Anda di halaman 1dari 8

Bahasa Nasional dan Daerah Perancis

1.1 Bahasa yang digunakan di sekitar perbatasan perancis

secara tradisional telah ditemukan 7 bahasa daerah –atau sekelompok bahasa-


telah bertahan dalam beberapa bentuk hingga saat ini: Alsatian, BasqueS, Breton,
catalan, Corsican, Flemish, or (Dutch)8), dan Occitan. Selain ituw dua dintara adalah
kelompok bahasa German: Flemish, yang di secara lisan digunakan di daerah kecil
sekitar Dunkirk dan juga merupakan bahasa resmi dari Belgia dan Alsatian, yang
menggunakan istilah bebas bagi variasi bahasa jerman dalam départements Haunt
Rhin. Bas Rhin dan daerah Moselle diketahui sebagai la Lorrain Thioise. Ada salah
satu bahasa Celtic, Breton, yang hanya digunakan di Basse Bretagne, termasuk ke
dalam départements Finistére dan bagian barat dari Côtes du Nord serta Morbihan.
Selain itu adalah Basque, bahasa non-Indo-European yang asal-usulnya tidak
diketahui. Basque merupakan bahasa daerah resmi di Spanyol dan bukan di
Perancis. Digunakan dalam départements dari Pyrénée-Atlantiques. Bahasa Catalan,
digunakan di dekat perbatasan Spanyol dan Corsican yang keduanya termasuk
dalam kelompok Roman. Dari semua bahasa itu, Catalan merupakan bahasa resmi
di Spanyol. Beberapa dari bahasa itu, seperti Flemish, mungkin merupakan bahasa
yang mayoritas digunakan ditempat lain. Seperti yang terlihat di peta 2, ada sebuah
masalah, sejak batasan ilmu bahasa tidak selalu dapat disamakan dengan
perbatasan Negara. Digunakan pula bahasa di daerah yang jauh dari kedudukan
kekuasaan atau area pegunungan terpencil kemungkinan lebih seperti untuk
bertahan. Ini benar-benar keadaan yang terjadi di Perancis.

Demi berbagai alasan, tidak semua para ahli setuju dengan yang diutarakan
diatas. Contohnya, beberapa orang mengklasifikasikan Occitan sebagai salah satu
bahasa yang terbentuk dari berbagai macam dialek, sementara yang lainnya
menyimpulkan Occitan sebagai bahasa yang berisikan berbagai macam
‘bahasa’(les langues d’oc) berbeda, yang dimiliki sejumlah suku pada umumnya.
Demikian, beberapa pembicara Provencal mengklaim lebih utamanya-menyukai
dari massa lalu- mengklaim keadaan ilmu bahasa yang terpisah. Ketidaksamaan
pendapat berkaitan tentang keaslian dari Alsatian, sebgaian melihat Alsatian
sebagai sub bagian dari bahasa Roman sebgai standar bahasa Perancis.

Belum laagi bahasa non-indigeous(langues non autochtones) sperti Bahasa


Arab. Mereka tidak diperhatikan sebagai bagian dari ‘warisan nasional’. Poignant
Report meneyebutkan bahasa daerah lainnya atau ‘kategori bahasa’, dimasukkan
pertama kali ke dalam bahasa daerah, bahasa Creole Guyana,
Guadaloupe,Martinique, dan Reunion, serta bahasa Tahiti dan Bahasa Kanak dari
New Celedonia. Langues d’oil seperti Picard, Gallo, Poitevin, Saintongeais, Norman,
Morvandiau, Champenois, dan lainnya, terdaftar sebagai ‘format bahasa daerah
Perancis’. Jelaslah keseluruhan konsep dari’ bahasa daerah’ adalah peleburan
menjadi jadi satu(melting pot).

1.2 Basque dan leluhurnya, Aquitanian.

Dari bahasa terdahulu seperti Aquitanian, Ligurian, dan Liberian, hanya


bahasa yang pertama yang bertahan: Basque. Meskipun begitu, fakta-fakta yang
membuktikan dapat dilihat dari nama-nama tempat di Perancis: Penamaan sungai-
sungai penting bersal dari Pre-Celtic seperti Sungai Sein, Rhône, Loire dan Garonne.
Julius Caesar menggambarkan Perancis dalam bukunya Gallic Wars , dalam buku 1,
Ia hanya menjelaskan tentang Belgae, Gauls, dan Aquitanian sebagai Negara-
negara yang berbeda, dengan pembentukan Gaul sebagai Negara yang bebas.

Sebelum kedatangan bangsa Roma, bahasa Aquitanian digunakan di seluruh


Aquitani, ini menurut dari data toponymical. Dari abad ke 5 SM benar adanya
beberapa suku Celtic menjangkau area tersebut. Ada beberapa bekas dari bahasa
mereka terdapat dalam penamaan tempat seperti Calezun, dan Gaudum
memasukkan suffix –dumum yang berarti ‘tempat membangun benteng’, sedang
lainnya seperti Eauze dan Lectoure merupakan asal nama suku-suku Celtic Elusates
dan Lectorates. Setelah pendudukan bangsa Roma, banyak orang Aquitani harus
mengadopsi bahasa Latin, bahasa pergaulan social, sebagai hasilnya banyak yang
berpindah ke selatan.

Tidak banyak yang mengetahui pembentukan awal dari bahasa Basque. Buku
pertama dalam bahasa Basque sepertinya berasal dari 1545. Ada beberapa variasi
dari bahsa Basque saat ini, namun bentuk standarnya, Euskara batua, adalah
variasi yang disetujui.

Menurut Walter(1994;230-1), sebuah survey di tahun 1991 di kota Basque


Perancis 1200 orang diatas 15 , tidak termasuk populasi 237.000, 32 persen
memiliki pengetahun yang baik akan bahasa Basque, 23 persen hanya memiliki
sebagian pengetahuan akan bahasa tersebut, dan 45 persen lainnya tidak memiliki
pengetahuan mengenai bahasa tersebut. Bagi yang mengetahui dengan baik, dapat
berbicara dengan fasih dalam bahasa tersebut, ini sesuai dengan informasi yang
terdapat dalam Mini-Guide (panduan mini) yang dipublikasikan oleh EBLUL(1993).

Di Negara-negara persekutuan Eropa telah berlaku umum mengenai bahasa


yang masih bertahan, bahwa bahasa tersebut harus diajarkan dan dilihat sebagai
bahasa yang mesti memiliki status resmi, itulah sebabnya sebuah asosiasi bernama
SEASKA dibentuk dibawah hukum tahun 1901 dalam sebuah asosiasi untuk
mempromosikan pendidikan di Negara bagian Basque. Ikastolik atau Sekolah
Immersi Basque, dibentuk tahun 1969, bukan menjadi prioritas bagi Negara Bagian
Perancis. Sekolah-sekolah tersebut pun akhirnya banyak didirikan di berbagai area,
melahirkan ide sebuah sekolah dengan system pendidikan alternatif- the écoles
associatives. Tujuan mereka adalah agar dapat berintegrasi ke dalam system yang
sudah ditetapkan. Dikarenakan opini dari pemerintah terhadap keberadaan mereka,
sekolah-sekolah ini harus berusaha bertahan. Pengakuan pertama akan keberadaan
sekolah ini berasal dari Departemen Kebudayaan, yang memberikan subsidi di
tahun 1983. Namun padan tahun 1986 mereka mendapatkan kendala dari para
sosialis, akibatnya posisi keuangan dari SEASKA mengalami musibah, namun
undang-undang baru yang dihasilkan pada tahun 1990 terhadap 61 guru TK dan
sektor umum dibiayai oleh Negara bagian. Sebuah perjanjian pada tahun 1991 telah
ditandatangani, dan yang lainnya di tahun 1992, termasuk sektor kedua dalam
persetujuan keuangan. Akhirnya pada tahun 1994, sebuah protokol yang
ditandatangani oleh SEASKA dan Departemen Pendidikan menetapkan
kemungkinan ditetapkannya sekolah-sekolah tersebut oleh Negara
Bagian(pemerintah). Untuk pertama kalinya pemerintah mengakui keberadaan
sekolah ikastola dan konsep pengajarannya sebagai konsep yang sah dan
merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional.

Untuk menjawab pertanyaan ‘apakah Basque membentuk sebuah bangsa?’,


jelaslah bahwa mereka melakukannya sebagai suatu kesatuan- mengkombinasikan
bahasa Spanyol dan Perancis : sudah merupakan sejarah umum, budaya yang
lazim(termasuk sistem legal, yang dengan sengaja diatur untuk bisa bertahan di
Perancis hingga tahun 1950an ), dan bahasa , digunakan untuk berbagai bahasa
ibu. Bahasa Perancis Basque juga berguna bagi media bahasa Spanyol Basque,
yang membantu menguatkan perasaan kesatuan dari trans-Pyrenean.

1.3. Warisan Gauls dan Celtic: Breton.

Dalam catatan sejarah Perancis dimulai dengan perjuangan bangsa Gaul


melawan serbuan bangsa Roma, dan sejak Victor Duruy menjadikan sejarah
Perancis sebagai mata pelajaran wajib di sekolah umum pada tahun 1867, buku
pelajaran dimulai pada bab nos ancétres les Gaulois (para leluhur kami bangsa
Gauls), walaupun isi buku tersebut pu digunakan di koloni. Untuk para generasi
anak Perancis, ‘Gaul’ di simbolisasikan oleh Vercingétoris, Davis si bangsa Perancis
melawan Goliath si bangsa Roma, kecuali dalam kasus ini David kalah. Ini
merupakan bagian dari kepedulian nasional dan warisan nasional. \

Dan bangsa Gaul sekali-kali menyerbu bangsa mereka sendiri. Mereka adalah
Celtic dan bahasa yang digunakan adalah bahasa Celtic, dikelompokkan dalam
label ‘Gaulish’. Diperkirakan ada sekitar 70 kata asli sisa dari bahasa Gaul terdapat
dalam bahasa Perancis. Kata-kata tersebut termasuk beberapa kata umum dalam
bidang pertanian seperti boue (lumpur), chemin (jalan kecil), mouton(domba), dan
ukuran mille(1.485 meter) serta la lieu (2.222 meter) yang kemungkinan lain
berasal dari bangsa Roma. Salah satu kata menarik yang masih bertahan adalah
bouge yang berarti tas kulit, kemudian menjadi bougette, yang berarti tas kulit
kecil, yang kemudian menghasilkan kata dalam bahasa Inggris yaitu budget. Sisa
peninggalan bahasa Gaul juga terdapat dalam penamaan tempat yang kebanyakan
adalah nama propinsi.

Meskipun bahasa Gaul punah, salah satu bahasa Celtic yaitu Breton masih
digunakan di Perancis saat ini. Sejak invasi dari Britania di abad lima dan enam oleh
suku Celtic menggantikan invasi dari bangsa german, bahasa ini bukan keturunan
langsung dari bahasa Gauls. Bahasa gaul masih bertahan mungkin karena
digunakan oleh Gereja, yang juga dipraktekkan dalam pendidikan. Ini menurut
survey yang dilakukan pada tahun 1863. Sekolah Diwan, yang merupakan sekolah
penggabunagn Breton dibuat, sekolah pertama didirikan pada tahun 1977
mengikuti jejak Basque. Sejak pendatanganan protocol yang sangat penting di
tahun 1994, sejak dibukanya sekolah tersebut, guru-guru Diwan diakui dan digaji
oleh pemerintah. Penurut perjanjian yang dibuat oleh asosiasi Diwan, sasaran
utama Diwan agar dapat berintegrasi dalam system pemerintahan, sejak diakuinya
kurikulum yang sama. Dan sekolah ini bebas dari hubungan politik dan secular.

