Anda di halaman 1dari 3

Inilah 12 Instruksi Presiden Terkait Kasus Gayus

Breaking News / Hukum & Kriminal / Senin, 17 Januari 2011 15:30 WIB

Metrotvnews.com, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui adanya lubang


pada penegakan hukum di Indonesia, satu di antaranya kasus mafia pajak Gayus Tambunan.
Lantaran itu, Kepala Negara mengeluarkan 12 instruksi untuk memperbaiki lubang hukum.

Presiden menyatakan instruksi itu saat menggelar sidang kabinet terbatas di Istana Presiden,
Jakarta, Senin (17/1). Sidang dihadiri lembaga penegak hukum seperti Polri dan Kejaksaan.
Sejumlah menteri pun hadir seperti Menteri Keuangan dan Menteri Hukum Hak Asasi Manusia.

Adapun 12 instruksi Presiden itu yakni:


1. Polri, Kejaksaan, Kementerian Keuangan, serta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
mempercepat penuntasan kasus hukum Gayus Tambunan.
2. Tingkatkan sinergi antara penegak hukum dengan melibatkan Satuan Tugas Pemberantasan
Mafia Hukum dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Libatkan pula Komisi
Pemberantasan korupsi untuk melakukan langkah-langkah pemeriksaan yang belum ditangani
Polri.
3. Lakukan audit kinerja dan keuangan sejumlah lembaga penegak hukum yang memiliki kaitan
dengan kasus Gayus. Di antaranya Polri, Kejaksaan, dan Direktorat Jenderal Pajak. Tindakan
serupa pun diberlakukan pada lembaga penegak hukum yang tidak berada di bawah kendali
Presiden.
4. Lakukan penegakan hukum dengan adil dan tanpa pandang bulu, termasuk 149 perusahaan
yang disebut-sebut terkait skandal pajak. Jika ada bukti awal yang cukup, lakukan pemeriksaan
pada perusahaan-perusahaan tersebut.
5. Lakukan metode pembuktian terbalik untuk efektivitas penegakan hukum. Metode itu harus
sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
6. Amankan dan kembalikan uang serta aset-aset negara, termasuk perampasan uang dari hasil
korupsi Gayus Tambunan.
7. Lakukan tindakan administrasi dan disiplin bagi pejabat yang jelas bersalah serta melakukan
penyimpangan hukum. Beberapa tindakan di antaranya mutasi dan pencopotan pejabat negara.
Presiden memberi tenggang waktu paling lambat sepekan ke depan.
8. Lakukan penataan ulang pada lembaga yang memiliki pejabat menyimpang. Sehingga,
lembaga itu bersih dari penyimpangan serupa di masa mendatang. Tindakan itu paling lama
sebulan ke depan.
9. Lembaga pemerintah diwajibkan melakukan peninjauan dan perbaikan serius terhadap sistem
kerja serta aturan yang berpotensi memiliki lubang hukum.
10. Perkembangan kasus Gayus Tambunan dan instruksi Presiden ini wajib dilaporkan kepada
Kepala Negara setiap dua pekan.
11. Perkembangan kasus Gayus pun harus transparan dan disampaikan pada masyarakat.
Sehingga, masyarakat dapat mengikuti kinerja penegak hukum dan unsur pemerintah terkait.
12. Presiden menugaskan Wakil Presiden Boediono memantau dan menilai pelaksanaan ke-12
instruksi itu. Tugas Wapres itu dibantu Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum.(***)
Hewan di Brasil Trauma Akibat Banjir
Headline News / Internasional / Senin, 17 Januari 2011 09:20 WIB

Metrotvnews.con, Teresopolis: Korban banjir di kota Teresopolis, Brasil, ternyata tidak hanya
manusia. Hewan-hewan peliharaan banyak yang terpisah dan tewas akibat terjangan air bah
dahsyat itu.

Menurut relawan, hewan-hewan itu dalam kondisi trauma akibat banjir dan tanah longsor.
Relawan berharap agar pemilik hewan mencari piaran mereka dan segera mengambilnya. Para
pemilik dapat mencarinya di sebuah gudang penampungan di Teresopolis.(**)

40 WNI di Tunisia Sudah Dievakuasi


Headline News / Internasional / Senin, 17 Januari 2011 18:13 WIB

Metrotvnews.com, Tunis: Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) telah mengevakuasi 40


warga Indonesia yang berada di sejumlah daerah rawan bentrokan di Tunisia. Evakuasi
dilakukan sejak Rabu pekan lalu. Demikian disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Tunisia
Muhammad Ibnu Said, Senin (17/1).

Menurut Ibnu Said, tercatat ada 120 warga Indonesia yang tinggal di Tunisia. Evakuasi terus
dilakukan, khususnya bagi mereka yang berada di wilayah konflik. Sementara 40 warga yang
sudah dievakuasi berada di bawah pengamanan KBRI.

Meski begitu, Ibnu Said mengakui masih ada WNI yang terjebak di Istana Presiden. Istana
merupakan salah satu tempat yang rawan bentrokan. Pihak KBRI meminta bantuan Kementerian
Luar Negeri Tunisia untuk mengevakuasi WNI yang terjebak. Sejauh ini, WNI tersebut
dinyatakan aman karena dijaga Pasukan Pengamanan Presiden.

Tensi politik dan keamanan di Tunisia, pascatergulingnya Presiden Zine Al Abidine Ben Ali
terus memanas. Unjuk rasa berbuntut pertempuran sengit antara pasukan keamanan Tunisia dan
beberapa orang bersenjata. Perdana Menteri Tunisia berjanji mengumumkan pemerintahan
koalisi, hari ini. KBRI berharap situasi kembali normal setelah pengumuman tersebut.(IKA)

Truk Akan Dibatasi di Jakarta


Jakarta Jakarta / Metropolitan / Senin, 17 Januari 2011 13:46 WIB

Metrotvnews.com, Jakarta: Dinas Perhubungan DKI Jakarta bersama Polda Metro Jaya dan
Jasa Marga tengah menggodok aturan mengenai pembatasan operasional truk dan angkutan
berat. Demikian diungkapkan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi
Royke Lumowa di Jakarta, Senin (17/1).
Menurut Royke, keberadaan truk bermuatan berat maupun kontainer memperparah macet
terutama saat jam sibuk. Dengan peraturan baru ini diharapkan tingkat kemacetan akan
berkurang 15-20 persen.

Dia menambahkan, regulasi baru ini ditargetkan rampung akhir Januari nanti. Rencananya,
sosialisasi akan dilakukan pada Februari dan Maret mendatang. Nantinya, truk dan angkutan
berat dilarang melintas pukul 05.00-09.00 pagi. Dilanjutkan, pukul 15.00-22.00 WIB.
Pembatasan ini diberlakukan di seluruh ruas jalan DKI Jakarta, baik arteris maupun tol.(**)

Anda mungkin juga menyukai