c.)Skala pengukuran rasio memiliki tingkatan paling tinggi karena skala rasio
mencakup semua keampuhan dari skala-skala lain sebelumnya ditambah
dengan adanya titik nol yang absolute. Dengan adanya nilai absolut ini maka
nilai pada skala pengukur adalah jumlah senyatanya dari yang diukur, dan
arena itu semua operasi matematika dapat diterapkan pada ukuran rasio ini.
Semua teknik statistic juga dapat dipakai pada skala ini.
d.) Skala pengukuran yang cenderung dianalisis secara kualitatif adalah skala
ordinal / interval. Skala ordinal / interval yang paling banyak digunakan untuk
meneliti fenomena dan gejala social. Sedangkan untuk skala pengukuran
yang cenderung dianalisis secara kuantitatif adalah skala nominal dan skala
rasio.
2. Misal,
a. Judul : Pengaruh komponen laporan arus kas dan earning per share terhadap
return saham perusahaan barang-barang konsumsi di bursa efek indonesia
b. Rumusan masalah : apakah laporan arus kas dan earning per share perusahaan
berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap return saham?
1. Return Saham
Apabila seseorang membeli saham, berarti dia mengorbankan
konsumsinya pada masa kini dengan harapan bahwa ia akan mampu
mengkonsumsikan yang lebih dimasa yang akan datang. Pengharapannya
akan konsumsi yang lebih tinggi dimasa yang akan datang didasarkan atas
dividen yang diharapkan akan diperoleh, dan berharap kenaikan harga
sahamnya di waktu yang akan datang (Husnan, 1994) dalam Lysia dan
Rina (2002). Maksudnya dalam melakukan aktivitas investasi pada saham,
diharapkan mendapatkan hasil dimasa yang akan datang yang berupa
return. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return
ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa
mendatang. Return tersebut sebagai kompensasi dari pengorbanan
ekonomi yang dilakukan saat ini.
2. Laporan Arus Kas
a. Pengertian Dan Tujuan Arus Kas
Dalam laporan arus kas, kas didefinisikan sebagai uang tunai dalam
perusahaan, uang di rekening bank dan ditambah dengan ekuivalen atau
setara kas (cash equivalent) yaitu investasi yang sangat likuid yang
dapat dikonversikan menjadi kas dan memiliki waktu jatuh tempo yang
pendek tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.
Penyajian laporan arus kas mempunyai tujuan utama yaitu menyediakan
informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu
perusahaan selama suatu periode.
b. Komponen Laporan Arus Kas
Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan dan pengeluaran kas
dalam tiga kategori utama, yaitu arus kas dari aktifitas operasi, arus kas
dari aktifitas investasi dan arus kas dari aktifitas pendanaan.
c. Pelaporan Arus Kas Perusahaan
Setiap perusahaan diminta untuk mencantumkan laporan arus kas dalam
setiap laporan keuangannya sesuai dengan pedoman yang berlaku yaitu
PSAK No.2. Menurut PSAK No.2 paragraf 17, perusahaan harus
melaporkan arus kas dari aktifitas operasi dengan menggunakan salah
satu dari metode berikut ini:
a. Metode langsung: dengan metode ini kelompok utama dari
penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan
b. Metode tidak langsung: dengan metode ini laba atau rugi bersih
disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas,
penangguhan (deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran
kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasil
atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Variabel Independen : Komponen laporan arus kas yang terdiri dari arus kas
operasi(X1), arus kas investasi(X2), arus kas pendanaan(X3), dan Earnings per
share (X4)
e. Hipotesis Penelitian :
“Komponen laporan arus kas dan earnings per share berpengaruh secara
simultan dan parsial terhadap return saham perusahaan barang konsumsi
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia”.
Tabel 1
Tabel silang :
Tabel 2