Anda di halaman 1dari 13

MENIEFIKEUANGAN

FEPI]BLIK INDONESIA
SALINAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN


NOt\roR r64 /PrMK.05/2010

TENTANG
TATA CARA PEI\IBAYARAN
TUNJANGAN PROFESJ GURU DAN DOSEN, TUNJANGAN KHUSUS GURU DAN DOSEN,
SERTA TUNJANGAN KEHORI\IATAN PROFESOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG I,IAHA ESA


MENTERI KEUANGAN,
Menimbang a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 21 Peraturan Peme.intah
Nomor 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Profesl GurLr dan Dosen,
Tunjangan KhusLrs Guru dan Dosen, seda Tunjangan Kehormatan Profesor
telah ditetapkan Peraturan I\,4enteri Keuangan Nomor 101/PMK.05/2010
tentang Tata Cara Pembayaran TLrnjangan Profesi Guru dan Dosen,
Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, sefta Tunjangan Kehormatan Profesor;
b. bahwa dalarn rangka memperlancaf dan mempercepat proses pembayaran
Tunjangan Profesi Gufu dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen,
seda Tunjangan Kehormatan Profesor, perlu mengatur kembali tata.cara
pernbayaran Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru
dan Dosen, seda Tunlangan Kehormatan Profesor yang sebelumnya telah
diatur dalam Peraturan l\lenteri Keuangan Nomor 101/PNjlK.05/2010;
c- bahwa berdasarkan pedimbangan sebagaimana dimaksud pada hufuf a dan
huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menterj Keuangan ientang Tata Cafa
Pernbayaran Tunjangan Profesi Guru dan Doseh Tunjangan Khusus curu
dan Dosen, sefta Tunjangan Kehormatan Profesof;
Mengingat 1. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Profes
GLrru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, seda Tunjangan
Kehormatan Profesor (Len]baran Negara Repubilk Indonesia Tahun 2009
Nomor 85, Tambahan Lembafan Negara Republik Indonesia Nomor 5016),
2. Keputusan Presiden Nomor 56/P Tahun 2010;
3. Peraturan Menter Keuangan Nomor 134/PtMK 06/2005 tentang Pedoman
Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;

I\If IMU IUSKAN


Menetapkan I PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN
TUNJANGAN PROFESI GURU DAN DOSEN, TUNJANGAN KHUSUS GUR
DAN DOSEN. SERTA TUNJANGAN KEHORIIIATAN PROFESOR.

BAB I

KETENTUAN U[,1UI\,1

Pasal 1

Dalarn Peraturan l\4enieri Keuangan ini, yang dlmaksud dengan


1. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas uiama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, meJatih, menilai dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidlkan anak usia din jalur pendldlkan formal, pendidikan
dasar dan pendidikan menengah.
IvIENTERIKEUANGAN
FEPI]EL]K INDONESIA

