Anda di halaman 1dari 15
UJI MODEL ETIKA, KOMPETENSI, PENGALAMAN AUDIT DAN RiSKKO AUDIT TERHADAP SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR Ida Suraida* Abstract: This research is to examine to what ethics, competence, audit experience, and audit risk influence auditors’ professional skepticism. The argument of this research background is based on the audited financial statements used by interest parties, in their decisionmaking. The integrity of the profession, the accuracy of profession are expected by these users. Survey method is applied to the respondents consisting of auditors of public accounting firms in Indonesia, who are entitled to sign audit reports which express an opinion on the audited financial statements. This investigation is a descriptive verification (causal) on the variable using the SEM method in analysis. The hypotheses tested revealed that ethics, competence, audit experience, audit risk influence auditors" professional skepticism individually as well as partially and simultaneously. The results of the test revealed that ethics, competence, audit experience, audit risk partially as well as simultaneously influence on auditors’ professional skepticism. Key words: Ethics, competence, audit experience, audit risk, auditor’s professional skepticism PENDAHULUAN Profesi Akuntan Publik adalah profesi yang menyediakan jasa dalam bidang auditing, pemeriksaan laporan keuangan prospektif dan tipe penugasan atestasi lain (SPAP, 2003), Profesi Akuntan Publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat yang dalam melaksanakan tugasnya harus senantiasa berpedoman pada Standar Profesional yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAD. Dalam bidang auditing, jasa yang diberikan oleh Akuntan Publik (AP) adalah melakukan pemeriksaan tethadap laporan Keuangan perusahaan dan memberikan pendapat (opini) apakah laporan keuangan perusahaan telah disajikan secara -wajar sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang ditetapkan oleh JAI. ‘Auditor dituntut untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan senantiasa menjunjung tinggi etika dan kaidah moral, agar kualitas audit dan citra profesi akuntan publik tetap terjaga. Hasil akhir dari audit akuntan publik adalah pemberian opini akuntan publik, yang di sini selanjutnya ditulis opini akuntan. Pemberian opini akuntan yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) sangat penting agar hasil audit tidak menyesatkan para penggunanya, Pemberian opini akuntan harus didukung oleh bukti audit kompeten yang cukup, di mana dalam mengumpulkan bukti audit auditor harus senantiasa menggunakan skeptisisme profesionalnya yaitu sikap yang mencakup pikiran yang selalu * Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Padjadiaran Bandung Surual Akcuntansi/T.1X/02/Mei/2008 11s Kompetensi, Pengalaman Audit Dan risiko Audit Terhadap Skeptisisme mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara kritis terhadap bukti audit (SPAP 2001; SA, seksi 230) agar diperoleh bukti-bukti yang meyakinkan sebagai dasar pemberian opini akuntan, Di dalam praktek masih ada sebagian masyarakat yang meragukan tingkat skeptisisme profesional yang dimiliki oleh para auditor KAP yang selanjumya berdampak pada keraguan masyarakat terhadap pemberian opini akuntan publik. Indikasi dari adanya Keraguan ini seperti tercantum dalam laporan pertanggungjawaban BP2AP 2001-2003 dalam rapat anggota IAI Kompartemen Akuntan Publik Mei 2003 tentang berbagai pelanggaran dan sengketa antara lain: (a) pengaduan atas temuan audit BPKP atas 10 auditor BBKU (Bank Beku Kegiatan Usaha); (b) laporan tidak jelas mengacu kepada standar seksi 622 atau 623; (c) tidak ada komunikasi kepada auditor pendahulu; (4) pendapat tidak sesuai SPAP; (e) pelaporan tidak sesuai SPAP; (f) proses penunjukkan auditor dan kebenaran hasil audit khusus; (g) opini tidak sejalan dengan penjelasan dan ketidakjelasan referensi ke standar seksi 622 atau 623. Kejadian tersebut_ menyebabkan beberapa pengguna jasa audit meragukan integritas auditor KAP. Jika ingin agar para auditor senantiasa mentaati standar dan berperifaku sesuai dengan kode etik, yang perlu diketahui adalah hal-hal apa saja yang

Anda mungkin juga menyukai