Anda di halaman 1dari 1

Islamic Relief dan BMM Kembangkan BMT di Desa Tertinggal

(Kamis, 29 Juni 2006) - Kontribusi dari Aziz Hamid

Banyak warga yang hanya bisa makan satu kali sehari

JAKARTA -- Lembaga internasional, Islamic Relief (IR) bekerja sama dengan Baitulmal Muamalat (BMM)
mengembangkan Baitulmal wattamwil (BMT) di sepuluh desa tertinggal di Provinsi Banten.

Program itu bertujuan mendorong pertumbuhan usaha mikro berbasis syariah dalam pengentasan kemiskinan di wilayah
Banten. ''Pembuatan BMT di sepuluh desa Banten itu untuk membantu masyarakat meningkatkan taraf hidupnya,'' kata
Direktur BMM, Bambang Kusnadi usai penandatanganan naskah kerja sama program pemberdayaan ekonomi
masyarakat miskin BMM-IR, Selasa, (27/6).

Menurut Bambang, bantuan yang diberikan berupa dana bergulir senilai Rp 1 miliar. Masa pengembalian lima tahun. Ia
menyebutkan, setiap BMT memperoleh modal kerja Rp 100 juta. Namun, dana tunai khusus modal kerja hanya Rp 60
juta. Dana itu dari IR. Sisanya, Rp 40 juta, untuk membiayai infrastruktur BMT seperti administrasi dan komputerisasi.
''Dana dari Islamic Relief diberikan tunai dan harus dikembalikan untuk digulirkan lagi. Tapi, dana dari BMM untuk
technical assistance tidak perlu dikembalikan,'' katanya.Menurut Bambang, program ini menggunakan tiga jenis akad
yakni akad sosial (qardhul hasan), semi komersial, dan komersial. Penentuannya bergantung perkembangan kondisi
BMT.

Iwan Agustiawan Fuad, Manajer Umum BMM, menyatakan Banten dipilih karena penetrasi BMT di daerah itu paling
lamban dibanding daerah lain di Pulau Jawa. BMT di Banten kalah cepat pertumbuhannya dibanding Jawa Barat, Jawa
Tengah, dan Jawa Timur. Padahal, keberadaan BMT sebagai lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) sangat penting
bagi masyarakat. ''BMT dapat membantu meningkatkan kesejehateraan masyarakat karena tidak seperti lembaga
keuangan konvensional dengan sistem bunga yang menjerat masyarakat,'' katanya.

Hal senada diungkapkan Manajer Program IR Indonesia, Nanang Subana Dirja. Menurut dia, lembaga keuangan
berbasis syariah dapat membantu perekonomian penduduk miskin. Oleh karena itu, kata dia, program pembuatan BMT
dilakukan di sepuluh desa paling tertinggal di Banten.

Kesepuluh desa itu terdiri dari empat desa di Kecamatan Kasemen, Kabupaten Serang, yakni desa Warung Jaud,
Kilasah, Terumbu, dan Kasunyatan. Enam desa sisanya berada di Kecamatan Rangkas Bitung dan Kecamatan Bojong
Manik, Kabupaten Lebak. Mereka adalah desa Cilangkap, Pasir Kupa, Suka Mekar Sari, Kebon Cau, Nangrang, dan
Mekar Manik. Nanang mengungkap rata-rata penghasilan kepala keluarga (KK) di bawah Rp 10 ribu per harinya.

Sementara, dalam satu keluarga, terdapat empat hingga enam anggota keluarga. Akibatnya, banyak di antara mereka
hanya mampu makan dua kali sehari dengan menu sangat sederhana. Bahkan, menurut manajer program IR, Nanang S
Dirja, terdapat beberapa keluarga yang hanya makan sekali sehari.

Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS), menurut Nanang, empat desa di Kecamatan Kasemen dinyatakan memiliki
tingkat kemiskinan tertinggi di Kabupaten Serang. Jumlah penduduk miskinnya 50 ribu KK. Sementara, enam desa di
dua kecamatan Rangkas Bitung dan Bojong Manik dinyatakan memiliki tingkat kemiskinan tertinggi di Kabupaten Lebak.
Satu desa di Kabupaten tersebut rata-rata memiliki antara 400-700 Gakin. ''Kesepuluh desa ini dinyatakan Pemda
Banten sebagai desa tertinggal,'' katanya.

Islamic Relief merupakan lembaga swadaya internasional yang didirikan oleh Dr Hany El Banna pada 1984. Lembaga
tersebut yang bergerak di bidang pengumpulan dana kebajikan Muslim di sejumlah negara maju. Dana tersebut
digunakan untuk membantu masyrakat Muslim di sejumlah negara miskin dan berkembang agar terentaskan dari
kemiskinan.

Sejumlah pengakuan internasional dikantungi lembaga berlogo masjid dengan dua menara ini. Di antaranya adalah
status konsultasi pada dewan ekonomi dan sosial PBB (Economic and Social Council, Ecosoc), keanggotaan pada
komisi amal pemerintah Inggris, dan peserta penandatangan tata laksana palang merah internasional dan bulan sabit
merah internasional.

Selain Indonesia, Islamic Relief juga memiliki sejumlah program pengentasan kemiskinan di negara sahabat. Mereka
adalah Afganistan, Albania, Banglades, Bosnia, Chechnya, Cina, Kosovo, Indonesia, Mesir, Mali, Pakistan, Palestina,
dan Sudan. Selain itu, Ethiopia, Yordania, Kenya, India, Irak, Somalia, dan Yaman.n aru

Ikhtisar

Penetrasi BMT di Provinsi Banten lambat. Padahal banyak desa dengan penduduk miskin di Provinsi Banten. ( )
http://www.icmi.or.id/ind - ..:: ICMI - Ikatan Cendekia Muslim Indonesia ::.. Powered by Pacific Link, www.pacific.net.id Generated: 27 September, 2007, 05:16

Anda mungkin juga menyukai