Sangat sulit untuk dijelaskan apa penyebab Breton masih membentuk


sebuah bangsa. Saat ini sangatlah jelas bahwa masih ada teritori, kebudayaan, dan
bahasa yang mencoba untuk lhir kembali. Ilmu Euromosaic( yang menyatakan
bahwa Breton dan Sardinian adalah sebuah kelompok yang mendemonstrasikan
kemunduran sebenarnya dari sebuah bahasa yang digunakan dalam dua
generasi…merupakan karakteristik sebuah bahasa dengan status yang rendah dan
dengan jarak terbatas dari penggunaan institusional yang dikonfrontasikan oleh
proses perubahan cepat …dalam kasus tersebut dukungan sangat dibutuhkan oleh
berbagai macam agen produksi dan reproduksi bahasa dalam hal untuk
menghadapi intensitas perubahan yang belum ada di masa yang akan datang)
dibawah oleh komisi Negara-negara Eropa terhadap sejumlah bahasa untuk menilai
kemampuan mereka untuk memancarkan kembali bahasa tersebut.

Meskipun begitu harus diingat, pengembangan dari sistem sekolah yang


assosiatif, dan peningkatan nationalisme.

1.4 Penyelamatan golongan bahasa German.

Ada dua golongan bahasa german di Perancis, keduanya digunakan di daerah


pinggiran, dan lainnya digunakan sebagai ekspresi dari nasoinalisme politik. Bahasa
tersebut adalah bahasa Belanda, atau Flemish, dan Alsatian.

Semenjak bahasa Belanda/Flemish adalah bahasa nasional pengaruh dari


tetangganya Belgia, belum lagi negeri Belanda itu sendiri, tidak ada usaha yang
kuat untuk bisa mempertahankan bahsaa tersebut tetap hidup di Perancis.
Sebagai akibatnya daerah-daerah yang memakai bahasa ini pun semakin mengecil.

Dialek German dari Alsace dan Lorraine secara halus dihormati sebagai
dialek tunggal menurut bangsa Alsatian dan dalam Péry tidak adanya pembuat
pemisah dialek Lorraine. Lorraine menjadi bahasa Perancis pada 1766. Dalam
periode Jermanisai ini diikuti oleh Perancisifikasi antara dua perang. Perang dunia
kedua melihat Jermanisasi diikuti pra-perang melalui Perancisifikasi. Sejak adanya
pengetahuan mengenai Alsatian, harusnya dapat membuat pelajaran bahasa
Jerman menjadi lebih mudah, tingkah laku para pengajar telah berubah, sekitar dua
hingga 3 jam bahasa Jerman dipelajari di sekolah umum. Penggunaan bahsa
Alsatian dan Jerman di Media juga semakin menurun. Ini dikarenakan begitu
mahalnya biaya untuk membuat Koran dengan dwi-bahasa dan juga ketiadaan
dukungan dari pemerintah setempat.

Menurut André Tabouret-keller, seorang spesialis perempuan dalam


bidangnya, Alsatian-bertentangan dengan bahasa Jerman: Dia megetahui bahwa
tidak ada dorongan pergerakan agar bahasa ini dapat diajarkan secara terpisah
dengan Bahasa Jerman di sekolah. Alsatian hanya dilihat sebgai variasi bahasa
Jerman yang tidak standar. Namun saat ini ada yang disebut pergerakan Alsace
d’abord , dalam hubungannya dengan dwibahasa di semua level.

1.5 Langues d’oc atau Occitan.

Langues d’oc dikembangkan dari bangsa Gallo-Roma dan dalam berbagai


hal secara linguistic lebih dekat dengan bahasa Catalan, Italia, dan bahkan Spanyol
dibandingkan dengan bahasa Perancis. Whilts Occitan meninggalkan
penggunaannya tiap hari selama Perang dunia kedua di daerah pedesaan, tidak lagi
berasosiasi dengan sastra yang hebat ditandai dengan fragmentasi dialek, dimana
setiap daerah memiliki variasinya sendiri. Ini kemudian disebut dengan patois,
istilah buruk untuk menggambarkan bahasa yang menjadi tidak lengkap, dan hanya
eksis dalam bentuk penggunaannya, dan karennya hanya digunakan dalam konteks
yang informal.

