Anda di halaman 1dari 19

EUTHANASIA Dan TRANSPLANTASI ORGAN

• Euthanasia(bahasa yunani)
- Eu : baik
- Thanatos : kematian
• EUTHANASIA: Tindakan mengakhiri hidup
seorang individu secara tidak
menyakitkan,biasanya di lakukan dengan cara
memberi suntikan yang mematikan.
METODE EUTHANASIA
• Euthanasia sukarela: ini di lakukan oleh individu
yang secara sadar menginginkan kematian.
• Euthansia non sukarela: terjadi ketika individu
tidak mampu untuk menyetujui karna faktor
umur,ketidakmampuan fisik dan mental.
• Contoh:menghentikan bantuan makanan dan
minuman untuk pasien yang berada dalam
keadaan vegetatif(koma)
• Euthanasia tidak sukarela terjadi ketika pasien yang
sedang sekarat dapat di tanyakan persetujuan,
namun hal ini tidak di lakukan. terjadi ketika
permintaan untuk melanjutkan perawatan di tolak.
• bantuan bunuh diri:ini sering di klasifikasikan
sebagai salah satu bentuk euthanasia. Hal ini
terjadi ketika seorang individu diberikan informasi
dan wacana untuk membunuh dirinya sendiri.
EUTHANASIA AKTIF DAN PASIF
• Euthanasia aktif menjabarkan kasus ketika
suatu tindakan dilakukan dengan tujuan untuk
menimbulkan kematian. Contoh: memberikan
suntik mati. Hal ini ilegal di Britania Raya dan
Indonesia.
• Eutanasia pasif menjabarkan kasus ketika
kematian diakibatkan oleh penghentian
tindakan medis. Contoh: penghentian nutrisi,
air, dan ventilator.
• Penyalahgunaan euthanasia pasif di lakukan
oleh tenaga medis maupun pihak keluarga
yang menghedaki kematian
seseorang,misalnya akibat keputusasaan
keluarga karna ketidaksanggupan
menanggung beban biaya pengobatan.
TUJUAN EUTANASIA
• Beberapa tujuan pokok dari dilakukannya
eutanasia antara lain:
– Pembunuhan berdasarkan belaskasihan
– Eutanasia berdasarkan bantuan dokter, bentuk
lain dari eutanasia secara sukarela.
EUTANASIA DALAM ASPEK HUKUM
Berdasarkan hukum di indonesia, maka eutanasia
adalah suatu perbuatan yang melawan hukum.
Dilihat pada peraturan UU yang ada yaitu: pasal
344 ( kitab undang-undang hukum pidana yang
menyatakan bahwa “ barangsiapa menghilangkan
nyawa orang lain atas permintaan orang itu
sendiri, yang disebutkannya dengan nyata dan
sungguh-sungguh, dihukum penjara selama 12
tahun. Dan nampak dalam pasal-pasal
338,340,344,345,359 KUHP.
ASPEK AGAMA
• Eutanasia menurut ajaran agama, kelahiran
dan kematian merupakan hak prerogatif
Tuhan dan bukan hak manusia. Meskipun
secara lahiriah tampak jelas bahwa seseorang
menguasai dirinya sendiri. Namun menurut
agama eutanasia merupakan hal yang sangat
ilegal atau tidak disahkan oleh agama
manapun.
ASPEK MEDICO LEGAL
• IPTEKDOK dapat memperkirakan kemungkinan
keberhasilan tindakan medis untuk mencapai
kesembuhan atau pengurangan penderitaan
pasien. Apabila secara Iptekdok hampir tidak
ada kemunginan untuk mendapat
kesembuhan, namun tim medis tetap
berusaha memberikan yang terbaik kepada
pasien.
KODE ETIK
Kode etik kedokteran indonesia menggunakan
eutanasia dalam 3 arti:
• Berpindahnya ke alam baka dengan tenang dan aman
tanpa penderitaan buat yang beriman dengan nama
Tuhan di bibir.
• Waktu hidup akan berakhir, diringankan penderitaan
si sakit dengan memberi obat penenang.
• mengakhiri penderitaan dan hidup orang sakit dengan
sengaja atas permintaan pasien dan keluarga.
TRANSPLANTASI ORGAN
Transplantasi adalah pemindahan suatu
jaringan atau organ manusia tertentu dari
suatu tempat ke tempat lain pada tubuhnya
sendiri atau tubuh orang lain dengan
persyaratan dan kondisi tertentu.
TRANSPLANTASI DITINJAU DARI SUDUT
PENERIMA
• Transplantasi ditinjau dari sudut penerima,
dapat menjadi:
- Autotransplantasi: pemindahan suatu jaringan
atau organ ke tempat lain dalam tubuh orang itu
sendiri.
- Homotransplantasi: pemindahan jaringan atau
organ dari tubuh seseorang ke tubuh orang lain.
- Heterotransplantasi: pemindahan jaringan atau
organ dari suatu spesies ke tubuh spesies lain.
MASALAH KODE ETIK DAN MORAL
• Pihak yang ikut terlibat dalam usaha transplantasi
adalah:
- Donor hidup: orang yang memberikan
jaringan/organ kepada orang lain (resepien).
- Jenasah dan donor mati: orang yang semasa
hidupnya telah mengijinkan atau berniat
dengan sungguh-sungguh untuk memberikan
organ tubuhnya bagi yang memerlukan apabila
ia meninggal.
- Resepien: orang yang menerima jaringan/
organ orang lain.
- Dokter dan tenaga pelaksana lain: untuk
melakukan suatu transplantasi, tim
pelaksana harus mendapat persetujuan dari
donor, resepien, maupun keluarga kedua
belah pihak.
- masyarakat: secara tidak sengaja masyarakat
turut menentukan perkembangan trasplantasi.
ASPEK HUKUM
• Pada saat ini peraturan perundang-undangan
yang ada adalah peraturan pemerintah No.18
tahun 1981, tentang ‘’Bedah Mayat dan Bedah
Mayat Anatomis serta Transplantasi Alat atau
Jaringan Tubuh Manusia.
• Pokok peraturan tersebut adalah:
– PASAL 10
Transplantasi alat untuk jaringan tubuh manusia
dilakukan dengan memperhatikan ketentuan-
ketentuan sebagai yang dimaksud dalam pasal 2a
dan 2b,yaitu harus dengan persetujuan tertulis
penderita dan/ keluarganya yang terdekat setelah
penderita meninggal dunia.
_ Terdapat juga dalam PASAL 14, 15,16,17,18.

Anda mungkin juga menyukai