-2-
2. Dosen adalah pendidik profesional dan rlmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengeiahLran, teknologi, dan seni melalui pendldikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masYarakat.
3. Profesor adaiah jabatan fungsional iertlnggl dosen yang masih mengajar
di lingkungan satLran pendidikan tinggi.
4. Tunjangan Profesi adalah tunjangan yang diberikan kepada guru dan dosen
yang memiliki sertifikat pendidik sebagai penghargaan atas
profesionalitasnya.
5. Tunjangan Khusus adalah tunjangan yang diberikan kepada guru dan dosen
yang ditugaskan oleh Pemerlntah atau Pemerintah Daerah sebagai
kompensasi atas kesulltan hidup yang dihadapi dalarn melaksanakan tugas
didaerah khLrsus.
6. Daerah Khusus adalah daerah yang terpencil ata! terbelakang, daerah
dengan kondisi masyarakat adat yang terpencil, daefah perbatasan dengan
negara iain, daerah yang mengalami bencana alam, bencana soslal, atau
daerah yang berada dalam keadaan darurat lain.
7. Tunjangan Kehormatan adalah tunjangan yang dlberikan kepada dosen yang
me.niliki iabatan akademik profesor.
L Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, yang selanjutnya dislngkat DIPA, adalah
dokumen pelaksanaan anggaran yang disusun oleh lMenteri/Pimpinan
Lembaga selaku Pengguna Anggaran yang d sahkan oleh l\,4enteri Keuangan
selaku Bendahara Umum Negara.
9. Kuasa Pengguna Anggafan, yang selanjLrtnya drsebut Kuasa PA, adaLah
pejabat yang memperoleh kewenangan dan tanggung jawab dari Penglrna
Anggaran untuk menggunakan anggaran yang dikuasakan kepadanya.
10. Pejabai Pembuat Komitmen, yang selanjutnya dlsingkat PPK, ada ah pejabat
yang diberi kewenangan oleh Pengguna. Anggaran atau Kuasa PA untuk
mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengaklbatkan
penge uaran atas beban belanja negara.
11. Pejabai PengLrl /Penerbrt Surat Perintah l\,4embayar, yang selanjutnya
disingkat PP-SPlV, adalah pejabat yang diberl kewehangan oleh Pengguna
Anggaran atau Kuasa PA untuk melakukan pengujian dan perintah
pembayaran aias beban belanja negara.
12. Bendahafa Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerimz:,
menyirnpan, membayarkan, rnenatausahakah dan mempertanggung
jawabkan uang untuk keperluan belanja negara dalanT rangka pelaksanaan
Anggaran Pendapaian dan Belanja Negara pada kantor/satuan kerja
Kementerian Negara/Lembaga.
13.Kantor Pelayanan Perbendahafaan Negara, yang selanjutnya disingkat
KPPN, adalah instansi vertikal Direlilorat Jenderal Perbendaharaan yang
berada dibawah dan bedafggung jawab langsung kepada Kepala Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendahafaan.
14. Surat Perintah Mernbayaf Langsung, yang selanjutnya disingkai SPIM-LS,
adaLah surat periniah membayar langsung kepada pihak ketlga yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa PA atas dasar perjanjian kontrak
kerja aiau surat per ntah kerja lainnya.
[lENTENlKEUANCAN
'FEPUBLIK INDONESlA

-3-
'1.5. Surat Perintah Penca ran Dana, yang selanjutnya disingkai SP2D, adaah
surat perintah yang diterbitkan ol6h KPPN selaku Kuasa Bendahara UmLrm
Negara untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban APBN berdasarkan
SPM.
16. Daftar Perhitungan Pembayaran adalah daftaf yang dibuat oleh PPK dan
ditandatangani Kuasa PA/PPK dan Bendahara Pengeluaran yang mer.Liat
besaran uang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus GurLl
dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor untuk masing-masing
penerima hak dan potongan pajak serta jumlah bersih yang diterima
penerima hak.
17.Surat Pernyataan Tanggung Jawab I\,4utlak, yang selanjuinya disingkat
SPTJM, adalah surat pernyaiaah yang dibuat oleh Kuasa PA yang memuat
pernyataan bahwa seluruh pengeluaran untuk pembayaran iunjangan telah
dihitung dengan benar dan pernyataan kesanggupan untuk mengembalikan
kepada negafa apabila terdapat kelebihan pembayaran dan kerugian negara.
lB.Surat Setoran Pajak yang selanjutnya dlsingkat SSP, adalah surat yang
digunakan wajib pajak uniuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak
yang terutang ke Kas Negara rnelalui kanior penerima pembayaran.
19.Arsip Data Komputer, yang selanjutnya disingkat ADK, adalah arslp data
dalam bentuk soflcopy yang disimpan dalarn media penyimpanan digital.
20. Petugas Pengelolaan Administrasi Belanja Pegawai, yang selanjutnya
disingkal PPABP, adalah pembantu Kuasa PA yang diberi tugas dan
tanggLrng jawab uarJk 'nelgelola pelaksaraan be a^.a pegawa .
21. Pembuat Daftar Gaji, yang selanjutnya disingkat PDG, adalah petugas yang
ditunjuk oleh Kuasa PA untuk rnembuat dan menatausahakan daftar gaji
5dr^Er ydr I vc,5d rg^urdLl
22. Surat Keterangan Penghentian Pembayaran, yang selanjutnya disingkat
SKPP, adalah surat keierangan tentang terhitlng mulai bulan dihenlikan
pembayaran Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus curu
dan Dosen, Tunjangan Kehormatan bagi Profesor yang dibuat/dikeluarkan
oleh PenggLrna Anggaran/Kuasa PA berdasarkan surat keputusan yang
diterbitkan oleh pejabat yang berwenang dan disahkan oleh KPPN.

