Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah fungsi yang berhubungan dengan
mewujudnya hasil tertentu melalui kegiatan orang-orang. Hal ini berarti bahwa sumber daya
manusia berperan penting dan dominan dalam manajemen.
1. Menetapkan jumlah, kualitas dan penempatkan tenaga kerja yang efektif sesuai
dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job specification, job
requirement, dan job evaluation.
2. Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan asas the right
man in the right place dan the right man in the right job.
3. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi dan pemberhentian
4. Meramalkan permintaan dan penawaran sumber daya manusia pada masa yang akan
datang
5. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan
perusahaan pada khususnya.
6. Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian
balas jasa perusahaan-perusahaan sejenis
7. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh
8. Melaksanakan pendidikan, latihan dan penilaian prestasi karyawan
9. Mengatur mutasi karyawan baik vertikal maupun horisontal
10. Mengatur pensiun, pemberhentian dan pesangaonnya.
Peran MSDM diakui sangat menentukan bagi terwujudnya tujuan, tetapi untuk memimpin
unsur manusia ini sangat sulit dan rumit.
Tenaga kerja manusia selain mampu, cakap, dan terampil, juga tidak kalah pentingnya
kemauan dan kesungguhan mereka untuk bekerja efektif dan efisien. Kemampuan karyawan
dan kecakapan kurang berarti jika tidak diikuti moral kerja dan kedisiplinan karyawan dalam
mewujudkan tujuan.
Daftar pustaka
Hasibuan, Melayu S.P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara
1
Psikologi Industri
Ada beberapa pedoman organisasi yang layak diingat. Tetapi mereka tidak absolut. Relevansi
mereka adalah bergantung pada keadaan. Metode lama telah muncul sejak lama, ketika
classical principles of organization (line of command, span of control, dll) yang dirumuskan
oleh Urwick (1947) yang dilihat sebagai satu-satunya dasar untuk desain organisasi.
Bagaimanapun prinsip ini terus dilakukan oleh banyak manajer. Beberapa waktu yang lalu
Lupton (1975) mengatakan bahwa: ‘Daya tarik dari desain klasik berdasarkan sudut pandang
manajemen puncak adalah adanya kontrol manajer atas bawahan. Para manajer menganggap
mereka berpikir secara rasional dan metode ini adalah sebuah pendekatan rasional. Tetapi
sebelum jatuh ke dalam perangkap untuk percaya pada desain klasik, panduan berikut ini
patut diingat dalam studi organisasi dan dapat membantu dalam mendiagnosis masalah:
Alokasi kerja
Pekerjaan yang harus dilakukan harus ditentukan dan dialokasikan untuk suatu fungsi, unit,
departemen, tim kerja, kelompok proyek dan posisi individu. Terkait dengan jenis kegiatan
harus dikelompokkan secara bersama. Akan ada pilihan untuk membaginya antara bekerja
atas produk, proses, pasar atau wilayah geografis.
Teamwork
Pekerjaan harus didefinisikan dan peran diuraikan dengan jelas sehingga terlihat mana jenis
pekerjaan yang menunjukkan pentingnya kerja sama tim. Daerah di mana diperlukan kerja
sama harus digarisbawahi. Organisasi harus dirancang dan dioperasikan sedemikian rupa
untuk memfasilitasi kerjasama lintas batas departemen atau fungsional. Jika memungkinkan,
tim mengelola diri secara mandiri dan diberikan tanggung jawab untuk menjalankan urusan
mereka sendiri, termasuk perencanaan, penganggaran dan melatih pengendalian mutu.
Networking harus didorong dalam arti orang berkomunikasi secara terbuka dan informal
dengan satu sama lain sebagai suatu kebutuhan. Hal ini diakui bahwa proses informal bisa
lebih produktif daripada formal, seperti struktur bagan organisasi. Sebagai pemikir yang
berpengaruh bagi manajemen, Mary Parker Follett (1924) menekankan, tugas utama
manajemen adalah untuk mengatur situasi sehingga orang bekerjasama dengan sendirinya.
Flexibility
Struktur organisasi harus cukup fleksibel untuk merespon dengan cepat terhadap perubahan,
tantangan dan ketidakpastian. Fleksibilitas harus ditingkatkan dengan pembentukan
kelompok inti dan menggunakan part time, seperti pekerja kontrak atau sementara menangani
tuntutan tambahan.
2
Psikologi Industri
Role clarification
Orang harus jelas tentang peran mereka sebagai individu dan sebagai anggota tim. Mereka
harus tahu apa yang mereka harus pertanggungjawabkan dan diberikan setiap kesempatan
untuk menggunakan kemampuan mereka dalam mencapai tujuan yang mereka telah sepakati
dan berkomitmen untuk itu. Peran profil harus digunakan untuk mendefinisikan area kunci
tetapi tidak harus membatasi inisiatif dan tanggung jawab.
