SKRIPSI
Disusun Oleh
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2005
PENGESAHAN KELULUSAN
Pengaruh Kedisiplinan Siswa dan Iklim Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Kelas II SMK Negeri 5 Semarang
Oleh :
Nama : Novi Dwi Lianawati
NIM : 5114981980
Dewan Penguji
Dra. Suntari
NIP. 130515761
Skripsi Ini Telas diterima sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar
Sarjana pada :
Tanggal :
Dekan Ketua Jurusan
Berkat limpahan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, maka penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Uji Sifat Mekanik Kayu Mahoni Dan Kayu
bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat
bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
5. Drs. H.M. Saidi, Kepala Sekolah SMK Negeri 5 Semarang yang telah
6. Seluruh guru dan staf karyawan SMK Negeri 5 Semarang yang telah
7. Seluruh siswa kelas II SMK Negeri 5 Semarang yang telah bersedia dengan
skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena kritik dan saran penuliskan harapkan.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para penbaca
semua.
Semarang, 2004
Penulis
Motto
1. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah
selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang
lain dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap (Alam Nasyroh :
6-8).
2. Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang
berilmu pengetahunan dengan beberapa derajat (Al Mujadalah : 11).
Persembahan
7. Almamater.
DAFTAR ISI
Tabel Hal
3.1 Keadaan Populasi Penelitian ................................................................... 31
3.2 Sampel Penelitian.................................................................................... 32
3.3 Interval Kelas Persentase Dan Kategorinya ............................................. 40
3.4 Analisis Varians Untuk Regresi............................................................... 42
3.5 Keterangan Nilai Dengan Angka............................................................. 48
4.1 Hasil Uji Normalitas Data ....................................................................... 49
4.2 Hasil Uji Homogentas Data..................................................................... 49
4.3 Hasil Uji Linieritas Garis Regresi............................................................ 50
BAB I
PENDAHULUAN
Dari waktu ke waktu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi makin pesat.
Arus globalisasi semakin hebat. Akibat dari fenomena ini antara lain munculnya persaingan
dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang pendidikan. Untuk menghadapi
tantangan berat ini dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, salah satu cara yang
ditempuh adalah melalui peningkatan mutu pendidikan.
Pemerintah telah berusaha melakukan perbaikan-perbaikan agar mutu pendidikan
meningkat, diantaranya dengan perbaikan kurikulum penataran bagi guru-guru,
pemyempurnaan buku-buku pelajaran dan penambahan alat peraga. Namun demikian mutu
pendidikan yang dicapai belum seperti apa yang diharapkan. Perbaikan yang telah dilakukan
pemerintah tidak ada artinya, jika tanpa dukungan dari guru, orang tuas siswa, siswa dan
masyarakat yang turut serta dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Berbicara tentang mutu pendidikan tidak akan lepas dari kegiatan belajar. Hasil
kegiatan belajar yang diharapkan adalah prestasi belajar yang baik. Setiap orang pasti
mendambakan prestasi belajar yang tinggi, baik orang tua, siswa dan lebih-lebih bagi guru.
Untuk mencapai prestasi belajar yang optimal tidak lepas dari kondisi-kondisi dimana
kemungkinan siswa dapat belajar dengan efektif dan dapat mengembangkan daya
eksplorasinya baik fisik maupun psikhis.
Memperoleh prestasi belajar yang baik tidaklah mudah, banyak faktor yang
mempengaruhi. Faktor siswa memegang peranan dalam mencapai prestasi belajar yang baik,
karena siswa yang melakukan kegiatan belajar perlu memiliki karakter belajar dan disiplin
belajar.
Sekolah merupakan lembaga formal sebagai wadah untuk kegiatan belajar mengajar.
Agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa harus mematuhi tata tertib dengan
penuh rasa disiplin yang tinggi. Disiplin menurut Andi Rasdiyanah (1995:28) adalah
kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu system yang mengharuskan orang
untuk tunduk pada keputusan, perintah atau peraturan yang berlaku. Perilaku disiplin sangat
diperlukan dalam pembinaan perkembangan anak untuk menuju masa depan yang lebih baik.