BAB II
RUANG LINGKUP

Pasal2
Lingkup pengaturan dalam Peraturan I\lenteri Keuangan ini meliputil
a. Tunjangan Profesi Guru dan Dosen;
b. Tunjangan Khusus Guru dan Doseni dan
c. Tunjangan Kehormatan bagi dosen yang memiliki jabatan akadem k
Profesor.
MENTEF KEUANGAN
'FEPUBLK INOONESIA

-4-
BAB III
TUNJANGAN PROFESI, TUNJANGAN KHUSUS,
DAN TUNJANGAN KEHORI\,IATAN PROFESOR

Pasal 3
Tunjangan Prolesl diberlkan kepada Guru dan Dosen yang telah memllki
sertifikat pendidik dan memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasa 4
Tunjangan KhusLrs d berikan kepada Glrfu dan Dosen yang ditugaskan oleh
Pemerintah atau Pemerintah Daerah di Daerah Khusus sesuai dengan
keieniuan peraturan peaundang-undangan.

Pasal 5
Tunjangan Kehormatan bagi Profesor diberikan kepada Dosen yang memiliki
jabatan akaden,ik Profesor dan memenuhi persyaratan sesuai dengan ketenluan
peraturan perundang-undangan.

BAB IV
ALOKAS] DANA

Pasal 6
(1) Tunjangan Profesi bagi Guru Pegawai Neged Slpl Daerah yang bertLrgas
pada satuan pendidlkan yang diselenggarakan oleh Pemedntah Daerah
<ecLa. untu( Gu-L peld di(.n agama d d okas kan dd a^. a rgga'an
Kementerlan Pendidikan Nasional dan/atau anggaran Pemerintah Daerah
sesuai dengan ketentuan peraturan pef undang-undangan.
(2) Tunjangan Profesi bagi Guru pendidikan agama sebagaimana drmaksud
pada ayat (1) dialokasikan dalam anggaran Kementerian Agama.
(3) Tunjangan Profesi bagi GLrrLl bukan Pegawai NegeriSipi yang bertugas
pada satuan pendidikan di bawah pembinaan Kernenterian Pendidikan
Nasional yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah atau masyarakat
dia okasikan dalam anggaran Kemenierian Pendldjkan Nasiona sesuai
dengan ketentuan peraiuran perundang_undangan.
\4) Tunjangan Khusus bagi Guru PegawaiNegefj Sipil Daerah dan Guru bukan
Pegawai Negeri Sipil di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan
Nasional dialokasikan daam anggaran Kementerian Pendidikan Nasional
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Tunjangan Profesi dan Tunjangan Khusus bagl Dosen, serta Tunjangan
Kehormatan bagi Profesor Pegawai Negeri Sipil dan bLlkan Pegawai Negeri
Sipl dl Lingkungan Kementedan P€ndidikan Nasional diaokasikan dalam
anggaran Kementefian Pendidikan Nasional sesuaj dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
MENTERI KEUANGAN
'NEPUBLII< NDONESIA

(6) Tunjangan Pfofesi bagi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus bagi Gufu dan
Dosen, serta lunjangan Kehormatan bagi ProJesor Pegawai Negeri Sipil
' dan bukan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerlan Agama
dialokasikan dalarn anggaran Kementerlan Agama sesuai dengan
ketentuan peraturan perLrndang-undangan.
(7) Tunjangan Profesi bagl Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus bagi Guru dan
Dosen, serta Tunjangan Kehofmatan bagi Profesor Pegawai Negeri Sipil
dan bukan Pegawal Negeri Slpil di Lingkungan Kemenierian/Lembaga
di luar Kementerian Pendidjkan Nasiona dan Kementetian Agama
dialokasikan dalam anggaTan Kementerian/Lembaga yang bersangkutan.

Pasal 7
Pembayaran TLrnjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan KhLlsus GLlru dan
Dosen, serta Tunjangan Kehormaian bagi Pfofesor tidak boleh melampaul pagu
anggaran yang tersedla dalam DIPA.