Desentralisasi
Otoritas untuk membuat keputusan harus didelegasikan sedekat mungkin dengan tempat
tindakan sebagai pusat keputusan. Profit harus dibentuk sebagai unit bisnis strategis yang
beroperasi dekat dengan pasar dan dengan tingkat otonomi yang cukup. Sebuah multiproduct
atau bisnis pasar harus mengembangkan sebuah organisasi federal, dengan setiap entitas
federasi menjalankan urusan sendiri, meskipun mereka akan dihubungkan bersama-sama
dengan strategi bisnis secara keseluruhan.
De-layering
Organisasi harus disusutkan dengan menghilangkan lapisan manajemen yang berlebihan dan
menjalankan pengawasan dalam rangka untuk meningkatkan fleksibilitas, memfasilitasi
komunikasi lebih cepat, tanggap, memungkinkan orang untuk diberikan tanggung jawab yang
lebih sebagai individu atau tim dan juga mengurangi biaya.
Daftar Pustaka
Armstrong, Michael. 2009. Armstrong’s Handbook of Human Resource Management
Practice. 11th ed. Philadelphia: Kogan Page Ltd
Budaya organisasi sangatlah penting bagi spesialis HR dalam memahami konsep budaya
organisasi. Budaya organisasi dapat mempengaruhi cara orang dalam berperilaku dan harus
menjadi patokan dalam setiap program pengembangan organisasi dan kebijakan yang
diambil. Hal ini terkait dengan bagaimana budaya itu mempengaruhi organisasi dan
bagaimana suatu budaya itu dapat dikelola oleh organisasi.
Pengertian di atas menekankan bahwa budaya organisasi berkaitan dengan aspek subjektif
dari seseorang dalam memahami apa yang terjadi dalam organisasi. Hal ini dapat
memberikan pengaruh dalam nilai-nilai dan norma-norma yang meliputi semua kegiatan
bisnis, yang mungkin terjadi tanpa disadari. Namun, kebudayaan dapat menjadi pengaruh
3
Psikologi Industri
yang signifikan pada perilaku seseorang. Berikut adalah beberapa pengertian dari budaya
organisasi:
•Budaya organisasi mengacu pada hubungan yang unik dari norma-norma, nilai-nilai,
kepercayaan dan cara berperilaku yang menjadi ciri bagaimana kelompok dan individu dalam
menyelesaikan sesuatu. Eldridge dan Crombie (1974)
•Budaya merupakan sistem aturan informal yang menjelaskan bagaimana seseorang
berperilaku dalam sebagian besar waktunya. . Deal dan Kennedy (1982)
•Budaya Organisasi adalah sebuah pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau
dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan dalam berperilaku dalam
organisasi. Dimana akan diturunkan kepada anggota baru sebagai cara bagaimana melihat,
berpikir, dan merasa dalam organisasi. Schein (1985)
•Budaya adalah keyakinan, sikap dan nilai-nilai yang dipegang dan ada dalam sebuah
organisasi. Furnham dan Gunter (1993)
Karakteristik suatu budaya menurut Furnham dan Gunter (1993) adalah Budaya itu sulit
untuk didefinisikan karena memiliki struktur yang multidimensi dengan komponen yang
berbeda pada setiap tingkat. Budaya juga bersifat dinamis dan selalu berubah dan menjadi
relatif stabil pada jangka waktu yang singkat. Perlu waktu dalam merubah suatu budaya
terutama dalam budaya organisasi.
Menurut Furnham dan Gunter (1993), budaya merupakan alat perekat sosial dan
menghasilkan kedekatan, sehingga dapat memperkecil diferensiasi dalam sebuah organisasi.
Budaya organisasi juga memberikan makna bersama sebagai dasar dalam berkomunikasi dan
memberikan rasa saling pengertian. Jika fungsi budaya ini tidak dilakukan dengan baik, maka
budaya secara signifikan dapat mengurangi efisiensi organisasi.
Daftar Pustaka
Armstrong, Michael. 2009. Armstrong’s Handbook of Human Resource Management
Practice. 11th ed. Philadelphia: Kogan Page Ltd
Tujuan dari pemasaran adalah untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan
pelanggan secara lebih baik dari pada pesaing. Perilaku konsumen merupakan studi tentang
cara individu, kelompok, organisasi dalam menyeleksi, membeli, menggunakan, dan
mendisposisikan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan mereka.
Studi konsumen memberikan petunjuk untuk memperbaiki dan memperkenalkan produk atau
jasa, menetapkan harga, perencanaan saluran, menyusun pesan, dan mengembangkan
kegiatan pemasaran lain termasuk dalam mengetahui perilaku konsumen.
