~ PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
‘BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
DEPARTEMEN PERTANIAN
2006Adnidiclla orieitatis [Neves lead, 1894) Ferns,
(Heraigneri: : Diaspididae)
.
erangga penghisa ini inengekibatkan
~~ tanaman kehikangan vairan pada daun dan
batang ¥AtGe berdamprak -terhadap
penurunan. vigoritas,
Serangan yang berat
mengakibatkan
penguningan dan
abnormalitas bentuk
_daun. Serangan paca
batang tanaman
muda mengakibatkan
mati pucuk,
~sedangkan pada bush
Gambe
eae eis hover Mengakibatkan
PER EE - kegagalan masak
terutama pada bagian buah yang terserang.
it
A. ovientalis murupakan hama pada daerah
tropis dam subtropis yang meliputi
Bangladesh, China, Hong Kong, India, Iran,
frag. Isracl, Malaysia, Myanmar, Nepal,
Pakistan, Filipina, Saudi Arabia, Sri Lanka,
Ihailand, Brazil, Cutra, Mexico, Panama,
Australia, Papua New Guinea, Hama ini telah
menyebar ke seluruh penjuru dunia tidak
hanya dilapang tetapi juga ui runiah kaca,
— Telur diletakan di bawah cangkang
tubuh betina. Selanjutnya larva. instar
pertama menetas dan merayap dari bawah,
cangkang induknya untuk mencari daerah
yang cocokuntuk mendapatkan pakan, slilel
ditusukkan guna menghisap cairan
lanaman. Induk serangga betina tetap lick
bergerak dengan terus menambahkan sekresi
tubuh untuk memperbesar cangkangnya.
hidup betina + 44,2 hari dari telur sampa
dewasa. Siklus hidup serangga jantan dari
Fase dewasa hanya
nakan untuk kawin sebelum akhimya
mati, Kondisi lingkungan yang hangal dan
Jembab sangat disu kal oleh ku tu sistk ini.
- Penggunaan parasitoid Comperieia.
lemniscata, Aphytis melinus dan
Encarsia. citrina masing-masing dengan
tingkat parasitasi sebesar SOM bwerhasil
dilakukan di Queensland [Elder ct al.,
1998)
- Fenggunaan predator Coccinelidac,
Chilocarus circumdatus (Gyllenhal) dan
C. batleyii, berhasil untuk mengendalikan
kutu sisik pada tanaman mangga di Israel
{Olek eral, 1997),
= Penyemprotan dengan menggumakan
mineral oil (Khalaf and Sokhansanj,
Malathion dan
and
993), insektisida
Oimethoale (Rajagopal
Krishnamoorthy 1996).
Gasphor 2, Gejake seran gna li silt ala brothjungau hama_ ini
menyerang tanaman
pepaya dengan
menghisap.cairan sel
jaringan daun, buah
dan batang. Akibat
seranganya daun
menampakkan gejala
klorotik” keperak-
perakan, selanjutnya
daun akan mengering dan berubah ond
menjadi kuning kecuklatan dan akhirnya
rantok. Jika serangan terjadt paca buah
maka buah yung dihasilkan berbereak-
bercak keriput (searing), in thu turigau
ini juga berperan :
sebagal vektor
beberapa jenis virus,
arabe.
Gaia rer
shaon pesmi
——
Agihar tungau dalam
salu tanaman %&
dilakukan dengan =
merayap dari salu ee
Sambar.
Reedacor lania Seirus 63.
sevbig mtoraangss twogat
Josie
daun ke daun yang
Jain, Agihan antar
ctanaman dilakukan
dengan menggunakan benang yang
dinasilkan dari bagian perut, Dengan
membentuk balon pada ujung benang dan
dengan memanfaatkan hembusan angin,
balon akan menempel pada tanaman lain,
selanjutmya behang akan dipakai sebagai tali
untuk berayun atau merayap pada tanaman
baru [Balaoning techique). Dengan sifatnya
yang polyfagus Lunqau int telah menyebar ke
seluruh’ penjuru dunia dimana tanaman
pepaya dibudidayakan seperti: China, India,
Jepang, Hongkong, Indunesia, Malaysia,
Thailand dan Austral
Tungau mempuinyal lima siklus
dalam hidupnya yoitu: fase telur,
larva dengan tiga pasang kaki,
dua kali fase nimfa dengan cmpat
pasanq kaki, serta fase dewasa. Fase nimfa
mirip dengan fase dewasa hanya saja
ukurannya lebih kecil dan berwarna krem
pucal, Lamanya siklus hidup bervariasi
lergantung spesics dan lingkurgan, t¢lapi
umummnya berkisar antara 34 minggu: Pada
umuimnya lungau omengheadaki subi
berkisarantara 27-32" C dan kelembaban
yang tinggi [70-90 po). Hama tersebut di
Indonesia dapat ditermukan di DRI Jakarta,
Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta,
Sumatra Barat dan Jawa Timur.
San Rare tata Bre
= Pemanfaalan predator tungau famili
Phylosviidae seperti, Neaseiuias fallavis,
Phytaseiulus persimits dan famili Ascidae
seperti, Asca longiseta serta predator
coleoptera Stethorussp.
Pengelolaan gulma dibawah tajuk
tanaman sebagai tempat berlindung dan
penyedia pakan alternatit tungau
predator.
- Pengqunaan acarisida secara bergilir
mengingat tungau mudah sekali menjadi
resisten ter hedep pestisida,