Kedisiplinan yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah disiplin belajar. Oleh
karena itu betapa pentingnya disiplin dalam belajar. Siswa yang memiliki disiplin belajar
akan menunjukkan kesiapannya dalam mengikuti pelajaran di kelas, memperhatikan
pelajaran guru, mengerjakan tugas dan memiliki kelengkapan belajar seperti buku dan alat-
alat belajar lainnya
Belajar adalah suatu perubahan dalam kepribadian (Winkel, 1987:161), menyiratkan
bahwa hasil belajar itu sangat erat degan usaha pembiasaan, sedangkan pembiasaan itu
sendiri berhasil atau tidaknya tergantung pada kemampuan untuk menciptakan atau
memegang teguh kedisiplinan. Jadi faktor kedisiplinan sangat besar pengaruhnya terhadap
prestasi belajar siswa. Selain disiplin belajar, prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh iklim
sekolah. Iklim sekolah. Iklim sekolah merupakan lingkungan belajar yang medorong prilaku
positif dan kepribadian sama sehingga menciptakan proses belajar mengajar yang optimal.
Menurut Larsen (1987) dalam Moedjiarto (2002:28) dijelaskan bahwa iklim sekolah
merupakan suatu norma, harapan dan kepercayaan dari personil-personil yang terlibat dalam
organisasi sekolah yang dapat memberikan dorongan untuk bertindak guna pencapaian
prestasi sisawa yang tinggi.
Pada kenyataanya, berdasarkan hasil survei pendahuluan yang telah peneliti lakukan
di SMK N 5 Semarang, terlihat bahwa tingkat kedisiplinan siswa SMK N 5 Khususnya siswa
kelas II masih kurang terbukti dari masih seringnya siswa-siswa tersebut terlambat masuk
kelas, banyaknya siswa yang tidak menyelesaikan tugas tepat pada waktunya dan juga
seringnya para siswa SMK N 5 yang ter;ibat tawuran antar pelajar. Selain tingkat
kedisiplinan yang kurang, kondisi iklim sekolah di SMK N 5 juga peneliti anggap masing
kurang pula, hal ini dapat dilihat baik kondisi secara fisik (bangunan sekolah) yang berlum
tertata secara rapi juga kondisi secara psikis (hubungan antar civitas sekolah) yang belum
terjalin secara baik. Secara garis besar dapat dijelaskan bahwa keberhasilan belajar siswa
dapat dipengaruhi oleh kedua factor, yaitu factor internal dan factor eksternasl. Factor
internal disini salah satunya adalah kedisiplinan siswa dalam proses belajar mengajar dan
factor eksternal disini salah satunya adalah iklim sekolah. Kebenaran dari uraian di atas
tentunya perlu dibuktikan melalui penelitian. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian tetang “Pengaruh kedisiplinan siswa dan iklim sekolah terhadap
Dari uraian di atas timbul suatu permasalah yang menarik untuk diteliti yaitu :
“Apakah ada pengaruh kedisiplinan siswa dan iklim sekolah terhadap prestasi belajar siswa
SMK Negeri 5 Semarang tahun pelajaran 2003/2004 ?
C. Pembatasan Masalah
kedisiplinan siswa dan iklim sekolah terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 5 Semarang
tahun pelajaran 2003/2004. yang dimaksud siswa di sini adalah siswa kleas II. Dipilihnya
kelas II sebagai obyek penelitian karena berdasarkan pengatamat awal yang peneliti lakukan,
terlihat ada indikasi bahwa pada saat siswa memasuki kelas II, terjadi penurunan kedisiplinan
belajar dari para siswa tersebut. Hal ini dikhawatirkan akan berdampak pada penurunan hasil
D. Penegasan Istilah
1. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang timbul dari sesuatu (seperti benda, orang) yang
2. Kedisiplinan
Kedisiplinan adalah kepatuhan menaati peraturan atau ilmu pengetahuan (Totok Santoso,
1998:1)
3. Iklim sekolah
Iklim sekolah adalah suasana dalam organisasi sekolah yang diciptakaan oleh pola
1. Tujuan Penelitian
Mengacu pada permasalahan yang ada, maka tujuan yang hendak dicapai dengan
dilakukannya penelitian ini adalah :
a. Untuk mengungkap apakah ada pengaruh faktor kedisiplinan siswa terhadap prestasi
belajar siswa SMK Negeri 5 Semarang.
b. Untuk mengungkap apakah ada pengaruh faktor iklim sekolah terhadap prestasi
belajar siswa SMK Negeri 5 Semarang.
c. Untuk mengungkap apakah ada pengaruh faktor kedisiplinan siswa dan iklim sekolah
terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 5 Semarang.
F. Manfaat Penelitian
1. Dapat digunakan sebagai dasar untuk memecahkan masalah yang timbul yang
G. Sistematika Skripsi
abstraksi.
Sistematika Skripsi.
LANDASAN TEORI
Kedisiplinan
menyangkut tata tertib. Sekarang ini kata disiplin telah berkembang mengikuti
orang untuk tunduk pada keputusan, perintah atau peraturan yang berlaku.
