Anda di halaman 1dari 11

ASESMEN ESAI

Siswa diminta menjawab pertanyaan


atau memberikan penjelasan solusi
terhadap permasalahan kompleks
Target yang diuji

• Menguji pengetahuan: Bila target disusun sebagai elemen-elemen isi materi


yang dihafalkan
• Menguji penalaran: Para ahli asesmen mengakui ini adalah kekuatan nyata
dari asesmen esai. Minta siswa memecahkan masalah yang kompleks
dengan menggunakan pengetahuan materi dan kemampuan menalar untuk
mencari solusinya.
• Menguji ketrampilan: Mengobservasi kinerja aktual siswa. Tidak ada cara
untuk menggunakan format tes esai untuk menguji kinerja aktual siswa,
seperti melakukan eksperimen. Ada beberapa ketrampilan penting yang
dapat diuji menggunakan format esai. Sebagai contoh pengetahuan
prasyarat menggunakan peralatan laboraturium untuk eksperimen.
• Menguji produk: Perpegang pada siswa dapat menciptakan berbagai pruduk.
Esai dapat memberikan wawasan apakah siswa mengetahui dan memahami
proses menciptakan produk bermutu. Atau esai dapat memberikan
kesadaran siswa tentang kriteria atau kunci produk bermutu.
• Menguji afektif: Bila pertanyaan kusus yang diajukan tentang arah dan
intensitas perasaan siswa terhadap aspek-aspek yang difokuskan pada
proses pendidikan disekolah, sperti sikap, minat, nilai-nilai, dan tingkat
motivasi. Kuisioner yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan terbuka dapat
menghasilkan tulisan siswa yang penuh dengan pengetahuan amat penting
ke dalam afektif dan iklim sosial pada sekolah atau ruang kelas
Pengembangan Asesmen Esai

• Proses desain dan pengembangan asesmen esai ada tiga


tahap:

1. Perencanaan Asesmen

2. Pengembangan Soal

3. Persiapan penskoran
1. Perencanaan Asesmen

• Perencanaan assemen esai dapat dimulai dengan membuat


tabel spesifikasi.

• Tabel spesifikasi memuat tentang domain materi dan berbagai


kemampuan menalar atau pemecahan masalah

• Jumlah soal yang dapat dibuat terbatas sehingga materi yang


akan diuji harus disampel. Sampel yang menyatakan keadaan
paling penting yang mewakili materi yang diajarkan dipilih
sebagai soal.
2. Mengembangkan soal esai

• Soal esai mengajukan masalah untuk siswa pecahkan. Apa


persyaratan soal esai yang baik?
• Pengembangan Soal esai yang baik melakukan tiga hal:
1. Mengidentifikasi materi. Menetapkan pengetahuan siswa yang
dianggap dikuasai di dalam mempersiapkan jawaban
2. Menetapkan macam-macam penalaran atau pemecahan masalah
yang dilakukan oleh siswa
3. Mengarahkan kepada jawaban yang sesuai

Cara lain mengecek kualitas soal esai yang kita buat adalah mencoba
menulis jawaban kita sendiri yang berkualitas. Jika kita dapat
memberikan jawaban, berarti soal yang dibuat sudah fokus
dengan baik.
3. Mengembangkan prosedur penskoran

• Cara penskoran:
1. Ceklis: Memberikan poin dengan menentukan unsur di dalam
jawaban, dan penghargaan poin bila responden memberikan
jawaban sesuai unsur-unsur yang ditetapkan
2. Skala penilaian: mendefinisikan pencapaian dalam istilah satu
atau lebih kinerja dalam bentuk skala penilaian. Sebagai contoh
skala lima poin, mendefinisikan lima tingkatan kinerja dan
penilai secara subjektif menempatkan jawaban berhubungan
dengan skala tersebut.
Contoh: Tugas Mandiri
Keuntungan menggunakan ujian esai

• Tes esai:
1. paling berguna bila menilai hasil pembelajaran yang kompleks

2. Relatif mudah mengkonstruksinya

3. Menekankan kemampuan komunikasi sebagai kinerja fundamental


di dalam semua bidang disiplin akademik

4. Tidak dapat dijawab secara sederhana, tetapi siswa perlu


mengkonstruksi jawabanya

5. Tidak memberi kesempatan kepada siswa mendapatkan skor


dengan cara menebak
Keuntungan

• Menilai kemampuan tingkat tinggi


– Keuntungan utama ujian esai memberikan ukuran hasil
pembelajaran yang lebih kompleks
– Kemampuan kognitif tingkat tinggi yang dirumuskan dalam tujuan
pembelajaran dimasukan dalam penilaian
– Memungkinkan pengajar melihat bagaimana siswa memilih,
mengorganisasikan, dan mengevaluasi ide-ide dan
menerapkannya untuk menjawab soal-soal.

• Mudah mengkonstruksi tes


– Lebih mudah menyiapkan daripada tes objektif, tes esai hanya
memerlukan sekitar empat atau lima soal
– Menyusun tes esai dapat menghemat waktu
– Untuk menciptakan tes yang baik, pengajar harus mensampel dari
cakupan tujuan perkuliahan yang luas.
• Menekankan pada kemampuan komunikasi
– Tes esai menuntut siswa mengkomunikasikan ide-idenya dalam
kalimat atau paragraf

• Kontrol Menebak
– Siswa tidak dapat menebak terhadap tes esai
– Siswa harus mengkonstruksi jawabannya sendiri
Keterbatasan Tes Esai

1. Sulit untuk menskornya

2. Skornya kurang reliabel daripada tes objektif

3. Memberikan sampel isi materi yang sangat terbatas

4. Skornya dipengaruhi oleh kesan pemeriksa terhadap siswa

5. Tidak memberikan situasi yang baik di dalam mana


mengembangkan kemampuan menulis yang baik.
CONTOH SOAL ESAI
• Using Newton’s third law of motion,
explain why a rubber ball bounces higher
when dropped from fiteen feet than when it
is droppend from five feet

Anda mungkin juga menyukai