Misalnya: =>
Vektor dalam bentuk matriks kolom dapat dibuat lebih *hemat tempat* dengan pemberian unsur
transpos matriks. Jadi, matriks juga dapat ditulis dalam bentuk . Simbol T berarti
*tranpos*.
Selain itu matriks dapat ditulis dalam bentuk penambahan vektor-vektor satuan.
Sebagai contoh: = 3 + 5 . (Bentuk ini adalah bentuk yang paling efektif, karena
menunjukkan elemen vektor satuan.. Tapi, kurang enak dibaca.. ~~a)
Jawab: + = + = =
Panjang vektor dapat ditentukan dengan konsep phytagoras. (perhatikan simbol untuk panjang
vektor)..
Jawab: = =
Vektor satuan adalah vektor yang panjangnya 1 satuan. Lambang vektor satuan bermacam-
macam. Di sini akan digunakan simbol .
Contoh soal 7: Terdapat vektor dimana = 2 + 6j +5k.Tentukan vektor satuan yang searah
dan sejajar dengan vektor .
Jawab:
Tentukan panjang vektor = = =
Syarat sejajar dan searah, vektor itu harus dikalikan konstanta yang positif.
= c. ... (i)
Syarat ini juga dipenuhi untuk *panjang* vektor. Jadi:
= c.
Panjang vektor satuan adalah 1. Jadi:
1 = c.
Maka, c = = .
Subtitusikan nilai c ini di persamaan awal, maka didapat:
= = = .
Contoh soal 8: Berapakah vektor satuan dari vektor (yang ada di contoh soal nomor 3)?
Jawab:
Soal ini identik dengan soal nomor 7 (hanya beda kata-kata).
Di soal ini, kita mencoba memakai rumus vektor satuan, yang logikanya sudah ada di contoh
soal nomor 7.
Jadi, = = = .
Vektor Posisi adalah vektor yang berpangkal dari koordinat O, bisa (0,0) atau (0,0,0), dan
seterusnya.
Misalnya: = =>
= = =
Ruang Dimensi Vektor menunjukkan di dimensi mana vektor itu berada. Misalnya, vektor itu
terletak di dalam ruang, maka dia akan berada di dimensi 3 atau di . Jika vektor itu terletak di
bidang, maka vektor itu berada di dimensi . Lalu, apakah dimensi 4 itu ada? Bagaimana cara
menggambar vektor di dimensi 4 atau lebih? Hmm..
Sebetulnya, vektor dimensi 4 atau lebih itu ada, tapi vektor ini bersifat *khayal*, dan tidak bisa
digambar.
Apakah Dot dan Cross Product berlaku untuk dimensi 4, 5, dan seterusnya...??
Tidak!! Cross Product hanya berlaku di . Namun, dot bisa berlaku di semua dimensi. Namun,
pembuktian untuk dot product di dimensi 4 (atau lebih) masih belum ada (dan tidak akan ada).
Jadi, kita sebaiknya lihat pembahasan Dot dan Cross Product di dan saja yach.. ^^
=====================================================================
====
Bagian II
Dot Product
Dot ( ) Product adalah bentuk perkalian antara 2 vektor yang akan menghasilkan skalar, yang
didefinisikan dalam rumus:
= . .
adalah sudut yang dibentuk oleh kedua vektor dan .
= .
Didapat bahwa, ternyata: ( ) = .
Tentukan besar sudut yang dibentuk antara dan !
Jawab:
( ) = =1
. . . = =
. =1 Jadi, =
= , = , dan =
Sesuai dengan definisi Dot Product, maka didapat karakteristik sebagai berikut.
=| |.| |. = 1 (ingat bahwa sudut yang dibentuk adalah 0 0)
=| |.| |. = 1
=| |.| |. = 1
Selain itu, nilainya adalah nol. Lihat di bawah.
=| |.| |. = 0 (karena sudut yang dibentuk adalah 900)
=| |.| |. = 0
=| |.| |. = 0
=| |.| |. = 0
=| |.| |. = 0
=| |.| |. = 0
Sifat yang dimiliki dot product ini adalah komutatif (dibolak-balik hasilnya sama.. ^^)
Dengan melihat karakteristik itu, maka kita dapat mengalikan tanpa perlu tahu sudutnya.
Lihat penguraian di bawah.
