Anda di halaman 1dari 5

DIMANA TSA’LABAH SEKARANG Dimanakah Ts'alabah sekarang?

Seorang sahabat Nabi yang amat miskin datang pada Nabi sambil mengadukan tekanan Jangan-jangan kitalah Tsa'labah-Tsa'labah baru yang dengan linangan air mata memohon
ekonomi yang dialaminya. Tsa'labah, nama sahabat tersebut, memohon Nabi untuk berdo'a agar rezeki Allah turun kepada kita, dan ketika rezeki itu turun, dengan sombongnya kita
supaya Allah memberikan rezeki yang banyak kepadanya. lupakan ayat-ayat Allah.

Semula Nabi menolak permintaan tersebut sambil menasehati Tsa'labah agar meniru Bukankah kita dengan alasan sibuk berbisnis tak lagi sempat sholat lima waktu. Bukankah
kehidupan Nabi saja. Namun Tsa'labah terus mendesak. Kali ini dia mengemukakan dengan alasan ada "meeting penting" kita lupakan perintah untuk sholat Jum'at. Bukankah
argumen yang sampai kini masih sering kita dengar, "Ya Rasul, bukankah kalau Allah ketika ada yang meminta sedekah dan zakat, kita ceramahi mereka dengan cerita bahwa
memberikan kekayaan kepadaku, maka aku dapat memberikan kepada setiap orang harta yang kita miliki ini hasil kerja keras, siang-malam membanting tulang bukan turun
haknya". begitu saja dari langit, lalu mengapa orang-orang mau enaknya saja minta sedekah tanpa
harus kerja keras.
Nabi kemudian mendo'akan Tsa'labah. Tsa'labah mulai membeli ternak. Ternaknya
berkembang pesat sehingga ia harus membangun petenakakan agak jauh dari Madinah. Kitalah Tsa'labah....Tsa'labah ternyata masih hidup dan "mazhab"-nya masih kita ikuti...
Seperti bisa diduga, setiap hari ia sibuk mengurus ternaknya. Ia tidak dapat lagi menghadiri
shalat jama'ah bersama Rasul di siang hari. Hari-hari selanjutnya, ternaknya semakin Konon, ada riwayat yang memuat saran Nabi Muhammad SAW (dan belakangan digubah
banyak; sehingga semakin sibuk pula Tsa'labah mengurusnya. Kini, ia tidak dapat lagi menjadi puisi oleh Taufiq Ismail),
berjama'ah bersama Rasul. Bahkan menghadiri shalat jum'at dan shalat jenazah pun tak
bisa dilakukan lagi. "Bersedekahlah, dan jangan tunggu satu hari nanti di saat engkau ingin bersedekah tetapi
orang miskin menolaknya dan mengatakan 'kami tak butuh uangmu, yang kami butuhkan
Ketika turun perintah zakat, Nabi menugaskan dua orang sahabat untuk menarik zakat dari adalah darahmu'!"
Tsa'labah. Sayang, Tsa'labah menolak mentah-mentah utusan Nabi itu. Ketika utusan Nabi
datang hendak melaporkan kasus Tsa'labah ini, Nabi menyambut utusan itu dengan ucapan Dahulu Tsa'labah menangis di depan Nabi yang tak mau menerima zakatnya. Sekarang
beliau, "Celakalah Tsa'labah!" ditengah kesenjangan sosial di negeri kita, jangan-jangan kita bukan hanya akan menangis
namun berlumuran darah ketika orang miskin menolak sedekah dan zakat kita!
Nabi murka, dan Allah pun murka! Saat itu turunlah Qs at-Taubah: 75-78

"Dan diantara mereka ada yang telah berikrar kepada Allah, "Sesungguhnya jika Allah
memberikan sebahagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan
pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh."

Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir
dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu
membelakangi (kebenaran).

Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka
menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka
ikrarkan kepada-Nya dan (juga) karena mereka selalu berdusta.

Tidaklah mereka tahu bahwasannya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan
bahwasannya Allah amat mengetahui yang ghaib?"

Tsa'labah mendengar ada ayat turun mengecam dirinya, ia mulai ketakutan. Segera ia
temui Nabi sambil menyerahkan zakatnya. Akan tetapi Nabi menolaknya, "Allah melarang
aku menerimanya." Tsa'labah menangis tersedu-sedu. Setelah Nabi wafat, Tsa'labah
menyerahkan zakatnya kepada Abu Bakar, kemudian Umar, tetapi kedua Khalifah itu
menolaknya. Tsa'labah meninggal pada masa Utsman.
ISTIGHFAR ITU AKAN MENDATANGKAN RIZKI

Seorang wanita bercerita : " Suamiku meninggal dunia ketika aku berumur 30
tahun. Aku memiliki 5 orang putra dan putri. Setelah itu duniaku menjadi gelap. Aku selalu
menangis sampai air mataku kering dan selalu menyesali nasibku. Aku menjadi orang yeng
berputus asa. Aku selalu dilanda kesedihan, dan juga kegundahan dalam hidup. Putra –
putriku masih kecil dan kami sama sekali tidak memiliki pendapatan yang memadai untuk
hidup. Jalan yang saya tempuh adalah selalu menjual belikan peninggalan sedikit yang
sempat diwariskan oleh bapak anak – anak kami.

