Anda di halaman 1dari 12

TEKNOLOGI BAHAN I

Tujuan Pembelajaran teknologi bahan untuk


konstruksi untuk bangunan adalah untuk :
1. Mengetahui jenis bahan untuk konstruksi
bangunan gedung/sipil
2. Mengetahui sifat sifat material /bahan
3. Mengetahui penggunaanya
4. Mengetahui cara pemperoleh /cara
pengolahan
5. Mengetahui cara pengujian kualitas
6. Mengetahui pengembangan dalam
pengggunaanya
1. BATU ALAM
1. BATU ALAM DAN AGREGAT
2. KERAMIK UNTUK BANGUNAN
3. BAHAN PEREKAT HIDROLIS
4. BAHAN BANGUNAN DARI SEMEN
5. LOGAM
6. KAYU DAN BAMBU
7. BAHAN TAMBAH BETON ADUKAN
8. AIR
1. BATU ALAM
1. Pengertian
a. Mineral adalah benda padat yang homogin
terdapat dialam, terbentuk secara anorganik,
mempunyai komposisi kimia pada batas tertentu
dan atom yg tersusun secara teratur
b. Batuan adalah himpunan dari mineral yang tidak
sejenis/homogen dan dan terbentuk karena
proses kimia/fisika
c . Batu alam adalah batuan yang umumnya mampat
dan relatif keras terbentuk secara alam
2. Pengelompokan Batu Alam
•2.1 Berdasarkan cara terbentuknya
A. Batuan Beku
B. Batuan Sedimen
c. Batuan Metamorposa / malihan
2.1.1 Kelompok batuan beku
a. Hablur kasar
:gratis, diorit, gabro
b. Hahlur halus mengandung gelas
:rhyolit, andesit, basalat, obsidian, granit
c. Berbutir terpisah:
: abu gunung berapi, batuapung, tufa,
2.1.2. Kelompok batuan sedimen

a. Mengendap secara mekanis:


>Bentuk butiran lepas:lempung, lumpur, pasir, kerikil
>Bentuk butiran padat: tanah serpih, batu pasir,
konglomerat,breksi
b. Mengendap secara kimia:
>Mengandung kapur: NaCl,CaCO3, MgCO3,CaSO4
>Mengandung silika : chert, opal
>lain lain : batu bara
2.1.2. Kelompok batuan malihan
>Strukur berlapis:batu sabak( tanah serpih memadat)
>Struktur berbutir: marmer
3. Sifat sifat batu alam dlm pemakaianya
a. Berat dan kekuatan: berat> padat> kuat
Beban geser ( K.jalan raya, landas pacu, )> sifat batuan
,liat,kompak , padat
b. Perubahan bentuk pada kondisi basah kering: sangat
kecil 0,004 – 0,04% ( tdk berpengaruh pd kosntruksi)
Jika susut muai dengan perekat beda jauh batuan
dapat lepas
c. Pemuaian termal : kecil, tepapi jika suhu tinggi dapat
retak/pecah
d. Daya sekat panas: menyerap dan melepaskan panas
lambat ( bukan isolator)
e. Pengaruh Api..........
e. Pengaruh api : batu alam akan retak atau pecah pada
suhu tinggi. Bt kapur akan berubah sifat fisik,
mekanik dan kimia jika dibakar pd suhu tertentu
d. Pengaruh cuaca: batu alam dapat akibat lapuk cuaca
# Pengaruh garam sulfat: batu kapur akan rusak
akibat sulfat
# Gas diudara : CO2diudara akan menjadikan air hujan
bersifat asam dan dapat melarutkan batuan(kapur)
# Air tanah: pd umumnya mengandung SO4 dan Cl
f. Pengaruh sifat batuan sendiri :lapisan tanah pada
batuan endapan sifatnya labil (basah/kering)
g. Pengaruh pemakaian: kesesuaian sifat batu alam harus
disesuaikan dengan kondisi lingkungan
4. Penambangan dan Pengolahan

4.1.Lokasi Penambangan
a. Dibawah/permukaan tanah : pasir, kerikil, batu
belah
b. Disungai: pasir, kerikil
c. Digunung/Bukit
4.2. Pengolahan
a. Mereduksi ukuran : bt belah, bt. Pecah, abu
batu/pasir (manual, dengan mesin )
b. Membuat bentuk khusus; blok, ubin
5. Pengujian batu alam

a. Berat jenis
b. Porositas
c. Penyerapan air
d. Kuat tekan/kuat hancur
e. Ketahanan aus
f. Kekekalan
a. Berat jenis

• Berat jenis = Massa/Volume


• Berat jenis sesungguhnya, volume tidak termasuk pori (
masif ) batu alan dijadikan butiran halus diambil yg
lolos 0,3mm
• Berat jenis semu (berat isi ), volume termasuk

b.Porositas = jumlah volume rongga pori yang terdapat


dalam agregat

BJ.sesungguhnya-BJ. semu
Porositas = ------------------------------ x 100 %
BJ. sesunguhnya
c. Penyerapan air

• Penyerapan air adalah jumlah air yang mampu


mengisi pori dalam rongga pori agregat.
• Pengujian dilakukan dengan menggunakan
pecahan/potongan batu.
• Batuan kikeringkan( dgn Oven ) kemudian ditimbang
hingga betatnya tetap ( B1)
• Kemudian batuan direndam dalam air 24jam atau
direbus salama 2 jam diangkat kemudian pada
kondidisi kering muka ditimbang (B2)
• Penyerapan air= [(B2-B1)/B1]x100%
d. Kuat tekan

• Kuat tekan adalah kemampuan batuan menahan gaya


tekan hingga akan terjadi deformasi.
• Bentuk benda uji: Kubus rusuk min 40mm,
• Kubus,Ø 50mm, tinggi80 – 100 mm
• Pengujian dilakukan dengan memberi beban secara
teratur dengan penambahan beban 1 – 6 kg/cm2/detik

• Kuat tekan = P/A


• P= gaya maks
• A=luas penampang benda uji

Anda mungkin juga menyukai