Anda di halaman 1dari 2

Anak SD Aja Baca gaulislam!

Redaksi Gaulislam May 10 at 10:48am Reply Report


Assalaamu'alaikum wr wb

Nggak nyangka. Waktu pertama kali dapet SMS dari Pak Wayan Prasetya (sekitar seb
ulan setengah lalu), guru di Madrasah Ibtida iyah Darul Ihya, Ciomas saya agak kag
et. Apakah gaulislam cocok untuk anak SD? Tapi apa boleh buat. Karena Pak Wayan be
rhasil meyakinkan saya bahwa mereka bisa paham baca gaulislam, maka akhirnya gau
lislam edisi cetak didistribusikan ke sana. Saya berpikir: Tak masalah sih. Siapa
tahu mereka pas SMP udah paham Islam setelah membaca gaulislam. Insya Allah
Kini, hari ini (10 Mei 2010), setelah 6 pekan berlalu, saya datang lagi ke sana.
Seru. Lebih seru dari sebelumnya. Pada pertemuan kedua, sempat heboh juga karen
a anak-anak antusias ingin mendapatkan gaulislam. Rela berebutan mengambil gauli
slam dari genggaman guru mereka. Apa yang membuat lebih seru di hari ini? Yup, s
aya berhasil memotret para siswa yang berpose bersama sambil majang gaulislam (h
ehehe lebay nggak sih?).
Suatu ketika saya bertanya kepada Pak Wayan saat mengirimkan edisi cetak gaulisl
am, Mereka paham apa yang disampaikan dalam gaulislam, Pak?
Alhamdulillah. Sebagian besar dari mereka paham karena bahasanya insya Allah muda
h dipahami. Jika ada isi pesan yang tak mereka mengerti atau menurut saya butuh
penjelasan, maka akan saya jelaskan saat di kelas, Pak Wayan ngasih argumen. Wuih
, sip deh Pak!
Nah, kalo adik-adik yang duduk di bangku SD ini antusias baca gaulislam, maka te
ntu anak SMP, apalagi SMA, lebih semangat lagi bacanya ya. Soalnya, anak setingk
at SD di MI Darul Ihya aja mengaku bisa memahami gaulislam karena bahasanya yang
mudah dicerna. Jadi, untuk memahami isinya jadi gampang. Hmm.. bener juga. Kada
ng kita juga sebenarnya akan mudah paham kalo ngerti bahasa pengantarnya. Dulu,
waktu saya sekolah di sekolah kejuruan kimia, ada mata pelajaran bernama Mekanik
a yang tak bisa saya serap dengan baik. Karena apa? Karena bahasa pengantar di b
uku itu sulit dipahami. Memang sih, bahasa pengantarnya adalah bahasa Indonesia,
tapi struktur kalimatnya berantakan. Sehingga gagal menyampaikan pesan dari set
iap materi yang dijelaskan. Udah gitu, gurunya juga killer pula. Halah, tambah s
tres deh. Hahaha
Kembali ke topik ini. Ya, gaulislam sejak awal memang mempertahankan gaya bahasa
remaja dan yang mudah dipahami oleh remaja. Sebagai editor saya harus berusaha
memahami karakteristik pembaca gaulislam dengan segmen remaja ini, bahkan kalo b
isa untuk anak SD yang baru mau masuk usia remaja. BTW, sebenarnya dalam Islam n
ggak ada istilah remaja, lho. Adanya istilah anak-anak dan dewasa. Untuk menjadi
dewasa dari fase anak-anak adalah dengan melalui proses yang disebut baligh. Ta
ndanya, kalo cowok sudah ihtilam alias mimpi basah dan kalo perempuan sudah haid.
Tapi, karena di sini sudah kadung mengenal istilah remaja, maka kita gunakan jug
a istilah ini untuk fase di antara anak-anak dan dewasa.
Sobat muda muslim, senang rasanya gaulislam bisa dibaca di mana-mana, termasuk o
leh anak usia SD. Semoga pada tahun-tahun mendatang--yang kini duduk di bangku k
elas 6 SD/MI yang membaca gaulislam bisa menjadi muslim/muslimah yang shalih/shali
hah. Menjadi pembela dan pejuang Islam. Yup, karena gaulislam ingin menemani rem
aja mengenal Islam dari akar hingga daun. Dari masalah akhlak, ibadah, muamalah,
dakwah, syariah, bahkan khilafah. Karena apa? Karena Islam adalah ideologi. Isl
am bukan semata agama ritual.
Oya, sekadar tahu aja nih bagi teman-teman yang belum kenal gaulislam, bahwa edi
si cetak gaulislam ini disebarkan secara gratis ke sekolah-sekolah yang kami pil
ih atau sekolah yang ditentukan oleh para donatur. Buletin gaulislam ini dibiaya
i dari para donatur yang mendukung syiar Islam untuk remaja. Alhamdulillah, samp
ai saat ini sudah lebih dari 30 sekolah dan komunitas remaja masjid yang sudah m
endapatkan gaulislam edisi cetak (dengan masing-masing jumlah oplah yang dibagik
an ke setiap sekolah antara 25 eksemplar hingga 50 eksemplar). Tersebar di kota
Bogor, kabupaten Bogor, Karawang, Sukabumi, dan Bandung. Insya Allah akan menyus
ul untuk daerah Tegal dan Yogyakarta. Kalo edisi internetnya sih, alhamdulillah
sudah terbiasa dinikmati oleh puluhan ribu pembacanya di seluruh dunia. Belum ta
hu website gaulislam? Klik aja: www.gaulislam.com. Gratis kok. Ambil aja sepuasn
ya seluruh artikel yang ada di situ. Asalkan, bukan untuk tujuan komersial dan m
ohon untuk mencantumkan URL dari artikel yang diambilnya ya.
Insya Allah akan terus kami tingkatkan jumlah sebaran untuk edisi cetak gaulisla
m, agar lebih banyak lagi remaja yang tak bisa mengakses internet untuk mendapat
kan bacaan berkualitas dari gaulislam. Nah, karena gaulislam didanai dari kaum m
uslimin yang menjadi donatur dakwah ini, maka pengelola gaulislam tak keberatan
jika ada yang mau ikut menjadi donatur. Berapapun jumlahnya. Terserah. Yang berm
inat silakan kirim e-mail ke: buletin@gaulislam.com atau SMS/Telp: 0251-7115520.
Baiklah, saya pikir ini saja yang bisa disampaikan. Semoga informasi ini menamba
h semangat kita, khususnya kru gaulislam untuk terus berkarya dengan curahan ide
, tenaga, dan waktu. Semoga Allah Swt. melimpahkan juga kebaikan dan keberkahan
kepada para donatur untuk syiar Islam di kalangan remaja ini. Insya Allah, Dia y
ang Mahakuasa yang akan membalas semua niat dan upaya baik kita. Tetap semangat
sebagaimana semangatnya anak-anak MI Darul Ihya dan ribuan remaja dari sekolah d
an tempat lainnya ketika membaca gaulislam setiap pekannya!
Salam,
O. Solihin

Anda mungkin juga menyukai