Alat :
Bahan :
Cara Kerja :
B. Identifikasi Boraks
1. Timbang 20 gram sampel yang telah digerus.
2. Tempatkan sampel pada cawan pijar.
3. Masukkan kedalam furnace (atur temperature hingga 400-600 oC) hingga menjadi abu.
4. Timbang lagi baso yg sudah menjadi abu tersebut (5-10 gram)
5. Tambahkan suspense Kalsium Oksida (CaO = lime H 2O) sampai alkalis, kemudian uapkan sampai kering
sambil diaduk.
6. Kemudian masukkan kembali kedalam furnace sampai bebas zat organik (atur temperatur hingga 400-
600oC)
7. Dinginkan, kemudian encerkan dengan ± 3 mL aquadest.
8. Asamkan dengan HCl secukupnya sampai asam.
9. Identifikasi dengan mencelupkan kertas kurkumin dan keringkan pada suhu kamar.
10. Bila kertas kurkumin berwarna merah yang khas, menunjukkan boraks positif, dengan penambahan larutan
NH4OH maka kertas saring akan berubah menjadi hijau biru yang gelap.
Hasil Pengamatan :
Setelah kertas kukrkumin dicelupkan ke dalam abu bakso yang diasamkan lalu kertas dikeringkan,
kertas kurkumin berubah dari warna kuning menjadi berwarna merah.
Kesimpulan :
PRAKTIKUM IV
Prinsip : Dalam suasana asam, senyawa raksa bereaksi dengan kawat tembaga
membentuk almagam.
Alat :
- Timbangan - Hampelas
- Erlenmeyer - batang pengaduk
- Gelas ukur - Pipet
- Api Bunsen - Lempeng/kawat tembaga
Bahan :
- HCl pekat
- Sampel kosmetik
- Aquadest
Cara Kerja :
Hasil Praktikum:
Saat kawat tembaga yang telah dicelupkan ke dalam campuran lalu dipanaskan diatas api, tidak
terbentuk lapisan perak pada api yang menyelimuti kawat tembaga. Hanya ada sedikit timbul api berwarna
hijau.
Kesimpulan :
Sampel kosmetik (bedak tabur merk Marck’s), negative mengandung mercury.
PRAKTIKUM V
Prinsip : Dalam suasana asam, senyawa raksa bereaksi dengan kawat tembaga
membentuk almagam..
Alat :
- Timbangan - Hampelas
- Erlenmeyer - batang pengaduk
- Gelas ukur - Pipet
- Api Bunsen - Lempeng/kawat tembaga
Bahan :
- HCl pekat
- Sampel kosmetik
- Aquadest
Cara Kerja :
Hasil Praktikum:
Saat kawat tembaga yang telah dicelupkan ke dalam campuran lalu dipanaskan diatas api, tidak
terbentuk lapisan perak pada api yang menyelimuti kawat tembaga. Hanya ada sedikit timbul api berwarna
hijau.
Kesimpulan :
Sampel makanan yaitu Ikan kembung (Rastrelliger kanagurta), negative mengandung mercury dan
aman unttuk dikonsumsi.
Analisis :
Ikan kembung negative mengandung raksa, kesimpulan ini diambil berdasarkan pengaamatan d
laboratorium. Dari segi prosedur pemeriksaan, sudah sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur).
Ekosistem ikan kembung yaitu hidup lebih mendekati pantai dan membentuk gerombolan besar (hidup di
perairan pantai atau oseanosis). Pada malam hari berenang di permukaan air dan turun ke lapisan lebih dalam
pada siang hari.
PRAKTIKUM VI
Tujuan praktikum : Untuk mengidentifikasi asam salisilat secara kualitatif di dalam makanan
Prinsip : Asam Salisilat dalam sample makanan diekstraksi dalam suasana asam, kemudian
eter diuapkan dan residu direaksikan dengan FeCl3 6,5 % hingga menghasilkan senyawa
berwarna violet..
Alat :
Bahan :
- Eter
- Larutan FeCl3 6,5 %
- Larutan HCl 5ml (1:3)
- Aquadest
Cara Kerja :
1. Timbang sampel (saos bakso pak jono) sebanyak 25 gram dg timbangan analitik.
2. Buatlah larutan HCl 5ml (1:3).
3. Ambil sampel yang telah ditimbang lalu masukkan ke dalam corong pisah +5 ml HCl (1:3),
kemudian ekstraksi dengan 25 ml eter.lakukan proses homogenisasi dg cara dikocok
4. Jika terdapat emulsi, tambahkan kembali kurang lebih 10-15 ml petroleum eter pada suhu ruangan.
5. Tunggu dan biarkan hingga lapisan terpisah.
6. Jika lapisan telah terpisah, cuci lapisan eter dengan 2x5 ml air aquades lalu uapkan sebagian eter
pada suhu ruangan.
