Anda di halaman 1dari 21

SYNDROMA WITHDRAWL

( PUTUS OBAT )

MMR
FIK UNIPDU JOMBANG
PROLOG
• Merupakan syndrome yang timbul akibat berhenti
mengkonsumsi obat
• Ditentukan oleh toleransi fisik dan ketergantungan
• Ketergantungan tergantung :
 Macam obat, lama, frekwensi, dan lama
ketagihan
• Makin pendek dan sering seseorang
mengkonsumsi obat, syndroma yang timbul
semakin makin akut dan berat.
PUTUS ALKOHOL
Gejala Keracunan alkhohol :
Minor :
mual/muntah, diaforesis, gatal, gangguan
penglihatan, tremor, agitasi, cemas, gangguan
tidur, nadi dan tensi naik.

Mayor :
dehidrasi, halusinasi, delirium, delusi, kejang tonik
klonik, hypertermi, tachikardia dan hipertensi.
Gangguan penglihatan dan pendengaran
HUBUNGAN KADAR ALKOHOL
DENGAN EFEK YANG DITIMBULKAN

KADAR EFEK
50 mg/dl Gangguan keseimbangan, Kesulitan konsentrasi
Reaksi stimulus menurun

100-150 mg/dl Fungsi kognitif dan motorik menurun, ataksia,


bicara nglantur, kegagalan daya ingat dan
pertimbangan
200 mg/dl Kehilangan kemampuan terhadap stimulasi.

250 mg/dl Kehilangan kesadaran

500 mg/dl kematian


EFEK PUTUS OBAT
Efek neurologis etanol :
• Relaksasi, euphoria, ataksi, sedasi, stupor,
bicara tdk jelas, depresi pernapasan, koma

Efek putus alcohol :


• Hyperadrenergik  kompensasi syaraf
pusat
KLINIS
Dibagi menjadi 4 : “ Tremulous-hallucinating-
epilepting-delirious ( THED )“ :

 Tremor alcohol akut


 Kejang
 Halusinasi
 Delirium
1. Tremor alcohol akut

– Gejala ringan, setelah 6- 8 jam


– Mual, muntah, cemas, nafsu makan hilang,
insomnia
– “ shaki inside “ : tachicardia, tremor,
hypertensi, iritabilitas
– setelah 24-36 jam kembali normal
2. Kejang

– terjadi setelah 7-48 jam


– Kejang tonik-klonik
– Dapat terjadi hypoglikemi,
hypomagnesemi, hyponatremi
3. Halusinasi

– terjadi setelah 8-48 jam


– terjadi halusinasi taktil/olfatori
– dapat terjadi mimpi buruk ( 2% )
– 1-6 hari dapat terjadi “ kronik paranoid
schizofrenia “
4. Delirium

– terjadi 48-72 jam ( 5% )


– disertai disorientasi, konfusi, halusinasi, delusi
– stimulasi sympatis
– Hypereksia dan diaporesis
– dapat terjadi pneumonie, meningitis, pankreatitis
INTERVENSI
Tujuan tindakan keperawatan :

– Menghilangkan gejala
– Pencegahan progresifitas
– Mencegahan komplikasi
– Rehabilitasi
Tindakan :

• ABC ( oksigen dosis tinggi )


• Tiamin 100 mg Dan glukosa 50 gr
• Sedasi (diazepam, Benzodiazepam, pentobarbitol)
• Dapat diberikan etanol per drip ( dosis ? )
• Monitor : hipertermia, kerusakan otot dan gagal
ginjal
Benzodiazepam
Gejala putus obat tergantung :

• Besar dosis
• Lama penggunaan obat

• Terjadi eksitasi susunan saraf


• Hiperaktivasi autonom
Tanda dan gejala :

• Cemas, iritabilitas, disfori, insomnia


• Gejala somatic :
– mual ( tdk muntah ),
– palpitasi,
– tremor,
– gerakan otot.
INTERVENSI

• ABC
• Diberikan obat kembali  dosis diturunkan
2-4 mg
• Diberikan 5 mg IV  efek tidur
• Dapat diberikan beta - blocker
OPIUM
Gejala dan tanda :
• Midriasis, lakrimasi, rinorhoe, diaforesis, ansietas
• Dalam keadaan berat :
• Agitasi, kejang, perubahan mental.

Tindakan :
• ABC
• Crose tolerance dg simpatolitik ( klonidin, metadon )
• Klonidin 0,1-0,2 4-6 jam , tapering 5 – 10 hari
Yang manakah dari kelima pilihan ini
yang berbeda dari keempat lainnya :

A. London D. Durban

B. Sydney E. Seoul

C. Manila
Yang manakah dari kelima disain
dibawah ini yang berbeda dari
keempat lainnya ?

a. E d. Z

b. N e. F

c. H
Jika anda mengatur kembali
huruf – huruf LATCATIN , maka
anda memperoleh nama dari
suatu :

A. BENUA D. KOTA

B. LAUTAN E. BINATANG

C. NEGERI
Jika anda mengatur kembali huruf –
huruf M A T I I K, maka anda
memperoleh nama dari suatu :

A. BENUA D. KOTA

B. LAUTAN E. BINATANG

C. NEGERI

Anda mungkin juga menyukai