Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM III

IDENTIFIKASI BORAKS DALAM MAKANAN

Tujuan praktikum : Untuk mengidentifikasi boraks secara kualitatif di dalam makanan

Tanggal praktikum : 15 Oktober 2010

Prinsip : Sampel diabukan, abu yang diperoleh diasamkan dengan asam

klorida, kemudian diidentifikasi dengan kertas kurkumin.

Jenis sampel : Bakso tanpa merk.

Keadaan fisik sampel : Berbentuk bulat, berwarna abu-abu, dan kenyal.

Alat :

- Stamper - Labu Erlenmeyer - Timbangan


- Mortir - Gelas Ukur - Cawan Petri
- Krustang - Gunting
- Furnace - Penyangga Segitiga

Bahan :

- Bakso - Etanol 80%


- CaO - HCl
- Serbuk kurkumin - Aquadest
- Kertas saring Whatman NO. 2 - Kertas Lakmus Merah

Cara Kerja :

A. Pembuatan Kertas Kurkumin


1. Timbang 1,5 – 2 gram serbuk kurkumin, masukkan kedalam Erlenmeyer 250 mL. Tambahkan 100 mL
etanol 80% dan gojlok selama 5 menit, kemudian saring. Filtrat ditampung dalam cawan petri.
2. Cara membuat ethanol 80%
V1xN1 = V2 x N2
100 ml x 99,9 % = V2 x 80 %
V2 = 125 ml , maka ethanol yang digunakan 125 ml.
3. Celupkan kertas Whatman No. 2 kedalam cawan petri yang berisi filtrat.
4. Keringkan dengan cara menggantungkan kertas Whatman tersebut sampai benar-benar mengering.
5. Setelah kering , dipotong-potong dengan ukuran 6 x 1 cm dan simpan dalam botol berwarna gelap, tertutup
dan terlindungi dari cahaya.

B. Identifikasi Boraks
1. Timbang 20 gram sampel yang telah digerus.
2. Tempatkan sampel pada cawan pijar.
3. Masukkan kedalam furnace (atur temperature hingga 400-600 oC) hingga menjadi abu.
4. Timbang lagi baso yg sudah menjadi abu tersebut (5-10 gram)
5. Tambahkan suspense Kalsium Oksida (CaO = lime H 2O) sampai alkalis, kemudian uapkan sampai kering
sambil diaduk.
6. Kemudian masukkan kembali kedalam furnace sampai bebas zat organik (atur temperatur hingga 400-
600oC)
7. Dinginkan, kemudian encerkan dengan ± 3 mL aquadest.
8. Asamkan dengan HCl secukupnya sampai asam.
9. Identifikasi dengan mencelupkan kertas kurkumin dan keringkan pada suhu kamar.
10. Bila kertas kurkumin berwarna merah yang khas, menunjukkan boraks positif, dengan penambahan larutan
NH4OH maka kertas saring akan berubah menjadi hijau biru yang gelap.
Hasil Pengamatan :

Setelah kertas kukrkumin dicelupkan ke dalam abu bakso yang diasamkan lalu kertas dikeringkan,
kertas kurkumin berubah dari warna kuning menjadi berwarna merah.

Kesimpulan :

Bakso tanpa merk yang telah diperiksa, positif mengandung boraks.

PRAKTIKUM IV

IDENTIFIKASI SENYAWA RAKSA DALAM KOSMETIK

Tujuan praktikum : Untuk mengidentifikasi raksa secara kualitatif di dalam kosmetik

Tanggal praktikum : 29 Oktober 2010

Prinsip : Dalam suasana asam, senyawa raksa bereaksi dengan kawat tembaga

membentuk almagam.

Jenis sampel : Bedak tabur merk Marck’s

Keadaan fisik sampel : Berbentuk serbuk dan berwarna cokelat.

Alat :

- Timbangan - Hampelas
- Erlenmeyer - batang pengaduk
- Gelas ukur - Pipet
- Api Bunsen - Lempeng/kawat tembaga

Bahan :

- HCl pekat
- Sampel kosmetik
- Aquadest

Cara Kerja :

1. Timbang sampel sebanyak 50 gram dan masukkan sampel kedalam erlenmeyer.


2. Tambahkan 50 mL aquadest dan tambahkan 20 mL HCl pekat lalu homogenkan.
3. Celupkan lempengan/kawat tembaga yang bersih dan telah dihampelas, ke dalam campuran tersebut.
4. Kemudian panaskan diatas api nyala api.
5. Bila sampel positif mengandung rakasa, maka saat dibakar pada lempengan/kawat tembaga tersebut
terbentuk lapisan seperti perak.

Hasil Praktikum:
Saat kawat tembaga yang telah dicelupkan ke dalam campuran lalu dipanaskan diatas api, tidak
terbentuk lapisan perak pada api yang menyelimuti kawat tembaga. Hanya ada sedikit timbul api berwarna
hijau.
Kesimpulan :
Sampel kosmetik (bedak tabur merk Marck’s), negative mengandung mercury.
PRAKTIKUM V

IDENTIFIKASI SENYAWA RAKSA DALAM MAKANAN LAUT

Tujuan praktikum : Untuk mengidentifikasi raksa secara kualitatif di dalam makanan

Tanggal praktikum : 4 November 2010

Prinsip : Dalam suasana asam, senyawa raksa bereaksi dengan kawat tembaga

membentuk almagam..

Jenis sampel : Ikan kembung (Rastrelliger kanagurta)

Keadaan fisik sampel : Keadaannya segar dan berukuran sedang.

Alat :

- Timbangan - Hampelas
- Erlenmeyer - batang pengaduk
- Gelas ukur - Pipet
- Api Bunsen - Lempeng/kawat tembaga

Bahan :

- HCl pekat
- Sampel kosmetik
- Aquadest

Cara Kerja :

1. Timbang sampel sebanyak 50 gram dan masukkan sampel kedalam erlenmeyer.


2. Tambahkan 50 mL aquadest dan tambahkan 20 mL HCl pekat lalu homogenkan.
3. Celupkan lempengan/kawat tembaga yang bersih dan telah dihampelas, ke dalam campuran tersebut.
4. Kemudian panaskan diatas api nyala api.
5. Bila sampel positif mengandung rakasa, maka saat dibakar pada lempengan/kawat tembaga tersebut
terbentuk lapisan seperti perak.

Hasil Praktikum:
Saat kawat tembaga yang telah dicelupkan ke dalam campuran lalu dipanaskan diatas api, tidak
terbentuk lapisan perak pada api yang menyelimuti kawat tembaga. Hanya ada sedikit timbul api berwarna
hijau.
Kesimpulan :
Sampel makanan yaitu Ikan kembung (Rastrelliger kanagurta), negative mengandung mercury dan
aman unttuk dikonsumsi.
Analisis :
Ikan kembung negative mengandung raksa, kesimpulan ini diambil berdasarkan pengaamatan d
laboratorium. Dari segi prosedur pemeriksaan, sudah sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur).
Ekosistem ikan kembung yaitu hidup lebih mendekati pantai dan membentuk gerombolan besar (hidup di
perairan pantai atau oseanosis). Pada malam hari berenang di permukaan air dan turun ke lapisan lebih dalam
pada siang hari.
PRAKTIKUM VI

IDENTIFIKASI ASAM SALISILAT DALAM MAKANAN

Tujuan praktikum : Untuk mengidentifikasi asam salisilat secara kualitatif di dalam makanan

Tanggal praktikum : 12 November 2010

Prinsip : Asam Salisilat dalam sample makanan diekstraksi dalam suasana asam, kemudian
eter diuapkan dan residu direaksikan dengan FeCl3 6,5 % hingga menghasilkan senyawa
berwarna violet..