Oleh karena itu, nampaknya Occitan, menjadi bahasa yang berasosiasi


dengan dua kelompok bahasa tersisa berbeda yang disebut le Midi.
Terminologinya yaitu ‘nation’ (bangsa/negara) dan ‘people’ (bangsa/rakyat) umum
pernah digunakan sebagai penghubung dalam area tersebut. Terminologi
Provencaux juga memiliki konotasi seperti itu, dan selatan-barat, terminology
seperti Gascon dan Languedocien yang lebih merujuk pada ‘people’(bangsa/rakyat),
sekalipun dahulu kala berintegrasi ke dalam konseptual dan kerangka kebudayaan
Perancis. Pada kenyataannya bahasa tersebut telah bertahan selama 700 tahun.

Berbagai hal nampaknya telah berkembang dalam beberapa waktu di


dalamnya pemisahan Occitan-Provencal lama telah menjadi baik. Dan secra special
benar adanya sektor pendidikan, sejak Calendretas, yang mana sekolah immerse
Occitan mirip dengan sekolah Ikastolak dan Diwan, menyebar dari selatan-barat ke
propinsi. Motivasi kemabali ke Occitan jelas bukan karena isu politik, namun
kebudayaan. Merupakan hasil dari hasrat untuk membuat sekolah dimana anak-
anak merasa nyaman di dalamnya dan kemudian membangkitkan semangat
mereka untuk menjdi sukses. Metode pengajarannya lebih kepada ‘pendekatan
terhadap anak’ dan telah dibuktikan si anak melakukan dengan baik dari pada
sistem yang diterapkan oleh Negara. Ada sebuah proyek penelitian yang menarik
dengan pendekatan baru kepada bahasa daerah yang disebut dengan Latinitas.
Tujuannya untuk mengidentifikasi karakteristik umum yang fundamental pada
Bahasa Roma, yang membiarkan siswa dapat belajar bahasa Occitan, Spanyol,
Italia, Portugis dan Catalan secara cepat.

1.6 Franco-Provencal

Hanya sedikit informasi yang dipublikasikan mengenai Franco-Provencal,


termasuk sifat-sifat dari langue d’oc dan langue d’oil. Bagian ini tidak terdapat
dalam EBLUL(1993), namun terdapat dalam statistic di Killilea(1994), karena
digunakan di Italia dalam Valle d’Aosta, dan beberapa bagian pegunungan Alpen
wilayan Piedmont, dan dua komunitas di wilayah Puglia. Bahasa tersebut tidak
diajarkan di Perancis,dan masa sekarang, terlalu membagi-bagi untuk digunakan
sebagai alat politik.

1.7 Catalan

Catalan merupakan bahsa rsmi dari 8 juta rakyat yang tinggal di Spanyol,
sebuah survey yang dilakukan pada tahun 1951, setidaknya da 220.000 pengguna
dalam bahasa Perancis Catalonia, kebanyakan dalam departemen Pyrénées
Orientales di Roussillon. Sama halnya dengan Bahasa Basque, Catalan tidak
memihak perbatasan. Perjanjian Pyrenees tahun1659 memisahkan Negara
Catalonia menjadi Catalogne dan Catalogne Nord. Dimana bahasa Perancis menjadi
pengaruh yang sangat besar. Pengaruh ini meningkat dikaren. Di akan wilayah
administrative Perancis memberikan korespondesi kepada wilayah linguistik.
Bagaimanapun juga, bahasa Catalan telah bertahan, dan terbantu dengan
kehadirannya di Spanyol dan menjadi bangkit sejak 1960an. Pada tahun 1967
ditemukanlah sebuah grup yang bernama Grup Rossellonés d’Estudis Catalans,
yang menyokong versi standarisasi dari bahasa tersebut.

Di Perancis Catalan banyak yang menjadi pengguna bahasa tersebut


disbanding Occitan. Terminology ‘nation’(bangsa/Negara) dan
‘people’(bangsa/rakyat) tidak selalu digunakan di Perancis dalam berhubungan
dengan pengguna bahasa Catalan, mungkin disebabkan karena kesuksesan
kebijaksanaan anti-regionalist Perancis. Catalan merupakan ‘tip-of-the-iceberg
language’(‘bahasa ujung gunung es’)yang dapat bertahan kuat.
1.8. Corsican

Hanya dalam Corsica otoritas bahasa Perancis menjadi sesuatu yang masih
ditentang. Corsica diisolasi tahun 1768, menahan identitas linguistik dan
kebudayaang mereka denganbaik ke dalam abad duapuluh. Menurut Dorothy
Carrington, seorang catalan ahli kebudayaan Corsican. Sangat mungkin
menemukan orang Corsican tidak berbicara dalam bahasa Perancis pada tahun
1950an. Bahasa Corsican jelas berasosiasi dengan nasionalisme. Front de libation
national corse(FLNC) merupakan grup teroris aktif yang secara regular
menargetkan kampong halaman kedua masyarakat Perancis.

Masalah utama dari Corsica kelihatannya menjadi anggota yang lebih riuh
dari sebuah komunitas yang memutuskan untuk menjadi independent(merdeka),
dan kemudian diikuti oleh bahasa Corsican itu sendiri.

1.9. Bahasa regional: Kesimpulan.

Walaupu telaah merosot dalam beberapa tahun ini, bahasa regional tidak
menghilang. Ada Negara yang melakukan pengenalan dalam bentuk subsidi
pengajaran dan acara kebudayaan. Ada beberapa alasan perubahan tersebut.
Perang Aljazair dan dekolonisasi Afrika di akhir tahun 1950an dan awl tahun 1960an
memberikan ide dimana wilayah perancis juga merupakan korban dari ‘kolonisasi’.
Pada tahun 1968 bidang politik , social, dan ekonomi status quo dan dominasi Paris
dipertanyakan. Uni Eropa bermaksud membentuk link segitiga perdagangan
Touluse-Mountpellier-Barcelona, dengan Perpignan ditengahnya. Sebagai
penekanan politik baru di Brussel dan Strasbrough di wilayah tersebut, sangat
kontras dengan tradisi pemusatan(centralisasi). Sebagai hasilnya pendidikan
bahasa Perancis tidak lama terdiri dari dua sektor, sektor pemerintah dan sektor
swasta, juga termasuk sektor baru ‘assosiative’.

Dalam bahasa daerah(regional), Corsican yang paling dekat dengan


nasionalisme dan hasrat untuk merdeka, yang menyebabkan bahasa daerah lain
sulit berasosiasi dengan bahasa tersebut. Sedang Basque sendiri berhubungan
dengan nasionalisme dan kemerdekaan, namun lebih kepada bahasa Spanyol.
Ikastolak yang menjadi contoh. Occitan memiliki hubgungan dengan kemerdekaan
di masa lalu, namun sekali lagi, hanya pada bagian kecil dari grup intelektual.
Pergerakan Catalan sendiri menjadi lebih kedaerahan. Flemish, Alsatian dan Lorrain
tidak berhubungan denga pergerakan kemerdekaan. Bahasa regional memiliki aura
positif, sejak adanya sekolah yang asosiatif-merupakan dasar dari prinsip
penyatuan atau dwibahasa- yang berorientasi pada pendekatan yang lebih kepada
anak dibandingkan dengan sekolah pada umumnya.

Sesuai dengan kebijakan pemerintah yang semakin ditekankan, bahasa


regional(daerah) semakin berintegrasi ke dalam sistem pendidikan. Visi terbaru dari
sekolah immerse adalah secara penuh berintegrasi ke dalam sistem pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai