Tes merupakan alat ukur yang paling banyak digunakan di sekolah untuk mengukur hasil
belajar siswa. Ada dua jenis tes yang digunakan di sekolah yaitu tes objektif dan tes uraian.
Untuk memilih tes yang tepat, harus diawali dengan pemahaman keunggulan dan kelemahan
kedua jenis tes tersebut.
TES URAIAN
1. Uraian Terbatas (Restricted Question)
2. Uraian Terbuka (Open Ended Question)
Tes hasil belajar (achievement test) dikatakan baik jika tes tersebut dapat mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam rencana pembelajaran. Untuk
memilih tujuan-tujuan pembelajaran yang harus diukur ketercapaiannnya perlu dilakukan
perencanaan yang baik.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam perencanaan tes antara lain :
1. Pemilihan materi yang akan diujikan.
Pemilihan sampel materi yang akan ditulis butir soalnya hendaknya dilakukan dengan
memngacu pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
2. Jenis tes yang akan digunakan.
3. Jenjang kemampuan berfikir yang ingin diuji.
Kumpulan butir soal yang akan digunakan dalam ujian harus mengukur proses berfikir yang
relevan dengan proses berfikir yang dikembangkan selama proses pembelajaran. Dalam
hubungan ini kita mengenal ranah kognitif yang dikembangkan oleh Bloom dan kawan-
kawan yang kemudian disempurnakan oleh Krathwoll (2001). Revisi Krathwoll terhadap
tindakan dalam ranah kognitif adalah :
a. Ingatan (C1)
Dalam hal ini butir soal hanya meminta kepada siswa untuk mengingat kembali tentang
segala sesuatu yang telah diajarkan dalam proses pembelajaran.
b. Pemahaman (C2)
Dalam hal ini butir soal tidak hanya meminta untuk mengingat kembali tentang segala
sesuatu yang telah diajarkan dalam proses pembelajaran tetapi siswa dapat menangkap
arti dari materi yang dipelajari serta dapat melihatnya dari beberapa segi.
c. Penerapan (C3)
Dalam hal ini butir soal meminta pada siswa untuk memilih dan menggunakan dengan
tepat suatu rumus, metode, konsep, prinsip, hokum, teori jika dihadapkan pada situasi
baru.
d. Analisis (C4)
Dalam hal ini butir soal meminta pada siswa untuk merinci atau menguraikan suatu
bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami
hubungan antar bagian tersebut.
e. Evaluasi (C5)
Dalam hal ini butir soal meminta pada siswa untuk membuat pertimbangan atau menilai
terhadap sesuatu berdasarkan kriteria-kriteria yang ada.
f. Kreasi (C6)
Proses berfikir ini menghendaki siswa untuk menghasilkan suatu produk yang baru
sebagai hasil kreasimya.
4. Ragam tes yang digunakan.
Pemilihan ragam tes erat kaitannnya dengan tujuannya pembelajaran yang ingin dicapai.
5. Sebaran tingkat kesukaran butir soal.
Dalam menentukan sebaran tingkat kesukaran butir soal dalam set soal untuk ujian harus
mempertimbangkan interprentasi hasil tes mana yang akan dipergunakan. Ada dua
pendekatan yang dapat digunakan dalam menginterpretasikan hasil tes, yaitu :
a. Pendekatan Penilaian Acuan Kriteria atau Patokan (PAK atau PAP)
b. Pendekatan Penilaian Acuan Normal (PAN)
6. Waktu yang disediakan untuk pelaksanaan ujian.
7. Jumlah butir soal
Penentuan jumlah butir soal yang tepat dalam satu kali ujian tergantung pada beberapa hal
antara lain :
a. Tujuan pembelajaran
b. Ragam soal yang akan digunakan
c. Proses berfikir yang ingin diukur
d. Sebaran tingkat kesukaran dalam set tes tersebut.