Anda di halaman 1dari 4

Pengolahan air dengan ion-exchange di 

Industri

Air untuk industri akhir-akhir ini menjadi isu besar dan menjadi salah satu kriteria dalam
menentukan lokasi suatu industri akan dibangun, pada era 80-an sumber-sumber air mudah
didapat namun kondisi saat ini jauh berbeda, sumber air semakin susah ditemukan ini
ditengarai air permukaan yang kualitas dan kuantitasnya semakin terbatas ditambah dengan
proses ijin untuk menggunakan sumber dari sumur dalam (deep well) semakin susah didapat.
Belum lagi isu lingkungan turut menjadi pertimbangan dalam pemberian ijin eksploitasi
sumber air untuk industri.

Tentunya bagi industri yang banyak melakukan kegiatan ekspor impor pasti akan memilih
lokasi dekat dengan pelabuhan guna memudahkan kegiatan operasi mereka, termasuk
didalamnya industri berbasis minyak sawit termasuk pabrik minyak dan lemak makanan,
oleochemical dan biodiesel. Industri berbasis minyak sawit ini menjadi efisien apabila kriteria
pokok pendirian pabrik dapat dipenuhi termasuk utilitas, process water, energi serta jaringan
transportasi yang memadai untuk menunjang kegiatan produksi serta ekspor produk.

Ada beberapa sumber air yang biasanya dipertimbangkan untuk menjadi sumber air utama
seperti air permukaan, sungai, waduk atau dari sumber air dalam, deep well sementara
desalinasi air laut kurang favorit kerena selain biayanya mahal juga dampak lingkungannya
ynag cukup merepotkan. Apapun sumber yang akan digunakan sebagai sumber air industri,
maka air baku perlu dikondisikan dengan mengolah terlebih dahulu melalui water treatment
yang memadai, termasuk penggunaan kolom ion exchange.

Karakter air dan penggunaannya.

Air proses atau biasa kita kenal sebagai process water memiliki fungsi yang berbeda satu
sama lainnya, oleh karena itu karakter serta spesifikasi air yang diperlukan juga berbeda satu
dengan yang lain, misalnya standar air untuk boiler tentu berbeda dengan standar air untuk
produksi hydrogen.

Ada beberapa peralatan proses yang membutuhkan air secara terus-menerus dan dengan sifat
tertentu, seperti :
1.Air proses (Process Water) untuk hydrolysis, boiler dan destilasi. Kebutuhan
process water untuk boiler, hydrolisis serta produksi H2, dimana diperlukan
air yang terlebih dahulu di oleh melalui ion exchange untuk meminimalisir
timbulnya karat serta sumbatan pada pipa api dan jalur distribusi uap dan
kondensatnya. Produk air yang dihasilkan melalui ion exchange kemudian
disebut sebagai soft water bahkan untuk produksi hydrogen diperlukan
demineralized water (demin water) agar H2 yang diproduksi betul-betul 99,9
% murni.
2.Air untu pendingin (Cooling Water) pada cooling tower, mesin, heat exchanger,
condenser dll. Kebutuhan akan air pendingin (cooling water) bisa di kategorikan
kebutuhan umum dalam setiap mesin penggerak, pengolahan air pendingin
biasanya kurang diperhatikan oleh operator pabrik karena persepsi yang salah
dimana setiap air bersuhu rendah bisa digunakan. Tetapi mereka lupa bahwa air
pendingin disalurkan melalui pipa-pipa yang diameternya terkadang cukup kecil,
panjang dan melingkar-lingkar sehingga rawan terhadap karat dan sumbatan
tentunya.
3. Air untuk kebutuhan domestik dan umum. Air yang akan digunakan sebagai air
untuk keperluan domestik seperti memasak, toilet dan cuci-cuci lain biasanya
digunakan air dari sumber terdekat seperti Perusahaan air Minum (PAM) lokal
maupun dari sumber sumur dalam. Pengolahan biasanya dilakukan secara terbatas
seperti penjernihan dan aerasi terutama untuk mengurangi kadar besi yang biasanya
berasosiasi dengan air dari sumber sumur dalam (deep well).

Sumber air baku industri yang memerlukan pembahasan lebih lanjut adalah kebutuhan air dan
sifat yang diperlukan untuk keperluan proses dan sebagai pendingin pada cooling tower di
pabrik.Ion Exchange untuk Process dan Cooling.

Kebutuhan untuk air proses dan pendinginan sangat mendominasi kebutuhan air untuk pabrik
karena lebih dari 80% kebutuhan akan air di pabrik dikonsumsi oleh kedua proses tersebut,
sementara untuk kebutuhan domestik relatif kecil.

Penggunaan kolom atau tabung ion exchange untuk air baku untuk boiler (boiler feed
water)dan sistim pendinginan (cooling system) akan meningkatkan efisiensi kedua sistim
peralatan tersebut dengan cara membebaskan pipa-pipa saluran air dan uap pada sistem
tersebut dari karat dan endapan yang mengganggu yang dapat menimbulkan kebocoran
maupun tersumbatnya saluran pada kedua sistim tersebut.

Pabrik kelapa sawit (PKS), kernel crushing plant (KCP), pabrik minyak goreng dan
oleochemical adalah pabrik-pabrik yang banyak menggunakan prinsip thermodinamik pada
proses produksinya terutama pada sistim fraksinasi dan destilasi dari bahan baku menjadi
produk. Peralatan yang digunakan pada proses, hidrolisa, fraksinasi, dan destilasi pada
dasarnya adalah ketel uap bertekanan yang semuanya menggunakan air sebagai media dan
bahan baku pada proses mereka.

Boiler untuk menghasilkan uap baik basah, kering maupun yang bertekanan menurut
kebutuhan prosesnya, selain digunakan sebagai media thermodinamik, uap yang dihasilkan
juga dapat digunakan untuk menggerakkan turbin pada generator listrik. Penggunaan boiler
sebagai peralatan utama membawa konsekuensi pada pemilihan kualitas air baku (feed water)
untuk menjaga kontinyuitas operasi serta efisiensi peralatan tersebut, secara umum untuk
menjaga agar boiler bisa bekerja dengan maksimum serta awet maka diperlukan air yang baik
dalam arti air selalu dijaga agar tidak menjadi penyebab sistem saluran pipa pada boiler
menjadi berkarat ataupun tersumbat oleh endapan-endapan organik yang biasanya dibawa
oleh air baku.

Ion exchange atau penukar ion merupakan salah satu metoda yang paling sering digunakan
dalam hal pengurangan mineral dari air, media yang umum dipakai berupa resin alam atau
sintesis.Pada saat operasi dikontakan dengan resin penukar ion , maka ion terlarut dalamair
akan terserap ke resin penukar ion dan resin akan melepaskan ion lain dalamkesetaraan
ekivalen,dengan melihat kondisi tersebut maka kita dapat mengatuir jenis ionyang diikat dan
dilepas.
Sebagai media penuka ion , maka resin penukar ion harus memenuhi syarat-syarat tertentu
antara lain sebagai berikut :

A. Kapasitas total yang tinggi.maksudnya resin memiliki kapasitas pertukaran ion yang
tinggi.
B. Pelarutan yang rendah dalam berbagai larutan sehingga dapat berulang-ulang. Resin akan
beroperasi dalam cairan yang mempunyai sifat melarutkankarena itu resin harus tahan
terhadap air.
C. Kestabilan kimia yang tinggi.Resin diharapkan dapat bekerja pada range PH yang luas
serta tahan terhdap asam dan basa.Demikian pula terhadap oksidasi dan radiasi.
D. Kestabilan fisik yang tinggi.Resin diharapkan tahan terhadap tekanan mekanis,tekanan
hidrostatis cairan serta tekanan osmosis.

Cara kerja dan aplikasi ion exchanger

Pada dasarnya cara kerja kolom ion exchange adalah penukaran ion muatan listrik yang
dibawa oleh fluida dengan muatan ion pada resin yang tersedian didalam tabung ion
exchanger. Secara umum fungsi kolom ion exchange digunakan sebagai media purifikasi dan
filtrasi muatan ion mineral pada fluida yang tidak dikehendaki seperti Calcium dan
Magnesium dan menukarnya dengan Potasium dan Hydrogen, sehingga fluida yang keluar
dari kolom tersebut memenuhi kriteria yang kita kehendaki.

Ion Exchange sebagai water softening

Aplikasi ion exchanger sebagai water softener merupakan fungsi umum dan digunakan
sangat luas di industri yang memerlukan soft water untuk proses dan bahan baku boiler . Air
baku yang tingkat ke-sadahan-nya (hardness) tinggi karena kandungan kalsium dan
magnesium harus diturunkan dengan cara menggantikannya dengan muatan ion sodium yang
terdapat pada resin.

Proses pertukaran ion terus berjalan sampai tercapai equilibrium dan jenuh dan sesudah
kondisi resin jenuh maka segera dilakukan re-generasi dengan dicuci dengan air yang
mengandung garam NaCl tinggi. Soft water digunakan untuk boiler feed water guna
mencegah terjadinya endapan (scaling) pada pipa saluran air baik pada sistim boiler maupun
pada sistim pendingin.

Sebagai media purifikasi

Dalam hal penggunaan media ion exchange sebagai purifier misalnya untuk mengangkat
bahan- bahan beracun yang dibawa oleh fluida tertentu, maka ion exchanger dapat
mengambil ion-ion logam berat seperti Cadmium, Lead dan Copper dan menggantikannya
dengan ion-ion garam sodium dan potassium. Ada jenis resin ion exchange lain yang dapat
menyaring kontaminan organik air baku dengan menambahkan karbon aktif pada kolom ion
exchange tersebut.

Pemilihan jenis resin akan menentukan fungsi ion exchange pada pabrik yang
menggunakannya sebagai water softening, sebagai media filtrasi logam berat fluida tertentu
maupun sebagai penyaring mineral pada air baku.

Anda mungkin juga menyukai