Dengan kata lain disiplin adalah kepatuhan mentaati peraturan dan ketentuan
1. Memberi rasa aman dengan memberi tahu apa yang boleh dan apa yang tidak boleh
dilakukan.
2. Sebagai pendorong ego yang mendorong anak mencapai apa yang diharapkan darinya.
3. Anak belajar menafsir, bahwa pujian sebagai tanda rasa kasih sayang dan penerimaan.
4. Memungkinkan hidup menurut standar yang disetujui kelompok siswa.
5. Membantu anak mengembangkan hati nurani, suara hati, membimbing dalam mengambil
berbeda-beda antara anak yang satu dengan anak yang lainnya. Ada anak yang
memiliki disiplin belajar yang rendah sementara yang lain memiliki disiplin
belajar yang tinggi. Keadaan seperti perlu disadari bahwa disiplin bagi anak
baik yang datang dari luar maupun dari dalam diri siswa itu sendiri.
belajar dengan baik maka ia harus bersikap disiplin, terutama disiplin dalam
menepati jadwal yang telah dibuatnya. Dalam hal ini jauh sebelumnya
diajak bermain oleh temannya, maka siswa tersebut harus dapat menolak
mempunyai rencana belajar yang baik akan tetap tinggal rencana kalau
4. Disiplin dalam menjaga kondisi fisik agar selalu sehat dan fit dengan cara
dimiliki oleh setiap siswa, yang akhirnya nanti bisa menjadi kebiasaan, maka
akan terbentuk etos belajar yang baik. Belaja bukan lagi sebagai beban
dengan standar yang telah ditetapkan. Disiplin mempunyai empat unsur pokok
yaitu :
baik yang sejalan dengan peraturan yang berlaku (E.B. Hurlock, 1999:84).
1. Peraturan
membantu mengekang perilaku yang tidak diinginkan, dalam hal ini siswa
dimulai.
f. Mengikuti upacara hari besar agama, nasional serta acara lain yang
diselenggarakan sekolah.
2. Hukuman
peraturan mereka akan dapat belajar bahwa tindakan tertentu benar dan
yang salah dan tidak menerima hukuman bila mereka melakukan tindakan
mengasosiasikan keduanya.
b. Hukuman yang diberikan harus konsisten sehingga ank itu akan
dihindari.
rasa permusuhan.
3. Penghargaan
hasil yang baik. Penghargaan tidak perlu berbentuk materi, tetapi dapat
nilai mendidik. Bila suatu tindakan disetujui, anak merasa hal itu baik.
4. Konsistensi
konsistensi ini harus menjadi ciri semua aspek disiplin. Harus ada
belajar di rumah dan di sekolah. Siswa yang disiplin dalam belajarnya baik di
rumah maupun di sekolah akan berperilaku sesuai dengan peraturan yang adal
belajar. Dalam hal ini sikap patuh siswa ditunjukkan pada peraturan yang
luang
partisipatif
b) Persiapan belajar
c) Perhatian terhadap kegiatan belajar di kelas
kedisiplinan belajar yang salah dan pengaruh lingkungan yang buruk akan
menghasilkan individu yang tidak disiplin. Oleh karena itu orang tua
e) Melalaikan tangungjawab
f) Berbohong
g) Tidak berterusterang
banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh sisa
sebagai anak didik, baik itu proses belajar di rumah maupun di sekolah.
Siswa yang menyadari belajar merupakan suatu kebutuhan dan
kewajiban dengan sendirinya akan belajar tanpa ada yang memaksa dan
belajarnya. Dengan disiplin belajar, rasa malas, rasa enggan, dan rasa
menentang akan dapat teratasi sehingga siswa akan belajar sesuai harapan-
belajar yang tinggi akan dapat belajar dengan baik, terarah dan teratur
mempunyai rencana belajar yang baik, akan tetapi tinggal rencana kalau
prestasinya”.
kedisiplinan maka rasa malas, rasa enggan, akan dapat teratasi sehingga
memuaskan.
Iklim Sekolah
Iklim sekolah merupakan bagaian dari lingkungan belajar yang akan
lingkungan belajarnya.
oleh pola hubungan antar pribadi yang berlaku (Depdikbud, 1982). Pola
hubungan antar pribadi tersebut dapat meliputi hubungan antara guru dengan
murid, antara murid dengan murid, antara guru dengan guru dan antara guru
terarah sehingga pada akhirnya mereka merasa puas dalam belajar. Semakin
baik pola hubungan antar pribadi yang terjadi di lingkungan sekolah diduga
5. meja kursi serta peralatan lainnya yang terdapat di kelas senantiasa ditata
berikut :
4. Suasana sekolah
Prestasi Belajar
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari kegiatan belajar. Salah saut
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan atau
dikembangkan oleh mata pelajaran, yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes
atau nilai angka yang diberikan oleh guru. (Tim Penyusun KBBI, Depdikbud,
1996 : 787).
hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari
2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran telah dicapai siswa baik
individu maupun klasikal. Akan tetapi yang banyak dijadikan sebagai tolok
pelajaran.