7. Tambahkan 1 tetes larutan netral FeCl3 6,5 % lalu diamkan di atas penangas air
8. Tunggu dan amati.
9. Jika terjadi perubahan warna menjadi warna violet, maka sampel positif mengandung asam salisilat.
10. Jika tidak tejadi perubahan warna menjadi warna violet, maka sampel negative mengandung asam
salisilat.
Hasil Praktikum:
Setelah eter ditambahkan 1 tetes larutan netral FeCl3 6,5 % lalu diamkan di atas penangas air, tidak
terbentu warna violet.
Kesimpulan :
Sampel saos yang diperiksa negative mengandung Asam Salisilat
PRAKTIKUM VII
Prinsip : Sampel makan dipanaskan dalam penangas air yang mendidih, Formaldehid direaksikan
dengan asam Kromattropat (chromatropic acid = 1,8 dihidroksineftalen 3,6 disulfonate Sodium salt )
membentuk senyawa berwarna ungu.
Alat :
Bahan :
Cara Kerja :
Hasil Praktikum:
Saat dipanaskan, larutan dalam tabung reaksi, lama-kelamaan menjadi berwarna ungu muda yang
sangat pias.
Kesimpulan :
Sampel makanan yaitu mie instan ‘SEDAP’, positive mengandung formaldehida dan dari warna yang
terbentuk menunjuan kadar formaldehida dalam kadar yang sedikit.
Analisis :
Mie instan bisa mengandung formaldehida, karena prodeusen menambahkan formaldehda agar mie bisa
awet dan tahan lama.
PRAKTIKUM VIII
Tujuan praktikum : Untuk menentukan kadar Chrom secara kuantitatif dalam air.
Prinsip :
Ion krom dalam suasana asma dan panas dioksidasi oleh permanganate menjadi krom hexavalen.
Krom hexavalen dalam suasana sedikit asam bereaksi dengan difenilkarbazid membentuk senyawa yang
berwarna ungu kemerahan. Warna yang terbentuk dibandingkan terhadap warna baku yang telah diketahui
kadarnya secara spektrofotomeri pada panjang gelombang 540 nm.
Alat :
Labu ukur
Labu erlenmayer
Pipet ukur
Pipet tetes
Kuvet
Spectrofotometer
Bahan :
Cara Kerja :
1. Pipet 2,0 – 20 ml (2,4,6,8,10 dst. Secara beringkat )larutan baku kerja krom ke dalam beberapa
buah labu ukur100ml
2. Pada labu ukur lainnya masukan 25 ml air suling sebagai blanko
3. Pada masing- masing lbu ukur tambahkan 1 ml H2SO4 dan 2 ml lrutan difnilkarazid
4. Encerkan sampai tanda batas, kocok sampai bercampur rata dan diamkan selama 5-10 meni
5. Baca serapan pada anjang gelombang 54nm dan buat kuva kalibrasi. Waktu pengerjaan contoh,
baku dan blanko harus bersamaan.
Krom heksavalen
1. 50 ml contoh air yang mengandung 0,01-0,1 mg krom, masukan ke dalam elnmeyer 125ml
2. Netralkan dengan penambahan H2SO4 (1+1) dan 0,3 ml H3PO4 85%
3. Pindahkan secara kuantitatif ke dalam labu ukur 100 ml. tambahkan 2 ml larutan
difenikarbazid, encerkan sampai tanda batas, dan kocok sampai bercampur rata.
4. Baca debgan spektofotometer pada panjang gelombang 540 nm.
Hasil Praktikum:
1 ml 0,402 1 mg/l
2 ml 0,679 2 mg/l
3 ml 0,898 3 mg/l
4 ml 1,311 4 mg/l
5 ml 1,574 5 mg/l
Perhitungan :
Jumlah konsentrasi 11
- Faktor = = = 3,0959
jumlah absorben 3,553
|sampel|
- Konsentrasi Cr sampel = x konsetrasi standar
|standar|
0,033
Jika Cr 1 mg/L = x 1 mg/l = 0,082 mg/l
0,402
Kesimpulan :
Setelah dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan spektrofotometri, kandungan Krom dalam sampel
air yang diperiksa yaitu 0,082 mg/l.
PRAKTIKUM IX
Tujuan praktikum : Untuk mengidentifikasi Sianida (CN) secara kualitatif di dalam makanan
Prinsip : Sianida direaksikan dengan asam pikrat akan membentuk senyawa pikrosianatyang
berwarna merah muda.
Alat :
- Timbangan - Pipet tetes
- Tabung reaksi - Batang pengaduk
- Pipet ukur - Gelas kimia
Bahan :
Cara Kerja :
Hasil Praktikum:
Terjadi perubahan warna menjadi warna merah muda pada kertas saring , yaitu menjadi
berwarna merah muda.