Suatu ketika aku masuk kamar untuk mendengarkan al Qur'an dari radio. Ada
seorang syaikh bertutur : "Barangsiapa memperbanyak istighfar, maka Allah akan
menjadikan baginya jalan kesenangan dari setiap kesedihan, dan jalan keluar dari setiap
kegelisahan." Setelah itu aku memperbanyak istighfar, demikian juga anak–anak, aku
perintahkan mereka untuk melakukan hal yang sama. Hasilnya tidak lebih dari 6 bulan kami
mendapatkan proyek untuk barang yang kami miliki dengan keuntungan uang yang berjuta –
juta. Anakku yang pertama menjadi pelajar yang paling unggul di daerah kami dan dapat
menghafal al Qur'an dengan sempurna. Karenanya dia menjadi pusat perhatian. Rumah
kami dipenuhi dengan anugerah kebaikan. Hidup kami menjadi lebih layak dan Allah telah
memberikan kebaikan kepada putra –putriku. Tak ada lagi kesedihan, kebingungan dan
kegelisahan. Sejak saat itu aku merasa telah menjadi wanita yang paling bahagia.
GADIS ITU TEWAS DALAM POSISI MENARI Muraja’ah oleh : Ustadz Eko Hariyanto Lc

Sebagai pemandi mayat selama 13 tahun di Saudi Arabia ia belum pernah melihat
pemandangan seperti ini. Ketika ia membuka selimut yang menutupi mayat tersebut ia
seketika pingsan. Beberapa wanita datang berusaha menyadarkannya, setelah ia sadar
Fulanah segera menemui ibu si mayat tersebut dan bertanya, wahai ukhti seumur hidupku
aku belum pernah melihat kondisi jasad yang demikian, aku melihat jasad putrimu dalam
keadaan menari (berjoget) apa yang dilakukan putrimu di masa hidupnya??

Sang ibu dengan terisak menceritakan, bahwa putrinya semasa hidupnya menggandrungi
musik dan nyanyian. Ia terobsesi dengan musik, terlebih usianya yang baru menginjak
remaja (ABG) sulit bagi sang ibu untuk menasehatinya. Ia senang menonton lagu-lagu
favorit yang sedang hit dalam video klips, menyukai penyanyi-penyanyi tersebut dengan
penuh cinta. Hidupnya hanya di isi dengan nyanyian dan musik.

Suatu hari gadis belasan tahun itu datang dalam sebuah pesta, karena memang ia diundang
oleh kawannya. Dalam sebuah pesta tentu saja didalamnya ada nyannyian dan musik. Maka
ketika lagu kesayangannya dinyanyikan ia tidak dapat menahan dirinya.Mulailah ia menari
(berjoget) dan bernyanyi dengan riangnya. Dalam keadaan yang sangat bersemangat itu
tiba-tiba ia terjatuh dan tubuhnya membentur meja di depannya. Ia tak sadarkan diri,
orang-orang di sekitarnya berusaha menolongnya dan mereka mendapati gadis itu telah
tiada. Dan, tubuhnya kaku (benar-benar kaku dan keras) tidak dapat digerakkan. Dengan
posisi tangan meliuk di atas kepala (sebagaimana layaknya orang berjoget).

Setelah mendengar penjelasan sang ibu, Fulanah berusaha memandikan mayat gadis
malang itu ia pun berusaha memposisikan jasad sang gadis sebagaimana layaknya mayat
yang akan dikafankan. Tapi, subhanallah jasad itu benar-benar kaku seperti batu, ia tidak
dapat menekukkan tangan sang mayat, akhirnya ia pasrah membungkus mayat dalam
keadaan sebagaimana adanya.

Jika akhir hidup manusia yang menggemari para penyanyi seperti diatas mendapatkan
hukuman seperti itu, bisakah kita membayangkan bagaimana keadaan para penyanyi (artis)
itu sendiri bila mereka tidak segera bertaubat kepada Allah ?

Tidakkah kita mengambil ibrah ini wahai hamba Allah?? Tidak menjadi jaminan usia yang
muda tidak akan diburu ajal? Tidakkah kita takut ketika kita melakukan maksiat tiba-tiba
Allah mencabut nyawa kita dengan mendadak? Berapa banyak generasi salaf takut akan
kondisi diatas, mati dalam keadaan suul khatimah (akhir yang buruk).Ada diantara mereka
yang senantiasa berdoa agar Allah mewafatkan mereka ketika mereka sedang sujud
sehingga Allah pun mengabulkan doanya. Semoga Allah menjadikan kita senatiasa istiqamah
dalam ketaatan dan mengakhiri hidup kita dengan husnul khatimah. amin.

Sumber: Daurah Syar’iyah Muslimah Mahad Darul Hidayah, Rabwa, Riyadh.


CELANA MEMBAWA SENGSARA suatu golongan, maka ia termasuk bagian dari golongan tersebut.” ?! Apakah kita tidak
ingin bergabung dengan golongan beliau?
Saudaraku... semoga Alloh merahmatimu. Tidak ada yang diinginkan oleh Alloh dan
Rosul-Nya kecuali kemaslahatan dan kebaikan umat ini. Semua perintah dalam agama pasti Masalah isbal bukan perkara ‘kulit’
di dalamnya mengandung kebaikan untuk diri kita. Begitu pula segala macam larangan,
tidak diragukan lagi di dalamnya banyak mengandung kemudhorotan bagi umat ini, baik Lihatlah ‘Umar bin Khoththob ketika dalam kondisi yang sangat kritis (setelah
disadari hikmahnya ataupun tidak. Oleh sebab itu Islam adalah agama yang sempurna. ditikam perutnya hingga robek ususnya), masih menyempatkan diri untuk melarang
Karena segala sesuatu yang dapat menghantarkan makhluk kepada kebahagiaan dan segala kemungkaran yang satu ini (baca: isbal). Ini menunjukkan bahwa isbal bukan masalah
hal yang dapat menjerumuskan makhluk ke dalam jurang kesengsaraan sudah dijelaskan sepele. Kalau benar isbal adalah masalah sepele, lalu apakah kita akan mengatakan masuk
dalam syari’at kita yang mulia ini dengan sejelas-jelasnya. neraka adalah masalah sepele?

Ketahuilah wahai saudaraku... sesungguhnya ada celana yang dapat Wahai saudaraku... semoga Alloh memberikan petunjuk kepada kita. Marilah kita
menjatuhkanmu ke lembah kesengsaraan (baca: neraka). Rosululloh shollallohu 'alaihi wa mengenakan pakaian dengan menggunakan tuntunan agama. Jangan sampai pakaian yang
sallam bersabda, “Apa saja yang di bawah mata kaki maka di neraka.” (HR. Bukhori) kita pakai, celana yang kita kenakan justru menjadi bumerang bagi kita yang ujung-
ujungnya menghantarkan kita sampai ke dalam neraka. Wal ‘iyaadzu billah.Wallohu a’lam.
Maksudnya bagian kaki yang terkena sarung/celana yang berada di bawah mata kaki, akan [Nurdin Abu Yazid]
diazab di neraka, bukan sarung/celananya. Jadi, perbuatan menurunkan pakaian hingga
menutupi mata kaki (baca: isbal) baik dilakukan dengan kesombongan ataupun tidak, maka
pelakunya (musbil) akan diazab di neraka. Hanya saja bedanya jika dilakukan dengan
kesombongan maka ini lebih parah dan lebih dahsyat lagi siksanya. Sebagaimana
Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda, “Ada tiga golongan yang Alloh tidak
berbicara dengan mereka pada hari kiamat, tidak memperhatikan mereka dan tidak
mensucikan mereka (dari dosa) serta mendapatkan azab yang sangat pedih, yaitu pelaku
isbal (musbil), pengungkit pemberian (mannan) dan orang yang menjual barang
dagangannya dengan sumpah palsu.” (HR. Muslim, Abu Dawud, Turmudzi, Ibnu Majah, An
Nasa'i)

Pakaian Rosululloh sampai setengah betis

Alloh berfirman, “ Sesungguhnya telah ada pada diri Rosululloh itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Alloh dan (kedatangan) hari
kiamat.” (Al Ahzab: 21). Saudaraku… apa yang menghalangimu untuk mengikuti dan
mencontoh Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam. Lihatlah pakaian beliau! Beliau orang
yang paling bertaqwa, paling takut kepada Alloh, paling tidak mungkin untuk sombong,
paling rajin beribadah, paling mulia di sisi Alloh, tetapi pakaian yang beliau kenakan tidak
menutup mata kaki beliau. Bahkan celana beliau hanya sampai setengah betis.
Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sarung seorang muslim hingga tengah
betis dan tidak mengapa jika di antara tengah betis hingga mata kaki. Maka apa yang di
bawah mata kaki, tempatnya di neraka. Barangsiapa yang menyeret sarungnya (sampai
menyapu tanah-pen) karena sombong maka Alloh tidak akan melihatnya.” (HR. Abu Dawud,
Malik, dan Ibnu Majah) Bukankah Rosululloh adalah qudwah/teladan kita di segala aspek
kehidupan?! Lalu mau dikemanakan hadits beliau, “Barangsiapa yang meniru-niru gaya
TIDAK AKAN MASUK NERAKA ORANG YANG MENANGIS KARENA ALLOH mata orang derhaka di kalangan umatmu yang menangis karena takut kepada Allah S.W.T.
Sekarang aku diperintahkan untuk memberikannya kepadamu agar engkau menyiramkan
Rasulullah S.A.W telah bersabda, "Bahwa tidak akan masuk neraka orang menangis karena pada api itu." Maka padamlah api itu dengan izin Allah S.W.T.
takut kepada Allah sehingga ada air susu kembali ke tempat asalnya." Dalam sebuah kitab
Daqa'iqul Akhbar menerangkan bahwa akan didatangkan seorang hamba pada hari kiamat Telah bersabda Rasulullah S.A.W, " Ya Allah anugerahilah kepada kami dua buah mata yang
nanti, dan sangat beratlah timbangan kejahatannya, dan telah diperintahkan untuk menangis karena takut kepada-Mu, sebelum tidak ditemunya air mata."
dimasukkan ke dalam neraka.

Maka salah satu daripada rambut-rambut matanya berkata, "Wahai Tuhanku, Rasul Engkau
Nabi Muhammad S.A.W telah bersabda, siapa yang menangis karena takut kepada Allah
S.W.T, maka Allah mengharamkan matanya itu ke neraka dan sesungguhnya aku menangis
karena amat takut kepada-Mu." 

Akhirnya Allah S.W.T mengampuni hamba itu dan menyelamatkannya dari api neraka
dengan berkat sehelai rambut yang pernah menangis karena takut kepada Allah S.W.T.
Malaikat Jibril A.S mengumumkan, telah selamat Fulan bin Fulan sebab sehelai rambut."
Dalam sebuah kitab lain, Bidayatul-Hidayah, diceritakan bahwa pada hari kiamat nanti,
akan didatangkan neraka jahanam dengan mengeluarkan suaranya, suara nyalaan api yang
sangat menggerunkan, semua umat menjadi berlutut karena kesusahan menghadapinya.
Allah S.W.T berfirman yang bermaksud, "Kamu lihat (pada hari itu) setiap umat berlutut
(yakni merangkak pada lututnya). Tiap-tiap umat diseru kepada buku amalannya.
(Dikatakan kepadanya) Pada hari ini kamu dibalasi menurut apa-apa yang telah kau
kerjakan." (Surah al-Jatsiyah ayat 28)

Sebaik sahaja mereka menghampiri neraka, mereka mendengar kegeraman api neraka
dengan nyalaan apinya, dan diterangkan dalam kitab tersebut bahwa suara nyalaan api
neraka itu dapat didengar sejauh 500 tahun perjalanan. Pada waktu itu, akan berkata
setiap orang hingga Nabi-nabi dengan ucapan, "Diriku, diriku (selamatkanlah diriku Ya
Allah) kecuali hanya seorang nabi sahaja yang akan berkata, "Umatku, umatku." Beliau ialah
junjungan besar kita Nabi Muhammad S.A.W. Pada masa itu akan keluarlah api neraka
jahim seperti gunung-gunung, umat Nabi Muhammad berusaha menghalanginya dengan
berkata, "Wahai api! Demi hak orang-orang yang solat, demi hak orang-orang yang ahli
sedekah, demi hak orang-orang yang khusyuk, demi hak orang-orang yang berpuasa, supaya
engkau kembali."

Walaupun dikata demikian, api neraka itu tetap tidak mau kembali, lalu malaikat Jibril
berkata, "Sesungguhnya api neraka itu menuju kepada umat Muhammad S.A.W" Kemudian
Jibril membawa semangkuk air dan Rasulullah meraihnya. Berkata Jibril A.S. "Wahai
Rasulullah, ambillah air ini dan siramkanlah kepadanya." Lalu Baginda mengambil dan
menyiramkannya pada api itu, maka padamlah api itu. Setelah itu Rasulullah S.A.W pun
bertanya kepada Jibril A.S. "Wahai Jibril, Apakah air itu?" Maka Jibril berkata, "Itulah air

Anda mungkin juga menyukai