Pemasar harus sepenuhnya memahami teori maupun realitas perilaku konsumen, mencakup
beberapa fakta penting tentang konsumen dan tren konsumen masa depan, seperti PT.
Toyota-Astra Motor dengan mulai menganalisa pasar dengan perencanaan tren mobil
keluarga ideal terbaik Indonesia.
4
Psikologi Industri
Faktor budaya
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya
merupakan penentu keinginan dan perilaku pembentuk paling dasar. Anak-anak yang sedang
tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan
lembaga-lembaga penting lainnya.
Faktor sosial
Selain faktor budaya, perilaku konsumen di pengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti
kelompok acuan, keluarga, peran, dan status sosial. Kelompok acuan terdiri dari semua
kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku
orang tersebut.
Keluarga meruapkan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat
dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.
Peran dan status sosial seseorang menunjukkan kedudukan orang itu setiap kelompok sosial
yang ia tempati. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang.
Masing-masing peran menghasilkan status.
Contoh, seorang yang memiliki peran sebagai manajer dan status yang lebih tinggi dari
pegawai kantor, dimana ia juga memiliki banyak keluarga dan anak, tentu ia akan tertarik
dengan produk mobil dari Toyota, karena ada kesesuaian antara kebutuhan dan keunggulan
Toyota sebagai mobil keluarga ideal terbaik Indonesia, ia bahkan juga bisa membeli pakaian
mahal dan juga keluarganya, membeli rumah besar untuk keluarganya dan lain-lain.
Faktor pribadi
Keputusan membeli juga di pengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut
meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan
konsep diri, juga nilai dan gaya hidup pembeli.
Psikologi
Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah adanya rangsangan pemasaran luar
seperti ekonomi, teknologi, politik, budaya. Satu perangkat psikologi berkombinasi dengan
karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan
pembelian. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen
antara datangnya rangsangan pemasaran luar dengan keputusan pembelian akhir. Empat
proses psikologis (motivasi, persepsi, ingatan dan pembelajaran) secara fundamental,
mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran.
5
Psikologi Industri
Daftar pustaka
Kolter, Philip, Keller, Kevin Lane. 2006. Marketing Management: Twelfth Edition. New
Jersey: Pearson Education, inc.
Personal Branding adalah merupakan kunci untuk membangun dan menghasilkan jutaan
orang-orang yang profesional. Personal brand digunakan sebagai alat untuk membentuk
pandangan orang lain kepada diri anda. Apabila personal branding digunakan dengan benar,
dengan kreativitas, perencanaan, dan konsistensi, maka dapat dipastikan anda akan memiliki
suatu merek pribadi yang dapat membantu anda melakukan tiga hal:
(1) Membangun nama dan memberikan gambaran kepribadian anda pada orang lain, dimana
dari kedua hal tersebut akan memberikan gambaran yang memang dibutuhkan dari anda. (2)
Memberikan ketertarikan dan penjelasan yang lebih jelas dan bisa menguntungkan klien.
(3)Membantu Anda mempertahankan klien anda, bahkan ketika bisnis sedang berjalan lambat
bagi orang lain.
Anda tidak akan bisa bersaing dalam kompetisi yang ada dan berharap klien mengetuk pintu
dan membayar anda. Perlu suatu kelebihan yang lebih menonjol dalam persaingan. Sehingga
personal brand digunakan bukan sebagai gambaran seunik apa anda, tetapi siapa anda?
Fokuslah pada “siapakah diri anda?”, dan biarkan klien anda menilai dan melihat siapa anda.
Itulah bagaimana personal brand memberikan kelebihan bagi anda di mata klien.
Banyak sekali bidang profesional seperti kontraktor, dokter, akuntan, personal trainer,
motivator, arsitek, konsultan, dan lain-lain, dari setiap bidang akan memiliki banyak tenaga
profesional dan semua itu akan menjadi pesaing anda dalam perebutan kepercayaan dan
penilaian klien terhadap anda. Jika anda menguasai suatu bidang keahlian, maka anda perlu
personal brand untuk membuatnya lebih kuat di bandingkan dengan yang lain.
Anda adalah bisnis anda. Klien tidak melihat anda karena bentuk bisnis anda dan sebagus apa
kantor anda, tetapi karena sesuatu yang lebih menarik mereka dan membuat mereka percaya
pada kemampuan dan keahlian anda, kemudian mereka akan memilih untuk bekerja dengan
anda. Permasalahannya adalah dikarenakan personal branding merupakan siapa diri anda, dan
anda adalah bisnis anda sendiri, maka semua tergantung bagaimana anda mengelola dan
menghabiskan banyak waktu untuk membangunnya.
6
Psikologi Industri
Personal branding anda adalah gambaran dan pikiran klien terhadap diri anda. Hal ini
menggambarkan tentang nilai, kepribadian, keahlian, dan kualitas diri anda di bandingkan
dengan competitors.
Daftar Pustaka
Montoya, Peter. 2009. The Branding Called You. Mc Graw Hill
Pengambilan keputusan (decision making) dapat diartikan sebagai sebuah proses dimana
anggota organisasi memilih mengambil tindakan tertentu sebagai respon terhadap peluang
atau masalah yang dihadapi.
Terlepas dari apakah pengambilan keputusan itu bertujuan untuk memanfaatkan peluang atau
mengatasi masalah, terdapat dua jenis pengambilan keputusan yang mendasar, yaitu non-
Programmed Decision Making dan Programmed Decision Making.
1. Programmed Decision
Seringkali situasi yang dihadapi oleh pengambil keputusan dalam sebuah organisasi
merupakan situasi yang sudah pernah terjadi sebelumnya dan muncul kembali secara
berulang-ulang. Untuk menghadapi situasi tersebut, organisasi menggunakan apa yang
disebut Performance Program, yaitu sebuah prosedur standar dan terstruktur dalam
7
Psikologi Industri
Performance Program yang efektif dipakai saat ini misalnya, mungkin tidak efektif lagi untuk
dipakai dua tahun mendatang. Contohnya adalah penetapan gaji pegawai, prosedur
penerimaan pegawai baru, prosedur kenaikan jenjang kepegawaian dan sebagainya.
Daftar Pustaka
George, M.J, Jones, G. R. (2008). Understanding and Managing Organizational Behavior.
New Jersey: Pearson Education
Daft, Richard L. (2004). Organization Theory and Design. South-Western
Jika sebelumnya kita telah mengenal pengertian dan tipe dari decision making (pengambilan
keputusan), maka kali ini kita akan membahas mengenai apa saja teknik-teknik dari
pengambilan keputusan (decision making). Berikut adalah tujuh macam teknik pengambilan
keputusan dari Manktelow, 2003 :
Pareto Analysis
Pareto Analysis adalah teknik yang cukup sederhana karena teknik ini membantu kita untuk
menyelesaikan masalah yang penting untuk diselesaikan terlebih dahulu. Teknik ini
menggunakan prinsip Pareto yang ide utamanya adalah mengerjakan 20% kerja dan
menghasilkan 80% keuntungan dari seluruh pekerjaan . Langkah-langkah dalam melakukan
teknik Pareto Analysis :
1. Buatlah daftar masalah yang sedang dihadapi atau pilihan-pilihan yang ada.
8
Psikologi Industri
Pareto Analysis tidak hanya menunjukkan masalah mana yang paling penting dan harus
diselesaikan terlebih dahulu. Hal ini juga menunjukkan kepada kita mengenai berat ringannya
suatu masalah.
Dalam menggunakan teknik ini, bandingkan tiap pilihan yang ada dengan pilihan lain, satu
per satu. Untuk setiap perbandingan tentukan dua pilihan yang paling penting. Lalu berikan
skor yang menunjukkan seberapa penting pilihan tersebut. Setelah itu, kita bisa
menggabungkan semua perbandingan diatas sehingga tiap pilihan memiliki derajat
kepentingan. Langkah-langkah dalam melakukan Paired Comparison Analysis :
1. Buatlah daftar mengenai hal apa yang akan dibandingkan. Berikan huruf untuk tiap
pilihan.
2. Buat tabel dengan model baris dan kolom.
3. Hitamkan bagian tabel dimana kita akan membandingkan dua hal yang sama.
Biasanya terdapat di diagonal dari tabel tersebut.
4. Hitamkan juga bagian tabel dimana kita akan menemui perbandingan mengenai hal
yang sama pada bagian yang lain. Biasanya bagian ini berada di bawah garis diagonal.
5. Pada bagian yang tersisa, bandingkan pilihan yang ada pada baris dengan pilihan yang
ada pada kolom. Untuk tiap sel putuskan hal mana yang lebih penting. Tandai dengan
huruf untuk pilihan yang lebih penting dalam tiap sel-nya. Serta berikan nilai pada
perbedaan tingkatan kepentingannya yang berkisar antara 0 (tidak ada perbedaan)
sampai 3 (sangat berbeda).
6. Terakhir, gabungkan hasilnya dengan menjumlahkan nilai total untuk setiap pilihan.
Kita dapat juga merubah nilai tersebut ke dalam bentuk persentase.
