Anda di halaman 1dari 36

ANATOMI

FISIOLOGI THT

LUKMAN

Departemen KMB-KGD Jurusan Keperawtaan


Poltekkes Depkes Palembang
2009
PENDAHULUAN
• Salah satu aspek kesadaran manusia
adalah kemampuan menceritaan kejadian
• Percakapan merupakan hasil yang penting
dari otak dan merupakan komponen yang
esensial bagi kesadaran manusia
• Input informasi melalui mata, telinga,
indera perabaan (orang buta)
• Output informasi mll percakapan dan
tulisan
(Despopoulus.1985)
Suara adalah bentuk energi yang bergerak
melewati udara, air, atau benda lainnya,
dalam sebuah gelombang.
Walaupun telinga yang mendeteksi suara,
fungsi pengenalan dan interpretasi
dilakukan di otak dan sistem saraf pusat.
Rangsangan suara disampaikan ke otak
melalui saraf yang menyambungkan
telinga dan otak (nervus
vestibulokoklearis).
PENDAHULUAN
AFASIA merupakan gg fungsi bahasa yg
disebabkan cedera atau penyakit pusat
otak  membaca, menulis,
bercakap2,mendengar,berhitung,menyi
mpulkan & pemahaman terhadap sikap
tubuh
Di USA  1-1.5 juta mengalami
kecacatan kronik afasia
Penyebab utama afasia adalah stroke,
cedera kepala, & tumor otak
(Smeltzer.2002)
Link
TELINGA LUAR
 Telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna), lubang telinga,
dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun telinga
atau pinna, Liang telinga atau meatus auditorius eksternus,
dan gendang telinga atau membrana timpani.
 Bagian daun telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan
suara ke dalam liang telinga dan akhirnya menuju gendang
telinga.
 Rancangan yang begitu kompleks pada telinga luar berfungsi
untuk menangkap suara dan bagian terpenting adalah liang
telinga. Saluran ini merupakan hasil susunan tulang dan rawan
yang dilapisi kulit tipis.
Telinga luar
 Di dalam saluran terdapat banyak kelenjar
yang menghasilkan zat seperti lilin yang
disebut serumen atau kotoran telinga. Hanya
bagian saluran yang memproduksi sedikit
serumen yang memiliki rambut. Pada ujung
saluran terdapat gendang telinga yang
meneruskan suara ke telinga dalam.
 Peradangan pada bagian telinga ini disebut
sebagi otitis Eksterna. Hal ini biasanya terjadi
karena kebiasaan mengorek telinga
TELINGA TENGAH
• Telinga tengah meliputi gendang telinga, 3 tulang
pendengaran (martir atau malleus, landangan
atau incus, dan sanggurdi atau stapes). muara
tuba Eustachi juga berada di telinga tengah.
• Getaran suara yang diterima oleh gendang
telinga akan disampaikan ke tulang pendengaran.
Masing-masing tulang pendengaran akan
menyampaikan getaran ke tulang berikutnya.
Tulang sanggurdi yang merupakan tulang terkecil
di tubuh meneruskan getaran ke koklea atau
rumah siput.
• Peradangan atau infeksi pada bagian telinga ini
disebut sebagai Otitis Media
Telinga dalam
 Telinga dalam terdiri dari labirin osea (labirin
tulang), sebuah rangkaian rongga pada tulang
pelipis yang dilapisi periosteum yang berisi cairan
perilimfe & labirin membranasea, yang terletak lebih
dalam dan memiliki cairan endolimfe.
 Di depan labirin terdapat koklea atau rumah siput.
Penampang melintang koklea terdiri atas tiga
bagian yaitu skala vestibuli, skala media, dan skala
timpani. Bagian dasar dari skala vestibuli
berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui
jendela berselaput yang disebut tingkap oval,
sedangkan skala timpani berhubungan dengan
telinga tengah melalui tingkap bulat.
Keseimbangan
Selain bagian pendengaran, bagian telinga dalam
terdapat indera keseimbangan. Bagian ini secara
struktural terletak di belakang labirin yang
membentuk struktur utrikulus dan sakulus serta
tiga saluran setengah lingkaran atau kanalis
semisirkularis. Kelima bagian ini berfungsi
mengatur keseimbangan rubuh dan memiliki sel
rambut yang akan dihubungkan dengan bagian
keseimbangan dari saraf vestibulokoklearis.
HIDUNG
• Secara anatomi, hidung adalah penonjolan
pada vertebrata yang mengandung nostril,
yang menyaring udara untuk pernafasan.
• Hidung manusia adalah bagian yang
paling menonjol di wajah, yang berfungsi
menghirup udara pernafasan, menyaring
udara,menghangatkan udara pernafasan,
juga berperan dalam resonansi suara.
• Hidung terdiri daripada bagian eksternal dan
internal.
• Bagian eksternal terdapat dipermukaan muka
dan terdiri daripada rangka penyokong yang
dibentuk oleh tulang dan rawan.
• Rangka hidung diliputi oleh kulit dan permukaan
dalamnya dilapisi oleh membran mukus.
• Di bawah hidung terdapat dua pembukaan yang
disebut lubang hidung atau nares eksternal.
• Bagian internal hidung terdiri daripada kaviti
yang besar di tengkorak terletak atas dari mulut
dan di antara dua kaviti orbit.
• Bagian dalam hidung eksternal dan
internal dibagikan kepada bagian kanan
dan kiri oleh pembagi vertikal yang
dikenali sebagai septum hidung.
• Setiap kaviti hidung mempunyai atap,
lantai, dinding lateral dan dinding medial
(septum hidung).
• Kaviti hidung membuka di anterior melalui
lubang hidung. Posterior, kaviti ini
berhubung dengan farinks
melalui pembukaan hidung internal.
Fungsi hidung
• Bulu hidung di dalam kaviti hidung menapis debu
dan mikroorganisma dari udara yang masuk dan
lapisan mukus yang memerangkapnya.
• Bekalan darah yang banyak ke membran mukus
membantu mengawal udara yang masuk menjadi
hampir sama dengan suhu badan di samping
melembabkannya.
• Selain itu hidung juga berfungsi sebagai organ
untuk membau karena reseptor bau terletak di
mukosa bahagian atas hidung. Hidung juga
membantu menghasilkan dengungan (fonasi).
tenggorokan
• Tenggorokan (faring) terletak di belakang
mulut, di bawah rongga hidung dan diatas
kerongkongan dan tabung udara (trakea).
• Tenggorokan merupakan saluran berotot
tempat jalannya makanan ke
kerongkongan dan tempat jalannya udara
ke paru-paru.

