Anda di halaman 1dari 1

Perokok Terancam Kanker Nasofaring

JAKARTA - Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan
kehamilan dan janin. Itulah isi pesan yang tertera di setiap bungkus rokok yang beredar di pasaran
Indonesia.  

Pesan singkat tersebut bukannya asal tulis, sebab kebiasaan mengisap rokok ditengarai dapat
mengundang beberapa penyakit. Seperti rilis yang dikeluarkan para dokter yang tergabung di dalam
Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) , Jakarta, Sabtu
(19/7) bahwa kebiasaan merokok dapat menjadi salah satu penyebab utama terjadinya kanker
nasofaring.  

Menurut dr. Marlinda A. Yudharto, Sp.THT. kebiasaan menghabiskan rokok 10 batang setiap hari dapat
memicu 2,06 kali meningkatnya resiko terkena kanker nasofaring. "Selain orang dewasa, kanker
nasofaring juga bisa menyerang pada anak-anak, yang sehari-hari berada di lingkungan yang dipenuhi
oleh asap rokok," terang Linda.  

Linda menerangkan, setiap tahun ada sekitar 150-175 orang yang datang berobat akibat terserang
kanker nasofaring. Kisaran tersebut setiap tahun dapat berubah, kadang turun kadang naik, beber salah
satu anggota POI ini. Dia melanjutkan, kasus kanker nasofaring lebih banyak terjadi pada kaum adam
daripada wanita dengan perbandingan tiga banding satu.  

Definisi kanker nasofaring

Sebenarnya apa kanker nasofaring itu? Kanker nasofaring adalah kanker yang berasal dari sel epitel
nasofaring yang berada di rongga belakang hidung dan di belakang langit-langit rongga mulut. Letaknya
yang berdekatan, membuat penyebarannya menjadi mudah terjadi pada bagian mata, telinga, kelenjar
leher dan otak.  

Penyebab kanker nasofaring sebenarnya multifaktor. Tidak hanya rokok, bahan makanan yang
menggunakan pengawet maupun rumah dan tempat kerja yang dipenuhi asap beresiko menimbulkan
kanker. "Virus Epstein barr, faktor genetik, faktor lingkungan maupun perilaku diet yang tidak tepat, juga
bisa mempengaruhi terjadinya kanker nasofaring," beber Linda.  

Telinga berdengung dan terasa penuh pada satu sisi tanpa disertai rasa sakit sampai dengan
pendengaran berkurang bisa jadi merupakan gejala dini kanker nasofaring. Gejala dini lainnya bisa
berupa mimisan pada hidung yang terus berulang, ingus bercampur darah, hidung tersumbat terus-
menerus dan pilek pada satu sisi saja. Deteksi dini dapat dilakukan dengan cara memeriksaakan diri ke
dokter bila mengalami keluhan pada telinga dan hidung.  

Untuk gejala lanjut dapat diketahui dari kelenjar getah bening leher yang membesar, nyeri dan sakit
kepala, kemudian pada mata terjadi penglihatan ganda, juling dan kelopak mata menutup pada sisi yang
terkena.

Pencegahan dapat dilakukan dengan cara menciptakan pola hidup dan lingkungan yang sehat,
mengurangi konsumsi makan yang memakai pengawet, dan menghindari polusi udara dan tentunya
hindari mengkonsumsi rokok. Bagi yang sudah terlanjur mengidap kanker nasofaring dapat melakukan
terapi maupun penyinaran, tergantung pada stadium. "Untuk stadium satu hanya diberikan terapi radiasi
saja, sedangkan untuk stadium lebih tinggi di perlukan kombinasi radiasi dan kemoterapi," jelas
Linda. (C11-08)

Anda mungkin juga menyukai