Anda di halaman 1dari 14

BADAN PUSAT STATISTIK

No. 01/01/Th. XIV, 3Januari 2011 

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI


DESEMBER2010 INFLASI 0,92 PERSEN  

; Pada bulan Desember 2010 terjadi inflasi sebesar 0,92 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK)
sebesar 125,17. Dari 66 kota IHK, 65 kota mengalami inflasi dan 1 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi
terjadi di Lhokseumawe 2,97 persen dengan IHK 128,44 dan terendah terjadi di Singkawang 0,11 persen
dengan IHK 126,26. Sedangkan deflasi terjadi di Sorong 1,30 persen dengan IHK 144,73.
; Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan
makanan 2,81 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,36 persen; kelompok
perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,21 persen; kelompok sandang 1,08 persen; kelompok
kesehatan 0,16 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,07 persen dan kelompok transpor,
komunikasi & jasa keuangan 0,25 persen.
; Laju inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2010 dan laju inflasi year on year (Desember 2010
terhadap Desember 2009) masing-masing sebesar 6,96 persen.
; Komponen inti pada bulan Desember 2010 mengalami inflasi sebesar 0,38 persen, laju inflasi komponen
inti tahun kalender (Januari-Desember) 2010 dan laju inflasi komponen inti year on year (Desember 2010
terhadap Desember 2009) sebesar 4,28 persen.

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Desember2010 secara umum menunjukkan
adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 66 kota pada bulan Desember 2010 terjadi
inflasi 0,92persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 124,03pada bulan November
2010 menjadi 125,20 pada bulan Desember 2010. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2010
dan laju inflasi year on year (Desember 2010 terhadap Desember 2009) masing-masing sebesar 6,96
persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada
kelompok bahan makanan 2,81 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,36
persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,21 persen; kelompok sandang 1,08
persen; kelompok kesehatan 0,16 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,07 persen dan
kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,25 persen.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Desember 2010 antara lain:
beras, cabai merah, cabai rawit, emas perhiasan, minyak goreng, telur ayam ras, ikan segar, kentang, sewa
rumah, tarif angkutan udara, cabai hijau, jeruk, nasi dengan lauk, rokok kretek, rokok kretek filter, batu
bata/tela, kontrak rumah dan bensin. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah:
daging ayam ras, bawang merah, mentimun, kacang panjang dan bawang putih.

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XIV, 3 Januari 2011   1


Kelompok komoditi yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada bulan Desember 2010, yaitu:
kelompok bahan makanan 0,67 persen;kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,07
persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,05persen;kelompok sandang 0,08 persen;
kelompok kesehatan 0,01 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,04
persen.Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada bulan ini relatif stabil.

Tabel 1
Laju Inflasi Gabungan 66 Kota Desember 2010, Tahun Kalender 2010 dan
Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2007=100)

IHK IHK Inflasi Laju Inflasi Inflasi


Desember Desember Bulan Tahun Tahun
Kelompok Pengeluaran
2009 2010 Desember Kalender ke
20101) 20102) Tahun3)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

U m u m (Headline) 117,03 125,17 0,92 6,96 6,96

1 Bahan Makanan 127,46 147,39 2,81 15,64 15,64

2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 123,96 132,59 0,36 6,96 6,96

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 115,09 119,79 0,21 4,08 4,08

4 Sandang 119,01 126,76 1,08 6,51 6,51

5 Kesehatan 113,38 115,86 0,16 2,19 2,19

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 114,11 117,86 0,07 3,29 3,29

7 Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan 103,32 106,10 0,25 2,69 2,69
1)
Persentase perubahan IHK bulan Desember 2010 terhadap IHK bulan sebelumnya,
2)
Persentase perubahan IHK bulan Desember 2010 terhadap IHK bulan Desember 2009
3)
Persentase perubahan IHK bulan Desember 2010 terhadap IHK bulan Desember 2009

Tabel 2
Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Nasional (2007=100)
Desember 2010 (persen)
Andil Inflasi
Kelompok Pengeluaran
(%)
(1) (2)

UMUM 0,92
1,     Bahan Makanan 0,67
2,     Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 0,07
3,     Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,05
4,     Sandang 0,08
5,     Kesehatan 0,01
6,     Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0,00
7,     Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 0,04

2  Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XIV, 3 Januari 2011 


Gambar 1
Perkembangan IHK 66 Kota (2007=100),
Desember 2009–Desember 2010

 
Gambar 2
Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Nasional (2007=100)
Desember 2010

1 2 3 4 5 6 7

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XIV, 3 Januari 2011   3


URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan
Kelompok bahan makanan pada bulan Desember 2010 mengalami inflasi 2,81persen atau terjadi
kenaikan indeks dari 143,36 pada November2010 menjadi 147,39 pada Desember 2010.
Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, 9 subkelompok diantaranya mengalami
inflasi sedangkan 2 subkelompok mengalami deflasi.Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi
adalah subkelompok bumbu-bumbuan yang mencapai 12,46persen dan terendah terjadi pada
subkelompok kacang-kacangan 0,52 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi adalah
subkelompok daging dan hasil-hasilnya dan subkelompok bahan makanan lainnya, masing-masing 1,20
persen dan 0,11persen.
Kelompok ini pada Desember 2010 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,67 persen.
Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: beras 0,23 persen; cabai merah 0,22
persen; cabai rawit 0,12 persen; minyak goreng 0,05 persen; telur ayam ras 0,03 persen;ikan segar dan
kentang masing-masing 0,02 persen; jeruk dancabai hijau masing-masing 0,01 persen.Sedangkan
komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah daging ayam ras 0,03 persen; bawang
merah 0,02 persen; kacang panjang,mentimun dan bawang putih masing-masing 0,01 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau


Kelompok ini pada Desember 2010 mengalami inflasi 0,36 persen atau terjadi kenaikan indeks dari
132,11 pada November 2010 menjadi 132,59 pada Desember 2010,
Subkelompok yang ada pada kelompok ini pada bulan Desember 2010 seluruhnya mengalami
inflasi, yaitu: subkelompok makanan jadi 0,35persen, subkelompok minuman yang tidak beralkohol 0,34
persen dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,42 persen.
Kelompok ini pada Desember 2010 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar
0,07persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi, yaitu:nasi dengan lauk, rokok
kretek dan rokok kretek filtermasing-masing 0,01 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar


Kelompok ini pada Desember 2010 mengalami inflasi sebesar 0,21 persen atau terjadi kenaikan
indeks dari 119,54pada bulan November 2010 menjadi 119,79 pada Desember 2010.
Subkelompok yang ada pada kelompok ini pada bulan Desember 2010 seluruhnya mengalami
inflasi, yaitu: subkelompok biaya tempat tinggal 0,35 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan dan
air 0,04 persen; subkelompok perlengkapan rumah tangga 0,08 persen dan subkelompok penyelenggaraan
rumahtangga 0,13 persen.
Pada Desember 2010 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar
0,05persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalahtarif sewa rumah 0,02
persen;batu bata/tela dan tarif kontrak rumah masing-masing 0,01 persen.

4. Sandang
Kelompok sandang pada Desember 2010 mengalami inflasi1,08 persen, atau terjadi kenaikan
indeks dari 125,40pada November 2010 menjadi 126,76 pada Desember 2010.
Subkelompok yang ada pada kelompok ini pada bulan Desember 2010 seluruhnya mengalami
inflasi, yaitu: subkelompok sandang laki-laki 0,20 persen; subkelompok sandang wanita 0,12 persen;

4  Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XIV, 3 Januari 2011 


subkelompok sandang anak-anak 0,10persen dan subkelompok barang pribadi dan sandang lain 2,57
persen.
Secara keseluruhan kelompok sandang pada bulan Desember 2010 memberikan sumbangan inflasi
sebesar 0,08persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah emas perhiasan 0,07
persen.

5. Kesehatan
Kelompok kesehatan pada Desember 2010 mengalami inflasi 0,16 persen, atau terjadi kenaikan
indeks dari 115,68pada bulan November 2010 menjadi 115,86 pada Desember 2010.
Pada bulan Desember 2010 seluruh subkelompok dalam kelompok ini mengalami inflasi, yaitu:
subkelompok jasa kesehatan 0,25 persen; subkelompok obat-obatan 0,13 persen; subkelompok jasa
perawatan jasmani 0,15 persen dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,13 persen.
Kelompok ini pada Desember 2010 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi 0,01
persen.

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga


Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Desember 2010 mengalami inflasi 0,07 persen,
atau terjadi kenaikan indeks dari 117,78pada November 2010 menjadi 117,86pada Desember 2010.
Pada bulan Desember 2010 subkelompok dalam kelompok ini yang mengalami inflasi,
yaitu:subkelompok pendidikan 0,08 persen; subkelompok kursus-kursus/pelatihan 0,06
persen;subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 0,01 persen; subkelompok rekreasi 0,06 persen
dan subkelompok olahraga 0,26 persen

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan


Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Desember 2010 mengalami inflasi 0,25
persen atau terjadi kenaikan indeks dari 105,84 pada November 2010 menjadi 106,10 pada Desember
2010.
Subkelompok yang mengalami inflasi, yaitu: subkelompoktranspor 0,35 persen dan subkelompok
sarana dan penunjang transpor 0,19 persen,subkelompok komunikasi dan pengiriman bulan ini
mengalami deflasi 0,06 persen. Sedangkan subkelompok jasa keuangan relatif stabil.
Secara keseluruhan kelompok ini pada bulan Desember 2010 memberikan sumbangan inflasi 0,04
persen.Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah tarif angkutan udara 0,02 persen
danbensin 0,01 persen.

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XIV, 3 Januari 2011   5


PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2010 dan laju inflasi year on year (Desember 2010
terhadap Desember 2009) sebesar 6,96 persen. Sedangkan laju inflasi pada periode yang sama tahun
kalender 2008 dan 2009 masing-masing 11,06 persen dan 2,78 persen. Sedangkan laju inflasi year on
year untuk Desember 2008 terhadap Desember 2007 dan Desember 2009 terhadap Desember 2008
masing-masing sebesar 11,06persen dan 2,78 persen.

Tabel 3
Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year,
Tahun 2008–2010

Inflasi 2008 2009 2010


(1) (2) (3) (4)

1. Desember -0,04 0,33 0,92

2. (Januari–Desember) tahun kalender 11,06 2,78 6,96

3.Desember terhadap Desember (year on year)


11,06 2,78 6,96
(tahun n) (tahun n-1)

Gambar 3
Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Januari–Desember) 2008–2010

6  Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XIV, 3 Januari 2011 


Gambar 4
Perbandingan Inflasi Year On Year, 2008–2010

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XIV, 3 Januari 2011   7


PERBANDINGAN ANTARKOTA

Pada bulan Desember 2010 terjadi inflasi sebesar 0,92 persen dengan Indeks Harga
Konsumen (IHK) sebesar 125,17. Dari 66 kota IHK, 65 kota mengalami inflasi dan 1 kota mengalami
deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe 2,97 persen dengan IHK 128,44 dan terendah terjadi di
Singkawang 0,11 persen dengan IHK 126,26. Sedangkan deflasi terjadi di Sorong 1,30 persen dengan
IHK 144,73.

Perbandingan Antarkota di Pulau Sumatera


Pada bulan Desember 2010 dari kota-kota IHK di wilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 16 kota,
seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe2,97 persen dengan IHK 128,44
dan inflasi terendah terjadi di Tanjung Pinang 0,26 persen dengan IHK 125,69(lihat Tabel 4).

Tabel 4
Perbandingan Indeks dan Inflasi Desember 2010
Kota-kota di Pulau Sumatera dengan Nasional
(2007=100)

Desember 2010
KOTA
IHK Inflasi (%)
(1) (2) (3)

1 Banda Aceh 123,03 1,18


2 Lhokseumawe 128,44 2,97
3 Sibolga 131,28 2,94
4 Pematang Siantar 127,44 2,60
5 Medan 125,76 1,48
6 Padang Sidempuan 126,44 2,63
7 Padang 127,69 2,00
8 Pekanbaru 123,09 1,33
9 Dumai 129,96 2,40
10 Jambi 129,91 1,83
11 Palembang 125,18 0,54
12 Bengkulu 130,90 1,41
13 Bandar Lampung 135,50 0,77
14 Pangkal Pinang 133,04 1,30
15 Batam 120,75 0,61
16 Tanjung Pinang 125,69 0,26

NASIONAL 125,17 0,92

8  Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XIV, 3 Januari 2011 


Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa
Pada bulan Desember 2010 dari kota-kota IHK di wilayah pulau Jawa yang berjumlah 23 kota,
seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jember 1,82 persen dengan IHK 126,93 dan
inflasi terendah terjadi di Bogor 0,33 persen dengan IHK 126,29(lihat Tabel 5).

Tabel 5
Perbandingan Indeks dan Inflasi Desember 2010
Kota-kota di Pulau Jawa dengan Nasional
(2007=100)

Desember 2010
KOTA
IHK Inflasi (%)
(1) (2) (3)

1 Jakarta 122,92 0,76


2 Bogor 126,29 0,33
3 Sukabumi 124,73 0,48
4 Bandung 120,29 0,48
5 Cirebon 130,18 0,50
6 Bekasi 123,93 1,02
7 Depok 124,59 0,90
8 Tasikmalaya 126,53 0,77
9 Purwokerto 123,80 0,52
10 Surakarta 118,69 1,75
11 Semarang 124,51 0,70
12 Tegal 126,95 1,09
13 Yogyakarta 125,25 0,72
14 Jember 126,93 1,82
15 Sumenep 121,91 1,06
16 Kediri 124,15 1,13
17 Malang 124,85 0,88
18 Probolinggo 127,92 0,46
19 Madiun 129,00 0,89
20 Surabaya 123,53 0,85
21 Serang 129,85 1,19
22 Tangerang 125,72 0,51
23 Cilegon 125,90 0,70

NASIONAL 125,17 0,92

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XIV, 3 Januari 2011   9


Perbandingan Antarkota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera

Pada bulan Desember 2010 dari kota-kota IHK di wilayah luar pulau Jawa dan Sumatera yang
berjumlah 27 kota, 26 kota mengalami inflasisedangkan1 kota mengalami deflasi.Inflasi tertinggi terjadi
di Manokwari2,71persen dengan IHK 138,10 dan inflasi terendah terjadi di Singkawang 0,11persen
dengan IHK 126,26. Sedangkan deflasi pada bulan ini terjadi di Sorong1,30 persen dengan IHK 144,73
persen (lihat Tabel 6).

Tabel 6
Perbandingan Indeks dan Inflasi/DeflasiDesember 2010
Kota-kota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera dengan Nasional
(2007=100)

Desember 2010
KOTA
IHK Inflasi/Deflasi (%)
(1) (2) (3)

1 Denpasar 125,75 0,94


2 Mataram 132,74 1,61
3 Bima 131,63 1,36
4 Maumere 136,70 1,09
5 Kupang 132,64 0,91
6 Pontianak 130,81 0,90
7 Singkawang 126,26 0,11
8 Sampit 126,75 1,20
9 Palangkaraya 128,98 1,20
10 Banjarmasin 130,22 1,17
11 Balikpapan 127,30 0,72
12 Samarinda 130,11 0,46
13 Tarakan 141,80 1,79
14 Manado 125,27 1,50
15 Palu 128,70 1,73
16 Watampone 138,15 0,65
17 Makassar 125,42 1,15
18 Pare-Pare 128,17 1,32
19 Palopo 132,18 0,69
20 Kendari 127,61 0,28
21 Gorontalo 127,11 0,59
22 Mamuju 127,59 0,24
23 Ambon 128,22 1,30
24 Ternate 126,78 1,15
25 Manokwari 138,10 2,71
26 Sorong 144,73 -1,30
27 Jayapura 122,80 1,87

NASIONAL 125,17 0,92

10  Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XIV, 3 Januari 2011 


INFLASI KOMPONEN INTI DESEMBER 2010

Komponen inti pada bulan Desember 2010 mengalami inflasi sebesar 0,38 persen atau terjadi
kenaikan indeks dari 119,82 pada bulan November 2010 menjadi 120,27 pada bulan Desember 2010, dan
komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 0,18 persen, sedangkan komponen
bergejolak mengalami inflasi 3,29persen.
Inflasi komponen inti, komponen yang harganya diatur pemerintah, dan komponen bergejolak
untuk tahun kalender (Januari-Desember) 2010 dan inflasi year on year (Desember 2010 terhadap
Desember 2009) masing-masing 4,28 persen; 5,40 persen dan 17,74 persen (lihat Tabel 7).

Tabel 7
Laju Inflasi Desember 2010, Inflasi Tahun Kalender 2010 dan Inflasi
Year on Year menurut Kelompok Komponen

IHK IHK Inflasi Laju Inflasi Laju Inflasi


Komponen Desember Desember Desember Tahun Kalender Year on
2009 2010 2010 2010 Year

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Umum 117,03 125,17 0,92 6,96 6,96


Inti 115,33 120,27 0,38 4,28 4,28
Harga Diatur Pemerintah 113,23 119,34 0,18 5,40 5,40
Bergejolak 127,99 150,69 3,29 17,74 17,74

Dari tiga kelompok komponen tersebut seluruhnyamemberikan sumbangan inflasi terhadap inflasi
nasional yaitu masing-masing: komponen inti 0,24 persen dan komponen yang harganya diatur
pemerintah 0,03 persen. Sedangkan komponen bergejolak memberikan sumbangan inflasi 0,65persen
(lihat Tabel 8).