Jenis sampel : Saos

Alat :

- Timbangan - Pipet tetes - Klem & statif


- Corong pisah - Lap - Tabung reaksi
- Gelas ukur - Gelas kimia - Penjepit tabung

Bahan :

- Eter
- Larutan FeCl3 6,5 %
- Larutan HCl 5ml (1:3)
- Aquadest

Cara Kerja :

1. Timbang sampel (saos bakso pak jono) sebanyak 25 gram dg timbangan analitik.
2. Buatlah larutan HCl 5ml (1:3).
3. Ambil sampel yang telah ditimbang lalu masukkan ke dalam corong pisah +5 ml HCl (1:3),
kemudian ekstraksi dengan 25 ml eter.lakukan proses homogenisasi dg cara dikocok
4. Jika terdapat emulsi, tambahkan kembali kurang lebih 10-15 ml petroleum eter pada suhu ruangan.
5. Tunggu dan biarkan hingga lapisan terpisah.
6. Jika lapisan telah terpisah, cuci lapisan eter dengan 2x5 ml air aquades lalu uapkan sebagian eter
pada suhu ruangan.
7. Tambahkan 1 tetes larutan netral FeCl3 6,5 % lalu diamkan di atas penangas air
8. Tunggu dan amati.
9. Jika terjadi perubahan warna menjadi warna violet, maka sampel positif mengandung asam salisilat.
10. Jika tidak tejadi perubahan warna menjadi warna violet, maka sampel negative mengandung asam
salisilat.

Hasil Praktikum:
Setelah eter ditambahkan 1 tetes larutan netral FeCl3 6,5 % lalu diamkan di atas penangas air, tidak
terbentu warna violet.

Kesimpulan :
Sampel saos yang diperiksa negative mengandung Asam Salisilat
PRAKTIKUM VII

IDENTIFIKASI FORMALDEHIDA DALAM MAKANAN

Tujuan praktikum : Untuk mengidentifikasi formaldehida secara kualitatif di dalam makanan

Tanggal praktikum : 26 November 2010

Prinsip : Sampel makan dipanaskan dalam penangas air yang mendidih, Formaldehid direaksikan
dengan asam Kromattropat (chromatropic acid = 1,8 dihidroksineftalen 3,6 disulfonate Sodium salt )
membentuk senyawa berwarna ungu.

Jenis sampel : Mie instan ‘ SEDAP ‘

Alat :

- Timbangan - Pipet tetes - Klem & statif


- Lumpang & alu - Pendingi Leibig - Tabung reaksi
- Gelas ukur - Kompor listrik - Penjepit tabung
- Labu Kejedhal - Selang air - Gelas kimia

Bahan :

- Asam Fosfat, H3PO4


Larutan Jenuh asam Kromatropat kuang lebih 500 mg Chromatropic Acid dilarutkan dlm 100 ml
H2SO4 72 %
- Aquadest

Cara Kerja :

1) Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan


2) Persiapan bahan, untuk sample yang padat atau semi padat, meserasikan 100 gram sample degan 100
ml aquades dalam Mortir
3) Sample yang sudah disiapkan dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl 250 / 500 ml dan asamkan dengan
asan Fosfat (H3PO4)
4) Tambahkan lagi 1 ml asam fosfat dan hubungakan labu Kjeldahl dengan pendingin yang dipakai untuk
distalasi
5) Dengan perlahan-lahan sample didistalasi hingga diperoleh sebanyak 50 ml
6) Masukkan 5 ml laruatn jenuh asam Kromatropat (1,8 dihidriksinaftalen 3,6 disulfonat)dalam tabung
reaksi dan tambahkan 1 ml distilat
Campur larutan hingga homogen dan masukkan ke dalam penangan air yang mendidih selama 15
menit.
7) Amati selama pemanasan, jika terjadi warna ungu dan terdapat cincin berarti menunjukan adanya
formaldehid (formalin).