• Tenggorokan dilapisi oleh selaput lendir


yang terdiri dari sel-sel penghasil lendir
dan silia.
• Tenggorokan terbagi lagi menjadi:
- nasofaring (bagian atas)
- orofaring (bagian tengah)
- hipofaring (bagian bawah.

• Tonsil (amandel) terletak di mulut bagian


belakang, sedangkan adenoid terletak di rongga
hidung bagian belakang.

• Tonsil dan adenoid terdiri dari jaringan getah


bening dan membantu melawan infeksi.
Ukuran terbesar ditemukan pada masa kanak-
kanak dan secara perlahan akan menciut.
ANATOMI & FISIOLOGI
• Daerah otak yg bertj u/ kemampuan
berbahasa hanya dijumpai pada hemisfer
kiri
• Jika < 2 th mengalami kersudakan
hemisfer kiri fungsi berbahasa
dipindahkan ke hemisfer kanan, dg
mengorbankan kemampuan noverbal yg
kurang jelas,yg biasanya menjadi
tanggung jawab h.kanan  hingga 10 thn,
• Sebaliknya usia belasan thn kerusakan
permanen
ANATOMI & FISIOLOGI
• Bahasa adalah suatu bentuk komunikasi
kompleks dg kata2 yg sec tertulis / lisan
melambangkan benda & menyampaikan
gagasan
• Bahasa  integrasi 2 kemampuan
terpisah yaitu : ekspresi & pemahaman di
korteks tertentu
• Daerah primer spesialisasi kortikal u/
bahasa adalah daerah Broca & daerah
Wernicke
ANATOMI & FISIOLOGI
AREA BROCA
 Daerah kortikal yg bertj u/ mengintegrasikan
hub jaras & diperlukan u/bercakap2 &
pembentukan bahasa, terletak ditengah
konvulsi arteri serebral bagian tengah 
mengontrol kombinasi gerakan2 otot yg
dibutuhkan u/ mengucapkan masing2 kata
Berukuran 1 inchi persegi (Despopoulus.1985)
 Area Broca, bertj u/ kemampuan berbicara,
terletak di lobus frontalis kiri & berkaitan erat
dg daerah motorik korteks yg mengontrol
otot2 yg penting u/ artikulasi
(Sherwood.2001)
ANATOMI & FISIOLOGI
• Sel2 yg menentukan otot2 u/ bicara
berada dlm area motorik pd korteks.
• Pengucapan membutuhkan kombinasi
kontraksi  otot, tenggorokan, lidah,
palatum mole, bibir & dinding dada hrus
berkontraksi  THT (Smeltzer.2002)
AREA WERNICKE’S
 Merupakan pusat kontrol u/pengenalan
bahasa yg diucapkan
 Akibatnya : klien tidak mampu u/
memahami bahasa yg diucapkannya
(Hudak.1994)
ANATOMI & FISIOLOGI
• AREA WERNICKE’S
• Terletak di korteks kiri pada pertemuan
lobus parietalis, temporalis & oksipitalis 
berhub. dg pemahaman bahasa tulisan
maupun lisan
• Menerima masukan dr korteks visual
(lobus oksipitalis)menjelasakan benda
yg tampak, & dr korteks uaditorius (lobus
temporal)  bahasa lisan
MEKANISME BERBAHASA
(Mardjono & Sidharta.2000)
ANATOMI TELINGA
(Brunner’s)
ANATOMI TELINGA
ANATOMI & FISIOLOGI
 Kerusakan area Broca (Sherwood.201)
