Anda di halaman 1dari 12

Kisah Tragis Ahli Ibadah yang Mati Su'ul Khatimah

Janganlah kita terlampau puas dengan amal shalih yang sudah kita lakukan dan bersandar
padanya. Apalagi diikuti dengan merasa bangga diri dan merasa sudah pasti menjadi ahli
surga. Akibatnya, tidak lagi berharap kepada rahmat Allah dan kemurahan-Nya.

Sesungguhnya perbuatan hamba ditentukan pada akhir hayatnya. Dan kita tidak tahu di
atas kondisi apa mengakhiri kehidupan kita, apakah husnul khatimah (akhir hayat yang
baik) atau su'ul khatimah (akhir hayat yang buruk).

Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya segala perbuatan


ditentukan bagian akhirnya.” (HR. Bukhari).

Artinya, barangsiapa yang telah ditetapkan oleh Allah beriman di akhir hayatnya,
meskipun sebelumnya dia kufur dan selalu melakukan maksiat, menjelang kematiannya
ia akan beriman. Ia meninggal dalam keadaan beriman dan dimasukkan ke dalam surga.
Demikan juga dengan orang yang sudah ditentukan kafir atau fasik di akhir hayatnya,
meskipun sebelumnya ia beriman, maka menjelang kematiannya ia akan melakukan
kekufuran. Ia meninggal dalam keadaan kufur dan akan dimasukkan ke dalam neraka.

Dari Abdullah bin Mas'ud, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

‫عَلْيِه كَِتاُبُه َفَيْعَمُل ِبعََمِل َأْهِل الّناِر‬


َ ‫ق‬
ُ ‫سِب‬ ْ َ‫ع َفي‬
ٌ ‫جّنِة ِإّل ِذَرا‬
َ ‫ن اْل‬
َ ‫ن َبْيَنُه َوَبْي‬
ُ ‫حّتى َما َيُكو‬ َ ‫جَل ِمْنُكْم َلَيْعَمُل‬
ُ ‫ن الّر‬
ّ ‫َفِإ‬
‫جّنِة‬
َ ‫ب َفَيْعَمُل ِبعََمِل َأْهِل اْل‬
ُ ‫عَلْيِه اْلِكَتا‬
َ ‫ق‬ُ ‫سِب‬
ْ ‫ع َفَي‬
ٌ ‫ن الّناِر ِإّل ِذَرا‬ َ ‫ن َبْيَنُه َوَبْي‬
ُ ‫حّتى َما َيُكو‬َ ‫َوَيْعَمُل‬

"Sesungguhnya ada salah seorang dari kalian beramal dengan amalan ahli surga
sehingga jarak antara dirinya dengan surga hanya hanya tinggal satu hasta, tapi
(catatan) takdir mendahuluinya lalu dia beramal dengan amalan ahli neraka, lantas ia
memasukinya. Dan sesungguhnya ada salah seorang dari kalian beramal dengan
amalan ahli neraka sehingga jarak antara dirinya dengan neraka hanya tinggal satu
hasta, tapi (catatan) takdir mendahuluinya, lalu ia beramal dengan amalan ahli surga,
lantas ia memasukinya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat Sahl bin Sa'ad al Sa'idi, "Sesunggunya ada seorang dari kalian benar-
benar melakukan amalan ahli surga, dalam apa yang nampak kepada manusia. . . ." (HR.
Bukhari dan Muslim)

Karenanya, kita harus senantiasa berdoa supaya Allah senantiasa memberikan keteguhan
hati di atas kebenaran dan kebaikan serta memberikan kepada kita husnul khatimah.
Sebaliknya kita juga berlindung kepada Allah dari su'ul khatimah dan kesudahan yang
buruk.

Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam senantiasa berdoa,

َ ‫عَلى ِدْيِن‬
‫ك‬ َ ‫ت َقْلِبي‬
ْ ‫ َثّب‬،‫ب‬
ِ ‫ب اْلُقُلْو‬
َ ‫َيا ُمَقّل‬
“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hati di atas agama-Mu.”

Dalam riwayat muslim beliau shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda, “sesungguhnya


hati semua manusia berada di antara dua jari Allah, seolah-olah hanya satu hati. Allah
berbuat sekehendak-Nya.” Lalu beliau berdoa,

َ ‫عِت‬
‫ك‬ َ ‫طا‬
َ ‫عَلى‬
َ ‫ف ُقُلوَبَنا‬
ْ ‫صّر‬
َ ‫ب‬
ِ ‫ف اْلُقُلو‬
َ ‫صّر‬
َ ‫الّلُهّم ُم‬

“Wahai Dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan kepada-
Mu.”

Sebab Su'ul Khatimah

Ibnu Hajar al Haitami berkata, “Sesungguhnya akhir hayat yang buruk diakibatkan bibit
keburukan yang terpendam dalam jiwa manusia, yang tidak diketahui orang lain.
Kadang-kadang seseorang melakukan perbuatan-perbuatan ahli neraka, namun di dalam
jiwanya terpendam bibit kebaikan. Maka, menjelang ajalnya bibit kebaikan itu tumbuh
dan mengalahkan kejahatannya. Sehingga ia mati dalam keadaan husnul khatimah."

Abdul Aziz bin Dawud berkata, “Aku hadir pada seseorang yang sedang ditalqin
(dibimbing untuk mengucapkan kalimat syahadat), akan tetapi ia tidak mau. Lalu aku
bertanya tentang orang ini. Ternyata ia seorang peminum khamer."

Pada kesempatan yang lain ia berkata, “Berhati-hatilah dengan dosa, karena dosa bisa
menjerumuskan seseorang ke dalam su'ul khatimah."

Berhati-hatilah dengan dosa, karena dosa bisa menjerumuskan seseorang ke


dalam su'ul khatimah.
Abdul Aziz bin Dawud

Kisah Tragis seorang ahli Ibadah yang mati Su'ul Khatimah

Manshur bin Ammar mengisahkan, dulu kala aku punya seorang teman yang suka
melampaui batas, lalu bertaubat. Aku melihat dia banyak beribadah dan shalat tahajjud.
Suatu ketika aku putus komunikasi dengannya. Dan menurut kabar dari orang-orang, ia
sedang sakit. Maka aku pergi ke rumahnya dan anak perempuannya datang menemuiku.
Dia bertanya, “Siapa yang engkau ingin temui?” Aku menjawab, “Si fulan.” Maka ia
mengizinkanku masuk dan akupun bergegas ke dalam rumah.Aku melihatnya sedang
tebaring di atas ranjang yang terletak di tengah rumah. Mukanya terlihat kehitaman,
kedua matanya tertutup dan kedua bibirnya bengkak dan menebal.

Aku berkata padanya dengan perasaan takut melihatnya, “Wahai saudaraku,


perbanyaklah mengucap Laa Ilaaha Illallaah.” Ia membuka kedua matanya dan
menatapku dengan penuh kemarahan, lalu ia tak sadarkan diri. Kembali kuulangi
perkataanku kedua kalinya, wahai saudaraku perbanyaklah mengucap Laa Ilaaaha
Illallaah.” Pada saat aku mengulanginya untuk ke tiga kalinya, lalu ia membuka matanya
dan berkata, “Wahai Manshur, saudaraku, kalimat ini telah menjauh dariku.”

Aku bergumam, "Tiada daya dan tiada upaya melainkan dengan izin Allah, Dzat
Mahatinggi dan Mahamulia."

Kemudian aku bertanya padanya, “wahai saudaraku, di manakah shalat, puasa, tahajud
dan shalat malammu?”

Ia menjawab, “Aku melakukan semua itu bukan untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala dan
taubatku hanyalah taubat palsu. Sebenarnya aku melakukan semua itu supaya aku
dikenal dan disebut-sebut orang, aku melakukannya dengan maksud pamer kepada orang
lain. Bila aku menyepi seorang diri, aku masuk ke dalam rumah dan memasang tirai-tirai,
lalu aku minum khamer dan menantang Tuhan dengan kemaksiatan-kemaksiatan. Aku
terus melakukan itu sampai beberapa masa. Kemudian aku ditimpa penyakit hingga
hampir binasa. Saat itu juga aku suruh anak perempuanku, ‘ambilkanlah aku mushaf!’
dan aku berdoa, ‘Ya Allah, demi kebenaran Al-Qur’an yang agung, sembuhkanlah aku!’
Dan aku berjanji tidak akan kembali melakukan dosa untuk selamanya. Maka Allah
membebaskanku dari penyakit.

Setelah sembuh, aku kembali kepada keadaan semula, hidup berpoya-poya dan berhura-
hura. Syetan telah membuatku lupa dengan perjanjian yang telah kuikrarkan kepada
Tuhanku. Aku terlena dalam keadaan itu sampai beberapa saat lamanya hingga aku
menderita sakit hampir mati karenanya. Lalu aku perintahkan keluargaku membawaku ke
tengah-tengah rumah seperti biasanya. Kemudian aku suruh mereka mengambilkan
mushaf dan aku mulai membacanya. Lalu aku acungkan mushaf itu seraya berdoa, ‘Ya
Allah, demi kehormaan kalam-Mu yang ada dalam mushaf ini, bebasknalah aku dari
penyakitku!.’ Maka Allah mengabulkan permintaanku dan menyembuhkan penyakitku.

