janin (amnion dan
korion)
ciri-ciri
1. volume air ketuban: 1000-1500 cc
2. berwarna putih keruh
3. komposisi: air 98%, rambut lanugo, verniks kaseosa
4. berbau amis
5. dijumpai lesitin & sfingomielin = untuk mengetahui apakah paru-paru janin sdh
matang. Peningkatan lesitin=tanda bahwa permukaan paru/alveolus diliputi zat
surfaktan (syarat dpt berkembang & bernapas)
fungsi
a. untuk proteksi janin
asalnya
6. kencing janin (fetal urin)
7. transudasi darah ibu
8. sekresi dari epitel amnion
asal campuran (mix organ
Cairan ini dihasilkan selaput ketuban dan diduga dibentuk oleh sel-sel
amnion, ditambah air kencing janin, serta cairan otak pada anensefalus.
a. komplikasi
pada anak
IUFD, IPDG, asfiksia, prematuritas
pada ibu
partus lama dan infeksi, atonia uteri, perdarahan postpartum, infeksi nifas
a. Etiologi
b. patofisiologi
c. manifestasi klinis
d. diagnose
Pada umumnya diagnosis preeklampsia didasarkan atas adanya 2 dari trias
tanda utama yaitu : hipertensi, edema, dan proteinuria.
DD antara preeklampsia dan hipertensi menahun / penyakit ginjal harus ditegakkan
meskipun sukar. Dimana pada hipertensi menahun adanya tekanan darah yang
meninggi sebelum hamil, pada kehamilan muda / 6 bulan postpartum akan sangat
berguna untuk membuat diagnosis.
Pemeriksaan funduskopi juga berguna karena perdarahan dan eksudat jarang
ditemukan pada preeklampsia, dimana kelainan tsb menunjukkan hipertensi menahun.
Untuk diagnosis penyakit ginjal saat timbulnya proteinuria banyak menolong,
proteinuria pada preeklampsia jarang timbul sebelum triwulan/trimester 3, sedangkan
pada penyakit ginjal timbul lebih dulu. Tes fungsi ginjal juga banyak berguna, yang
pada umumnya fungsi ginjal normal pada preeklampsia ringan.
Uji diagnostik preeklampsia :
Uji diagnostik dasar :
- Pengukuran tekanan darah
- Analisis protein dalam urin
- Pemeriksaan edema
- Pengukuran TFU
- Pemeriksaan funduskopik
Uji laboratorium dasar :
- Evaluasi hematologik (hematokrit, jumlah trombosit, morfologi eritrosit pada sediaan apus
darah tepi)
- Pemeriksaan fungsi hati (bilirubin, protein serum, aspartat aminotransferase, dsb)
- Pemeriksaan fungsi ginjal (ureum dan kreatinin)
Uji untuk meramalkan hipertensi :
- Roll-over test
- Pemberian infus angiotensin II
(Wiknjosastro, H., 2006, “Ilmu Kebidanan”, YBP-SP : Jakarta)
e. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan rawat jalan pasien pre eklampsia ringan :
a. Banyak istirahat (berbaring tidur / miring).
b. Diet : cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam.
c. Sedativa ringan : tablet phenobarbital 3 x 30 mg atau diazepam 3 x 2 mg per
oral selama 7 hari.
d. Roborantia (vitamin) mual B6
e. Kunjungan ulang setiap 1 minggu.
f. Pemeriksaan laboratorium : hemoglobin, hematokrit, trombosit, urine
lengkap,asam urat darah, fungsi hati, fungsi ginjal.
f. Komplikasi
Atonia uteri
Sindrom HELLP ( hemolysis, elevated liver
enzymes, low platelet count )
Ablasi retina
KID ( koagulasi intravascular diseminata )
Gagal ginjal
Perdarahan otak
Edema paru
syok