Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Polimer
Plastik, serat, film dan sebagainya yang biasanya dipergunakan dalam
kehidupan sehari-hari mempunyai berat molekul diatas 10.000. Bahan dengan
berat molekul yang besar itu disebut polimer, mempunyai struktur dan sifat yang
rumit disebabkan oleh jumlah atom pembentuk yang lebih besar dibandingkan
senyawa yang berat atomnya rendah. Umumnya polimer dibangun oleh satuan
struktur tersusun secara berulang diikat oleh gaya tarik-menarik yang disebut
ikatan kovalen, dimana ikatan setiap atom dari pasangan menyumbangkan satu
elektron untuk membentuk sepasang elektron.

Dibawah ini dijelaskan istilah teknis yang sering dipakai bagi polimer, yaitu :
1). Monomer
Polimer yang terbentuk oleh satuan struktur secara berulang disebut monomer.
Contoh : Polietilen
H H H H H
│ │ │ │ │
C = C → ─ C ─ C ─ C ─ …..
│ │ │ │ │
H H H H H
Etilen (monomer) Polietilen
2). Berat molekul dan derajat polimerisasi.
Polipropilen terdiri dari banyak monomer propilen dalam rantai kombinasi.
CH3 H H3 H
│ │ │ │
n.C = C → ─ C ─ C ─
│ │ │ │
H H H H n
Propilen Polipropilen

26

Universitas Sumatera Utara


Sifat-sifat khas bahan polimer pada umumnya adalah sebagai berikut :
1. Kemampuan cetaknya baik. Pada temperatur rendah bahan dapat dicetak
dengan penyuntikan, penekanan, ekstruksi, dan seterusnya.
2. Produk ringan dan kuat.
3. Banyak polimer bersifat isolasi listrik. Polimer dapat bersifat konduktor.
4. Baik sekali ketahannya terhadap air dan zat kimia.
5. Produk dengan sifat yang berbeda dapat dibuat tergantung cara
pembuatannya.
6. Umumnya bahan polimer lebih murah harganya.
7. Kurang tahan terhadap panas sehingga perlu diperhatikan
penggunaannya.
8. Kekerasan permukaan yang sangat kurang.
9. Kurang tahan terhadap pelarut.
10. Mudah termuati listrik secara elektrostatik.
11. Beberapa bahan tahan abrasi, atau mempunyai koefisien gesek yang
kecil.

2.2. Komposit
Komposit adalah penggabungan dua atau lebih material yang berbeda
sebagai suatu kombinasi yang menyatu. Bahan komposit pada umumnya terdiri
dari dua unsur, yaitu serat (fiber) sebagai pengisi dan bahan pengikat serat yang
disebut matrik. Didalam komposit unsur utamanya serat, sedangkan bahan
pengikatnya polimer yang mudah dibentuk. Penggunaan serat sendiri yang utama
adalah menentukan karakteristik bahan komposit, seperti kekakuan, kekuatan
serta sifat mekanik lainnya.

Sebagai bahan pengisi, serat digunakan untuk menahan gaya yang bekerja pada
bahan komposit, matrik berfungsi melindungi dan mengikat serat agar dapat
bekerja dengan baik terhadap gaya-gaya yang terjadi. Oleh karena itu untuk bahan

27

Universitas Sumatera Utara


serat digunakan bahan yang kuat, kaku dan getas, sedangkan bahan matrik dipilih
bahan-bahan yang liat, lunak dan tahan terhadap perlakuan kimia.

2.2.1. Klasifikasi Bahan Komposit


Klasifikasi komposit serat (fiber-matrik composites) dibedakan menjadi;
1. Fibre composites (komposit serat) adalah gabungan serat dengan matrik.
2. Flake composites adalah gabungan serpih rata dengan matrik.
3. Particulate composites adalah gabungan partikel dengan matrik.
4. Filled composites adalah gabungan matrik continous skeletal
5. Laminar composites adalah gabungan lapisan atau unsur pokok lamina.

Klasifikasi komposit ditunjukkan pada gambar dibawah ini ;

Bahan Komposit

Komposit Serat Komposit

Serat Satu Serat Multi Arah Ara


h

Laminat Hybrid

Serat Serat Tidak

Serat Satu Serat Dua Arah


Arah Arah (woven)

Gambar 2.1. Klasifikasi Bahan Komposit (Hadi, 2001)


Bahan komposit terdiri dari dua macam, yaitu komposit partikel (particulate
composite) dan komposit serat (fibre composite). Bahan komposit partikel terdiri
dari partikel yang diikat matrik. Komposit serat ada dua macam, yaitu serat
panjang (continuos fibre) dan serat pendek (short fibre atau whisker).

28

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai