Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN : SDN KOPO 03


MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia
KELAS/SEMESTER : VI (enam) / II (dua)
WAKTU : 2 jam pelajaran (2 X 35 menit)

A. STANDAR KOMPETENSI :

Memahami wacana lisan tentang berita dan drama pendek

B. KOMPETENSI DASAR

Menyimpulkan isi berita yang didengar dari televisi atau radio

C. INDIKATOR

1. Mendengarkan berita dari radio/TV 


2. Mencatat pokok-pokok isi berita yang didengar
3. Menulis ringkasan isi berita yang didengar

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

 Siswa dapat menulis pokok-pokok berita yang didengar dari radio


 Siswa dapat menyimpulkan isi berita yang didengar dari radio

E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN


1. Pendekatan : Klasikal
2. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan

F. MATERI
 Berita dari radio/tv
Rangkuman Materi : Televisi dan radio selain menyajikan hiburan bagi kita, juga merupakan
sarana untuk mendapatkan informasi. Dalam satu hari saja stasiun televisi atau radio
menyiarkan beberapa kali berita. Berita-berita yang disiarkan tersebut bermacam-
macam, dari berita seputar olahraga sampai berita yang paling baru yang terjadi di dalam
negeri atau luar negeri.
Untuk memahami berita tersebut kita harus mendengarkannya dengan seksama. Selain
itu kita dapat mencatat hal-hal penting dari berita yang didengar, yang selanjutnya kita
dapat mencatat kesimpulan dari berita tersebut.

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi dengan cara guru bertanya tentang berita yang faktual yang diketahi siswa
(Misal : 1) Apakah kalian sering melihat berita di televisi? Apakah kalian sering
mendengarkan berita di radio? ; 2) Berita apa yang sekarang sedang ramai disiarkan? ; 3)
Berita tentang apa saja yang paling kalian sukai? ; dll)
b. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan penilaian yang akan dicapai.

2. Kegiatan Inti
a. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok.
b. Guru memperdengarkan rekaman berita dari redio yang aktual melalui media hanphon /
radio.
c. Secara berkelompok siswa mendengarkan berita yang diperdengarkan oleh guru.
d. Siswa mencatat inti sari berita yang didengar.
e. Siswa mendiskusikan isi berita yang didengar.
f. Guru mendampingi dan mengamati siswa
g. Siswa menyampaikan isi berita sesuai dengan rumusan kelompok diskusi.
h. Siswa lain menanggapi isi berita yang disampaikan temannya.
i. Siswa menyimpulkan isi berita

3. Kegiatan Akhir
a. Siswa memperhatikan kesimpulan berita yang dibacakan guru.
b. Siswa diberikan tugas PR

G. SUMBER/ALAT/MEDIA

1. Sumber : 1. Warsidi. Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas Kelas 6. Pusat


Perbukuan Nasional. 2008. Halaman 61
2. Rekaman berita dari radio.
2. Alat/Media : Hanphon / radio

H. PENILAIAN

Tertulis
1. Menuliskan pokok-pokok berita yang didengar
2. Menuliskan kesimpulan isi berita yang didengar

Perbuatan :
Aktifitas siswa dalam diskusi dan mengemukakan pernyataan/pendapat

Kopo, Januari 2010


Kepala SDN Kopo 03 Guru Kelas VI

Drs. Dede Sutisna Wawan Sumarwan, S.Pd


NIP. 196012151984121001 NIP. 198012082008011006

Catatan :
LEMBAR KERJA SISWA

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA


KELAS/SEMESTER : VI (enam) / II (dua)
WAKTU : 40 menit

Petunjuk!

Dengarkan dan simak baik-baik berita yang diperdengarkan oleh Bapak Guru melalui
radio/handphon!
Lalu jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!

1. Catatlah pokok-pokok isi berita tersebut!


2. Catatlah ringkasan berita tersebut!

Setelah selesai bacakan di depan kelas!

LEMBAR PENGAMATAN DAN


PENILAIAN SISWA

Mata Pelajaran : Bhs. Indonesia


Kelas/Semester : VI (enam) / II (dua)
Nama Siswa : ..................................................
Keompok : ..................................................

No. Aspek yang Dinilai Skor Keterangan

1. Keaktifan dalam kelompok 0–5 Individu


2. Keaktifan dalam bertanya/menanggapi 0–5 Individu
Kesesuaian dengan isi berita
3. 0–5 Individu
(bertanya/menanggapi)
4. Penggunaan bahasa Indonesia 0–5 Individu

5. Pokok-pokok berita (runtut dan sistematis) 1 – 10 Kelompok

6. Kesimpulan isi berita 1 – 10 Kelompok

Jumlah Total 40

Nilai : Jumlah perolehan


Jumlah Total
Case Study

Lemahnya Pengajaran Keterampilan Mendengarkan

Seperti biasa, di SDN Kopo 03 pada pukul 07.30 pagi anak-anak sudah masuk ke kelas
masing-masing, termasuk kelas 6 yang akan saya masuki. Namun sebelum masuk ke kelas, anak-
anak saya bariskan di depan kelas dan kemudian salah satu mereka menyiapkan dan merapikan
barisan. Satu persatu siswa masuk ke kelas sambil bersalaman dengan saya. Saya menyalami
mereka sambil memeperhatikan seragam yang mereka pakai, kalau-kalau ada yang bajunya tidak
dimasukkan atau belum rapi.

Hari ini, Selasa tanggal 11 Januari 2011 adalah hari kedua masuk sekolah setelah libur
semester I. Pembelajaran pertama hari ini yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia. Standar
kompetensi Memahami wacana lisan tentang berita dan drama pendek. Kompetensi dasar
Menyimpulkan isi berita yang didengar dari televisi atau radio. Dan dua indicator, yaitu 1)
mendengarkan berita dari radio/TV ; 2) mencatat pokok-pokok isi berita yang didengar ; 3) menulis
ringkasan isi berita yang didengar. Sedangkan tujuan pembelajaran kali ini yaitu siswa dapat
menulis pokok-pokok berita yang didengar dari radio dan siswa dapat menyimpulkan isi berita yang
didengar dari radio/tv.

Setelah berdoa saya menyuruh siswa untuk mengeluarkan alat tulis dan buku pelajaran
Bahasa Indonesianya. Sambil saya memperhatikan tempat duduk siswa, kalau-kalau ada siswa yang
tidak masuk sekolah. Dan ternyata hari ini semua kursi siswa terisi, artinya tidak ada siswa yang
tidak masuk. Tentunya ini menjadi awal yang menyenangkan.

Mengawalai pembelajaran saya mengajukan beberapa pertanyaan, diantaranya “Apakah


kalian pernah mendengar berita? Pertanyaan pertama ini, spontan murid-murid menjawab “Pernah
Pak. Sering Pak !“ dengan ramai dan antusias. Pertanyaan kedua saya lanjutkan “Dimana biasanya
kalian mendengarkan berita? Mereka menjawab dengan ramai, ada yang menjawab “Dari tv Pak!”
dan ada juga yang menjawab “Dari radio Pak!” berulang-ulang mereka menjawab seperti itu.
Pertanyaan berikutnya saya bermaksud untuk mengingatkan mereka tentang berita yang faktual dan
ramai diberitakan, “Berita apa saja yang sekarang sedang ramai?” Pertanyaan ini mereka jawab
dengan tidak secepat dan seramai pertenyaan sebelumnya. Mereka ada yang menjawab Gayus,
korupsi, demo, dan Gonzales, sepakbola.

Untuk permulaan jawaban mereka ini membuat saya bersemangat untuk melanjutkan ke
materi pelajaran inti. Para siswa ditunjuk satu-persatu oleh saya sambil menyebutkan angka dari
satu sampai empat, dan siswa yang ditunjuk diminta untuk mengingat angka yang disebutkan
untuknya. Setelah itu siswa diminta untuk duduk berkelompok berdasarkan nomor yang diingatnya
tersebut. Perintah ini langsung diikuti siswa dan dalam sekejap mereka sudah berada pada
kelompoknya masing-masing. Karena jumlah siswa di kelas ini tidak habis dibagi empat, ada dua
kelompok yang jumlahnya kurang satu orang.
Setelah kelompok terbentuk. Saya menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu
menyampaikan tujuan pembelajaran. Yaitu tentang tujuan saya bertanya perihal berita yang
didengarnya dari televisi atau radio dan hubungannya dengan pembelajaran yang akan berlangsung.
Dengan terlebih dahulu saya meminta mereka membuka buku Bahasa Indonesia halaman 61. Saya
pun menjelaskan materi pembelajaran sambil menggambar peta konsep di papan tulis.

Di sela-sela penjelasan saya mempersilahkan siswa untuk bertanya apabila ada yang belum
jelas. Namun sampai saya selesai menjelaskan pelajaran, tidak ada satu orang pun yang bertanya.
Dan ketika saya bertanya, Apakah kalian paham? Dan mereka mengangguk dan sebagian lagi
menjawab “Ya !” Saya merasa puas karena saya artikan bahwa mereka semua sudah mengerti
tentang materi pelajaran. Saya menjadi tetap bersemangat untuk melanjutkan kegiatan berikutnya.

Lembar Kerja Siswa (LKS) dibagikan kepada masing-masing kelompok. Setalah


memberikan penjelasan singkat tentang cara pengerjaan LKS, saya bertanya kembali “Apakah
kalian semua sudah paham cara pengisian LKSnya? Atau ada yang mau ditanyakan dulu sama
Bapak?” Sepertinya semua anak mengerti dan telah paham.

Semua siswa diminta untuk diam dan menyimak dengan sunguh-sungguh. Kelas hening.
Lalu dengan alat hanphon saya memutar rekaman berita yang telah saya siapkan. Terlihat anak-anak
dengan seksama mendengarkan berita yang diperdengarkan tersebut. Namun ada tiga orang anak
yang terlihat seperti sedang menulis di buku tulisnya. Saya hanya mendiamkannya saja. Setelah
berita selesai, saya bertanya, Apakah kalian sudah menyimaknya? Anak-anak menjawab “Putar lagi
Pak!” Saya pun memutar kembali berita tersbut hingga dua kali.

Setelah itu saya meminta mereka berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing dan
bersama-sama mengisi LKS yang sudah disiapkan. Saya hanya mengamati dan sesekali
memberikan pengarahan kepada beberapa siswa yang mengalami kesulitan. Terlihat hanya beberapa
siswa saja yang aktif berdiskusi, sedangkan yang lainnya terdiam saja mengiyakan dan mengikuti
temannya yang aktif. Dari sini mulai saya merasa ada sesuatu yang salah dengan pembelajaran ini.
Saya bertanya-tanya kenapa mereka tidak aktif berdiskusi.

Saya mencoba mendekati siswa yang tidak aktif dalam diskusi, dan mencoba memberikan
motifasi dan arahan singkat agar mereka semua terlibat berdiskusi bersama-sama. Terlihat siswa
hanya tersenyum dan sambil merubah tempat duduknya. Tidak banyak yang bisa saya lakukan
dalam kondisi ini. Saya hanya mencoba menduga-duga, mungkin siswa yang tidak aktif ini, tidak
menyimak dengan baik berita yang diperdengarkan tadi. Sehingga mereka tidak kebingungan dalam
mengisi LKS.

Selanjutnya waktu pengisian LKS selesai. Saya meminta masing-masing kelompok


membacakan hasil diskusinya di depan kelas melalui dua orang perwakilan dari tiap kelompok.
Sedangkan kelompok lain mendengarkan dan menanggapinya. Kelompok pertama sampai
kelompok terakhir sudah menyampaikan hasil diskusi kelompoknya. Namun hampir semua yang
mereka sampaikan terdapat kekurangan yang saya rasakan. Diantaranya pertama, ketika mencatat
hal-hal penting yang menjadi pokok-pokok isi berita, ditulis tidak runtut dan sis tematis sehingga
penggunaan bahasa kurang baik dan tidak tepat.

Kedua ketika menyimpulkan isi berita, mereka kesulitan karena pokok-pokok berita dicatat
tidak runtut. Maka dapat dikatakan kesulitan mengisi pertanyaan kedua disebabkan oleh kesalahan
dalam mengisi pertanyaan pertama. Kesimpulan yang mereka susun, terkesan hanya memindahkan
atau mencatat ulang dari pokok-pokok isi berita, yang dirubah dalam bentuk paragraf.

Begitu pula ketika diminta untuk menanggapi hasil kerja kelompok yang dibacakan
temannya, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan hamper sama. Yaitu seputar “Apakah ada korban
jiwa pada kejadian tersebut? Berapa banyak orang yang meninggal? Dimana kejadian tersebut
terjadi?, begitu pula dengan jawaban yang diberikan setiap kelompok, hampir sama. Ini juga
menjadi ganjalan ketidak puasan saya dalam pembelajaran kali ini.

Kegiatan terakhir saya mencatat di papan tulis, pokok-pokok isi berita yang mereka
sampaikan dan kesimpulan isi berita sebagai tahapan penyimpulan materi pelajaran hari ini. Tidak
lupa pula saya melakukan penguatan, bahwa kegiatan ini bermanfaat bagi kita dalam memahami
berita yang didengar melalui radio atau televisi. Sebagai kegiatan penutup saya memberikan mereka
tugas Pekerjaan Rumah (PR), yaitu mereka diminta untuk mendengarkan berita pada radio/tv di
rumahnya lalu mencatat hal-hal pokok dan kesimpulan berita tersebut. Ihi

Dari hasil pengamatan dan penilain akhir didapati bahwa terdapat 61% siswa tidak mencapai
nilai KKM yang ditentukan, yaitu berjumlah 11 orang, dan sisanya mencapai KKM serta melebihi
nilai KKM yang ditentukan tersebut. Begitu pula pencapaian ketuntasan kelas yang jauh dari yang
diharapkan yaitu hanya mencapai 52,7 rata-rata kelasnya. Padahal yang diharapkan adalah 72.
Kondisi ini paling membuat saya merasa kecewa atas pembelajaran yang saya lakukan ini.
Akhirnya saya harus merenung serta merefleksi terhadap permasalahan-permasalahan yang dialami
ini.

Permasalahan-permasalahan yang muncul di atas saya anggap sebagai akibat dari lemahnya
pembelajaran mendengarkan yang saya lakukan. Pendekatan pebelajaran yang saya terapkan kurang
tepat untuk pembelajaran menyimak. Sehingga diperlukan pendekatan pembelajaran yang inopatif,
kreatif, dan efektif. Saya pun melakukan refleksi bersama teman sejawat dan merenung serta
membaca-baca buku referensi pembelajaran tentang pendekatan pembelajaran apa yang harus
digunakan untuk mengatasi permasalahan yang dialami ini.

Akhirnya dari hasil referensi dan refleksi serta diskusi dengan teman sejawat direncanakan
akan dilakukan perbaikan pembelajaran pada permasalahan kurangnya kemampuan menyimak
siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VI. Alternative pemecahan masalah yang
direncanakan adalah dengan menggunakan pendekatan pembelajaran terpadu.
Tabel 2.3:
Tabel Identifikasi Masalah PTK
Daftar masalah Masalah pembelajaran yang Analisis Masalah (Kemungkinan
pembelajaran yang akan dipilih untuk penyebab dan alternatif solusinya)
muncul di kelas diperbaiki atau diangkat
sebagai PTK
Hasil perolehan nilai siswa Penyebab :
Terdapat beberapa dalam pembelajaran tidak Arahan yang disampaikan guru tidak
siswa (6 orang) tidak mencapai KKM dipahami siswa
aktif dalam diskusi Pembelajaran terlalu monoton
kelompok
Guru terlalu menitik beratkan
Yang aktif dalam pembelajaan pada ketrempilan
diskusi kelompok dan menuyimaknya saja
menanggapi persentase
Gur mengenyampingkan
anaknya hanya itu-itu
keterampilan berbahasa yang lain
juga
(menulsi, dan berbicara)
Pertanyaan yang
diajukan siswa dan
jawaban dari siswa Solusi :
hampir sama. Perlu diterapkan pendekatan
Guru kurang aktif dan pembelajaran yang tepat dalam
kreatif mengajak siswa pembelajaran menyimak dalam
berdiskusi pembelajaran bahasa Indonesia
Hasil perolehan nilai
siswa dalam
pembelajaran tidak
mencapai KKM

Rumusan masalah yang dibuat oleh guru peserta:

Apakah penggunaan (penerapan) pendekatan pembelajaran terpadu dapat


meningkatkan kemampuan menyimak dalam pembelajaran bahasa Indonesia
siswa kelas VI di SDN Kopo 03?
Tabel 2.4 Hasil Identifikasi Masalah

Masalah Masalah pembelajaran Analisis Masalah Rumusan Masalah


Pembelajaran yang yang akan di perbaiki.
muncul di kelas
Hasil perolehan nilai Penyebab : Apakah
Terdapat beberapa siswa dalam Arahan yang penggunaan
siswa (6 orang) tidak pembelajaran tidak disampaikan guru
mencapai KKM
(penerapan)
aktif dalam diskusi tidak dipahami
pendekatan
kelompok siswa
pembelajaran
Yang aktif dalam Pembelajaran
diskusi kelompok dan terlalu monoton terpadu dapat
menanggapi persentase Guru terlalu
meningkatkan
anaknya hanya itu-itu menitik beratkan kemampuan
juga pembelajaan pada menyimak dalam
Pertanyaan yang ketrempilan pembelajaran
diajukan siswa dan menuyimaknya saja bahasa Indonesia
jawaban dari siswa Gur siswa kelas VI di
hampir sama. mengenyampingkan SDN Kopo 03?
Guru kurang aktif dan keterampilan
kreatif mengajak siswa berbahasa yang
berdiskusi lain (menulsi, dan
Hasil perolehan nilai berbicara)
siswa dalam
pembelajaran tidak Solusi :
mencapai KKM
Perlu diterapkan
pendekatan
pembelajaran yang
tepat dalam
pembelajaran
menyimak dalam
pembelajaran
bahasa Indonesia
Lampiran 1:

Lembar Observasi

Lampiran 2 :

Perolehan Nilai Siswa dalam Menyimak


Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Aspek yang dinilai Jumlah Nilai


No Nama Siswa
1 2 3 4 5 6

Jumlah
Rata-rata

 Keterangan :
Mencapai KKM 7 orang (39%)
Tidak mencapai KKM 11 orang (61 %)
Rata-rata kelas 52,7 (target 72)

Anda mungkin juga menyukai