Moch. Uzer Usman dan Lilis Setiawati (1993) menjelaskan bahwa acua
yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam proses
siswa.
1. Faktor Internal
Faktor internal yaitu faktor – faktor yang berasal dari dalam diri
a. Faktor Fisiologis
Kecerdasan ( Intellegensi )
Bakat
Perhatian
dipertinggi, jiwa itupun semata – mata tertuju pada suatu obyek ( benda
Minat
minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh
kepuasan.
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan
pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak
akan belajar dengan sebaik – baiknya, karena tidak ada daya tarik
baginya.
Motivasi
dan yang memberi arah pada kegiatan belajar itu, maka tujuan yang
Kematangan
kecakapan baru.
belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan
lebih baik.
bersumber dari masa lampau. Seorang siswa akan dapat belajar dengan
bisa berfikir dengan logis dan mampu mengingat materi yang diajarkan
sebelumnya.
b. Faktor Kelelahan
Kelelahan Jasmani
Kelelahan Rohani
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yaitu faktor – faktor yang berasal dari luar diri
siswa yang dapat mempengaruhi proses hasil belajar. Faktor eksternal terdiri
dari :
Lingkungan Alam
Lingkungan Fisik
Lingkungan Sosial
Seperti suasana hubungan timbal balik antara semua personil yang
Lingkungan Alam
Lingkungan Fisik
Lingkungan Sosial
royongan.
Kerangka Berpikir
seseorang dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut munculnya
dari dalam diri siswa itu sendiri tetapi dapat pula dari luar diri siswa. faktor dari dalam diri
siswa dinamakan faktor internal dan faktor dari luar diri siswa dinamakan faktor eksternal.
Faktor dari dalam diri siswa yang sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa
adalah faktor kedisiplinan siswa. sedangkan faktor luar diri siswa adalah faktor sosial yaitu
salah satunya adalah lingkungan sekolah dan lebih terfokus lagi pada iklim sekolah.
Sofchah Sulistiyowati (2001:3) menyatakan bahwa agar seorang siswa dapat belajar
dengan baik dan menghasilkan prestasai yang baik maka ia harus bersikap disiplin dalam
konsistensi dan konsekuensi seseorang terhadap suatu komitmen atau kesepakatan bersama
Depdikbut (1982) menjelaskan bahwa terjadinya pola hubungan antar pribadi yang
meliputi hubungan antara guru dengan murid, antara murid dengan murid, antara guru dengan
guru dan atara guru dengan pimpinan sekolah yang baik atau kondusif yang terlihat dari
keakraban, persaingan, ketertiban organisasi sekolah, keamanan dan fasilitas sekolah akan
mengembangkan potensi-potensi diri siswa secara terarah sehingga pada akhirnya mereka
merasa puas dalam belajar. Semakin baik pola hubungan antar pribadi yang terjadi di
lingkungan sekolah diduga akan menyebabkan semakin tingginya prestasi belajar siswa.
Dengan terjaganya faktor kedisiplinan siswa dan iklim sekolah diharapkan siswa
Hipotesis
Semarang.
Ada pengaruh iklim sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas II SMK Negeri 5 Semarang.
Ada pengaruh kedisiplinan siswa dan iklim sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas II
METODE PENELITIAN
Populasin Penelitian
1993 : 102 ). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SMK
Negeri 5 Semarang yang terdiri dari tiga jurusan yaitu : jurusan elektro, mesin
dan bangunan. Sehingga dalam penelitian ini populasi berjumlah 290 siswa,
Sampel Penelitian
ancer untuk penentuan sample yaitu jika jumlah populasi kurang dari 100
populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar dapat diambil antara 10% - 15%
Jumlah sample yang diambil dalam penelitian ini sebesar 30% dari
jumlah populasi yang ada dengan pertimbangan wilayah yang menjadi tempat
penelitian hanya satu wilayah yaitu SMK Negeri 5 Semarang sehingga sample
yang diambil lebih besar dari ketentuan antara 10% - 15% atau 20% - 25%
tiap – tiap kelas sedangkan random adalah pengambilan sample dengan cara
mengacak jumlah sample yang ada yaitu dengan cara diundi. Jadi sampel yang
akan diteliti dari populasi sebanyak 290 siswa SMK N 5 Semarang adalah
siswa, hal ini disebabkan karena waktu, tenaga dan biaya yang dimiliki oleh
peneliti sangat terbatas. Disamping itu luasnya pengamatan dari setiap subjek,
sehingga penulis berupaya untuk memperkecil jumlah resiko yang akan
Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu
segala sesuatu yang akan menjadi objek penelitian atau merupakan fakta –
Adapun variabel dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu variabel bebas
1. Variabel Terikat
mendukung.
b. Variabel Iklim Sekolah (X2), dengan indikator : 1) hubungan antar
telah dicapai siswa dalam menguasai mata pelajaran yang telah diberikan
oleh guru.
