Farmasetika Dasar II Kelompok I Formulation Considerations Of Liquid Products
Pertimbangan-Pertimbangan Formulasi Larutan
Daya Larut [1] Kompleksasi dengan komponen lain dari formulasi akan membuat perubahan terhadap peningkatan dan penurunan daya larut. Campuran organik dalam larutan pada umumnya cenderung bergabung satu dengan yang lain untuk beberapa perluasan, tetapi ikatan ini lemah dan kompleksasi tersebut akan terpisah. Daya Larut [2] Saat obat membentuk kompleksasi yang lebih kuat, seperti kafein, daya larutnya akan berubah. Beberapa poliol diketahui menghancurkan kompleksasi, mengurangi daya larut. Kompleksasi sering mengakibatkan hilangnya keaktifan obat atau penggunaan secara preservatif mengakibatkan masalah stabilitas yang serius. Modifikasi Kimia Banyak obat yang kurang larut dibuat lebih mudah larut dengan memodifikasinya, seperti pengenalan kelompok hidrofilik pada molekul. Banyak juga menggunakan garam dan turunan dari obat yang larut dan memodifikasi membutuhkan pemilihan yang hati-hati karena garam dan bentuk yang berbeda tidak memiliki stabilitas kimia yang sama dan juga karena aktivitas biologi dapat dimodifikasi. Pengawetan [1] Hampir selalu menjadi bagian dari formulasi larutan, kecuali ada pengawet yang manjur dalam formula itu sendiri (obat antimikroba atau larutan yang menghalangi pertumbuhan seperti alkohol). Dibutuhkan tantangan untuk membuktikan kecukupan pertahanan menghadapi pertumbuhan mikroorganisme selama penggunaan obat tersebut. Pengawetan [2] Pengawet asam : phenol, chlorocresol, O-pheyl phenol, alkil ester, bezoic dan garamnya, dll. Pengawet netral : chlorbutanol, benzil alkohol dan ß-pheniletil alkohol Pengawet mercurial : thiomersall, phenilmercuric asetat, dan nitrat. Pengawet campuran nitromersol quartenary : benzokonium klorida dan cetylphyridinium klorida. Pengawetan [3] Walaupun pengawet memberikan fungsi penting, mereka juga memberikan reaksi alergik dan rasa tidak sedap pada beberapa individu, maka dibutuhkan pelabelan yang layak untuk semua produk yang mengandung pengawet. Agen Pemanis Karena rasa adalah keutamaan dalam produk cairan, agen pemanis yang sering digunakan mulai dari gula sampai pottasium acesulfame. Dibutuhkan peringatan yang layak ketika menggunakan agen pemanis buatan. Disarankan menggunakan rasa yang solid ketika memformulasi butiran untuk dispersi. Rasa Ada 4 sensasi dasar : asin, pahit, manis dan asam (diperlukan kombinasi untuk membuat rasa ini). Sejumlah besar rasa buatan, alami dan kombinasinya yang biasa digunakan untuk menutupi rasa pahit paling banyak ditemukan pada campuran organik. Pendaftaran dikelola oleh FDA. Penampilan Wujud atau warna produk cairan sering tersinkronasi dengan rasa yang digunakan. Karena jumlah pewarna dalam produk farmasi sngat dibatasi, ini menjadi maslah, khususnya ketika ada kebutuhan untuk melakukan persiapan. Contohnya: larutan dibuat bercahaya dengan melakukan proses filtrasi, sering juga pengisapan (vakum) dilakukan pada persiapan cairan untuk menghilangkan partikel halus, memisahkan kecerahan pada larutan. Proses filtrasi sering menjadi masalah karena sekarang terdapat bantuan dari banyak pabrik penyaringan, tetapi masalah tersebut dapat dipecahkan. Stabilitas Kimia Obat lebih tidak stabil dalam larutan daripada bentuk solid karena interaksi molekulernya lebih mudah dalam cairan. Stabilitas Fisik [1] Produk cairan yang secara fisik stabil digunakan untuk mempertahankan warna, kekentalan, rasa dan aroma. Bagaimanapun , batas spesifikasi untuk pemeriksaan sifat fisik untuk menjaga fleksibel sering membolehkan kriteria evaluasi secara subyektif yang sering dilibatkan dan bisa diacuhkan , secara acak, perubahan di sifat pemeriksaan fisik produk ini. Stabilitas Fisik [2] Idealnya, produk yang masih fresh digunakn sebagai referensi standar, terkadang banyak perusahaan mengembangkan kriteria evaluasi yang lebih objektif menggunakan evaluasi instrument daripada evaluasi subyektif. Sama halnya dengan stabilitas kimia, stabilitas fisik dapat diubah dengan tipe pengemasan dan design. Bahan Baku Dasar [1] Spesifikasi bahan baku dasar lebih penting dalam produk cairan karena kontaminasi dapat mempengaruhi lebih daripada sediaan padat. Banyak fitur produk cairan dikontrol dengan bahan baku dasar; pemanis, agen pengental, dll. Bahan Baku Dasar [2] Air adalah bahan utama yang paling banyak digunakan dan direkomendasikan pembuatannya harus patuh dengan standar kemurnian air untuk bisa diformulasi. Untuk mendapatkan air bebas mikroba (sistem loop) Peralatan Pabrik Direkomdasikan seluruhnya menggunakan stainless steel 314 atau kualitas yang lebih baik. Bersih dan steril, menggunakan alkohol, air panas, steam atau pengering. Operator harus menyesuaikan diri dengan semua peralatan, termasuk penutup kepala, tangan dan wajah. Pengarahan Pabrik Pengarahan perlu diberikan dalam seluruh operasi pabrik. (teknik pemberian larutan pada tangki; rasa umumnya ditambahkan setelah pencampuran pertama pada volume yang lebih kecil dan membilasnya pada takaran yang ditentukan) Pencampuran yang baik juga perlu dilakukan, tidak seperti produk solid. Pengemasan Pengisian produk larutan ditentukan dengan kekentalan mereka, tegangan permukaan dan kecocokan dengan komponen mesin pengisian. Perlu dilakukan pengemasan yang baik untuk menghindari terjadinya kristalisasi Ukuran dan bentuk Partikel Ketika suspensi diformulasi untuk memberikan kestabilan sistem, ukuran partikel menjadi penting. Perlu dilakukan pengendalian ukuran partikel, baik dalam proses manufacturing atau pada penyediaan bahan baku awal. Bentuk kristal dapat diubah selama proses pabrikasi, terutama jika produk tersebut mengikuti siklus temperatur dan ini bisa mengubah stabilitas suspensi. by ed Nur Alimin 0901037 nt s e Robi Perdinal 0901053 re Aswati Fitriani 0901002 P Devi Hasanti 0901009 Fivy Yuniarti Syaf 0901017 Indah Wahyuni 0901023 Mira Bial Nida 0901030 Oviana 0901046 Putri Suci 0x010xx Ulfa Turohmah 0901062