Decision Trees
Decision Trees merupakan salah satu teknik yang akan membantu kita untuk memilih
beberapa jalan untuk bertindak. Teknik ini memberi kita struktur yang mempunyai tingkat
efektifitas tinggi. Teknik ini memudahkan kita untuk menyusun pilihan-pilihan yang ada dan
sekaligus kita dapat melihat outcome yang mungkin akan didapatkan apabila kita mengambil
pilihan tersebut. Selain itu dengan teknik ini kita dapat melihat apa yang nantinya akan
menjadi keuntungan dan kerugian dari apabila kita mengambil suatu pilihan tertentu.
Langkah-langkah dalam menggambar Decision Trees :
1. Mulai Decision Trees dengan membuat keputusan yang perlu dibuat. Gambar persegi
kecil untuk menunjukkan keputusan tersebut. Gambarlah persegi tersebut di sebelah
kiri dari satu lembar kertas yang cukup lebar.
9
Psikologi Industri
2. Dari kotak tersebut, gambarkan garis ke arah kanan. Sepanjang garis ini dituliskan
solusi yang kiranya mungkin untuk menyelesaikan masalah tersebut. Biarkan garis
tersebut sepanjang mungkin, sehingga kita bisa memperluas ide kita.
3. Ujung setiap garis tersebut dianggap sebagai hasilnya. Apabila hasil dari pengambilan
keputusan tersebut kurang meyakinkan, maka gambarkan lingkaran kecil di ujungnya.
Namun apabila hasilnya merupakan keputusan lain yang perlu kita buat, maka
gambarkan persegi lagi. Persegi disini menggambarkan sebuah keputusan, dan
lingkaran menggambarkan hasil atau outcome yang kurang meyakinkan. Tuliskan
keputusan dan faktor-faktor tersebut diatas persegi ataupun lingkaran tadi.
4. Awali dari persegi keputusan yang baru pada diagram, gambarkan garis yang
merepresentasikan pilihan yang akan diambil. Dari lingkaran, gambarkan garis yang
merepresentasikan hasil yang memungkinkan. Tuliskan lagi keterangan pada garis
tersebut mengenai apa yang dimaksudkan. Lanjutkan mengerjakan hal tersebut hingga
akan ada banyak hasil dan keputusan yang mungkin diambil.
PMI
PMI merupakan kepanjangan dari “Plus/Minus/Implications”. Teknik ini adalah sebuah
teknik pengambilan keputusan yang penting. Ketika kita telah memilih sebuah tindakan, kita
harus mengamati perkembangan situasi. Mungkin, ada kalanya, tidak melakukan apa-apa
merupakan keputusan terbaik yang ada.
Langkah-langkah dalam melakukan teknik PMI :
1. Gambarkan tabel dengan bagian paling atas tabel bertuliskan “Plus”, “Minus”, dan
“Implications”. Pada kolom di bawah “Plus” tuliskan apa saja hal positif yang akan
didapatkan ketika mengambil keputusan tersebut. Pada kolom di bawah “Minus”
tuliskan apa saja hal negatif yang akan didapatkan ketika mengambil keputusan
tersebut. Sedangkan pada kolom “Implications” tuliskan apa saja yang menjadi
dampak dan hasil yang memungkinkan dari pengambilan keputusan tersebut, baik
positif maupun negatif.
2. Apabila keputusan masih belum bisa diambil, maka kita bisa memberikan penilaian
untuk menunjukkan seberapa pentingnya item tersebut. Berikan skor yang tepat untuk
masing-masing pilihan. Penilaian yang diberikan merupakan penilaian yang cukup
subjektif.
3. Bila telah selesai memberikan penilaian jumlahkan skor yang didapatkan pada kolom
“Plus”, “Minus” dan “Implications”. Nilai positif yang tinggi menunjukkan tindakan
yang seharusnya diambil, namun apabila nilai negatif yang tinggi menunjukkan
bahwa tindakan tersebut sebaiknya dihindari.
Analisa ini merupakan suatu metode yang cukup efektif untuk melihat faktor-faktor apa saja
yang kiranya mendukung ataupun bertolak belakang dengan rencana yang kita ambil. Apabila
kita telah mengambil suatu keputusan, maka analisa ini bisa kita gunakan untuk
mengidentifikasi perubahan yang akan kita buat untuk mendapatkan hasik yang lebih baik.
Langkah-langkah dalam melakukan teknik Force Field Analysis :
1. Buatlah daftar mengenai hal-hal apa saja yang mendukung perubahan tersebut dalam
satu kolom, dan daftar mengenai apa saja yang melawan atau bertolak belakang
dengan perubahan tersebut di kolom yang lainnya.
10
Psikologi Industri
2. Berikan penilaian untuk masing-masing daftar tersebut, dari nilai 1 (lemah) hingga 5
(kuat).
