Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan pembahasan ³
´.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu pembahasan pada
mata kuliah Metodologi Studi Islam dan juga sebagai penambah wawasan kami pada mata
kuliah ini.
Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati,
kiranya makalah ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Bapak / Ibu. Dan terima
kasih untuk segala kritik dan saran yang telah Bapak / Ibu berikan kepada kami. Semoga
menjadi lebih baik dan amal ibadah disisi Allah SWT. Amiin
Wassalamu¶alaikum.wr.wb
PEMAKALAH
Ê
ï ï
Ê
Sejarah adalah harta karun dan ilmu pengetahuan bagi semua manusia. Begitu juga
dengan sejarah Islam yang merupakan ilmu dan pebelajaran bagi umat Islam. Dengan
mengetahui sejarah kita dapat mengambil pelajaran sejarah yang baik seperti, zaman
keemasan hari Abbasiyah dalam bidang ilmu pengetahuan dan juga kita dapat menganalis
sejarah yang buruk seperti masa suram Islam agar tidak terjadi untuk masa mendatang.
Tetapi permasalahan sejarah ini adalah keontetikan dan kebenarannya, karena sejarah
saat ini banyak yang telah di palsukan. Untuk itu kita gunakan Metodologi Penelitian
Sejarah Islam untuk membuktikan kebenaran (keontentikan) sejarah Islam tersebut.
Ê
Ê
ï ï
ï
Ê
Kata sejarah dalam bahasa Arab disebut ` dan , atau dalam bahasa
peristiwa tersebut. 1
Menurut istilah,
` berarti: ³sejumlah keadaan dan peristiwa-peristiwa
yang terjadi di masa lampau, dan benar-benar terjadi pada diri individu atau
manusia.
kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Sedangkan Ilmu
Sejarah sebagai cabang ilmu pengetahuan mengungkapkan peristiwa masa silam, baik
peristiwa politik, sosial, maupun ekonomi pada suatu Negara, bangsa, benua atau
dunia. Kejadian masa silam tersebut merupakan catatan yang diabadikan dalam
ÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊ ÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊ
ÊMuhaimin, c
`
,(Jakarta:Kencana,2007).h.211
º
Ê?osniati Hakim, `
`
,(Padang:Hayfa Press,2009),h.83
r
ÊIbid,h.212
ºÊ
Ê
Dari sisi dalamnya, sejarah adalah suatu penalaran kritis dan usaha yang
cermat untuk mencari kebenaran; suatu penjelasan yang cerdas tentang sebab-sebab
dan asal-usul segala sesuatu; sesuatu pengetahuan yang mendalam tentang bagaimana
dan mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, oleh karena itu sejarahberakar dalam
Sejarah harus dapat dibuktikan kebenarannya dan harus logis, karena itu semua cerita
yang tidak masuk akal apalagi tidak bisa dibuktikan kebenarannya tidak bisa
dikatakan sejarah. Sejarah berlaku hukum sebab dan akibat, walaupun tidak semua
sebab yang sama melahirkan akibat yang sama, dengan demikian tidak selamanya
akibat yang sama itu mesti dilahirkan oleh sebab yang sama.
Pada saat sejarah hanya berupa catatan peristiwa atau kejadian, mungkin orang
perbedaan pendapat. Karena yang membuat sejarah adalah manusia dan yang
menginterprestasikan suatu peristiwa atau kejadian adalah suatu yang tidak bisa
Dengan kata lain di dalam sejarah terdapat objek peristiwanya ( `), orang
yang melakukannya (), waktunya (), tempatnya (), dan latar belakang
menggambarkan hubungan yang erat antara satu bagian dengan bagian yang lainnya.4
ÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊ ÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊ
ÊIbid, h.83
rÊ
Ê
ºÊ
Menurut Ibnu Khaldun, sejarah mempunyai tujuan yang praktis, yaitu untuk
menangkap isyarat-isyarat yang dipantulkan oleh µ (contoh moral) dalam kejadian
sejarah. Tetapi untuk menangkap isyarat-isyarat itu tidak akan berhasil tanpa bantuan
pemahaman tentang akibat-akibat dari tindakan itu, yaitu seperti yang tercermin
rÊ c
?uang lingkup sejarah Islam dilihat dari segi periodesasinya, dapat dibagi
Sejarah perkembangan peradaban Islam oleh para ahli dibagi menjadi tiga periode
yaitu:
M) dan fase Madinah (622-632 M) serta fase pertumbuhan Islam yaitu pada
dan Bani Abbas (750-1000 M). masa disintegrasi (1000-1250 M) pada Bani
Abbas dan munculnya dinasti-dinasti kecil Islam di Barat seperti: Dinasti Bani
Idris (788-974 M), Bani Aghlab (800-969 M) dan lain-lain sampai hancurnya
ÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊ ÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊ
ÊMuhaimin,Op.cit,h.212
Ê?osniati Hakim, Op.cit,h.84
Ê
Ê
b.Ê Periode pertengahan
terhadap dinasti-dinasti Islam dan kota Baghdad seperti Jengis khan, Khulagu
Khan, Timur Khan dan munculnya dinasti Ilkhaniyah (1258-1353 M) dan lain-
lain. Masa tiga kerajaan besar (1500-1700 M) yang terdiri dari fase kemajuan
sultan Mustafa II dari turki usmani dan hancurnya D. safawi (1732 M) dan D.
