Anda di halaman 1dari 5

Teknik Sipil

(Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)

Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana
merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga
mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.

Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan matematika,
fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan hingga komputer mempunyai peranannya masing-
masing. Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat kebutuhan manusia dan
pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu ini bisa merubah sebuah hutan menjadi kota besar.

Cabang-cabang ilmu teknik sipil

 Struktural: Cabang yang mempelajari masalah struktural dari materi yang digunakan untuk
pembangunan. Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa pilihan jenis material
seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya. Setiap bahan tersebut mempunyai
karakteristik masing-masing. Ilmu bidang struktural mempelajari sifat-sifat material itu sehingga
pada akhirnya dapat dipilih material mana yang cocok untuk jenis bangunan tersebut. Dalam
bidang ini dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan dengan perencanaan struktur
bangunan, jalan, jembatan, terowongan dari pembangunan pondasi hingga bangunan siap
digunakan.

 Geoteknik: Cabang yang mempelajari struktur dan sifat berbagai macam tanah dalam menopang
suatu bangunan yang akan berdiri di atasnya. Cakupannya dapat berupa investigasi lapangan
yang merupakan penyelidikan keadaan-keadaan tanah suatu daerah dan diperkuat dengan
penyelidikan laboratorium.

 Manajemen Konstruksi: Cabang yang mempelajari masalah dalam proyek konstruksi yang
berkaitan dengan ekonomi, penjadwalan pekerjaan, pengembalian modal, biaya proyek, semua
hal yang berkaitan dengan hukum dan perizinan bangunan hingga pengorganisasian pekerjaan
di lapangan sehingga diharapkan bangunan tersebut selesai tepat waktu.

 Hidro dan Lingkungan: Cabang yang mempelajari air dan lingkungan alam, pengendalian dan
permasalahannya. Mencakup bidang ini antara lain cabang ilmu hidrologi air (berkenaan dengan
cuaca, curah hujan, debit air sebuah sungai dsb), hidrolika (sifat material air, tekanan air, gaya
dorong air dsb) dan bangunan air seperti pelabuhan, dam, irigasi, waduk/bendungan, kanal
hingga teknik penyehatan.

 Transportasi: Cabang yang mempelajari mengenai sistem transportasi dalam perencanaan dan
pelaksanaannya. Mencakup bidang ini antara lain konstruksi dan pengaturan jalan raya,
konstruksi bandar udara, terminal, stasiun dan manajemennya.

 Informatika Teknik Sipil: Cabang baru yang mempelajari penerapan Komputer untuk
perhitungan/pemodelan sebuah sistem dalam proyek Pembangunan atau Penelitian. Mencakup
bidang ini antara lain dicontohkan berupa pemodelan Struktur Bangunan (Struktural dari Materi
atau CAD), pemodelan pergerakan air tanah atau limbah, pemodelan lingkungan dengan
Teknologi GIS (Geographic information system).

Keluasan cabang dari teknik sipil ini membuatnya sangat fleksibel di dalam dunia kerja.
Profesi yang didapat dari seorang ahli bidang ini antara lain: perancangan/pelaksana
pembangunan/pemeliharaan prasarana jalan, jembatan, terowongan, gedung, bandar udara, lalu
lintas (darat, laut, udara), sistem jaringan kanal, drainase, irigasi, perumahan, gedung,
minimalisasi kerugian gempa, perlindungan lingkungan, penyediaan air bersih, konsep finansial
dari proyek, manajemen projek dsb. Semua aspek kehidupan tercangkup dalam muatan ilmu
teknik sipil.

Perbedaan dari arsitek, terletak pada posisi ahli teknik sipil dalam sebuah proyek. Arsitek
menyumbangkan rancangan, ide, kemungkinan pelaksanaan pembangunan di atas kertas. Hasil
rancangan tersebut diserahkan selanjutnya kepada staf ahli bidang teknik sipil untuk pelaksanaan
pembangunan. Tahapan ini, ahli teknik sipil melakukan perbaikan/saran dari pelaksanaan
perencanaan, koordinasi dalam proyek, mengamati jalannya proyek agar sesuai dengan
perencanaan. Selain itu, ahli teknik sipil juga membangun konsep finansial dan manajemen
proyek atas hal-hal yang mempengaruhi jalannya proyek.

Ahli teknik sipil tidak hanya berurusan dengan pembangunan sebuah proyek bangunan,
tetapi di bidang lain seperti yang berkaitan dengan informatika, memungkinkan untuk
memodelisasi sebuah bentuk dengan bantuan program CAD, pemodelan kerusakan akibat
gempa, banjir. Hal ini sangat penting di negara maju sebagai tolak ukur kelayakan pembangunan
sebuah bangunan vital yang mempunyai resiko dapat menelan korban banyak manusia seperti
reaktor nuklir atau bendungan, jika terjadi kegagalan perencanaan teknis. Rancangan bangunan
tersebut biasanya dimodelkan dalam komputer dengan diberikan faktor-faktor ancaman
bangunan tersebut seperti gempa dan keruntuhan struktur material. Peran ahli teknik sipil juga
masih berlaku walaupun fase pembangunan sebuah gedung telah selesai, seperti terletak pada
pemeliharaan fasilitas gedung tersebut.

Materi utama

 Mekanika teknik
 Konstruksi baja
 Konstruksi beton
 Konstruksi kayu
 Konstruksi gelas
 Mekanika tanah
 Teknik Pondasi
 Hidrologi
 Hidrolika
 Bangunan air
 Manajemen konstruksi
 Dinamika Struktur
 Informatika
 Ilmu Ukur Tanah
 Strukrut bangunan sipil

Aplikasi ilmu teknik sipil di Indonesia

 Sosrobahu
 Konstruksi Cakar Ayam
 Jembatan Suramadu

Tokoh teknik sipil Indonesia

 Tjokorda Raka Sukawati


 Prof. Thoskykovsky
 Prof. Dr. Ir. Hendricho Msc
 Ir. Rooseno
 Ir. Soetami
 Prof Sedijatmo
 Prof. Dr. Ir. Wiratman Wangsadinata
 Prof. Dr. Moh. Sahari Besari MSc., Ph.D
 Ir.Soekarno

Prospek Insinyur Sipil di Industri Oil-Gas


(All of this text is adapted fromWiryanto under Engineering (The Wiryanto Dewobroto’s blog))

Wir’s comments: Ini merupakan tulisan dari sdr. Badaruddin (Civil & Structure
Engineer), alumni teknik sipil UGM yang bekerja di industri Oil & Gas. Agar enak di baca maka
beberapa kalimatnya diedit, tanpa mengubah arti. Semoga menjadi infomasi yang bermanfaat

karena menurut beliau, “salary” di industri tersebut cukup menarik.

Tulisan ini terinspirasi oleh pertanyaan seorang bapak, teman ngobrol di kereta saat
pulang dari Madiun ke Jakarta, yaitu: “Lulusan teknik sipil kok bisa kerja di industri oil dan gas,
ya?”. Itu tercetus setelah mengetahui bahwa saya yang berkarir di sektor industri oil & gas
ternyata lulusan teknik sipil.

Mungkin dalam benak bapak tersebut, “Industri oil and gas adalah tempat kerja para
lulusan teknik geologi, teknik perminyakan, teknik kimia dll”. Mungkin banyak teman-teman
pembaca yang lain, juga bepikir demikian. Betul kan?

Selanjutnya, bapak tersebut mengajukan pertanyaan yang lebih detil: “Apa yang bisa
dikerjakan oleh lulusan teknik sipil di industri oil and gas, yang sesuai bidang ilmunya?”.

Mendengar itu, dalam hati saya berpikir “Sepertinya bapak ini lupa, kalau ilmu teknik
sipil itu merupakan nenek moyang atau embrionya semua ilmu teknik lainnya“. Setahu saya,
jurusan teknik mesin UGM belum ada ketika universitas tersebut didirikan. Baru setelah selang
beberapa tahun, itupun merupakan pecahan jurusan teknik sipil.
Rasanya bapak tersebut perlu penjelasan yang lebih detail tentang peranan insinyur sipil
khususnya di industri oil and gas.

Secara garis besar saya menekankan bahwa hampir setiap aktivitas di sektor industri oil
& gas memerlukan sarjana lulusan teknik sipil. Semua aktivitas tersebut memerlukan fasilitas
ruang, fasilitas ruang inilah yang menjadi tugas lulusan teknik sipil untuk menyediakannya, baik
bekerja sebagai perancang (konsultan), pelaksana (kontraktor) ataupun pengawas pelaksanaan
(konsultan pengawas).

Di sektor industri oil and gas, khususnya perusahaan–perusahaan yang dikenal sebagai
owner (pertamina dan kontraktor production sharing), lulusan teknik sipil paling banyak kita
temukan berkarir pada dua departemen yaitu Facility Engineering Department serta Supply
Chain Management Department.

Apa itu, baiklah saya akan menerangkan satu persatu, sbb :

Facility Engineering Department.