BAB V
BESARAN TUNJANGAN

Pasal 8
(1) Tunjangan Profesi bagi Guru dan Dosen Pegawai Negeri Sipil yang
menduduki jabatan fungsional Gpru dan Dosen diberikan setiap bulan
sebesar I (satu) kali gaji pokok Pegawai Negeri Sipil yang betsangkutan
sesuai dengan ketenluan peraturah perundang-Lrndangan.
(2) Tunjangan Profesi Guru dan Dosen bukan Pegawa Negeri Sipil diberikan
setiap bulan sesuai dengan kesetaraan tingkat, masa kerja dan kualifkas
akademik yang berlaku bagi Guru dan Dosen Pegawai Negeri Sipil.
Tunjangan Khusus Guru dan Dosen bagi Pegawai Negeri Sipil yang
menduduki jabatan fungslonal Guru dan Dosen yang ditugaskan oleh
Pemerintah aiau Pemerintah Daerah di Daerah Khusus sesuai dengan
peraturan perundang-undangan diberikan setiap bu an sebesar '1 (satu) ka i
gaji pokok Pegawai Negeri Sipil yang bersangkLrtan.
(4) Tunjangan Khusus Guru dan Dosen bukan Pegawai Negeri Sipil diberikan
setiap bulan sesuai dengan kesetaraan tingkai, masa keria dan kualifikasl
akaoe-r^ ya,lg belalJ oag GurJ dan Dosen Pegawai NegeriS o
(5) Tunjangan Kehorrnatan bagi Profesor Pegawal Negeri Sipil yang menduduki
Iabatan profesor djberikan setiap bulan sebesar 2 (dua) kali gaji pokok
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan petatLlran
perunoang-unoangan.
Tunjangan Kehormatan bagi Profesor bukan Pegawai Negeri Sipil dlberikan
setiap bulan sesuai dengan kesetaraan Ungkat, rirasa kerja dan kualiflkasi
akadenrik yang bedaku bagi Profesor Pegawai Negeri Sipil.
MENTEBI KEUANGAN
.REPUB!IK IN DONESIA

BAB VI
PELAKSANAAN PEI\I BAYARAN

Pasal I
(1) Tunjangan Profesi Gufu diberikan terhltung mulai bulan Januari tahun
berikutnya setelah yang bersangkutan mendapat Nomor Registrasi Guru
dari Kementerian Pendidikan Nasiona.
(2) Nomor Registrasi Guru sebagaimana dimaksud pada ayat ('l) diperoeh
setelah yang bersangkutan mendapat sedifikat pendidik sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.
(3) Tunjangan Profesi Dosen dlberlkan terhitung n'ruai bulan Januari tahun
berikutnya setelah yang bersangkuian mendapat sertifikat pendidik yang
telah diberi Nomor Registrasi Dosen dari Ker.enierian Pendidikan Nasional.
(4) Tunjangan Khusus diberkan setelah yang bersangkutan memenuhl
persyaratan sesuai dengan ketentuan peratufan perundang-undangan.
(5) Tunjangan Kehorn'ratan bagi Profesor diberikan terhtLrng r.ula buan
Januari tahLrn berikutnya setelah yang bersangkutan memenuhi persyaratan
sesuai dengan ketentuan peratufan perundang-undangan.

Pasal 10
(1) Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen
dan Tunjangan Kehormaian bagl Pfofesor dibayarkan sesuai Sufat
Keputusan tentang penetapan penehma Tunjangan Profesi Guru dan
Dosen Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, dan Tunjangan Kehormatan
bagi Profesor.
(2) Dalam hal terdapat tunggakan alau kekurangan bayar/rapel atas Tunjangan
Proiesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, dan
Tunjangan Kehormatan bagi Profesof daritahun lalu, dapat diajukan tagihan
dan dilakukan pembayaran sepanjang pagu DIPA tahun berjalan tersedia.
(3) Dalam hal ierdapat kekurangan baydlrape) atas Tunjangan Profesi Guru
dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, dan Tunjangan
Kehormatan bagi Profesor berdasakan perubahan Surai Keputusan
tentang penetapan penerima Tunjangan Profesi Guru dan Dosen,
Tunjangan Khusus Guru dan Dbsen, dan Tunjangan Kehorfaatan bag
Profesor sebagai aklbat terbiinya Surat Kepttusan Kenajkan Pangkat, SLrrat
Pemberitahuan Kenaikan Gajl Beftala dan Surat Keputusan impasslng,
dapat diajukan tagihan dan dilakukan pernbayaran sepanjang pagu DIPA
tahun berjalan tersedia.

Pasal 11
Tunjangan Profesi bagl Gufu dan Dosen, Tunjangan Khusus bagi Guru dan
Dosen, dan Tunjangan Kehormaian bagi Pfofesor djkenakan Pajak Penghasilan
(PPh) Pasal 21 dengan tarif sesuai dengan petaturan perundang-undangan dan
bersifat final-
IENTERI KEUANGAN
BEPUBLIK INDONESIA

-7 -

Pasal 12
Permintaan pembayaran Tunjangan Profesi bagi Guru dan Dosen dan
TLrnjangan Khusus bagi Guru dan Dosen serta Tunjangan Kehormatan bagi
Profesor diajukan secara terpisah darigaji induk.

Pasal 13
Pembayaran Tunjangan Profesi bagi Gufu dan Dosen, Tunjangan Khusus bag
Guru dan Dosen serta Tunjangan Kehormatan bagi Profesor dihentikan apabila
yang bersangkutan tidak lagi memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang dinyatakan dengan surat keputusan dar
hoirhrt v:n^ hanu6n.n^

BAB VII
PROSEDUR PENGAJUAN SPP
PENGAJUAN SPM, DAN PENERBITAN SP2D

Pasal 14
(1) PPABP atau PDG menerin'ra Sufat Keputusan tentang penetapan penerima
Tunjangan Profesi Tunjangan Khusus, dan Tunjangan Kehormatan
Profesor dan selanjutnya membuat Daftar Perhitungan Pembayaran
Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus, dan Tunjangan Kehormatan
Profesor sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang
tidak terpisahkan dari Peraturan lvlenteri KeLrangan inl dan djsampaikan
kepada PPK disertai dokumen pendLrklrng dalam 2 (dua) rangkap.
(2) PPK menguji kebenaran Daftar PerhitLingan Pembayaran dan Surat
Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berdasarkan ketentuan
peraluran perunoang-unoangan.
PPK membuat Surat Perminiaan Pembayaran Langsung (SPP-LS)
TLrnjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus curu dan Dosen,
dan Tunjangan Kehormatan bagi Profesor dengan lampiran dokur.en
pendukung sebagai berikut:
a. Surat Keplrtusan tentang penetapan penerima Tunjangan Profesi curu
dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen dan Tunjangan
Kehofmatan bagi Profesor sesuaj ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b. Dafiar Perhitungan Pembayaran Tunjangan yang dilaksanakan secara
langsJng kepada reker.rg masing nasrng pegawai
c. SPTJN4 dari Kuasa PA; dan
d. SSP PPh Pasal 21.
(4) SPTJlt4 sebagairnana dimaksud pada ayat (3) hufuf c dibuat sesuai format
sebagajrnana tercantum dalam Lampiran ll yang tidak terpisahkan dari
Peraturan l\,4enterl Keuangan ini
PPK menyampaikan SPP-LS dengan disedai dokumen pendukung
sebagaimana dlrnaksud pada ayat (3) kepada PP-SPM.
MENTERI KEUANOAN
.REPUBLIK
lNDONESIA

Pasal 15
(1) PP-SPM melakukan peneliiian dan pengujian atas kebenafan material dan
formal SPP'LS dan dokumen pendukungnya.
(2) Penelitian dan pengujian sebagair.ana dimaksud pada ayat (1), antara lain
meliputi:
a. Kesesuaian antara Daftar Perhjtungan Pembayaran dengan Sural
Keputusan tentang penetapan penedma Tunjangan Profesi, Tunjangan
Khusus dan Tunjangan Kehormatan bagl Profesor
b. Ketersediaan pagu anggaran berkenaan dalam DIPA dan
c. Meneliti kebenaran perhitungan potongan PPh Pasal 21.
(3) Seteah r.elakukan penelrtian danpengujian sebagaimana dimaksud pada
ayai (2), PP-SPM membuat dan menandatangani SSP PPh Pasal 21 dan
SPI\I-LS.
(4) SPM-LS ditujukan kepada penerima Tunjangan Profesi GLrru dan Dosen,
Tunjangan Khusus Guru dan Dosen dan Tunjangan Kehormatan bagl
P.o'esor mela Lri -eker 19 masing-nas'tg pere rma.
(5) Dalam hal pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak dapat
dilaksanakan, pembayaran secara langsung (LS) melalui rekenlng
Bendahara Pengeluaran dilaksanakan setelah naendapat dispensasi darl
Kepala KPPN.

Pasal 16
PP-SPIM mengajukan SPIM-LS Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, SPM-LS
Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, dan SPIV-LS Tunjangan Kehormatan
Proiesor kepadd KPPN dergan drla-noir :
a. Daftar Perhiiungan Pembayaran Tunjangan yang dilaksanakan secara
langsung kepada reken ng masing-masing pegawaii
b. SPTJI\,4 dafi Kuasa PAI
c. SSP PPh Pasal 2'1, dan
d. ADK SPI\,4 dan ADK rekening penehma tunjangan.
Pasal 17
Penerbrtan SP2D d laksanakan setelah diierimanya SP I-LS Tunjangan Profesi
bagi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus bagi Guru dan Dosen, dan Tunjangan
Kehofmatan bagi Profesor beseda dokumen pendukung dalam keadaan
lengkap.

Pasal 1B
(1) Guru dan Dosen penerlma Tunjangan Profesl dan Tunjangan Khusus, seda
Dosen yang memiliki jabatan akademik Pfofesor penerima Tunjangan
Kehormatan bagiProfesor yang berdasarkan Surat Keputusan pejabat yang
berwenang dipindahkan ke Satuan Kerja lain yang rnengakjbatkan
perubahan KPPN pembayaf, wajib ditefbitkan SKPP Tunjangan ProfesL
Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, dan Tunjangan
Kehofmatan Proiesof dengan iorrnat sebagaimana tercantum dalam
Lampiran lll yang tidak iefpisahkan dari Peraturan Menteri Keuangan ini.
MENTEHI KEIJANGAN
.REPUBLK
]NOONESIA

-9-

(2) SKPP sebagalrnana dimaksud pada ayat (1) dilampirkan sebagai lampiran
dokumen pendukung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) dan
ayat (3) serta Pasai 16.

Pasal 19
Kuasa PA bertanggung jawab penuh atas perhitungan dan pembayaran
Tunjangan Profesi bagi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus bagi Guru dan
Dosen, seda Tunjangan Kehormatan bagi Profesor.

Pasal 20
Terhadap kerugian Negara yang timbL.ll aklbat kesalahan dalam perhitungan dan
pembayaran tunjangan sebagaimana dimaksud pada Pasal 15 K!asa PA
iefagji penandatarigan SPTJM wajlb mengganti kerugian Negara dimaksud
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

BAB V]II
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal21
(1) Tunjangan Profesi bagi Guru dan Dosen di bawah pembinaan Kementerian
Pendidlkan Nasional yang ulus sediflkasi pendidik kuota sebelum tahun
20OB dibayarkan ierhitung mulai tanggal ditetapkan oleh Menteri Pendidikan
Nasional.
(2) Tunjangan Profesi bagi Guru dan Dosen di Lingkungan Kementerian Aganra
yang memperoleh sertifikai pendidlk sebelLlm tahun 2008 dibayarkan
terhitung mulaitanggal 'l Januari 2008
(3) Tunjangan Kehormatan bagi Dosen yang memiliki jabatan akademik
Profesor sebelum tahun 2009 dlbayarkan terhitung rnulai tanggal 1 Januarj
2009.
(4) Tunjangan khusus atau bantuan kesejahieraan bagi Guru dan Dosen
di Daerah Khusus yang dibebankan pada anggafan Pemeriniah yang telah
dibayarkan sebelurn berlakunya Peraiuran Penrerintah Nornor 41 Tahun
2OOg teniang Tunjangan Pfofesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru
dan Dosen, seda Tunjangan Kehorr.atan Profesor berslfat final.
Pembayaran tunjangan khusus atau bantuan kesejahieraan bagi Guru dan
Dosen di Daerah Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dihentikan
sejak ianggal B Junj 2009.

BAB X
KETENTUAN PENUTUP

Pasal22
Pada saat Peraturan lvlentefi Keuangan ini mulai berlaku, Peraturan [Menter
Keuangan Nornor 10'1lPMK.05/201 0 tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan
Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen' seda Tunjangan
Kehormatan Profesor, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
MENlERI(EUANGAN
FEPUBLIK JNDONESIA
-10-
Pasal 23
Peratufan [,4ented Keuangan ini muLai berlaku pada tanggal d undangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara
Republlk Indonesia.

Ditetapkan diJakarta
pada tanggal 7 Seprember 2010

, . ,MENTERI I(EUANGAN,
ttcl '
AGUS D w MARTOWARDOJO
Diunclangt<an c1i J akal ta
pada tanggal 7 Septenber 20L0
MENTERI I-ru]<U\,T DAN FIAK ASASI MANUSIA;

r,rd.

PATRIALIS AKBAR

BERITA NEGARA ITEPUBLIK INDONESIA TAHUN 2O1O NOMOR 44 I


Salinan sesuai dengan aslinYa

'-*Jl"*.1

-;i*i I
LAI\,4PIRAN I

MENTER KEUANGAN
NoMoRl64 /PMKo5/20r0 TENTANG rArA oARA
PEIIIBAYAMN TUNJANGAN PROFES GURU DAN
DOSEN, TUNJANGAN KHUSUS GURU DAN DOSEN
SERTA TUNJANGAN KEHORI/]ATAN PROFESOF

MENTEFI KEUANGAN
BEPU6LII< INDONESIA

DAFTAR PERH JTUNGAN PE[,4BAYARAN


TUNJANGAN
Satuan Kerla :

Bulan :

[,4engetah!i tanggal, b! af tahun


Kuasa Pengguna Anggara| Bendahafa Pengeluaran, Pembuat Komitmen

Nama Nama
NIP NIP NIP.

n"

Salinan seEuai dengan aslinya MN\ITERI KEUANGAN


Kepala Biro Umum
tl-cl.

artemen ACUS D,W, MARTOWARDOJO


LAN/P PAI
PERATURAI], IIIENTER] KEUANGAN
NOIIOR lO4 /Plvlj(.05/2010 TENTANG TATA
CARA
PEI4BAYAFAN TUNJANGAN PROFES GURU DAN
DOSEN. TUNJANGAN KHUSUS GURU DAN DOSEN
SERTA TUN.JANGAN KEHOR[IATAN PROFESOR

MENTEB KEUANGAN
FEPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN ..,. (KOP SURAT)

SURAT PERNYATMN TANGGUNG JAWAB IVlUILAK

Nama
NIP
JADAIAN

lvlenyatakan dengan sesungguhnya bahwai


1. Kami bedanggung jawab sepenuhnya terhadap perhitungan pada
Pembayaran Tunjangan
Daftar perhjtungan
bulan .....tahun ..... yang ielah dihitung oengan benaf
sesLrai ketentuan peraturan perUndang_Undangan.
2. Apablla dikemudian hari terdapat kelebihan pembayaran atau
pembayaran Tunjangan . .......... l_.rsebut, kami bersedja kerugian negara atas
pembayaran/kerltgian negara tersebut ke Retening t<as --
untuk
- m6nyetor
'- t<etebihan
tieg;r;.
Demiklan pernyataaf ini kami buat dengan sebenar_benarnva.

tangga, bLtlan, tahun


KLrasa Pengguna Anggaran

(Nama Lengkap) lb
NIP

S.rlinarr ai dengan aslinya


MENTERI KEUANGA]V

ttcL,

AGUS D.I,V, N4ARTOWARDOJO


qw
w
LAMPIRAN
PEMTUB4N, IIIENTERI KEUANG
NOMOR,Lb4 IPMR,A'I2O1A TENTANG TATA CA
PEIIIBAYARAN TUNJANGAN PROFESI GURU D
DOSEN TI]NJANGAN KHUSUS GURL] DAN DOSI
MENTEBIKEUANGAN SERTA TLINJANGAN KEHORMATAN PROFESOI]
FEPUBLLK INOONES]A

SURAT KETERANGAN
PENGHENTIAN PEIMBAYARAN Lampiran

Kepala Satker/Kuasa Pengguna Anggaran lnenerang <an bahwa :


Kepada:
N ama
Tempat tanggal ahir
PangkaUGolongan
JaDatan
lnstans
yang berdasarkan keputusan
. diprndahkan sebagai

Sampardengan bulan ...... ... . . telah dibayarkan:


Tunjangan..
Jumiah Kotor

Dengan potongan sebagai berik!t


Pajak Penghas lan
J!mlah potongan
Jumlah Befsih

Disampaikan (epada:
1 Kepada <Pegavr'aiybs > tanggal bulan, tah!n
a n. Kuasa Pengg !na Anggaran
2. Kepada <KppN tujuan>
3. KepacJa <Satuan Kerja baru>
4 Pedjngga <Satuan Kerja asat>

NIP.

It4engesahkan L
Kepala S€ksi pencatran Dan:r lu

MM'JTERI KEUANGAN

ltd.
arlemen
AGUS D.W. MARTOWARDOIO

Anda mungkin juga menyukai