- Menyebabkan kegagalan pembentukan
kata, walau mengerti kata lisan & tertulis
- Mengetahui apa yg hendak dibicarakan, tp
tidak mampu mengekspresikan
- Mampu menggerakkan bibir & lidah, tp tidak
mampu melakukan perintah motorik yg benar
- u/ mengartikulasikan kata2 yg mereka
inginkan
ANATOMI & FISIOLOGI
 Kerusakan area Wernicke
- Tidak dpt mengerti kata2 apa yg mereka
dengar atau lihat
- Mampu berbicara secara lancar
- Tidak dpt mengaitkan arti dg kata, atau memilih
kata2 yg tepat u/ menyampaikan pikiran mereka
Kerusakan/gangguan 2 area tsb  afasia umum
stroke
Berbeda dg KESUKARAN BERBICARA yg disebabkan
o/ defek pd aspek mekanis berbicara, mis;
kelemahan/inkoordinasi otot2 u/mengontrol
perangkat vokal
ANATOMI & FISIOLOGI
• Komponen kesadaran adalah memori
1. Memori primer (jangka pendek)
memori yg sudah diverbalkanb’hub dg
neuron lokal tertentu
2. Memori Sekunder (Panjang) adalah
akibat pengulangan yg sering  relatif
lambat t’gantung pd mekanisme
biokimia
3. Memori Tersier  menyimpan bukti yg
sagat mendarah daging
(menulis,membaca,nama sendiri  dpt
diingat dg cepat seumur hidup
ANATOMI & FISIOLOGI
• Kehilangan memori (AMNESIA)
1. Amnesia Retrograd  kesulitan
mengingat kembali
2. Amnesia Antrograd
Ketidakmampuan mentransfer
informasi baru & memori primer ke
sekunder (sindroma Korsakoff)
• Hemisfer kiri (dominan)mempunyai
tempat kekuatan percakapan
GLOSARIUM ISTILAH
• Aculculla;dysculculla  kesukaran dlm
mengerjakan proses matematika / simbol
angka2 umum
• Agnosia  kegagalan u/ mengenali benda2 yg
sdh dikenal sebelumnya dg mersakan melalui
indera ( auditory a, color a, tactile a, visual
object a)
• Agraphia, dysgraphiagg menulis kata2
• Alexia,dyslexiakesukaran membaca
• Anomia, dysnomiakesukaran menyeleksi
kata2 yg tepat , terutama kata benda
• Dysarthria kerusakan pengucapan akibat
kasus neurologik
GLOSARIUM ISTILAH
• Aphasia hilangnya kemampuan
mengekspresikan diri sendiri / mengerti bahasa
: 1. Reseptif a : tidak mampu mengerti (lobus
temporal), 2. Ekspresif a: tidakmmapu
m’ekspresikandiri (lobus frontal kiri)
• Apraxia tidak mampu aktivitas motorik yg sdh
dipelajari sblm pada dasar gerakan disadari
• Hemianopsia kebutaan lap pandang pd 1 atau
2 mata
• Perseveration  pengulangan yg terus’m &
otomatis pd 1 aktivitas/kata, yg tidak selalu
tepat
• Paraphasia  Kata2 salah,penggantian
kata,tata bahasa salah,penggunaan kt yg salah
(Smeltzer.2002)
MEKANISME MENDENGAR
( Prof. dr. Bambang, 1991)
FISIOLOGI PENDENGARAN
(Nurbaiti. I, 1990)

Anda mungkin juga menyukai