Tabel 8
Dekomposisi Andil Inflasi Nasional
Desember 2010 (persen)

Andil Inflasi
Komponen
(%)
(1) (2)

Umum 0,92

1 Inti 0,24
2 Yang Harganya Diatur Pemerintah 0,03
3 Bergejolak 0,65

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XIV, 3 Januari 2011   11


KEADAAN INFLASI TAHUN 2010

Selama (Januari-Desember) tahun 2010 telah terjadi inflasi sebesar 6,96 persen atau terjadi
kenaikan indeks dari 117,03 pada bulan Desember 2009 menjadi 125,17 pada bulan Desember 2010.
Dilihat dari besarnya sumbangan/andil inflasi, selama tahun 2010 kelompok bahan makanan
memberikan andil inflasi 3,50 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,23
persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 1,01 persen; kelompok sandang 0,45
persen; kelompok kesehatan 0,09 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,23 persen dan
kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan memberikan sumbangan inflasi 0,45 persen (lihat tabel
9).
Selama tahun 2010 kelompok-kelompok pengeluaran mengalami inflasi, masing-masing:
kelompok bahan makanan 15,64 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau
6,96persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 4,08 persen; kelompok sandang 6,51
persen; kelompok kesehatan 2,19 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 3,29 persen dan
kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 2,69 persen (lihat tabel 1).
Jenis barang dan jasa yang dominan memberikan sumbangan inflasi selama tahun 2010 antara lain:
beras 1,29 persen; tarif listrik 0,36 persen; cabai merah 0,32 persen; emas perhiasan 0,27 persen; bawang
merah 0,25 persen; nasi dengan lauk 0,24 persen; cabai rawit dan tarif jasa perpanjangan STNK masing-
masing 0,22 persen; rokok kretek filter 0,16 persen; daging ayam ras dan bawang putih masing-masing
0,15 persen; ikan segar 0,14 persen; minyak goreng, sewa rumah dan tarif angkutan udara masing-masing
0,13 persen; tarif kontrak rumah 0,12 persen; mie 0,11 persen; telur ayam ras, rokok kretek dan upah
tukang bukan mandor 0,08 persen(lihat tabel 10).

Tabel 9
Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Nasional
selama tahun 2010 (persen)

Andil Inflasi
Kelompok Pengeluaran
Januari-Desember (%)
(1) (2)

UMUM 6,96
1. Bahan Makanan 3,50
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 1,23
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 1,01
4. Sandang 0,45
5. Kesehatan 0,09
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0,23
7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 0,45

12  Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XIV, 3 Januari 2011 


Tabel 10
Sumbangan Beberapa Komoditas yang Dominan
terhadap Inflasi Nasional selama tahun 2010 (persen)
Andil Inflasi
Komoditas Januari-Desember (%)
(1)  (2) 

1. Beras 1,29
2. Tarif Listrik 0,36
3. Cabai Merah 0,32
4. Emas Perhiasan 0,27
5. Bawang Merah 0,25
6. Nasi dengan lauk 0,24
7. Cabai Rawit 0,22
8. Jasa Perpanjangan STNK 0,22
9. Rokok Kretek Filter 0,16
10. Daging Ayam Ras 0,15
11. Bawang Putih 0,15
12. Ikan Segar 0,14
13. Minyak Goreng 0,13
14. Sewa Rumah 0,13
15. Angkutan Udara 0,13
16. Kontrak Rumah 0,12
17. Mie 0,11
18. Telur Ayam Ras 0,08
19. Rokok Kretek 0,08
20. Tukang Bukan Mandor 0,08

Gambar 5
Perkembangan Inflasi Nasional Selama Tahun 2010

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XIV, 3 Januari 2011   13


Gambar 6
Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Nasional,
Selama Tahun 2010

1 2 3 4 5 6 7

 
 
 
 

 
 

14  Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XIV, 3 Januari 2011 

Anda mungkin juga menyukai