Anda di halaman 1dari 5

Soal rabu 3 januari 2007

1. a. Alat ukur / instrumen penelitian di ilmu social harus diuji validitasnya


sebelum digunakan dalam

penelitian karena instrumen penelitian di ilmu social bila digunakan di tempat


tertentu belum tentu tepat dan mungkin tidak valid dan reliabel lagi karena
gejala / fenomena social itu cepat berubah dan sulit dicari kesamaannya.
Misalnya instrumen tentang kepemimpinan mungkin valid untuk kondisi
Amerika, tetapi mungkin tidak valid untuk Indonesia.
b. Cara mengukur validitas konstruk dengan cara :
• Mencari definisi-definisi konsep yang dikemukakan para ahli yang ada
pada literature.
• Bila dalam literature tidak diperoleh definisi konsep yang ingin diukur,
peneliti harus mendefinisikan sendiri konsep tersebut. Untuk
membantu penyusunan definisi dan mewujudkan definisi tersebut
dalam bentuk yang operasional, peneliti disarankan mendefinisikan
konsep tersebut dengan ahli-ahli yang kompeten di bidang konsep
yang diukur. Berdasarkan kesamaan pendapat itu, kemudian disusun
kerangka kkonsep yang dapat diwujudkan dalam bentuk pertanyaan
yang akan dimasukkan ke dalam alat pengukur.
• Menanyakan definisi konsep yang akan diukur kepada calon
responden, atau orang-orang yang memiliki karakteristik yang sama
dengan responden.
Contohnya : misalnya akan dilakukan pengujian construct validity melalui
analisis factor terhadap instrument untuk mengukur prestasi kerja
pegawai. Jadi dalam hal ini variable penelitiannya adalah prestasi kerja.
Berdasarkan teori dan hasil konsultasi ahli, indicator prestasi kerja
pegawai meliputi dua factor yaitu kualitas hasil kerja dan kecepatan kerja.
Selanjutnya indicator (factor) kecepatan kerja dikembangkan menjadi tiga
pertanyaan, dan kualitas hasil kerja dikembangkan menjadi 4 butir
pertanyaan. Instrument yang terdiri dari 7 butir pertanyaan tersebut,
selanjutnya diberikan kepada 5 pegawai sebagai responden untuk
menjawabnya. Analisis factor dilakukan dengan cara mengkorelasikan
jumlah skor factor dengan skor total. Bila korelasi tiap factor tersebut
positif dan besarnya 0,3 ke atas maka factor tersebut merupakan
construct yang kuat. Jadi berdasarkan analisis factor itu dapat disimpulkan
bahwa instrument
c. Dalam metode test and retest, pengulangan tidak boleh dilakukan terlalu
dekat atau terlalu jauh, disarankan 15-30 hari karena dalam hal ini
instrumennya sama, respondennya sama dan waktunya yang berbeda.
Misalnya variabel penelitiannya adalah gaya kepemimpinan. Instrumen
penelitiannya yaitu kepemimpinan direktif, kepemimpinan supportive, dan
kepemimpinan partisipatif. Respondennya adalah bawahan dari pimpinan
yang dinilai. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan
pertama dengan yang berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan
maka instrument tersebut sudah dinyatakan reliabel.
d. Sebuah alat ukur dikatakan memiliki validitas prediktif yang tinggi apabila
alat pengukur tersebut dapat memprediksi apa yang akan terjadi di masa
yang akan datang.

Soal Sabtu, 10 januari 2009


1. a.) 1. Skala nominal merupakan skala yang paling lemah dibandingkan dengan
skala lain. Bila
menggunakan skala nominal maka akan dibuat suatu partisi dalam suatu
himpunan dalam kelompok-kelompok yang harus mewakili kejadian yang
berbeda dan dapat menjelaskan semua kejadian yang terjadi dalam
kelompok tersebut. Misalnya mengelompokkan pegawai dalam suatu
organisasi tertentu ke dalam suatu kelompok, maka seorang pegawai
hanya bisa dimasukkan ke dalam satu kelompok saja. Demikian pula bila
menggunakan bilangan-bilangan untuk menyatakan kelompok-kelompok
maka bilangan-bilangan tersebut hanya merupakan label dan tidak
mempunyai nilai kuantitatif. Misalnya pengelompokan berdasarkan jenis
kelamin, 1 untuk kode pria dan 2 untuk kode wanita.
2. Skala Ordinal mencakup cirri-ciri skala nominal ditambah suatu urutan.
Pemakaian skala
ordinal mengungkapkan suatu pernyataan mengenai lebih besar daripada
atau kurang dari pada atau menyatakan suatu kesamaan, tanpa
menunjukkan berapa lebih besarnya atau berapa kurangnya. Contoh
mengenai skala ordinal mencakup skala pendapat dan skala preferensi,
skala untuk kelas ekonomi yaitu kelas ekonomi atas, menengah, dan
bawah.
3. Skala interval memiliki cirri-ciri skala nominal dan ordinal dan ditambah
skala yang mencakup
konsep kesamaan interval (jarak antara 1 dan 2 sama dengan jarak antara
3 dan 4). Contohnya skala interval adalah skala suhu celcius dan
Fahrenheit. Keduanya mempunyai titik nol yang ditetapkan secara arbitrer.
4. Skala rasio mencakup semua keampuhan dari skala-skala lain sebelumnya
ditambah dengan
adanya titik nol yang absolute. Skala rasio mencerminkan jumlah-jumlah
yang sebenarnya dari suatu variabel. Contohnya adalah ukuran dimensi-
dimensi fisik seperti berat, tinggi, jarak, dan luas. Misalnya jika balita A
beratnya 3 kg dan balita B beratnya 2 kali lebih berat dari balita A.
b.) Persyaratan yang harus dipenuhi oleh skala pengukuran nominal adalah :
• Bila menggunakan skala nominal maka akan dibuat suatu partisi
dalam suatu himpunan dalam kelompok-kelompok yang harus
mewakili kejadian yang berbeda dan dapat menjelaskan semua
kejadian yang terjadi dalam kelompok tersebut.

• Bila menggunakan bilangan-bilangan untuk menyatakan kelompok-


kelompok maka bilangan-bilangan tersebut hanya merupakan label
dan tidak mempunyai nilai kuantitatif.

c.)Skala pengukuran rasio memiliki tingkatan paling tinggi karena skala rasio
mencakup semua keampuhan dari skala-skala lain sebelumnya ditambah
dengan adanya titik nol yang absolute. Dengan adanya nilai absolut ini maka
nilai pada skala pengukur adalah jumlah senyatanya dari yang diukur, dan
arena itu semua operasi matematika dapat diterapkan pada ukuran rasio ini.
Semua teknik statistic juga dapat dipakai pada skala ini.

d.) Skala pengukuran yang cenderung dianalisis secara kualitatif adalah skala
ordinal / interval. Skala ordinal / interval yang paling banyak digunakan untuk
meneliti fenomena dan gejala social. Sedangkan untuk skala pengukuran
yang cenderung dianalisis secara kuantitatif adalah skala nominal dan skala
rasio.

2. Misal,

a. Judul : Pengaruh komponen laporan arus kas dan earning per share terhadap
return saham perusahaan barang-barang konsumsi di bursa efek indonesia

b. Rumusan masalah : apakah laporan arus kas dan earning per share perusahaan
berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap return saham?

c. Teori-teori yang dijadikan landasan penelitian :