Kesimpulan :
Sampel yang berupa singkong positive mengandung sianida (CN).
Analisis :
Secara alamiah, singkong memang mengandung sianida (CN) dalam kadar tertentu.
PRAKTIKUM X
Tujuan praktikum : Untuk menentukan kadar pestisida di dalam darah serta mengetahui mekanisme
terpapar atau tidaknya seseorang oleh pestisida yang dapat menurunkan enzim cholinesterase dalam
darah.
Prinsip :
Alat :
Bahan :
Aquabides
Alcohol (C2H5OH) 70 %
Darah responden 0,01 ml
BTB ( Brom Timol Blue)0,5 ml, sebagai indicator substrat (0,25 g + 50 ml aquades bebas CO2)
Aquades bebas CO2 (yang telah dididihkan)
Cara Kerja :
Hasil Praktikum:
Penetapan control :
Waktu yang diperlukan control yaitu 17 menit.
Pemeriksaan sampel darah
N
Nama responden Time in Time out Persen (%) Keterangan
o
1 Desi Nafalia 10.18 10.35 75 % Control
2 Neng Hanifah 10.39 10.56 87,5 % Tidak terpapar
3 Seren Eviani 10.35 10.52 87,5 % Tidak terpapar
4 Jagiyanti Imantini 10.15 10.32 75 % Tidak terpapar
5 Mukti murwanti 10.17 10.34 87,5 % Tidak terpapar
6 Sulastri 10.21 10.38 87,5 % Tidak terpapar
7 Elfin Wulandari 10.19 10.36 87,5 % Tidak terpapar
8 Ayu Retno S 10.39 10.56 75 % Tidak terpapar
9 Pipit Ratnasari 10.45 11.02 87,5 % Tidak terpapar
10 Bayu 10.10 10.27 75 % Tidak terpapar
11 Fickry Noorman 10.50 11.07 87,5 % Tidak terpapar
12 Ridwan Saepullah 10.03 10.20 75 % Tidak terpapar
13 Yuda Bangkit M 10.28 10.45 75 % Tidak terpapar
14 Gustiara Diaz 10.48 11.05 75 % Tidak terpapar
15 Hendra Yusuf M 10,31 10,48 87,5 % Tidak terpapar
16 Hafiz Fajri 10,15 10,32 87,5 % Tidak terpapar
Kesimpulan :
Dari pemeriksaan 16 responden, ternyata semua responden tidak terpapar pestisida karena didapat
persentase enzim Chlorineesterase dari setiap responden lebih besar sama dengan ( ≥ ) control yaitu 75%
PRAKTIKUM X
Prinsip :
Alat :
Bahan :
Aquabides
Alcohol (C2H5OH) 70 %
Darah responden 0,01 ml
BTB ( Brom Timol Blue)0,5 ml, sebagai indicator substrat (0,25 g + 50 ml aquades bebas CO2)
Aquades bebas CO2 (yang telah dididihkan)
Cara Kerja :
Hasil Praktikum:
Penetapan control :
Waktu yang diperlukan control yaitu 17 menit.
Pemeriksaan sampel darah
N
Nama responden Time in Time out Persen (%) Keterangan
o
1 Desi Nafalia 10.18 10.35 75 % Control
2 Neng Hanifah 10.39 10.56 87,5 % Tidak terpapar
3 Seren Eviani 10.35 10.52 87,5 % Tidak terpapar
4 Jagiyanti Imantini 10.15 10.32 75 % Tidak terpapar
5 Mukti murwanti 10.17 10.34 87,5 % Tidak terpapar
6 Sulastri 10.21 10.38 87,5 % Tidak terpapar
7 Elfin Wulandari 10.19 10.36 87,5 % Tidak terpapar
8 Ayu Retno S 10.39 10.56 75 % Tidak terpapar
9 Pipit Ratnasari 10.45 11.02 87,5 % Tidak terpapar
10 Bayu 10.10 10.27 75 % Tidak terpapar
11 Fickry Noorman 10.50 11.07 87,5 % Tidak terpapar
12 Ridwan Saepullah 10.03 10.20 75 % Tidak terpapar
13 Yuda Bangkit M 10.28 10.45 75 % Tidak terpapar
14 Gustiara Diaz 10.48 11.05 75 % Tidak terpapar
15 Hendra Yusuf M 10,31 10,48 87,5 % Tidak terpapar
16 Hafiz Fajri 10,15 10,32 87,5 % Tidak terpapar
Kesimpulan :
Dari pemeriksaan 16 responden, ternyata semua responden tidak terpapar pestisida karena didapat
persentase enzim Chlorineesterase dari setiap responden lebih besar sama dengan ( ≥ ) control yaitu 75%