Garis besar tugas dari facility engineering adalah menyiapkan semua fasilitas yang
dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan aktifitas produksinya, mulai dari sumur gas/minyak
sampai minyak/gas tersebut siap untuk diekspor.

Fasilitas tersebut berupa pipa penyalur gas/minyak (flow line, trunk line serta pipe line),
pabrik pengolahan minyak/gas (plant), pelabuhan (port), jalan (acces road), termasuk
didalamnya fasilitas pendukung yang dibutuhkan oleh karyawan untuk menjalankan semua
aktifitas tersebut berupa camp perumahan, mess hall, sport hall, serta fasilitas lainnya.

Item–item pendukung tersebut (pondasi, pelabuhan dll) merupakan pekerjaan yang harus
ditangani oleh sarjana lulusan teknik sipil mulai dari perancangan, konstruksi serta pengawas
pelaksanaan. Di sini, seorang civil engineer harus bisa bekerja sama dengan disiplin engineer
lainnya, karena hasil rancangan yang dihasilkan merupakan satu kesatuan.

Apabila salah satu pekerjaan dari satu disiplin engineer keliru atau salah maka akan
mengakibatkan disiplin engineer lainnya akan salah pula. Sehingga fasilitas tersebut tidak dapat
digunakan untuk produksi, misalnya :

 satu vessel berupa separator, equipment ini dirancang oleh mechanical engineer dan akan
diinstall di atas pondasi yang dirancang oleh civil engineer, apabila tidak ada koordinasi
yang baik di antara keduanya tentunya equipment tersebut tidak dapat terinstall dengan
baik.
 untuk fasilitas plant (onshore/di darat) , di sana terdapat banyak equipment berupa mesin
baik pompa, compressor dll, serta vessel dan system perpipaan, semua equipment tersebut
memerlukan pondasi sebagai dudukan, shelter sebagai pelindung, rak pipa serta fasilitas
platform untuk mendukung pekerjaan operasional serta maintenance atau perawatan.
Pertanyaan Bapak teman ngobrol itu nggak salah juga. Ada benarnya, selama kuliah di
jurusan teknik sipil, dosennya lebih banyak memberi contoh aplikasi bangunan-bangunan publik,
misalnya high-rise building, jembatan, bendungan, pelabuhan umum serta bangunan publik
lainnya. Hal ini berdampak sehingga para lulusanya hampir tidak pernah berpikir untuk bekerja
di industri oil and gas. Mereka langsung tertuju pada perusahaan–perusahaan BUMN yang
bergerak di bidang jasa konstruksi publik seperti PT Hutama Karya, Jaya Konstruksi,
Pembangunan Perumahan dll.

Adapun perusahaan kontraktor yang bergerak pada industri oil and gas, misalnya : PT Inti
Karya Persada Teknik, PT Kelsri, PT Kellog Brown & Root, serta Technip terasa asing bagi
fresh graduate lulusan teknik sipil.

Penulis berharap, tulisan ini dapat membuka wawasan mahasiswa teknik sipil, sehingga
ke depannya: orientasi mencari pekerjaan tidak terbatas hanya pada konsultan atau kontraktor
bangunan public, tetapi mulai melirik ke konsultan serta kontraktor bahkan owner di dunia
industri oil & gas, sehingga sejak dini mempersiapkan diri kesana.

Penting untuk diketahui bahwa rate salary yang diberikan perusahaan di dunia industri
oil & gas lebih layak dibandingkan dengan perusahaan di sektor publik.

Apa yang harus disiapkan untuk menjadi engineer di sektor industri oil & gas?

Apa bedanya dengan menjadi civil engineer di sector public?

Sektor industri oil and gas di Indonesia masih banyak diramaikan oleh perusahaan–
perusahaan asing, baik sebagai owner maupun konstruktor (perusahaan EPC, Engineering
Procurement & Construction), sehingga spesifikasi pekerjaan yang disyaratkan merujuk ke
negara-negara pemegang saham dari perusahaan tersebut, misalnya Amerika. Perencanaan beton
merujuk ke ACI-318, struktur baja merujuk ke AISC, peraturan pembebanan merujuk ke ASCE
7 dan peraturan-peraturan lainnya seperti ANSY dan API.

Untuk itu para mahasiswa yang tertarik, maka sebaiknya akan membiasakan diri dengan
peraturan-peraturan tersebut, sehingga tidak asing lagi saat bekerja.

Wir’s comment:

penjelasan tentang

Supply Chain Management Department

mungkin menyusu ,

begitu khan mas Badar ?

Posted by: Himawan Novianto

Anda mungkin juga menyukai