Anda di halaman 1dari 2

Pentingnya aqidah yang bersih

Jamaah jumat yang berbahagia

Aqidah adalah pondasi awal bagi seorang mukmin dalam penghambaannya kepada Allah. Aqidah yang benar
menjadi tolak ukur yang kemudian menentukan apakah amalan yang dikerjakannya diterima oleh Allah atau
tidak. Hanya orang-orang yang aqidah atau keimanannya benar yang amalannya akan diterima Allah swt.
Seberapa banyak waktu dan tenaga yang kita habiskan untuk beribadah, beramal, membantu orang lain, akan
tetapi tidak diiringi dengan keimanannya yang murini, maka semua itu akan sia-sia. Dalam ayat al-quran Allah
banyak menggandeng kata “amal solehat” dengan “alladzina aamanu”.

‫الذين ءامنوا و عملوا الصالحات‬...

Ini mengisyaratkan bahwa keimanan yang benar dan murni adalah syarat utama yang harus dipenuhi jika amal
soleh kita ingin diterima. Di sisi lain ini menjelaskan kepada kita bahwa keimanan harus diikuti oleh amal-soleh.
Iman saja tidak cukup. Amal soleh adalah bukti adanya keimanan pada diri kita. Juga, amal soleh adalah
indicator tebalnya keimanan. Semakin banyak amal seseorang, maka itu menandakan keimananya semakin
kokoh. Sebaliknya, semakin sedikit amal kita semakin tipis iman kita.

Oleh karena itu ulama menjelaskan bahwa

‫ليس االيمان باالتمنى ولكن ما وقر فى القلب و صدقه العمل‬

Artinya : …

Alhamdulilah kita semua termasuk orang yang beriman. Tapi pertanyaannya adalah adakah iman kita
dibuktikan dengan amalan nyata. Adakah shalat lima waktu sudah kita kerjakan setiap hari atau hanya
mengikut kehendak hati kita saja. Ketika ingin, kita shalat, ketika tidak ingin maka shalat kita tinggalkan. Kalau
masih sebatas ini keimanan kita, akankah kita mampu menghadap Allah? Tidakkah kita malu jika kita nanti
bertemu Baginda Rasulullah yang kita cintai, sementara kita berlumur dosa dan nista.

Oleh karena itu iman haruslah dibuktikan kebenarannya dengan amal. Iman harus Nampak dalam hubungan
kita kepada Allah, berinteraksi dengan sesama, mencari rezki, dengan tetangga, bahkan terhadap orang yang
memusuhi kita, iman harus tetap menjadi landasan.

Perteballah iman dengan memperbanyak soleh. Banyaklah beramal soleh untuk membuktikan bahwa iman kita
tidak hanya angan-angan atau ucapan belaka. Karena orang yang beriman kemudian dia beramal soleh, maka
Allah akan mengganjarnya dengan surga. Allah berfirman :

‫ومن يعمل من الصالحات من ذكر او انثى وهو مؤمن فالىئك يدخلون الجنة‬

Artinya : …

Jamaah jumat yang berbahagia

Iman sebagaimana dijelaskan oleh ulama adalah pengakuan dari hati, iqrar dengan lisan kemudian amal yang
dikerjakan oleh anggota badan. Tiga hal ini tidak bisa berdiri sendiri untuk membentuk suatu keimanan yang
sempurna. Kesemuanya saling membutuhkan.

Dalam hadits, ketika Jibril yang menyerupai seorang lelaki mendatangi Rasulullah kemudian bertanya tentang
iman, Rasulullah menjawab :

‫ان تؤمن باهلل و مالئكته و كتبه و رسله و اليوم االخر و تؤمن بالقدر خيره و شره‬.
Inilah rukun iman yang harus kita yakini. Hal yang paling utama dan penting dan oleh karena itu disebutkan
pertama kali oleh rasulullah adalah iman kepada Allah. Karena hal-hal berikutnya yang harus kita imani pada
dasarnya mengikut kepada iman kepada Allah.

Beriman memang mudah. Karena ia letaknya dihati, kemudian kita ungkapkan dengan ucapan. Akan tetapi,
pada kenyataanya banyak hal yang menggurkan keimanan kita kita sadari atau tidak. Salah satunya adalah
syirik. Syirik artinya menduakan. Kita percaya bahwa Allah adalah tuhan kita, akan tetapi kita meminta kepada
selainya, menyembah dan takut kepada selainnya. Termasuk ketika kita beramal akan tetapi tidak diniatkan
semata untuk Allah maka itu termasuk syirik.

Jamaah jumat yg berbahagia

Syirik adalah hal yang sangat sulit untuk dideteksi. Sebagian ulama bahkan menjelaskan bahwa untuk
mengetahui syirik itu seperti mencari semut hitam di malam yang gelap gulita. Sekarang ini, fenemona
masyarakat kita, bahkan sebenarnya sudah ada zaman dahalu adalah fenomena mendatangi orang pintar.
Meminta bantuan mereka untuk kesembuhan, pembenteng diri, dsb. Berziarah ke kubur puyang atau kubur
keramat untuk berdoa, meminta, padahal semestinya adalah kita yang mendoakan mereka, karena kita tidak
tau apakah di dalam sana mereka disiksa atau mendapat kenikmatan.

Adat-adat jahiliah ini sudah seharusnya dihapus dalam masyarakat berpendidikan sekarang ini. bagaimana
mungkin kita yang sudah banyak belajar masih saja percaya kepada mereka yang sangat diragukan kredibilitas
keimanan dan ketaqwaanya kepada Allah. Orang-orang yang tidak shalat itu, layakkah mereka dijadikan tempat
berkonsultasi, meminta bantuan. Sama sekali tidak. Jika memang apa yang dipinta akhirnya terwujud, itu tidak
lain tidak bukan karena bantuan setan dan jin kafir. Para setan itu memang sering mencuri berita langit,
kemudian dibisikkan kepada para dukun, orang pintar, atau apalah namanya.

Rasulullah bersabda bahwa orang yang mendatangi orang pintar, kemudian membenarkan apa yang
dikatakannya maka shalatnya selama empat puluh hari tidak diterima. Bayangkan saja, kita yang shalat ini tidak
tau apakah shalat kita diterima atau tidak. Alangkah malangnya lagi, jika itu tidak diterima karena perbuatan
kita yang bodoh itu.

Kemudian, syirik adalah dosa besar yang tidak diampuni oleh Allah jika seseorang meninggal kemudian ia
belum bertaubat.

Allah berfirman : sesungguhnya Allah tidak mengampuni jika ia diduakan (syirik), dan ia mengampuni yang
selain itu.

Untuk itu marilah kita memperbanyak ilmu kita, sehingga kita lebih waspada terhadap hal-hal yang bisa
memudarkan kemurnian keimanan kita kepada Allah. Dan marilah kita terus meningkatkan amal kita, agar
tercapai iman yang sebenarnya. Iman yang akan menjadi penuntun kita ke surganya kelak amin.

Barokallah li walakum..

Anda mungkin juga menyukai