Hasil Praktikum:
Saat dipanaskan, larutan dalam tabung reaksi, lama-kelamaan menjadi berwarna ungu muda yang
sangat pias.
Kesimpulan :
Sampel makanan yaitu mie instan ‘SEDAP’, positive mengandung formaldehida dan dari warna yang
terbentuk menunjuan kadar formaldehida dalam kadar yang sedikit.
Analisis :
Mie instan bisa mengandung formaldehida, karena prodeusen menambahkan formaldehda agar mie bisa
awet dan tahan lama.
PRAKTIKUM VIII

PEMERIKSAAN CRHOM DALAM AIR

Tujuan praktikum : Untuk menentukan kadar Chrom secara kuantitatif dalam air.

Tanggal praktikum : 10 Desember 2010

Prinsip :

Ion krom dalam suasana asma dan panas dioksidasi oleh permanganate menjadi krom hexavalen.
Krom hexavalen dalam suasana sedikit asam bereaksi dengan difenilkarbazid membentuk senyawa yang
berwarna ungu kemerahan. Warna yang terbentuk dibandingkan terhadap warna baku yang telah diketahui
kadarnya secara spektrofotomeri pada panjang gelombang 540 nm.

Alat :

 Labu ukur
 Labu erlenmayer
 Pipet ukur
 Pipet tetes
 Kuvet
 Spectrofotometer

Bahan :

 Larutan baku induk krom.


Larutkan 0,1414 gr K2Cr2O7 dengan air suling dalam labu ukur 1 L dan encerkan sampai tanda batas.
 Larutan baku kerja krom
Encerkan 10 ml larutan baku induk krom dengan air suling dalam labu ukur 100 ml dan encerkan
sampai tanda batas. 1 ml=0,005 mg Cr (dalam praktium menjadi 1 ml=1 ppm)
 HNO3 pekat
 H2SO4 (1+1)
 H3PO4 85%
 Larutan Difenilkarbazid
Larutkan 0,25 gr Difenilkarbazid dalam 50 ml aseton. Simpan dalam botol cokelat dang anti larutan jika
timbul warna.

Cara Kerja :

Pembuatan kurva kalibrasi baku krom

1. Pipet 2,0 – 20 ml (2,4,6,8,10 dst. Secara beringkat )larutan baku kerja krom ke dalam beberapa
buah labu ukur100ml
2. Pada labu ukur lainnya masukan 25 ml air suling sebagai blanko
3. Pada masing- masing lbu ukur tambahkan 1 ml H2SO4 dan 2 ml lrutan difnilkarazid
4. Encerkan sampai tanda batas, kocok sampai bercampur rata dan diamkan selama 5-10 meni
5. Baca serapan pada anjang gelombang 54nm dan buat kuva kalibrasi. Waktu pengerjaan contoh,
baku dan blanko harus bersamaan.
Krom heksavalen

1. 50 ml contoh air yang mengandung 0,01-0,1 mg krom, masukan ke dalam elnmeyer 125ml
2. Netralkan dengan penambahan H2SO4 (1+1) dan 0,3 ml H3PO4 85%
3. Pindahkan secara kuantitatif ke dalam labu ukur 100 ml. tambahkan 2 ml larutan
difenikarbazid, encerkan sampai tanda batas, dan kocok sampai bercampur rata.
4. Baca debgan spektofotometer pada panjang gelombang 540 nm.
Hasil Praktikum:

Konsentrasi larutan standar Fe


Lautan standar Cr ABS

1 ml 0,402 1 mg/l

2 ml 0,679 2 mg/l

3 ml 0,898 3 mg/l

4 ml 1,311 4 mg/l

5 ml 1,574 5 mg/l

Absorben Sampel = 0,033

Perhitungan :
Jumlah konsentrasi 11
- Faktor = = = 3,0959
jumlah absorben 3,553
|sampel|
- Konsentrasi Cr sampel = x konsetrasi standar
|standar|
0,033
Jika Cr 1 mg/L = x 1 mg/l = 0,082 mg/l
0,402

Kesimpulan :
Setelah dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan spektrofotometri, kandungan Krom dalam sampel
air yang diperiksa yaitu 0,082 mg/l.

PRAKTIKUM IX

IDENTIFIKASI SIANIDA (CN) DALAM MAKANAN

Tujuan praktikum : Untuk mengidentifikasi Sianida (CN) secara kualitatif di dalam makanan

Tanggal praktikum : 17 Desember 2010

Prinsip : Sianida direaksikan dengan asam pikrat akan membentuk senyawa pikrosianatyang
berwarna merah muda.

Jenis sampel : Singkong parut

Alat :
- Timbangan - Pipet tetes
- Tabung reaksi - Batang pengaduk
- Pipet ukur - Gelas kimia

Bahan :

- Ketas saring - Asam tartat 10 % - Aquadest


- Karet - Larutan FeCl3 6,5 %
- Asam pikrat (jenuh) - Na2CO3 jenuh

Cara Kerja :

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan


2. Buatlah reagen terlebih dahulu yaitu:
 Asam pikrat jenuh = 100 ml aquadest + serbuk asam pikrat diaduk dalam beaker glass hingga terdapat
endapan berupa butiran-butiran halus.
 Asam tartat 10 % = timbang asam tartat 10 gram lalu dilarutkan dalam 100 ml aquadest
 Natrium Karbonat (Na2CO3) jenuh = 100 ml aquadest + Na2CO3 jenuh hingga terdapat endapan
berupa butiran-butiran halus.
3. Setelah semua reagen selesai dibuat, potonglah kertas saring dengan diameter lebih besar dari diameter
tabung reaksi lalu celupkan dalam larutan jenuh asam pikrat dan keringkan.
4. Timbang sampel (singkong mentah yang telah dihaluskan )sebanyak 100 mg.
5. Masukkan ke tabung reaksi
6. Tambahkan 10 ml asam tartat 10 %
7. Letakkan kertas uji asam pikrat di mulut tabung reaksi, ikat kemudian tetesi natrium karbonat jenuh satu
tetes.
8. Tabung tersebut kemudian dihangatkan di atas waterbath (beacer glass 1 L yang berisi aquadest yang telah
dididihkan di atas kompor lalu diangkat sebagai penangas) pada suhu (T) 40-50 0C
9. Biarkan selama 15 menit, kemudian amati
10. Jika terjadi perubahan warna menjadi warna merah muda pada kertas saring, maka hal tersebut
menunjukkan bahwa sampel mengandung senyawa sianida dan sebaliknya jika tidak terjadi perubahan
warna pada sampel menjadi merah muda ,maka sampel yang diidentifikasi tidak mengandung senyawa
sianida.

Hasil Praktikum:
Terjadi perubahan warna menjadi warna merah muda pada kertas saring , yaitu menjadi
berwarna merah muda.
Kesimpulan :
Sampel yang berupa singkong positive mengandung sianida (CN).
Analisis :
Secara alamiah, singkong memang mengandung sianida (CN) dalam kadar tertentu.
PRAKTIKUM X

PEMERIKSAAN ENZIM CHOLINESTERASE DALAM DARAH

Tujuan praktikum : Untuk menentukan kadar pestisida di dalam darah serta mengetahui mekanisme
terpapar atau tidaknya seseorang oleh pestisida yang dapat menurunkan enzim cholinesterase dalam
darah.

Tanggal praktikum : 7 Januari 2011

Prinsip :

Alat :

 Tabung reaksi +rak tabung reaksi  Kapas, stopwatch


 Gelas ukur,pipet ukur  Transferpett, Blood lancet
 Kuvet,komparator, Autodate

Bahan :

 Aquabides
 Alcohol (C2H5OH) 70 %
 Darah responden 0,01 ml
 BTB ( Brom Timol Blue)0,5 ml, sebagai indicator substrat (0,25 g + 50 ml aquades bebas CO2)
 Aquades bebas CO2 (yang telah dididihkan)

Cara Kerja :

A. Prosedur pengambilan darah


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Ambil sample darah responden dengan cara teknik kuvet,bersihkan tangan khususnya jari dengan kapas
yang telah dicelupakan alcohol 70 %
3. Tusuk jari yang talah disterilkan dg autodate yang telah dimasukkan Blood Lancet.
4. Darah pertama dibersihkan dahulu dengan kapas,kemudian derah yang selanjutnya diambil sebesar 0,1 ml
dengan cara dihisap oleh transferpette lalu masukkan ke dalam tabung reaksi yang telah disusun pada rak
tabung.
5. Darah yang telah dihisap kemudian dipindahkan dan dimasukkan ke dalam komparator,lalu amati dan catat
waktu yang dibutuhkan mencapai 100% dan warna sama dengan control .

B. Prosedur pembuatan control,reagen dan sampel.


1. Membuat kontrol : darah 0,1 ml+ aquabidest 1ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
2. Reagen :BTB 0,5 ml +darah 0,1 ml + ACP 0,5 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian langsung
amati dalam 12 ½% lalu catat waktu yang dibutuhkan.
3. Sampel (standar): BTB 0,5 ml + darah 0,1 ml+ ACP 0,5 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu catat
betapa waktu yg dibutuhkan agar sampel warnanya sama dengan kontrol untuk mencapai 100%.
4. Masing-masing reagen yang telah direaksikan dan di dalam tabung reaksi dimasukkan ke dalam komparator
untuk diamati dan dicatat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kadar 100%.

Hasil Praktikum:
Penetapan control :
 Waktu yang diperlukan control yaitu 17 menit.
Pemeriksaan sampel darah
N
Nama responden Time in Time out Persen (%) Keterangan
o
1 Desi Nafalia 10.18 10.35 75 % Control
2 Neng Hanifah 10.39 10.56 87,5 % Tidak terpapar
3 Seren Eviani 10.35 10.52 87,5 % Tidak terpapar
4 Jagiyanti Imantini 10.15 10.32 75 % Tidak terpapar
5 Mukti murwanti 10.17 10.34 87,5 % Tidak terpapar
6 Sulastri 10.21 10.38 87,5 % Tidak terpapar
7 Elfin Wulandari 10.19 10.36 87,5 % Tidak terpapar
8 Ayu Retno S 10.39 10.56 75 % Tidak terpapar
9 Pipit Ratnasari 10.45 11.02 87,5 % Tidak terpapar
10 Bayu 10.10 10.27 75 % Tidak terpapar
11 Fickry Noorman 10.50 11.07 87,5 % Tidak terpapar
12 Ridwan Saepullah 10.03 10.20 75 % Tidak terpapar
13 Yuda Bangkit M 10.28 10.45 75 % Tidak terpapar
14 Gustiara Diaz 10.48 11.05 75 % Tidak terpapar
15 Hendra Yusuf M 10,31 10,48 87,5 % Tidak terpapar
16 Hafiz Fajri 10,15 10,32 87,5 % Tidak terpapar
Kesimpulan :
Dari pemeriksaan 16 responden, ternyata semua responden tidak terpapar pestisida karena didapat
persentase enzim Chlorineesterase dari setiap responden lebih besar sama dengan ( ≥ ) control yaitu 75%
PRAKTIKUM X

PEMERIKSAAN ENZIM CHOLINESTERASE DALAM DARAH


Tujuan praktikum : Untuk menentukan kadar pestisida di dalam darah serta mengetahui mekanisme
terpapar atau tidaknya seseorang oleh pestisida yang dapat menurunkan enzim cholinesterase dalam
darah.

Tanggal praktikum : 7 Januari 2011

Prinsip :

Alat :

 Tabung reaksi +rak tabung reaksi  Kapas, stopwatch


 Gelas ukur,pipet ukur  Transferpett, Blood lancet
 Kuvet,komparator, Autodate

Bahan :

 Aquabides
 Alcohol (C2H5OH) 70 %
 Darah responden 0,01 ml
 BTB ( Brom Timol Blue)0,5 ml, sebagai indicator substrat (0,25 g + 50 ml aquades bebas CO2)
 Aquades bebas CO2 (yang telah dididihkan)

Cara Kerja :

A. Prosedur pengambilan darah


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Ambil sample darah responden dengan cara teknik kuvet,bersihkan tangan khususnya jari dengan kapas
yang telah dicelupakan alcohol 70 %
3. Tusuk jari yang talah disterilkan dg autodate yang telah dimasukkan Blood Lancet.
4. Darah pertama dibersihkan dahulu dengan kapas,kemudian derah yang selanjutnya diambil sebesar 0,1 ml
dengan cara dihisap oleh transferpette lalu masukkan ke dalam tabung reaksi yang telah disusun pada rak
tabung.
5. Darah yang telah dihisap kemudian dipindahkan dan dimasukkan ke dalam komparator,lalu amati dan catat
waktu yang dibutuhkan mencapai 100% dan warna sama dengan control .

B. Prosedur pembuatan control,reagen dan sampel.


1. Membuat kontrol : darah 0,1 ml+ aquabidest 1ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
2. Reagen :BTB 0,5 ml +darah 0,1 ml + ACP 0,5 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian langsung
amati dalam 12 ½% lalu catat waktu yang dibutuhkan.
3. Sampel (standar): BTB 0,5 ml + darah 0,1 ml+ ACP 0,5 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu catat
betapa waktu yg dibutuhkan agar sampel warnanya sama dengan kontrol untuk mencapai 100%.
4. Masing-masing reagen yang telah direaksikan dan di dalam tabung reaksi dimasukkan ke dalam komparator
untuk diamati dan dicatat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kadar 100%.

Hasil Praktikum:
Penetapan control :
 Waktu yang diperlukan control yaitu 17 menit.
Pemeriksaan sampel darah
N
Nama responden Time in Time out Persen (%) Keterangan
o
1 Desi Nafalia 10.18 10.35 75 % Control
2 Neng Hanifah 10.39 10.56 87,5 % Tidak terpapar
3 Seren Eviani 10.35 10.52 87,5 % Tidak terpapar
4 Jagiyanti Imantini 10.15 10.32 75 % Tidak terpapar
5 Mukti murwanti 10.17 10.34 87,5 % Tidak terpapar
6 Sulastri 10.21 10.38 87,5 % Tidak terpapar
7 Elfin Wulandari 10.19 10.36 87,5 % Tidak terpapar
8 Ayu Retno S 10.39 10.56 75 % Tidak terpapar
9 Pipit Ratnasari 10.45 11.02 87,5 % Tidak terpapar
10 Bayu 10.10 10.27 75 % Tidak terpapar
11 Fickry Noorman 10.50 11.07 87,5 % Tidak terpapar
12 Ridwan Saepullah 10.03 10.20 75 % Tidak terpapar
13 Yuda Bangkit M 10.28 10.45 75 % Tidak terpapar
14 Gustiara Diaz 10.48 11.05 75 % Tidak terpapar
15 Hendra Yusuf M 10,31 10,48 87,5 % Tidak terpapar
16 Hafiz Fajri 10,15 10,32 87,5 % Tidak terpapar
Kesimpulan :
Dari pemeriksaan 16 responden, ternyata semua responden tidak terpapar pestisida karena didapat
persentase enzim Chlorineesterase dari setiap responden lebih besar sama dengan ( ≥ ) control yaitu 75%

Anda mungkin juga menyukai