1. Metode kuesioner
maka dalam penelitian ini digunakan kuesioner tipe pilihan dengan empat
dibuat terbalik.
2. Metode dokumentasi
nilai semester
Ada dua kriteria yang harus dipenuhi oleh alat pengumpul data sistem
validitas isi dan validitas konstruksi. Validitas isi adalah suatu uji validitas
validitas konstruksi adalah suatu jenis uji validitas yang dilakukan secara
empiris.
Suatu alat pengukuran dikatakan valid bila alat tersebut jitu dan dapat
mengukur apa yang hendak diukur. Dua hal pokok dalam validitas adalah
dan keajegan alat pengukur. Alat pengukur dikatakan reliabel apabila hasil
1. Validititas
validitas yang tinggi, sebaliknya suatu instrumen yang kurang valid berarti
total.
2. Reliabilitas
k Σσ 2 b
r11 = 1 − 2
(k − 1) σt
Keterangan :
Jika r11 > rtabel instrumen dikatakan reliabel dan jika r11hitung < r11tabel
dahulu secara benar agar dapat ditarik suatu kesimpulan yang merupakan
jawaban yang tepat dari permasalahan yang diajukan. Ada dua teknik analisis
ada pada penelitian ini yang terdiri dari : tingkat disiplin siswa dan iklim
ada dalam penelitian ini yang terdiri dari tingkat kedisiplinan siswa dan iklim sekolah.
Variable-variabel tersebut terdiri dari beberapa indicator yang sangat mendukung dan
sebagai berikut :
ditetapkan.
Keterangan :
tertinggi).
75%
4) Interval kelas persentase = 4 = 19%
Kriteria
Interval
Disiplin Siswa Iklim Sekolah
81% < % < 100% Sangat disiplin Sangat baik
a. Uji Normalitas
parametrik.
( Oi – Ei )2
χ2 = ∑
Ei
Keterangan :
χ2 : Chi-kuadrat
b. Uji Homogenitas
B = (Log s2)Σ
Σ(ni –1)
∑ (n i − 1)Si
2
S2 =
∑ (n i − 1)
c. Uji Kelinieran
Y = a + bX
a=
(∑ Y )(∑ X 2 )− (∑ X )(∑ XY )
2
N ∑ X 2 − (∑ X )
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
b= 2
N ∑ X 2 − (∑ X )
berikut :
Sumber variasi dk JK KT F
∑Y ∑Y
2 2
Total n i i
Keterangan :
JK (T) = ΣY2
(∑ Y ) 2
JK (a) =
n
(∑ X )(∑ Y )
JK (b|a)= b ∑ XY −
n
∑ (Y − Y )
2
JKres =
(∑ Yi )
2
JK (E) = ∑ ∑ Yi −
2
xi ni
JK = Jumlah kuadrat
db = Derajat kebebasan
KT = Kuadrat total
S 2 reg
1) Harga F1 = untuk uji keberartian persamaan regresi
S 2 res
S 2 (TC)
2) Harga F2 = untuk uji kelinieran persamaan regresi
S 2 (E)
d. Pengujian Hipotesis
Y = bo + b1 X1 + b2 X2
Dimana:
b1 =
(∑ x )(∑ x y ) − (∑ x x )(∑ x y )
2
2 1 1 2 2
(∑ x )(∑ x ) − (∑ x x )
1
2
2
2
1 2
2
(∑ x )(∑ x y ) − (∑ x x )(∑ x y )
2
1 2 1 2 1
b2 =
(∑ x )(∑ x ) − (∑ x x )
1
2
2
2
1 2
2
b0 = Y − b1 X1 − b 2 X 2
KT reg
F=
KT res
Dimana:
JKreg
KT reg = k
JKres
KT res = n − k −1
JK reg = b1 ∑ x1y + b 2 ∑ x 2 y
= ∑ y − JKreg
2
JK res
ry1 − ry2r12
ry1.2 =
(1 − r )(1 − r )
y2
2
12
2
ry12 n − 3
t=
2
1 − ry12
dengan dk = N- 3.
ry2 − ry1r12
ry2.1 =
(1 − r )(1 − r )
y1
2
12
2
r y21 n − 3
t=
2
1 − ry21
dk = N– 3.
5) Mencari Sumbangan Efektif (SE)
b1 ∑ x1 y
SE X1 = x Efektivitas garis regresi
JK reg
b2 ∑ x 2 y
SE X2 = x Efektivitas garisregresi
JK reg
JK (reg)
Dimana, Efektivitas garis regresi = x 100%
∑ y2
BAB IV
Hasil Penelitian
kedisplinan (X1), iklim sekolah (X2) dan prestasi belajar (Y) dapat dilakukan
Berdasarkan hasil analisis deskriptif persentase (lampiran 13) untuk kedisplinan siswa
diperoleh persentase 77,86%. Persentase sebesar 77,86% berdasarkan table kategori kedisplinan
pada bab III trmasuk kategori baik. Selanjutnya ditinjau dari tiap-tiap factor penunjang
kedisiplinan yang terdiri dari kedisiplinan belajar siswa di sekolah dan kedisplinan belajar di
rumah berdasarkan analisis deskriptif persentase pada lampiran menunjukan bahwa kedisiplinan
belajar siswa di sekolah termasuk kategori baik (78,87%) dan kedisiplinan belajar di rumah
termasuk kategori baik pula (76,60%). Dilihat dari bobot persentasenya menunjukan bahwa
kedisplinan belajar siswa di sekolah lebih baik dibandingkan dngan kedisplinan belajar di rumah.
Hasil analisis deskriptif persentase untuk variable iklim sekolah (lampiran 13) menunjukan bahwa
berpedoman pada ketentuan penilaian seperti yang tertulis pada ketentuan yang
ada pada buku raport. Pada buku raport, rentangan nilai prestasi belajar siswa
sebagai berikut :
No Nilai Keterangan
1. 10 (sepuluh) Istimewa
2. 9 (sembilan) Baik sekali
3. 8 (delapan) Baik
4. 7 (tujuh) Lebih dari cukup
5. 6 (enam) Cukup
6. 5 (lima) Hampir cukup
7. 4 (empat) Kurang
8. 3 (tiga) Kurang sekali
9. 2 (dua) Buruk
10. 1 (satu) Buruk sekali
Sumber : Norma Penilaian SMK Negeri 5 Semarang
Semarang.
Ada pengaruh iklim sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas II SMK Negeri
5 Semarang.
Ada pengaruh kedisiplina sekolah dan iklim terhadap prestasi belajar siswa kelas
Berikut ini akan dilakukan pengujian terhadap ketiga hipotesis kerja yang
dirumuskan dalam penelitian ini :
a. Pengujian Hipotesis I
belajar siswa (Y) dapat diketahui dari harga koefisien korelasi. Berdasarkan
hasil analisis (lampiran 22) diperoleh koefisien korelasi secara simultan atau
dapat diuji dengan menggunakan uji F seperti pada uji keberartian persamaan
regresi. karena Fhitung > Ftabel, maka korelasi sebesar 0,684 ini signifikan.
diketahui dari besarnya R2 yaitu 46,7% yang terbagi atas 28,086% adalah
Pembahasan
termasuk kategori baik dengan persentase sebesar 77,86%. Dengan tingginga kedisiplinan siswa
tersebut maka hal ini dapat menjadi penunjang terhadap mereka dalam belajar secara sungguh-
sungguh sehingga mereka mampu berprestasi dengan baik. Komponen pada variable kedisiplinan
yang paling menunjang adalah kedisiplinan belajar siswa disekolah dengan persentase 78,87% dan
termasuk kategori baik, selanjutnya baru disusul oleh kedisiplinan belajar di rumah dengan
persentase sebesar 76,60% dan termasuk kategori baik pula. Baiknya kedisiplinjan belajar siswa di
sekolah tersebut ditunjukan dengan kepatuhan para siswa terhadap tata tertib yang berlaku,
kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran, tingginya perhatian siswa terhadap kegiatan
pembelajaran dikelas, dan tingginya perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang dismpaikan
oleh guru.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata prestasi belajar siswa yaitu 7,25 dan
termasuk lebih dari cukup. Oleh karena itu perlu adanya usaha secara bersama-sama baik dari
sekolah, guru, orang tua dan pihak-pihak lain yang terkait untuk mendukung kegiatan belajar siswa
Brdasarkan uji pengaruh antara kedisiplinan terhadap prestasi belajar siswa terbukti
bahwa ada pengaruh yang signifikan yang dibuktikan dari analisis varians yang diperoleh Fhitung =
55,684 > Ftabel = 3,953. Berdasarkan persamaan regresi yang diperoleh dimana koefisien regresi
bertanda posistif maka dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara kedisiplinan
dengan prestasi belajar siswa. Bentuk pengaruh yang diperoleh dari persamaan tersebut adalah jika
variabel kedisiplinan ditingkatkan sebesar satu satuan maka akan diikuti dengan meningkatknya
prestasi belajar siswa sebesar 0,021 pada konstanta2,508. dan sebaliknya jika skor variabel
kedisiplinan menurun sebesar satu satuan maka akan diikuti dengan menurunya prestasi belajar