3. Gambarkan diagram yang menunjukkan kekuatan untuk mendukung dan melawan
perubahan tersebut.
Dalam teknik ini kita diminta untuk melihat masalah dengan memakai enam topi dengan
warna yang berbeda. Pada tiap-tiap warna dari topi tersebut mempunyai ketentuannya
masing-masing. Enam warna topi tersebut antara lain :
White Hat
Pada topi warna putih ini kita diminta untuk fokus pada data-data yang telah tersedia. Kita
diminta untuk melihat informasi yang kita punyai dan bagaimana kita mempelajarinya. Disini
kita diminta untuk menganalisis tren-tren yang telah lalu dan memperhitungkan bagaimana
nantinya.
Red Hat
“Memakai” topi merah kita diminta untuk melihat masalah menggunakan intuisi, emosi dan
perasaan kita. Selain itu juga mencoba untuk berpikir bagaimana apabila orang lain bereaksi
secara emosional. Mencoba untuk mengerti bagaimana respon yang individu lain yang tidak
sepenuhnya mengerti mengenai alasan kita.
Black Hat
Menggunakan topi hitam ini, kita diminta untuk melihat hal-hal buruk dari suatu keputusan
yang diambil. Hal ini ditujukan agar kita lebih berhati-hati dan mampu mempertahankan diri.
Yellow Hat
Topi kuning membantu kita untuk berpikir secara positif. Dengan topi ini kita diminta untuk
melihat keuntungan yang akan didapatkan dari suatu keputusan. Topi kuning ini membantu
kita untuk terus berjalan walau keadaan sedang buruk dan sulit.
Green Hat
Green Hat mengajak kita untuk berpikir lebih kreatif. Dimana kita dapat mengembangkan
solusi-solusi yang kreatif untuk suatu masalah. Disini kita diminta untuk mencari apakah ada
cara alain yang lebih bagus.
Blue Hat
Blue Hat mengajarkan kita untuk melihat bagaimana proses yang sedang berjalan. Pada
bagian ini kita diajak untuk melihat apa yang akan kita lakukan selanjutnya. Disini kita
diminta untuk melakukan pengecekan semua proses dan hasil yang di dapatkan.
Cost/Benefit Analysis
Analisis ini merupakan analisis yang cukup simpel. Seperti yang namanya, dalam
menggunakan analisis ini kita diminta untuk menjumlahkan semua nilai dari keuntungan
yang diperoleh kemudian menguranginya dengan biaya-biaya yang lain.
11
Psikologi Industri
Untuk menggunakan analisis ini, pertama tentukan seberapa banyak biaya yang akan dipakai
untuk melakukan suatu perubahan. Kemudian hitung berapa keuntungan yang akan
didapatkan dari itu semua. Dimana biaya dan keuntungan akan dibayarkan atau didapatkan
sepanjang waktu. Rencanakan waktu dengan tepat sehingga semua biaya yang digunakan
untuk melakukan perubahan bisa tergantikan dengan tepat sehingga semua biaya yang
digunakan untuk melakukan perubahan bisa tergantikan dengan keuntungan yang diperoleh.
Daftar Pustaka
Manktelow, James. 2003. Mind Tools: Essential Skills for an Excellent Career. Mind Tools
Ltd
Fading adalah perubahan secara bertahap dimana sebelum melangkah ke tahap berikutnya
maka tahap sebelumnya harus berhasil terlebih dahulu (misalnya, munculnya respon yang
diharapkan) dan setiap keberhasilan akan mendapatkan reinforcement; terdapat suatu
stimulus yang mengontrol suatu respon, dimana akhirnya akan terdapat stimulus yang
berbeda yang akan menghasilkan respon yang sama.
Memilih stimulus akhir yang diinginkan (stimulus yang kita harap dapat menghasilkan
perilaku pada bagian akhir dari prosedur fading). Kita harus berhati-hati dalam memilih
stimulus ini. Sehingga munculnya respon atas stimulus ini dapat dipertahankan di lingkungan
pasien sehari-hari. Salah satu fading yang salah yaitu ketika fading tidak memasukkan aspek-
aspek situasi yang sering dijumpai oleh pasien di lingkungannya sehari-hari.
Memilih stimulus awal. Penting untuk memilih stimulus awal, yang secara konstan/reliabel,
dapat membangkitkan perilaku yang diinginkan. Stimulus tambahan yang mengontrol
perilaku yang diinginkan tetapi bukan merupakan bagian dari stimulus akhir yang diinginkan
disebut dengan prompts. Ada berbagai macam prompts, antara lain: verbal prompts, gestural
prompts, enviromental prompts, physical prompts. Seorang guru mungkin akan memberikan
sebagian atau semua jenis prompt ini untuk memastikan respon yang benar. Memilih
beberapa jenis prompt, secara bersamaan, yang secara konstan menghasilkan respon yang
diinginkan akan meminimalkan kesalahan dan memperbesar keberhasilan program fading.
Memilih langkah-langkah fading. Penting untuk mengawasi secara dekat performa pelajar
untuk menentukan seberapa lama seharusnya fading dilaksanakan.
Memilih stimulus akhir yang diinginkan. Tentukan secara jelas stimuli apa yang akan
diberikan ketika target perilaku seharusnya muncul.
Memilih penguat yang pantas, memilih stimulus awal dan langkah-langkah fading:
12
Psikologi Industri
Menurut Soetarlinah Soekadji definisi token ekonomi atau tabungan kepingan adalah
pemberian satu kepingan (atau satu tanda, satu isyarat ) sesegera mungkin setiap kali setelah
perilaku sasaran muncul. Kepingan-kepingan ini nantinya dapat ditukar dengan benda atau
aktivitas pengukuh yang diingini oleh subyek.
Pada intinya token ekonomi dapat digunakan sebagai penguat yang dapat bertahan lama, ada
beberapa keuntungan yang didapatkan dari token ekonomi yaitu, Pertama, mereka dapat
diberikan segera sesudah suatu perilaku yang diinginkan terjadi dan dipertukarkan diwaktu
mendatang dengan backup reinforcers.
Dengan demikian mereka dapat dipakai untuk “menjembatani” penundaan yang sangat
panjang antara respon target dan backup reinforcers, yang amat penting ketika situasinya
tidak praktis atau mustahil untuk memberikan backup reinforcer sesudah perilaku. Kedua,
token mempermudah untuk mengatur penguat-penguat yang konsisten dan efektif ketika
menangani sekelompok individu.
Bentuk dari token ekonomi itu sendiri bermacam-macam, tidak harus selalu berupa token
atau kepingan misalnya dapat juga berupa stiker, tanda bintang, tanda cawang (?), poin atau
aitem lainnya.
Tiga karakteristik dasar dari token ekonomi, sebagaimana yang diutarakan oleh O’leary dan
Drabman yaitu,
Kazdin membahas amat banyak sekali situasi dimana token ekonomi dipakai. Mereka telah
digunakan dibangsal-bangsal Rumah Sakit, dilembaga dan ruang kelas untuk orang-orang
dengan keterbelakangan mental, dalam situasi-situasi ruang kelas yang merentang dari pra-
sekolah sampai kelas college dan universitas, di rumah-rumah untuk anak-anak nakal belia
(anak-anak muda yang berperilaku anti sosial), di penjara, di kemiliteran, di bangsal untuk
13
Psikologi Industri
pengobatan pecandu narkoba dan alkoholik, di panti asuhan, dipusat pemulihan, dirumah
keluarga normal untuk mengendalikan perilaku anak-anak dan untuk mengobati perselisihan
perkawinan, dan berbagai situasi kerja untuk mengurangi pembolosan kerja dan untuk
meningkatkan kinerja saat bekerja.
Daftar Pustaka
Martin, Garry, & Joseph Pear. 1992. Behavior Modification: What It Is and How to Do It.
New Jersey: Prentice-Hall International, Inc
Soekadji, Soetarlinah. 1983. Modifikasi Perilaku: Penerapan Sehari-Hari & Penerapan
Profesional. Yogyakarta: Liberty
Pada waktu sebelumnya kita telah belajar mengenai apa itu token ekonomi. Berikut adalah
penjelasan lebih lanjut mengenai bagaimana cara atau langkah-langkah dalam melakukan
token ekonomi. Beberapa cara yang harus dilakukan yaitu
Dalam mempertimbangkan penguat, satu hal yang harus sangat diperhatikan untuk menolak
permasalahan-permasalahan etis yang dapat timbul. Jangan merencanakan program yang
mungkin melibatkan penghilangan sesuatu pada diri individu yang secara sah dan secara
14
Psikologi Industri
moral sudah menjadi miliknya. Misalnya, mengambil hak pasien kejiwaan untuk makan
daginng, tidur ditempat tidur yang nyaman, dan lain-lain.
Dalam beberapa kasus, klien telah diajari untuk menyampaikan token dengan kemungkinan
mereka sendiri pada perilaku yang tepat.
Setelah token ekonomi mulai berfungsi secara perlahan, lebih dan lebih dari anggota-
anggotanya secara berangsur-angsur menjadi dapat diasumsikan lebih dan lebih bertanggung
jawab dalam membantu mencapai tujuan.
Dalam memutuskan bagaimana kamu akan mendapat pekerja-pekerja yang akan membantu
untuk mengatur token ekonomi anda, anda akan perlu pertimbangan bagaimana mereka
membantu perilaku yang diperkuat. Persetujuan anda, tentunya, penguat potensial yang harus
digunakan secara dermawan. Izin untuk melanjutkan bekerja dalam token ekonomi dan untuk
bekerja pada pekerjaan yang diinginkan adalah sebagai penguat tambahan pada penyelesaian
anda.
Memilih Lokasi
Token economy tidak memerlukan lokasi khusus, ini tentu saja baik karena perancang dari
token economy seringkali mempunyai sedikit pilihan atau bahkan tidak mempunyai lokasi
sama sekali.
Management Trainee
By Muhammad Baitul Alim + November 6th, 2010
Pada waktu sekarang ini banyak dan bahkan semua perusahaan membutuhkan sumber daya
manusia yang tepat untuk posisi penting sebagai manajerial. Tetapi, adanya fenomena
karyawan yang sering loncat dari satu perusahaan ke perusahaan yang lain membuat sebagian
besar perusahaan tersebut mengalami kesulitan untuk memperoleh seorang manajer yang
15
Psikologi Industri
Hal ini menyebabkan berbagai perusahaan melakukan sebuah terobosan baru untuk
mendapatkan SDM yang tepat pada posisi manajerial. Program ini biasa disebut dengan
management trainee. Tujuan management trainee sendiri adalah untuk mendapatkan pegawai
yang benar-benar memiliki pengetahuan yang luas tentang kondisi perusahaan.
Jika kita mendengar sebuah program management trainee yang banyak digunakan sampai
saat ini, maka persepsi kita akan membayangkan sebuah program karir jalan tol. Jalan tol
disini adalah orang-orang yang ikut dalam program ini adalah orang-orang pilihan yang
sengaja dipersiapkan untuk cepat mencapai posisi pimpinan perusahaan yang bersangkutan.
Pekerjaan bagi seorang management trainee tidak mudah, sebab mereka di pacu untuk dapat
memahami kondisi perusahaan dalam waktu yang cepat. Pada umumnya mereka memulai
karir dari bawah yaitu dari posisi staf, kemudian naik ke posisi supervisor, eksekutif, dan titik
puncaknya pada posisi penting di perusahaan yaitu manajer.
Pertanyaan mendasarnya adalah sejauh mana kualifikasi calon MT agar mampu menjadi
seorang MT yang memiliki kualitas bagi kebutuhan perusahaan? Sebab, tidak ada latar
belakang pendidikan khusus untuk menjadi seorang MT. Tergantung perusahaan, posisi
untuk bidang apa yang dibutuhkan.
Program management trainee adalah sebuah pengembangan untuk pegawai khusus yang
masuk seleksi melalui sebuah jalur khusus. Walaupun khusus, tetapi mereka harus memiliki
kriteria yang sangat tinggi, biasanya mereka yang memiliki indeks prestasi yang tinggi di atas
3.0, mereka juga harus memiliki pengalaman organisasi yang sangat baik dan juga
penguasaan bahasa Inggris.
Hal ini akan berbeda para calon management trainee (MT) tidak memiliki minimum kriteria
yang dibutuhkan perusahaan. Padahal mereka nantinya wajib mempunyai gambaran yang
sangat lengkap tentang segala macam proses perusahaan dijalankann. Mereka juga harus
mengetahui tentang sistem yang bekerja dalam sebuah divisi dan bagaimana setiap bagian
dibawahnya saling berhubungan. Mereka juga harus memiliki problem solving yang tinggi
baik dalam hal perbaikan sebuah divisi, keterkaitan antar divisi atau bagian-bagiannya dan
juga mana-mana yang mampu untuk bekerja sama. Misalnya pada perusahaan asuransi yaitu
untuk mendapatkan pegawai yang market oriented, efisien, dan memiliki pengetahuan yang
sangat luas mengenai core business perusahaan. Pegawai seperti ini harus di dapatkan dalam
waktu singkat.
Melihat tujuan dari management trainee adalah untuk mendapatkan manajer yang memahami
kondisi bisnis perusahaan. Maka diperlukan sebuah program pelatihan selama kurang lebih
satu tahun hingga dua tahun, tergantung perusahaan yang bersangkutan, untuk belajar dan
memahami potensi dari masing-masing calon MT agar mampu untuk menjalankan perannya
setelah bekerja.
Kebutuhan training sangat penting bagi MT, sebab mereka harus memiliki kriteria strandar
yang memang dibutuhkan oleh perusahaan baik secara knowledge, skill, dan psikologis,
termasuk mengenali potensi, sikap, komunikasi, dan lain-lain.
16
Psikologi Industri
17