1. Return Saham
Apabila seseorang membeli saham, berarti dia mengorbankan
konsumsinya pada masa kini dengan harapan bahwa ia akan mampu
mengkonsumsikan yang lebih dimasa yang akan datang. Pengharapannya
akan konsumsi yang lebih tinggi dimasa yang akan datang didasarkan atas
dividen yang diharapkan akan diperoleh, dan berharap kenaikan harga
sahamnya di waktu yang akan datang (Husnan, 1994) dalam Lysia dan
Rina (2002). Maksudnya dalam melakukan aktivitas investasi pada saham,
diharapkan mendapatkan hasil dimasa yang akan datang yang berupa
return. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return
ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa
mendatang. Return tersebut sebagai kompensasi dari pengorbanan
ekonomi yang dilakukan saat ini.
2. Laporan Arus Kas
a. Pengertian Dan Tujuan Arus Kas
Dalam laporan arus kas, kas didefinisikan sebagai uang tunai dalam
perusahaan, uang di rekening bank dan ditambah dengan ekuivalen atau
setara kas (cash equivalent) yaitu investasi yang sangat likuid yang
dapat dikonversikan menjadi kas dan memiliki waktu jatuh tempo yang
pendek tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.
Penyajian laporan arus kas mempunyai tujuan utama yaitu menyediakan
informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu
perusahaan selama suatu periode.
b. Komponen Laporan Arus Kas
Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan dan pengeluaran kas
dalam tiga kategori utama, yaitu arus kas dari aktifitas operasi, arus kas
dari aktifitas investasi dan arus kas dari aktifitas pendanaan.
c. Pelaporan Arus Kas Perusahaan
Setiap perusahaan diminta untuk mencantumkan laporan arus kas dalam
setiap laporan keuangannya sesuai dengan pedoman yang berlaku yaitu
PSAK No.2. Menurut PSAK No.2 paragraf 17, perusahaan harus
melaporkan arus kas dari aktifitas operasi dengan menggunakan salah
satu dari metode berikut ini:
a. Metode langsung: dengan metode ini kelompok utama dari
penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan
b. Metode tidak langsung: dengan metode ini laba atau rugi bersih
disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas,
penangguhan (deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran
kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasil
atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.

3. Earnings Per Share


Komponen penting pertama yang harus diperhatikan dalam analisis
perusahaan adalah laba per lembar saham yang dikenal dengan earnings per
share (EPS), Tandelilin (2001). Earnings per share dipandang sebagai angka
yang menunjukkan performance perusahaan yang menjual sahamnya kepada
masyarakat, karena earnings per share menunjukkan rupiah yang diperoleh
emiten. Earnings per share digunakan untuk mengukur perolehan pemegang
saham dari tiap unit investasi pada laba bersih yang dihasilkan perusahaan.
d. variabel-variabel yang dibahas :

Variabel Dependen : Return Saham (Y)

Variabel Independen : Komponen laporan arus kas yang terdiri dari arus kas
operasi(X1), arus kas investasi(X2), arus kas pendanaan(X3), dan Earnings per
share (X4)

e. Hipotesis Penelitian :
“Komponen laporan arus kas dan earnings per share berpengaruh secara
simultan dan parsial terhadap return saham perusahaan barang konsumsi
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia”.

4.a. Contoh table distribusi frekuensi tunggal dan table silang :

Tabel frekuensi tunggal :

Tabel 1

Pemilikan Pesawat TV Menurut Lebar Layar

Uraian Layar (inches) Jumlah (orang) Persentase (%)


12 atau kurang 55 22
14 60 24
17 45 18
20 70 28
24 atau lebih 20 8
Jumlah 250 100
Sumber :fiktif

Tabel silang :

Tabel 2

Tabulasi silang (cross tabulation)

Hasil Penilaian Mahasiswa Berdasarkan Semester Terhadap Kebersihan


Lingkungan Kampus

Penilaian Semester Jumlah


I-III IV-VII > VIII
Bersih 100 120 80 300
Cukup 60 40 20 120
Kotor 25 15 10 50
Tidak 15 7 8 30
Menjawab
Jumlah 200 182 118 500
Sumber : fiktif.

Anda mungkin juga menyukai