Keeratan hubungan antara kedisiplinan dengan prestasi belajar dapat diketahui dari
koefisien korelasi yang diperoleh, sedangkan berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa
korelasi antara kedisiplinan siswa dengan prestasi belajar siswa yaitu 0,63. harga koefisien korelasi
sebesar 0,63 ini termasuk kategori sedangk karena berada pada rentang indek korelasi 0,6 – 0,8,
besarnya pengaruh kedisiplinan terhadap prestasi belajar siswa adalah 39,6%. Pengaruh dari
Berdasarkan uji pengaruh antara iklim sekolah terhadap prestasi belajar siswa terbukti
bahwa ada pengaruh yang signifikan yang dibuktikan dari analisis varians yang memperoleh Fhitung
= 36,856 > Ftabel = 3,953. berdasarkan persamaan regresi yang diperoleh dimana koefisien regresi
bertanda positif maka dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara iklim sekolah
dengan prestasi belajar siswa. Bentuk pengaruh yang diperoleh dari persamaan tersebut adalah jika
variabel iklim sekolah ditingkatkan sebesar satu satuan maka akan diikuti dengan meningkatnya
prestasi belajar siswa sebesar 0,024 pada konstanta 5,886. dan sebaliknya jika skor variabel iklim
sekolah menurun sebesar satu satuan maka akan diikuti dengan menurunnya prestasi belajar siswa
Keeratan hubungan antara iklim sekolah dengan prestasi belajar dapat diketahui dari
koefsien korelasi yang diperoleh, sedangkan berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa
korelasi antara iklim sekolah dengan prestasi belajar siswa yaitu 0,58. harga koefsien korelasi
sebesar 0,58 ini termasuk kategori sedang karena berada pada indeks korelasi 0,4 – 0,6. Dengan
demikian iklim sekolah bukan merupakan hal utama dalam menentukan baik buruknya prestasi
belajar siswa. Hal ini disebabkan karena masih ada variabel lain yang mempunyai peranan lebih
besar terhadap baik tidaknya prestasi belajar siswa misalnya adalah kecerdasan siswa. Besarnya
pengaruh iklim sekolah terhadap prestasi belajar siswa adalah 33,3%. Pengaruh dari variabel lain
Berdasarkan uji pengaruh antara kedisiplinan dan iklim sekolah terhadap prestasi belajar
siswa menunjukan adanya pengaruh yang signifikan yang dibuktikan dari analisis varian yang
diperoleh Fhitung =36,856 > Ftabel = 3,856. berdasarkan persamaan regresi ganda yang diperoleh
dimana koefisien korelasi b1 dab b2 bertanda positif maka dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh
yang positif antara kedisiplinan dan iklim sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Bentuk
pengaruh yang diperoleh dari persamaan tersebut adalah jika variabel kedisiplinan dan iklim
sekolah ditingkatkan sebesar 1,234 + 0,764 pada konstanta 5,251. dan sebaliknya jika skor
variabel kedisiplinan dan iklim sekolah menurun sebesar satu satuan maka akan diikuti dengan
menurunnya prestasi belajar siswa sebesar 1,234 + 0,764 pada konstanta 5,251.
Keeratan hubungan antara kedidiplinan dan iklim sekolah dengan prestasi belajar dapat
diketahui dari koefisien korelasi secara simultan. Dari hasil perhitungan menunjujakan bahwa
koefisien korelasi antara kedisiplinan dan iklim sekolah dengan prestasi belajar siswa adalah
0,684. harga koefisien korelasi yang bertanda positif tersebut menunjukan adanya hubungan positif
antara variabel kedisiplinan dan iklim sekolah dengan prestasi belajar siswa. Dengan demikian
semakin tinggi kedisiplinan siswa dan semakin baik iklim sekolah maka akan semakin baik pula
prestasi belajar siswa dan sebaliknya semakin rendah kedisiplinan siswa dan iklim sekolah maka
Besarnya pengaruh kedisiplinan dan iklim sekolah terhadap Y prestasi belajar siswa
secara bersama-sama adalah 46,7%. Sedangkan sisanya yaitu 53,3% dari prestasi belajar siswa
ditentukan oleh variabel lain selain ke4disiplinan dan iklim sekolah yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
Mengacu dari hasil penelitian ini dimana diketahui bahwa kedisiplinan siswa dan iklim
sekolah berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa maka perlu kiranya bagi siswa, guru, kepala
sekolah dan wali murid untuk memperhatikan hal tersebut agar proses belajar mengajar dapat
memperoleh hasil yang memuaskan. Dilihat dari besarnya pengaruh dari kedua variabel bebas
dalam penelitian ini menunjukan bahwa kedisiplinan yang memberikan pengaruh yang lebih besar.
Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa diharapkan baik para guru
maupun para siswa itu menitik beratkan pada hal tersebut disamping memperhatikan pula pada
komponen iklim sekolah maupun komponen yang lainnya yang ikut mempengaruhi prestasi
belajar siswa. Jika hendak meningkatkan kedisiplinan siswa, dapat dilakukan dengan cara
meningkatkan kedisiplinan belajar siswa di rumah. Hal ini perlu dilakukan karena pada factor
kedisiplinan belajar di rumah lebih rendah jika dibandingkan dengan kedisiplinan belajar siswa di
sekolah. Sedangkan njika hendak meningkatkan iklim sekolah maka perlu meningkatkan
hubungan antar civitas sekolah, meingkatkan standar tata tertib yang berlaku di sekolah,
meningkatkan aktivitas belajar mengajar, meningkatkan suasana sekolah yang lebih kondusif, dan
A. Simpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan maka penulis dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Kedisiplinan siswa kelas II SMK Negeri 5 Semarang adalah baik dengan persentase 77,86%.
2. Iklim sekolah di SMK Negeri 5 Semarang adalah baik dengan persentase 75,03%.
3. Persentase belajar siswa kelas II SMK Negeri 5 Semarang adalah lebih dari cukup yaitu rata-
rata 7,25.
4. Ada pengaruh yang signifikan antara kedisiplinan terhadap prestasi belajar siswa kelas II
5. ada pengaruh yang signifikan antara iklim sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas II
6. secara simultan atau bersama-sama antara kedisiplinan dan iklim sekolah berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa kelas II SMK Negeri 5 Semarang sebesar 46,7%, yang terbagi
atas 38,086% adalah pengaruh dari kedisiplinan dan 18,653% adalah pengaruh dari iklim
sekolah. Dengan demikian selain kedisiplinan dan iklim sekolah, prestasi belajar siswa juga
ditentukan faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini sebesar 53,5%.
B. Saran
siswa dibandingkan dengan iklim sekolah, maka untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
hendaknya guru dapat lebih meingkatkan kedisiplinan belajar siswa, terutama pada
kedisiplinan belajar siswa di rumah melalui pemberian tugas-tugas rumah dengan frekuensi
2. Walaupun iklim sekolah memberikan pengaruh yang lebih kecil terhadap prestasi belajar
siswa dibandingkan kedisiplinan siswa, tetapi untuk meningkatkan prestasi belajar hendaknya
variabel ini harus dipertahankan. Untuk itu sekolah hendaknya meningkatkan iklim sekolah
yang lebih baik, melalui peningkatan antar civitas sekolah, peningkatan pelaksanaan tata
tertib sekolah, peningkatan aktivitas belajar mengajar, peningkatan suasana sekolah yang lebih
3. hendaknya sekolah dalam membuat tata tertib melibatkan perwakilan wali murid dan
perwakilan siswa, agar tata tertib yang berlaku disekolah merupakan hasil kesepakatan
Bimo, Walagito, 1989. Bimbingan dan Penyluhan di Sekolah. Yogyakarta : Andi Offset.
Departemen Pendidikan Nasional. 1982. Administrasi Pendidikan Materi Dasar Akta V. Jakarta :
Dirjen Dikti.
Depdikbud. 1985. Pedoman dan Petunjuk Pelaksanaan Latihan Kepemimpinan Siswa. Jakarta :
Direktorat Jendral Dikdasmen, Pembinaan Siswa.
-------------, 1985. Petunjuk Pelaksanaan Upacara Bendera di Sekolah. Jakarta : Direktorat Jendral
Dikdasmen, Pembinaan Siswa.
Singgih D., Gunarso. 1983. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta : PT BPK Gunung
Mulia.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
1990. Jakarta : Diperbanyak Oleh Media Wiyata.
Moh Uzer Usman, Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
W.S. Winkel. 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia.