Reaksi berkesudahan disebut juga reaksi yang tidak dapat balik atau irreversible
Reaksi tak berkesudahan disebut juga reaksi dapat balik atau reversible.
Pada reaksi dapat balik, reaksi kimia berlangsung dalamdua arah yaitu ke arah
produk dan
reaktan. Perhatikan reaksi berikut :
* HCl(aq) + NaOH(aq)→ NaCl(aq) + H2O(l)
(contoh Reaksi tidak dapat balik)
* 2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g)
(contoh reaksi bolak balik )
1.Pengertian kesetimbangan
Pada reaksi yang berlangsung bolak balik, ada saat dimana laju
terbentuknya produk sama
dengan laju terurainya kembali produk menjadi reaktan. Pada keadaan
ini, biasanya tidak terlihat lagi ada perubahan. Keadaan reaksi dengan
laju reaksi maju (ke kanan) sama
dengan laju reaksi baliknya (ke kiri) dinamakan keadaan setimbang.
Reaksi yang
berada dalam keadaan setimbang disebut Sistem Kesetimbangan.
Perhatikan reaksi berikut.
CuSO4. 5H2O → CuSO4 + 5H2O
reaktan produk
Laju reaksi ke kanan = laju reaksi ke kiri
2. Kesetimbangan Kimia Bersifat Dinamis
b. Kesetimbangan heterogen
* Yaitu kesetimbangan yang fase zat-zat yang bereaksi berbeda
* Contoh : CaO(s) + CO2(g) → CaCO3(s)
(berfase padat-gas
Kesimpulan :
Kesimpulan
Ciri-Ciri :
Kesetimbangan kimia
Ciri-Ciri Kesetimbangan
•Hanya terjadi dalam wadah kimia
tertutup, pada suhu dantekanan tetap
•Hanya terjadi dalam wadah tertutup,(dinamis)
•Reaksinya berlangsung terus-menerus pada suhu dantekanan
dalam dua arah tetap
yang
•Reaksinya
berlawanan berlangsung terus-menerus (dinamis) dalam dua arah yang
berlawanan
•Laju reaksi maju (ke kanan) sama dengan laju reaksi balik (ke kiri)
•Semua reaksi
•Laju majuyang
komponen (ke kanan)
terlibatsama dengan
dalam reaksilaju reaksi
tetap ada balik (ke kiri)
•Semua
•Tidak komponen
terjadi yang yang
perubahan terlibat dalamdapat
sifatnya reaksidiukur
tetap ada
maupun diamati.
•Tidak terjadi perubahan yang sifatnya dapat diukur maupun diamati.
B. PERGESERAN KESETIMBANGAN
•Azas Le Chatelier :
Apabila kedalam sistem kesetimbangan diberikan aksi, maka sistem
akan mengadakan reaksi sedemikian rupa , sehingga pengaruh aksi tadi
menjadi sekecil-kecilnya.
(Prinsip ini disebut prinsip pergeseran kesetimbangan atau azas Le Chatelier)
Pengaruh Perubahan Konsentrasi Terhadap Kesetimbangan
•Jika konsentrasi salah satu zat ditambah, maka sistem akan bergeser dari
arah zat tersebut.Jika konsentrasi salah satu zat dikurangi, maka sistem
akan bergeser ke arah zat tersebut
•Jika suhu dinaikkan, maka reaksi akan bergeser ke kiri yaitu reaksi yang bersifat
endothermis.
N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g) H = -92 kJ
•Sebaliknya bila suhu reaksi diturunkan makareaksi akan bergeser ke kanan yaitu
reaksi yang bersifat eksothermis.
N2(g) +3H2(g) → 2NH3(g) H = -92 kJ
Pengaruh Perubahan Tekanan atau Volume Terhadap Kesetimbangan
•Jika tekanan diperbesar, maka volume mengecildan jika tekanan dikurangi maka
volume akan bertambah.
•Menurut hukum gas ideal, bahwa tekanan berbanding lurus dengan jumlah mol
gas. Jika tekanan diperbesar maka jumlah mol juga bertambah.
Pengaruh Katalisator
•Dalam sistem kesetimbangan,katalisator tidak mempengaruhi letak
kesetimbangan.
Berikut adalah proses pembuatan amonia dalam industri yang dikenal dengan
proses Haber-Bosch.
•Pada proses ini amonia dibuat dengan mereaksikan gas nitrogen dan gas
hidrogen menurut reaksi :
N2(g) +3H2(g) → 2NH3(g) H = -92 kJ
Selain itu agar reaksi terus bergerak ke kanan, maka NH3 yang sudah
terbentuk segera dipisahkandengan cara mengubahnya menjadi amonia
cair.Pada kondisi cair, amonia tidak akan bereaksi balik menjadi N2 dan H2
Secara singkat, proses pembuatan amonia adalah
Secara berikut
sebagai singkat,: proses pembuatan amonia adalah
sebagai berikut :
“Perbandingan
“Perbandingankonsentrasi
konsentrasizat
zatproduk
produkdengan
denganzatzatreaktan
reaktan
masing-masing
masing-masingdipangkatkan
dipangkatkandengan
dengankoefisiennya
koefisiennyaadalah
adalahtetap.”
tetap.”
•Perhatikan hasil percobaan reaksi kesetimbangan berikut
(berlangsung pada suhu 700oC) :
H2(g) +I2(g) 2HI(g)
[C]c [D]d
Kc =
Kc = [A]a [B]b
E. DERAJAT DISOSIASI (α)
•Derajat disosiasi (α) adalah perbandingan antara jumlah mol zat yang
terurai terhadap
jumlah mol zat mula-mula. Secara matematis ditulis;
G. HUBUNGAN Kp DENGAN Kc
•Dari persamaan gas ideal; PV = nRT, nilai tekanan parsial dapat ditentukan dengan
rumus
n
P= RT
v
Dimana :
V/n: adalah konsentrasi zat dalam mol/liter . Untuk persamaan reaksia A(g) +bB(g)
→ cC(g) + dD(g)
Na
Nilai tekanan parsial untuk gas adalah P = RT Atau ditulis pA = [A] .RT
Va
demikian pula untuk pB, pC, dan pD, sehingga diperoleh ;
( C . RT )c . ( D. RT )d
Kp = ( C . RT )c . ( D. RT )d
Kp =(A. Rt ) a . ( B . RT )b
(A. Rt ) a . ( B . RT )b
[C]c [D]d ( RT ) c d
[C]c [D]d ( RT ) c d
Kp = Kp. Kc ( RT ) (c’d) – (a’b)
Kp. Kc ( RT ) (c’d) – (a’b)
[A]a [B]b ( RT ) ab