Napoleon di Mesir tahun 1801 M. Ini membuka mata umat Islam untuk
bangkit dari tidurnya. Kontak Islam dengan barat sekarang berlainan sekali
dengan kontak Islam dengan barat pada periode klasik. Pada periode klasik
Islam sedang naik dan barat sedang dalam kegelapan, barat sedang naik kini
b.Ê Pendekatan kronologis: meneliti sejarah melalui waktu kejadian seperti pada
ÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊ ÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊ
Ê
Ê
Ê
Ê
Ê
d.Ê Pendekatan kebudayaan: menulis sejarah masyarakat muslim dengan berbagai
e.Ê Pendekatan sejarah ekonomi: menganalisis sejarah Islam dari sector ekonomi
seperti para petani, lalu lintas, ekspor impor, sarana transportasi laut, dan sistem
f.Ê Pendekatan politik: meneliti sejarah dari kegiatan politik seperti jatuh bangunnya
g.Ê Pendekatan kesejarahan: meninjau suatu permasalahan dari sudut kesejarahan dan
analisa sejarah.
sebagai suatu kenyataan yang mempunyai kesatuan yang mutlak dengan waktu,
kejadian atau melihatnya sebagai suatu kenyataan yang mempunyai kesatuan yang
penelitian teks-teks, dan pengkajian terhadap sanad dan baru setelah itu tinjauan
terhadap kandungan dan apa yang dituturkan dan kontemplasi filosofis atau
sesuai dengan apa yang dituturkan penuturnya, dan disampaikannya secara netral
dan objektif.
Ê
Ê
Suatu periodesasi tahapan-tahapan yang ditempuh untuk suatu penelitian
sehingga dengan kemampuan yang ada dapat mencapai hakekat sejarah dapat
diantaranya ada yang melakukan studi sejarah dari segi tokoh atau pelakunya
sebagainya.
,
` & `. Didalam buku tersebut dikemukakan perkembangan
Filipina, Asia Tengah (Soviet), Cina, India, Malaysia, dan Indonesia. Sebagai
bahan studi awal untuk memasuki studi kawasan lebih lanjut, buku tersebut patut
ÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊ ÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊ
ÊIbid,h.90-92
Ê
Ê
untuk dikaji. Dari buku tersebut paling tidak dapat dihilangkan kesan bahwa Islam
orang Amerika sebagai agama dunia Arab, ternyata tidaklah benar, karena
sebagian besar pemeluk Islam sebagaimana dijumpai pada masa yang lalu tinggal
di Asia. Dari sana dunia mengakui bahwa Islam dan geraknya dalam menghadapi
agama yang sangat penting dalam meresponi berbagai masalah yang timbul di
belahan dunia.
Melalui studi tersebut dapat dihilangkan berbagai kesan negative terhadap Islam
a)Ê Islam seringkali digambarkan sebagai agama yang suka membuat kerusuhan,
anti Barat dan reaksioner baik dalam bidang politik maupun masyarakat.
b)Ê Islam sering digambarkan sebagai agama yang tidak memiliki hubungan
c)Ê Bahwa aspek yang selama ini belum dapat membuka mata orang Amerika
adalah mengenai berbagai pendekatan yang variatif yang dilakukan oleh umat
dihadapi.10
c
" `
#$
#$, terlihat dengan jelas bahwa yang
menjadi focus kajiannya adalah mengenai sejarah interaksi antara ulam Timur
ÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊ ÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊ
ÊAbudin Nata, `
`
(Jakara:PT ?ajagrafindo Persada,2004),h.365-366
Ê
Ê
Tengah dan Ulama di kepulauan Nusantara yang terjadi pada abad XVII dan
XVIII Masehi. Dengan kata lain fokusnya adalah Timur Tengah dan Kepulauan
ÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊ ÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊÊ
ÊIbid,h.367
Ê
Ê
ï ï
Ê c
Sejarah memang berbeda dengan hikayat, kisah, legenda, dan sebagainya.
Sejarah harus dapat dibuktikan kebenarannya dan harus logis, karena itu semua cerita
yang tidak masuk akal apalagi tidak bisa dibuktikan kebenarannya tidak bisa
dikatakan sejarah. Sejarah berlaku hukum sebab dan akibat, walaupun tidak semua
sebab yang sama melahirkan akibat yang sama, dengan demikian tidak selamanya
akibat yang sama itu mesti dilahirkan oleh sebab yang sama.
Pada saat sejarah hanya berupa catatan peristiwa atau kejadian, mungkin orang
tidak berselisih pendapat. Tetapi ketika menyangkut interprestasinya, maka timbullah
perbedaan pendapat. Karena yang membuat sejarah adalah manusia dan yang
mencatat atau menulisnya adalah manusia, sehingga keragaman dalam
menginterprestasikan suatu peristiwa atau kejadian adalah suatu yang tidak bisa
dielakkan selaras dengan pembawaan manusia itu sendiri.
ïÊ cc
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa makalah kami ini
masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun bahasanya. Berhubung kurangnya
sumber yang kami dapatkan dan masih terbatasnya ilmu yang kami miliki. Oleh sebab
itu kami harapkan saran dari teman-teman khususnya dari dosen pembimbing kami.
# c
Ê
Ê
Hakim, ?osniati, `
`
,Padang:Hayfa Press,2009
Muhaimin, c
`
,Jakarta:Kencana,2007
Nata, Abudin, `
`
Jakara:PT ?ajagrafindo Persada,2004
Ê
Ê