Kemudian aku kembali hidup bersenang-senang dan akupun jatuh sakit lagi. Lalu aku
perintahkan keluargaku membawaku ke tengah-tengah rumah seperti yang engkau lihat
sekarang ini. Kemudian aku menyuruh mereka mengambilkan mushaf untuk kubaca,
tetapi mataku sudah tidak bisa melihat saru huruf-pun. Aku pun menyadari bahwa Allah
sudah murka kepadaku. Lalu aku acungkan mushaf itu di atas kepalaku sembari
memohon, ‘Ya Allah, demi kehormatan mushaf ini, bebaskalah aku dari penyakit ini,
wahai penguasa bumi dan langit!’ Tiba-tiba aku mendengar seperti suara memanggil,
‘engkau bertaubat tatkala engkau sakit, dan engkau kembali kepada perbuatan dosa
tatkala engkau sembuh. Betapa banyak Dia menyelamatkanmu dari kesusahan, dan
betapa bayak Dia menyingkap bala’ cobaan tatkala engkau diuji. Tidaklah engkau takut
dengan kematian? Dan engkau telah binasa di dalam kesalahan-kesalahan’.”

‘Engkau bertaubat tatkala engkau sakit, dan engkau kembali kepada perbuatan
dosa tatkala engkau sembuh. Betapa banyak Dia menyelamatkanmu dari
kesusahan, dan betapa bayak Dia menyingkap bala’ cobaan tatkala engkau
diuji. Tidaklah engkau takut dengan kematian? Dan engkau telah binasa di
dalam kesalahan-kesalahan’.
Manshur bin ‘Ammar berkata, “sungguh demi Allah aku keluar dari rumahnya dengan air
mata tertumpah merenungkan ‘ibrah yang baru kulihat, dan belum sampai di pintu
rumahku, sampailah kabar bahwa dia sudah meninggal.” [PurWD/voa-islam.com]

(Sumber: Mi’ah Qishash wa Qishah fi Anis ash-Shalihin wa Samir al Muttaqin,


Muhammad Amin al Jundi, (edisi Indonesia: 101 kisah teladan, Mitra Pustaka
Yogyakarta, Cet XI November 2006).

Doa Agar Diteguhkan di Atas Hidayah

ُ ‫ت اْلَوّها‬
‫ب‬ َ ‫ك َأْن‬
َ ‫حَمًة ِإّن‬
ْ ‫ك َر‬
َ ‫ن َلُدْن‬
ْ ‫ب َلَنا ِم‬
ْ ‫غ ُقُلوَبَنا َبْعَد ِإْذ َهَدْيَتَنا َوَه‬
ْ ‫َرّبَنا َل ُتِز‬
Rabbabaa Laa Tuyigh Quluubanaa Ba'da Idz Hadaitanaa wa Hab Lana Mil-Ladunka
Rahmatan Innaka Antal-Wahhaab

Artinya: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada
kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami
rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)."
(QS. Ali Imran: 7)

َ ‫عَلى ِدْيِن‬
‫ك‬ َ ‫ت َقْلِبي‬
ْ ‫ َثّب‬،‫ب‬
ِ ‫ب اْلُقُلْو‬
َ ‫َيا ُمَقّل‬
Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qalbi 'Ala Diinik

Artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-
Mu." (HR. Ahmad dan at Tirmidzi)

َ ‫عِت‬
‫ك‬ َ ‫طا‬
َ ‫عَلى‬
َ ‫ف ُقُلوَبَنا‬
ْ ‫صّر‬
َ ‫ب‬
ِ ‫ف اْلُقُلو‬
َ ‫صّر‬
َ ‫الّلُهّم ُم‬
Allaahumma Musharrifal Quluub, Sharrif Quluubanaa 'Alaa Thaa'atik

Artinya: "Ya Allah yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk taat
kepadamu." (HR. Muslim)

Keterangan:

Ketiga doa di atas adalah doa yang bersumber dari Al Qur'an dan sunnah shahihah. Maka
seorang muslim patut menghafal dan memunjatkannya kepada Allah setiap waktu, karena
terpelihara ataupun tercabutnya hidayah terletak pada kehendak dan kekuasaan Allah.
Apabila Allah meneguhkan hidayah, tidak ada yang dapat memalingkan dan
menyesatkannya.

َ ‫سُرو‬
‫ن‬ ِ ‫خا‬
َ ‫ك ُهُم اْل‬
َ ‫ل َفُأوَلِئ‬
ْ ‫ضِل‬
ْ ‫ن ُي‬
ْ ‫ل َفُهَو اْلُمْهَتِدي َوَم‬
ُّ ‫ن َيْهِد ا‬
ْ ‫َم‬

"Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk;
dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi."
(QS. Al A'raf: 175)

Pada ketiga doa di atas berisi permohonan terpeliharanya hati. Karena hati merupakan
penentu baik dan buruknya amal perbuatan seseorang. Dia menjadi pusat takwa dan
hidayah. Namun, dia juga menjadi pusat kekufuran dan kesesatan. Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:

ُ ‫ي َاْلَقْل‬
‫ب‬ َ ‫ل َوِه‬
َ ‫ َأ‬,‫سُد ُكّلُه‬
َ‫ج‬َ ‫سَد َاْل‬
َ ‫ت َف‬
ْ ‫سَد‬
َ ‫ َوِإَذا َف‬,‫سُد ُكّلُه‬
َ‫ج‬َ ‫ح َاْل‬
َ ‫صَل‬
َ ,‫ت‬
ْ ‫ح‬
َ ‫صَل‬
َ ‫ ِإَذا‬,‫ضَغًة‬
ْ ‫سِد ُم‬
َ‫ج‬
َ ‫ن ِفي َاْل‬
ّ ‫َألَ َوِإ‬

" ....ketahuilah sesunguhnya di dalam jasad itu ada segumpal daging, apabila baik maka
baiklah seluruh jasadnya, dan apabila rusak maka rusaklah seluruh jasadnya, ketauhilah
bahwa dia itu adalah hati." (Muttafaq 'Alaih dari An Nu'man bin Basyir)

Sedangkan hati setiap orang berada di bawah kendali Allah 'Azza wa Jalla. Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "sesungguhnya hati anak Adam (manusia),
semuanya berada di antara dua jari dari jari-jemari Allah, laksana hati yang satu, Dia
arahkan ke mana saja yang Dia kehendaki." (HR. Muslim)

Dalam riwayat at Tirmidzi dari hadits Malik bin Anas, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam bersabda, "Sesungguhnya hati itu berada di dua jari dari jari-jari Ar Rahman,
Dia membolak-balikkan sekehendak-Nya." Dalam riwayat Ahmad, "jika Dia
berkehendak (untuk menjadikannya sesat) maka akan disesatkan-Nya dan jika
berkehendak maka akan tetap diteguhkan di atas petunjuk."

Sedangkan siapa yang hatinya dijaga oleh Allah dengan hidayah, tiada seorang pun yang
bisa menyesatkannya.

‫ي َلُه‬
َ ‫ل َهاِد‬
َ ‫ل َف‬
ْ ‫ضِل‬
ْ ‫ن ُي‬
ْ ‫ل َلُه َوَم‬
ّ‫ض‬
ِ ‫ل ُم‬
َ ‫ل َف‬
ُّ ‫ن َيْهِدِه ا‬
ْ ‫َم‬

"Siapa yang diberi hidayah oleh Allah maka tidak seorangpun yang bisa
menyesatkannya. Sebaliknya, siapa yang disesatkan oleh Allah maka tida seorangpun
yang bisa memberinya petunjuk." (HR. Ahmad, Abu Dawud, at Tirmidzi dan lainnya)

Karenanya, kita senantiasa memohon kepada Allah, Rabb kita semua, agar tidak
menjadikan sesat hati kita setelah dia memberi petunjuk, dan kita juga memohon
limpahan rahmat dari sisi-Nya, sesungguhnya Dia dzat Maha Pemberi.

(PurWD/voa-islam.com)
Al-Qur'an Mendahului Sains Modern
‫شِهيٌد‬
َ ‫يٍء‬
ْ ‫ش‬
َ ‫ل‬
ّ ‫عَلى ُك‬
َ ‫ك َأّنُه‬
َ ‫ف ِبَرّب‬
ِ ‫ق َأَوَلْم َيْك‬
ّ‫ح‬
َ ‫ن َلُهْم َأّنُه اْل‬
َ ‫حّتى َيَتَبّي‬
َ ‫سِهْم‬
ِ ‫ق َوِفي َأْنُف‬
ِ ‫لَفا‬
َْ ‫سُنِريِهْم َآَياِتَنا ِفي ا‬
َ

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala


wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-
Qur’an itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi
saksi atas segala sesuatu?.” (QS. Fushilat (41): 53)

A. Al-Qur’an Kitab Hidayah

Tanya: Untuk apa Allah subhanahu wata'ala menurunkan Al-Qur’an?

Jawab: Allah subhanahu wata'ala menurunkan Al-Qur’an untuk menjadi petunjuk bagi
manusia. Al-Qur’an adalah kitab petunjuk, bukan kitab kedokteran atau teknik, bukan
kitab astronomi atau kimia yang menghimpun berbagai informasi ilmiah ilmu-ilmu
tersebut. Sekali lagi ia hanya kitab hidayah ilahi bagi perilaku manusia.

B. Al-Qur’an Turun dengan Ilmu Allah subhanahu wata'ala

Tanya: Kalau begitu apa maksud ungkapan “Al-Qur’an mendahului sains modern?”

Jawab: Artinya, ketika Al-Qur’an berbicara tentang manusia, tumbuhan, atau makhluk
lain, ia pasti berbicara tentang hakikatnya. Manusia baru mengetahuinya setelah sains dan
peralatan-peralatan canggih digunakan untuk melakukan berbagai penelitian ilmiah.
Itulah makna Al-Qur’an mendahului sains modern sekaligus sebagai bukti baru mukjizat
Al-Qur’an di masa kemajuan teknologi yang semakin menegaskan bahwa ia adalah
kalamullah yang tidak sedikitpun mengandung kesalahan.

C. Sesaknya Dada

Tanya: Apa contoh masalah ini?

Jawab: Contoh-contoh cukup banyak, di antaranya penemuan para pilot tentang semakin
sesaknya dada mereka setiap kali mereka menambah ketinggian di udara sampai-sampai
mereka merasa tercekik karena tak mampu bernafas akibat semakin berkurangnya kadar
oksigen. Realita ini belum diketahui sebelumnya, orang menganggap bahwa udara
tersedia sampai ke planet-planet dan bintang-bintang yang ada di langit. Sedangkan Al-
Qur’an telah mengungkap hakikat ini sejak empat belas abad lebih. Allah subhanahu
wata'ala berfirman:
‫سَماِء‬
ّ ‫صّعُد ِفي ال‬
ّ ‫جا َكَأّنَما َي‬
ً ‫حَر‬
َ ‫ضّيًقا‬
َ ‫صْدَرُه‬
َ ‫جَعْل‬
ْ ‫ضّلُه َي‬
ِ ‫ن ُي‬
ْ ‫ن ُيِرْد َأ‬
ْ ‫لِم َوَم‬
َ‫س‬ْ ‫ل‬ِْ ‫صْدَرُه ِل‬
َ ‫ح‬ ْ ‫شَر‬
ْ ‫ن َيهِدَيُه َي‬
ْ ‫ل َأ‬
ُّ ‫ن ُيِرِد ا‬
ْ ‫َفَم‬
َ ‫ن َل ُيْؤِمُنو‬
‫ن‬ َ ‫عَلى اّلِذي‬
َ ‫س‬ َ ‫ج‬ ْ ‫ل الّر‬
ُّ ‫جَعُل ا‬ْ ‫ك َي‬
َ ‫َكَذِل‬

“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya


Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan barangsiapa yang
dikehendaki Allah kesesatannya niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit,
seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-
orang yang tidak beriman.” (QS. Al-An’am (6): 125).

Maksudnya: Barangsiapa berhak disesatkan Allah subhanahu wata'ala karena amal-


amalnya yang buruk dan permusuhannya terhadap Islam, maka Allah subhanahu wata'ala
menjadikan dadanya sempit bila mendengar mauizhah (nasihat) yang mengingatkannya
tentang kebenaran Islam seperti sempitnya dada orang yang naik ke langit. Hal ini tidak
diketahui manusia yang tidak beriman sebelum mereka menggunakan pesawat terbang.
Lalu apakah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam memiliki pesawat khusus
untuk menyampaikan informasi ini? Atau apakah yang disampaikan semata wahyu yang
berasal dari ilmu Allah subhanahu wata'ala?!

D. Informasi tentang Pusat Perasa di Kulit

Tanya: Adakah contoh yang lain?

Jawab: Ya, kita ambil contoh dari susunan tubuh manusia. Dulu orang percaya bahwa
saraf perasa terdapat di seluruh tubuh dengan kepekaan yang sama. Namun ilmu
pengetahuan modern mengungkap kekeliruan ini, ternyata pusat kepekaan terhadap rasa
sakit dan lainnya terletak pada kulit di mana jarum suntik hanya terasa sakit pada kulit.
Al-Qur’an menyebutkan hakikat ini sebelum penemuan para ahli.

َ ‫ن الَّ َكا‬
‫ن‬ ّ ‫ب ِإ‬
َ ‫غْيَرَها ِلَيُذوُقوا اْلَعَذا‬
َ ‫جُلوُدُهْم َبّدْلَناُهْم جُُلوًدا‬
ُ ‫ت‬
ْ ‫ج‬
َ‫ض‬
ِ ‫صِليِهْم َناًرا ُكّلَما َن‬
ْ ‫ف ُن‬
َ ‫سْو‬
َ ‫ن َكَفُروا ِبَآَياِتَنا‬
َ ‫ن اّلِذي‬
ّ ‫ِإ‬
‫حِكيًما‬
َ ‫عِزيًزا‬ َ

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami
masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit
mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisa (4): 56).

Maksudnya: Perasaan sakit menerima azab terpusat pada kulit mereka dan apabila kulit
itu telah hangus matang mereka tidak merasakan azab lagi. Oleh karenanya, Allah
subhanahu wata'ala Yang Maha Mengetahui ciptaan-Nya menggantinya dengan kulit
yang baru agar mereka tetap merasakan azab.

Apakah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam memiliki alat-alat bedah khusus untuk
mengetahui informasi ini? Atau apakah ini hanyalah bukti bahwa Al-Qur’an adalah
firman Allah yang diturunkan dengan ilmu-Nya? Maha Benar Allah subhanahu wata'ala
yang telah berfirman:

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala


wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur’an
itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas
segala sesuatu?.” (QS. Fushilat (41): 53)

Kesimpulan:

Al-Qur’an mengandung informasi yang baru terungkap kebenarannya setelah berabad-


abad lamanya seiring kemajuan ilmu pengetahuan.

• Di antaranya informasi Al-Qur’an tentang sesaknya dada orang yang menjelajah


langit, dan pusat rasa yang ada di kulit. Ilmu pengetahuan abad dua puluh kemudian
membenarkan informasi Al-Qur’an ini.

• Kebenaran ini sebagai bukti bahwa Al-Qur’an semata-mata wahyu Allah subhanahu
wata'ala kepada Rasul-Nya Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam Allahu a’lam.

(PurWD/dakwatuna)

Gempa Italia menjadi Titik Balik Umberto


Umberto Markozzi adalah nama lengkapnya. Kembali kepada fitroh Islam sejak 15 April
2009 setelah terjadi gempa berkekuatan 6,3 Mw mengguncang kota L'Aquila, Italia
Tengah pada tanggal 6 April lalu. Tempat tinggal Umberto sendiri tinggal di Torano
Nuovo, kota kecil dekat dengan guncangan gempa yang menewaskan 150 warga Italia.

Gempa hanyalah pemicu kembalinya Umberto pada Islam setelah melalui pergulatan
batin selama bertahun-tahun sebelumnya. Gencarnya pemberitaan tentang Islam
dikaitkan dengan terorisme, membuat pemuda 24 tahun ini malah penasaran dengan
ajaran Islam yang sebenarnya. Tapi pengaruh orang tua yang memberi stigma negative
pada Islam, sempat membuatnya takut dan ragu untuk mengucap syahadat.

Karakter ayah yang keras, membuat Umberto menyembunyikan keislamannya hingga


kini. Ibunya pun menganggap anak sulungnya sedang tekun menjalankan kristianitas
ketika Umberto menjalankan puasa Ramadhan yang pertama kali ini. Untuk sholat 5
waktu, kedua orang tuanya tak pernah ada yang tahu bahwa anak mereka yang kuliah di
jurusan pertanian ini telah menjadi pengikut Muhammad yang baik.

Karakter ayah yang keras, membuat Umberto menyembunyikan keislamannya hingga


kini. Ibunya pun menganggap anak sulungnya sedang tekun menjalankan kristianitas
ketika Umberto menjalankan puasa Ramadhan yang pertama kali ini
Ramadhan pertama kali, Umberto tak mengalami kesulitan berarti dalam menjalankan
puasa. Menahan lapar dan dahaga, tak begitu membuatnya tersiksa. Sejak masuk Islam,
Umberto telah berlatih puasa sebelum Ramadhan datang. Biasana ia puasa di hari Kamis
setiap minggu dengan rutin. Hanya saja, ia mengalami sesuatu yang menganggu dengan
bau badan dan bau mulut pada Ramadhan kali ini. Tapi itu pun tak berlangsung lama, dua
hari saja ia merasa tak nyaman dan kemudian Umberto pun terbiasa dengan bau orang
berpuasa.

Ramadhan pertama ini, tak ada aktifitas khusus yang dilakukan oleh Umberto. Itu karena
dia adalah satu-satunya muslim di kota kecil Torano Nuovo. Masjid terdekat saja berjarak
10 km dari rumahnya. Itu pun seringkali bentuknya tak bisa disebut masjid seperti
umumnya, tapi lebih menyerupai garasi rumah. Masjid kedua berjarak 15 km dan masjid
ketiga 25 km. Umberto lebih memilih masjid ketiga ini karena meskipun jauh, imam
masjidnya berbicara memakai bahasa Italia sehingga dia bisa mendapatkan ilmu Islam.
Di kedua masjid sebelumnya, imamnya berbicara memakai bahasa Arab saja.

Waktu Umberto banyak dihabiskan dengan belajar dan berkomunikasi dengan muslim
lainnya via internet. Ketika dulu ia pernah merasa hidup hanya untuk sepak bola (Italia
sangat terkenal dengan permainan ini), saat ini hidupnya hanya untuk Islam saja. Ia
memilih dakwah menjadi jalan hidupnya. Memahamkan banyak orang dan teman-teman
di sekitarnya tentang Islam yang sebenarnya karena media telah membuat informasi
tentang Islam menjadi bias. Sedangkan untuk kedua orang tuanya, Umberto masih selalu
menyimpan harap dan doa agar hati keduanya luluh untuk menerima kebenaran Islam.
Kisah Umar bin Khatab telah menyalakan semangatnya bahwa bukan tidak mungkin
ayahnya yang begitu keras dan membenci Islam, satu ketika nanti bisa mendapat hidayah
Allah.

Saat ini, keinginan Umberto hanya satu yaitu satu ketika nanti ia bisa sholat berjamaah
dengan ayahnya. Bahkan ia telah sering memimpikan hal ini terjadi ketika tidur.
Keinginannya begitu kuat untuk mengajak keluarganya ikut menikmati indahnya
berislam sebagaimana yang dirasakannya.

Kami selalu mendoakanmu, Umberto. ^_^


(Sebagaimana yang diceritakan oleh Umberto Markozzi kepada Ria Fariana)

Profesor Masuk Islam Karena Keajaiban al-Qur'an


Terbukanya tabir hati ahli farmakologi Thailand Profesor Tajaten Tahasen, Dekan
Fakultas Farmasi Universitas Chiang Mai Thailand, baru-baru ini menyatakan diri masuk
Islam saat membaca makalah Profesor Keith Moore dari Amerika. Keith Moore adalah
ahli Embriologi terkemuka dari Kanada yang mengutip surat An-Nisa ayat 56 yang
menjelaskan bahwa luka bakar yang cukup dalam tidak menimbulkan sakit karena ujung-
ujung syaraf sensorik sudah hilang. Setelah pulang ke Thailand Tajaten menjelaskan
penemuannya kepada mahasiswanya, akhirnya mahasiswanya sebanyak 5 orang
menyatakan diri masuk Islam.
Bunyi dari surat An-Nisa’ tersebut antara lain sebagai berkut;"Sesungguhnya orang-
orang kafir terhadap ayat-ayat kami, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam
neraka, setiap kali kulit mereka terbakar hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit
yang lain agar mereka merasakan pedihnya azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa
lagiMaha Bijaksana."

Ditinjau secara anatomi lapisan kulit kita terdiri atas 3 lapisan global yaitu; Epidermis,
Dermis, dan Sub Cutis. Pada lapisan Sub Cutis banyak mengandung ujung-ujung
pembuluh darah dan syaraf. Pada saat terjadi Combustio grade III (luka bakar yang telah
menembus sub cutis) salah satu tandanya yaitu hilangnya rasa nyeri dari pasien. Hal ini
disebabkan karena sudah tidak berfungsinya ujung-ujung serabut syaraf afferent dan
efferent yang mengatur sensasi persefsi. Itulah sebabnya Allah menumbuhkan kembali
kulit yang rusak pada saat ia menyiksa hambaNya yang kafir supaya hambaNya tersebut
dapat merasakan pedihnya azab Allah tersebut.
Mahabesar Allah yang telah menyisipkan firman-firman-Nya dan informasi sebagian
kebesaran-Nya lewat sel tubuh, kromosom, pembuluh darah, pembuluh syaraf dsb.
Rabbana makhalqta hada batila, Ya…Allah tidak ada sedikit pun yang engkau ciptakan
itu sia-sia.

Dari Bahtera Menuju Islam

Seorang pakar kelautan menyatakan betapa terpesonanya ia kepada Al-Quran yang telah
memberikan jawaban dari pencariannya selama ini. Prof. Jackues Yves Costeau seorang
oceanografer, yang sering muncul di televisi pada acara Discovey, ketika sedang
menyelam menemukan beberapa mata air tawar di tengah kedalaman lautan. Mata air
tersebut berbeda kadar kimia, warna dan rasanya serta tidak bercampur dengan air laut
yang Lainnya. Bertahun-tahun ia berusaha mengadakan penelitian dan mencari jawaban
misteri tersebut. Sampai suatu hari bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian
ia menjelaskan tentang ayat Al-Quran Surat Ar-Rahman ayat 19-20 dan surat Al-Furqon
ayat 53. Awalnya ayat itu ditafsirkan muara sungai tetapi pada muara sungai ternyata
tidak ditemukan mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau sampai ia masuk Islam. Kutipan ayat tersebut antara lain
sebagai berikut: “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan, yang
ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antar-keduanya
dinding dan batas yang menghalang.” (QS Al-Furqon: 53).

Berdasarkan contoh kasus di atas, dapat memberikan gambaran pada kita bahwa ayat suci
Al-Quran mampu menjelaskan fenomena Cromosome, Anatomi, Oceanografi,
Keperawatan dan antariksa (baca "Jurnal Keperawatan Unpad" edisi 4, hal 64-70).
Sebenarnya masih banyak ayat- ayat Al-Quran yang menerangkan fenomena evolution
and genetic seperti QS. As-Sajdah: 4, QS. al-A’raf: 53, QS. Yusuf: 3, QS. Hud: 7, tetapi
karena keterbatasan ruangan pada kolom ini, serta dengan segala keterbatasan ilmu dan
pengetahuan yang dimiliki penulis, maka kepada Allah jualah hendaknya kita berharap
dan hanya Allah-lah yang Mahaluas dan Mahatinggi ilmunya. Wallahu a’lam. (Diambil
dari www.must_dhani.blogger.com)
Baca berita terkait:

1. Marlon King: Striker Liga Inggris yang Menemukan Islam di Penjara


2. Penyanyi Rap Wanita Asal Perancis Masuk Islam
3. Profesor Masuk Islam Karena Keajaiban al-Qur'an
4. "Loon" Penyanyi Rap Terkenal AS yang Masuk Islam
5. Yahudi Simon Cowell Masuk Islam untuk Nikahi Pacarnya?
6. Sembilan Petinju Afrika Masuk Islam di Pakistan
7. Rebecca Reijman: Masuk Islam Setelah Mendengar Ayat Suci Al-Quran
8. Terima Seruan Kaddafi, Gadis Italia Masuk Islam
9. Pesepak Bola Portugal, Abel Xavier Masuk Islam
10. Mr. Jacques Yves Costeau: Masuk Islam Setelah Temukan Mukjizat 'Sungai di
dalam Laut'
11. Pemain Sepak Bola Muslim Tetap Berpuasa Ramadhan
12. Franck Ribery: Islam Sumber Kekuatan Saya

Terima Seruan Kaddafi, Gadis Italia Masuk Islam


Dubai - Salah satu dari 200 perempuan muda diundang bagi kegiatan ceramah Islam
pemimpin Libya Muammar Gaddafi di Roma hari Minggu dan Senin kemarin (15-16/11)
telah menerima seruan sang presiden untuk masuk Islam, seperti di laporkan surat kabar
harian Italia Corriere della Sera pada hari Rabu.

Alda Ribeiro mengatakan kepada surat kabar yang berbasis di Milan bahwa pertemuan
dengan pemimpin eksentrik tersebut telah "merubahnya."

Islam yang digunakan untuk menakut-nakuti saya, sekarang justru mempesona saya,"
kata wanita berusia 27 tahun itu

"Islam yang digunakan untuk menakut-nakuti saya, sekarang justru mempesona saya,"
kata wanita berusia 27 tahun itu.

Ribeiro, seperti gadis-gadis lain yang diundang ke acara tersebut, direkrut dari
Hostessweb, sebuah Agensi di Roma yang menyediakan perempuan untuk acara-acara
perusahaan. Gadis-gadis itu tidak melakukan kegiatan seksual namun murni sebagai
penghias pesta.

"Bagi saya, Islam selalu dikaitkan dengan konsep kepatuahn perempuan. Di malam lain,
ada rasa takut di kalangan para gadis bahwa kita semua akan berakhir di kediaman selir
raja,"

Ribeiro, berasal dari Portugal, merupakan lulusan Universitas dan bisa berbicara dalam
lima bahasa.
Ribeiro menambahkan bahwa sejak peristiwa yang diadakan duta besar Libya, dia telah
mempelajari ajaran Islam dengan membaca Quran yang diberikan kepadanya oleh
Gaddafi.

Ribeiro menambahkan bahwa sejak peristiwa yang diadakan duta besar Libya, dia telah
mempelajari ajaran Islam dengan membaca Quran yang diberikan kepadanya oleh
Gaddafi.

"Aku bertanya kepada Gaddafi apa pendapatnya tentang peran perempuan dan ia
menjawab bahwa ia selalu menjadi pendukung hak-hak perempuan. Aku tidak menduga
itu.

"Itu sebabnya saya memutuskan untuk menerima undangannya. Aku akan pergi ke Libya.
Aku ingin mengerti, untuk melihat dengan mata kepalaku sendiri. Lalu aku akan
memutuskan."

Gaddafi di Roma untuk menghadiri KTT Pangan Dunia PBB, tetapi lebih memusatkan
sebagian besar perhatiannya pada dua malam di mana, sesuai dengan pernyataannya, ia
mencari wanita untuk di ajak masuk agama Islam. (aa/aby)

Anda mungkin juga menyukai