Bab Vi Pemeriksaan Fisik Abdomen
Bab Vi Pemeriksaan Fisik Abdomen
Pemeriksaan abdomen meliputi inspeksi, auskultasi, perkusi dan palpasi. Secara deskripsi
dengan menggunakan 2 garis imajiner yang saling tegak lurus dan masing- masing garis
melalui umbilicus, abdomen dibagi menjadi 4 kuadran, yaitu kuadran kanan atas, kanan
bawah, kiri atas dan kiri bawah. Ada juga yang membagi menjadi 3 kuadran yaitu
epigastrium, umbilical dan hipogastrik/ suprapubik.
Syarat- syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan pemeriksaan abdomen yaitu :
1. Pasien dalam keadaan rilek, untuk memudahkan keadaan tersebut antara lain :
a. Kandung kemih harus kosong
b. Pasien berbaring terlentang dengan bantal dibawah kepala dan lutut
c. Kedua tangan disamping badan atau menyilang dada, jangan meletakan tangan diatas
kepala
d. Gunakan tangan dan stetoskop yang hangat, caranya dengan menggosokkan kedua
telapak tangan dan tempelkan stetoskop pada telapak tangan
e. Pemeriksaan dengan perlahan- lahan
f. Ajaklah pasien berbicara bila perlu dan mintalah pasien untuk menunjukan daerah nyeri
g. Perhatikanlah ekspresi dari muka pasien selama pemeriksaan
2. Daerah abdomen mulai dari prosesus xiphoideus sampai simfisis pubis harus terbuka
3. Pemeriksa disebelah kanan pasien
A. INSPEKSI ABDOMEN
Cara pemeriksaan
1. Mintalah pasien berbaring terlentang dengan kedua tangan di sisi tubuh. Letakan
bantal kecil dibawah lutut dan dibelakang kepala untuk melemaskan/ relaksasi otot- otot
abdomen
2. Perhatikan ada tidaknya penegangan abdomen.
3. pemeriksa berdirilah pada sisi kanan pasien dan perhatikan kulit dan warna abdomen,
bentuk perut, simetrisitas, jaringan parut, luka, pola vena, dan striae serta bayangan vena
dan pergerakkan abnormal.
4. Perhatikan posisi, bentuk, warna, dan inflamasi dari umbilikus.
5. perhatikan pula gerakan permukaan, massa, pembesaran atau penegangan. Bila
abdomen tampak menegang, minta pasien untuk berbalik kesamping dan inspeksi
mengenai ada tidaknya pembesaran area antara iga-iga dan panggul, tanyakan kepada
pasien apakah abdomen terasa lebih tegang dari biasanya.
6. Bila terjadi penegangan abdomen, ukur lingkar abdomen dengan memasang tali/
perban seputar abdomen melalui umbilikus. Buatlah simpul dikedua sisi tali/ perban untuk
menandai dimana batas lingkar abdomen, lakukan monitoring, bila terjadi peningkatan
perenggangan abdomen, maka jarak kedua simpul makin menjauh
7. Inspeksi abdomen untuk gerakan pernapasan yang normal.
8. Mintalah pasien mengangkat kepalanya dan perhatikan adanya gerakan peristaltik atau
denyutan aortik.
B. AUSKULTASI ABDOMEN
Pemeriksaan auskultasi abdomen berguna untuk memperkirakan gerakan usus dan adanya
gangguan pembuluh darah. Bunyi usus akan terdengar tidak teratur seperti orang berkumur
dengan frekwensi 5 – 35 kali permenit. Normal tidak terdengar bunyi vaskuler disekitar
aorta, ginjal, iliaka atau femoral, apabila terdapat desiran mungkin suatu aneurisma .
c. PERKUSI ABDOMEN
Lakukan perkusi di empat kuadran dan perhatikan suara yang timbul pada saat
melakukannya dan bedakan batas-batas dari organ dibawah kulit. Organ berongga seperti
lambung, usus, kandung kemih berbunyi timpani, sedangkan bunyi pekak terdapat pada
hati, limfa, pankreas, ginjal
1. Posisi pasien tidur terlentang dan pemeriksa berdirilah disisi kanan pasien
2. lakukan perkusi pada garis midklavikular kanan setinggi umbilikus, geser perlahan
keatas, sampai terjadi perubahan suara dari timpani menjadi pekak, tandai batas bawah
hati tersebut.
3. Ukur jarak antara subcostae kanan kebatas bawah hati.
Batas hati bagian bawah berada ditepi batas bawah tulang iga kanan.Batas hati bagian atas
terletak antara celah tulang iga ke 5 sampai ke 7. Jarak batas atas dengan bawah hati
berkisar 6 – 12 cm dan pergerakan bagian bawah hati pada waktu bernapas yaitu berkisar 2
– 3 sentimeter
Bersambung…………………….
2. PERKUSI LAMBUNG
3. PERKUSI GINJAL
Rovsing's sign
Deep palpation of the left iliac fossa may cause pain in the right iliac fossa. This is
the Rovsing's sign, also known as the Rovsing's symptom. It is used in the diagnosis of acute
appendicitis. Pressure over the descending colon causes pain in the right lower quadrant of
the abdomen.[17]
Psoas sign
Occasionally, an inflamed appendix lies on the psoas muscle and the patient will lie with the
right hip flexed for pain relief.
Obturator sign
If an inflamed appendix is in contact with the obturator internus, spasm of the muscle can
be demonstrated by flexing and internally rotating the hip. This Maneuver will cause pain in
the hypogastrium.