= + +
= + +
=( + + ) ( + + )
= + + +
==== + + +
==== + +
= ( )+ ( )+ ( )+
++++ ( )+ ( )+ ( )+
==== ( )+ ( )+ ( )
= + +
Jika = dan = , berapa sudut yang dibentuk oleh kedua vektor itu?
Jawab:
=
(-1)(4)+(2)( )+(3)(-1) = . .
-6 = . .
-6 = 15,5403 (menggunakan kalkulator)
= - 0,386
= 112,710 (menggunakan kalkulator)
Ternyata dot vektor dapat digunakan untuk menghitung sudut dengan rumus:
Proyeksi Vektor
Di contoh soal di atas, dot product dapat digunakan untuk mencari sudut apit. Namun,
sesungguhnya dot vektor dapat digunakan untuk kemampuan yang lebih, yaitu mencari vektor
proyeksi. Lihat penjelasan di bawah.
Misalkan diberikan vektor dan . adalah proyeksi vektor ke , maka dapat digambarkan
sebagai berikut. (Sebenarnya, pangkal vektor dan tidak harus berhimpit, namun, dianggap
demikian supaya lebih mudah dipahami).
Pertama, tama kita akan mencoba mencari panjang vektor .
=
Karena dan berhimpit, maka dapat kita simpulkan bahwa vektor satuan dari sama dengan
vektor satuan dari .
=
Ingat rumus untuk vektor satuan sebelumnya, maka persamaan di atas menjadi:
=
Substitusikan nilai , maka didapat:
Jawab:
Kasus di atas dapat digambarkan sebagai berikut ( dan dianggap sebagai vektor posisi)
Vektor proyeksi dari ke = = = = .
Jawab:
Ini adalah soal vektor yang tricky. Mungkin pada awalnya kita kesulitan karena bingung
memulai dari mana. Tapi, kita bisa memulai dari apa yang ditanyakan. selalu berhubungan
dengan , maka inilah hal yang pertama kali kita lakukan.
=
Substitusi nilai = 2 :
= 2 .
= 2 ... (i)
Lalu, kita tinggal menentukan untuk mengolah . Supaya lebih mudah, maka sebaiknya
kita kalikan vektor dengan dirinya sendiri.
= + 6 ( ) + 9 ( )
= + 6 ( ) + 9
Karena = (diketahui di soal), maka persamaan tersebut menjadi:
= +6( )+9
6( )= 9
= ... (ii)
Substitusikan persamaan (ii) ke (i), maka:
=2
=====================================================================
====
Bagian III
Cross Product
Kita tahu bahwa dot vektor sangat berperan dalam perhitungan sudut dan vektor proyeksi.
Keistimewaan dot terletak pada yang membuat perkalian vektor bersudut 900akan bernilai
nol, sehingga mempermudah perhitungan. Lalu, bagaimana dengan cross product?
Cross ( ) Product adalah bentuk perkalian antara 2 vektor yang akan menghasilkan vektor yang
tegak lurus dengan kedua vektor itu di dalam dimensi 3, yang didefinisikan dalam rumus:
= . . .
di sini adalah vektor satuan yang tegak lurus dengan vektor dan tegak lurus dengan vektor .
Sementara, jika kita ingin meng*skalar*kan cross product, maka unsur dapat kita hilangkan,
maka rumusnya menjadi:
= . .
Di sini, kita tahu bahwa . . adalah rumus Luas jajargenjang. Wah, ternyata kita bisa
mencari luas jajargenjang dari sudut pandang vektor! ^^
Mengapa cross product dapat menghasilkan vektor sedangkan Dot Product tidak?
Sebetulnya dot product bisa menghasilkan vektor jika dikalikan lagi dengan vektor satuan.
Namun, dot product sengaja tidak menghasilkan vektor karena di sinilah aplikasi dot vektor yang
banyak digunakan (mencari sudut dan vektor proyeksi). Lalu, jika ingin memberi arah, kita
tinggal mengalikannya dengan vektor satuan yang arahnya terserah kita (di sini dot vektor
bersifat dinamis).
Sementara itu, cross vektor juga sebenarnya bisa jika didefinisikan sebagai ini saja: . .
karena bisa diaplikasikan dalam mencari luas jajargenjang. Namun, fungsi ini masih terlalu
sederhana (bagaimana kita mendefinisikan dengan , tentunya nilai keduanya harus
berbeda dan tidak mungkin kita mendefinisikan keduanya adalah 1 meskipun keduanya tegak
lurus). Unsur pada cross vektor sungguh *mempesona*. Pada saat sudut yang dibentuk
adalah 900 (yang berarti hasil sin-nya adalah 1), maka kita dapat memodifikasinya dengan
pemberian arah vektor yang saling ortoghonal (tegak lurus) kedua vektor, berbeda jika kita
menggunakan cos pada dot product. Ini juga bisa memberikan solusi bagi nilai dengan
(sebagai contoh) supaya tidak sama.
Sebenarnya di dimensi 2, cross product bisa saja kita gunakan karena dimensi 2 adalah bagian
dari dimensi 3. Namun, mungkin hasil yang dipakai hanyalah sebatas , karena tidak
dapat digunakan di dimensi 2.
= , = , dan =
Vektor yang tegak lurus ada 2 arah (berlawanan). Supaya konsisten, maka kita tentukan arahnya
dengan aturan tangan kanan. Ini dilakukan supaya hasilnya **konsisten** dan **universal**.
Jadi, ini semacam aturan umum saja. (Sebenarnya jika kita memakai aturan tangan kiri, kita akan
mendapatkan hasil yang tegak lurus juga, namun hasilnya negatif. Sebenarnya, ini boleh saja
dilakukan).
=( + + ) ( + + )
= ( )+ ( )+ ( )+
===== ( )+ ( )+ ( )+
===== ( )+ ( )+ ( )
= . + . + ( )+
===== ( )+ . + .+
===== . + ( )+
= ( ) ( )+ ( )
(Supaya dapat lebih mudah dibaca *dan dihapal*, kita gunakan konsep
determinan)
= = =
(Determinan 3x3 di atas dapat diselesaikan dengan cara Sarrus biasa..)
= = =
dapat kita lihat bahwa: = -( ).
Tentukan persamaan bidang yang melalui titik (0,1,2) dan terdapat vektor dan
di bidang itu!
Jawab:
Pertama, tentukan dulu (kita sudah mendapatkannya di soal nomor 15)
Nah, itulah yang disebut dengan vektor normal. Vektor normal adalah karakteristik yang dimiliki
oleh bidang. (kalau karakteristik gradien dimiliki oleh garis). Nah, kita tinggal mengikuti rumus
persamaan bidang berikut:
pers. bidang:
Kita sudah mendapat salah 1 contoh vektor normal di contoh nomor 16, yaitu .
Substitusikan nilai 3 di n1, 6 di n2, dan -5 di n3. Maka, persamaan bidangnya menjadi:
Bidang itu melalui titik (0,1,2). Oleh karena itu, substitusikan nilai 0 di x1, 1 di x2 dan 2 di x3.
Maka persamaannya menjadi:
pers. bidang:
Contoh soal 18: Tentukan persamaan bidang yang melalui titik A(0,1,-3), B (2,4,-1), dan C(-
2,3,5)!
Jawab:
Tentukan 2 vektor yang terletak pada bidang. Di sini, kita mencari vektor dan . (Boleh
mencari yang lain).
= =
= =
Sekarang kita cari vektor yang tegak lurus dengan kedua vektor ini. Caranya? Ya, menggunakan
cross product!!
= = =
Nah, sekarang masukkan titik yang terletak pada bidang. Terserah kalian ingin memasukkan titik
A, atau B, ataupun C, karena semua titik akan menghasilkan hasil yang sama.
Di sini, kita masukkan titik A (0,1,-3). Berarti x1=0.x2=1. x3=-3.
pers bidang:
(Contoh Soal lainnya akan menyusul)
=====================================================================
====
Bagian IV
Sifat-Sifat Khusus Cross Product
Kita sudah tahu bahwa cross dan dot product memilii sifat distributif. Lalu, bagaimana jika
sudutnya 0. Tentu kita sudah tahu. Di sini, dibahas sifat-sifat yang tidak diberikan secara
eksplicit (dan juga jarang terpakai):
1.
=====> Untuk Membutikannya, cukup jabarkan ruas kiri. Lalu ubah menjadi
=====> .
2.
Diposkan oleh Education For Love di Senin, Januari 11, 2010