Disusun oleh :
Nida Afifah (0807103)
STATE BASE MANAGEMENT SEBAGAI DNA SISTEM PENGELOLAAN SDA DEMI MENJAGA
KELESTARIAN ALAM UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Disusun Oleh:
NIDA AFIFAH
NIM. 0807103
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT. Yang telah
menganugerahkan ni’matnya kepada kita bersama. Sholawat dan salam semoga
dilimpahkan kepada Rosul pilihan Muhammad SAW. keluarga dan sahabatnya
serta penerus risalahnya sampai akhir zaman.
Akhirnya kepada Allah SWT. kami panjatkan semoga makalah ini bisa
memiliki makna dan memberi manfaat bagi kita bersama. Amiien.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
RINGKASAN MAKALAH............................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 4
C. Tujuan Penulisan................................................................................ 4
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................ 9
Analisis SWOT............................................................................................. 17
5.1 Simpulan................................................................................................. 19
5.2 Saran....................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 21
ii
RINGKASAN MAKALAH
Pengelolaan sumber daya alam, yaitu pemanfaatan sumber daya yang ada di alam
dalam wilayah kekuasaan Negara, berdasarkan UUD 1945 pasal 33 untuk
sepenuhnya digunakan demi kesejahteraan rakyat.
DNA merupakan inti dari organ, DNA memiliki empat basa yaitu juga terdiri dari
kromosom yang merupakan pembentuk karakter dari orang seorang yang
terhubungkan dengan orangtuanya (family) dan diwariskan kepada generasi
berikutnya.
Melalui SBM yang kita umpamakan sebagai DNA menjadikan Pengelolaan SDA
sebagai makhluk yang dipengaruhi, sehingga, SBM menjadi inti yang seharusnya
tidak boleh terlepas dari pengelolaa SDA tersebut.
DNA yang baik akan menghasilkan pengelolaan yang baik pula, pengelolaan
SDA yg baik juga berpengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat.
Contoh real nya, jika kita modelkan bahwa pengelolaan SDA oleh pemerintah jika
dibanding dengan Pengelolaan yang tidak oleh pemerintah, adalah sebagai
berikut;
iii
masyarakat
Tidak ada yang tidak mungkin selama tujuan yang kita tuju adalah mulia
yaitu sejahteranya masyarakat. Segala hal dapat menjadi efektif dan efisien jika
dikelola dengan baik dan sesuai untuk mendapat hasil maksimal yang diharap.
Belajar dari masa lalu (Sejarah perekonomian Islam yang diakui sukses)
juga merupakan salah satu jalan mencari solusi, dalam menjadikan kehidupan
ekonomi Indonesia menjadi lebih baik.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Krisis ekonomi yang diakui terdahsyat kemarin di dalam bisnis amerika berawal
sekitar Juli 2007 ketika kepercayaan diri dalam nilai securitized mortgage hilang
dari investor di Amerika Serikat yang menyebabkan krisis likuiditas. Ini terjadi
Karena kaum kapitalis terlalu percaya diri akan kemampuan mereka
memgumpulkan capital yang sarat akan cerminan keserakahan semata. Hingga
pada akhirnya, kegagalan sebagai jawaban, karena memang mereka para kaum
kapitalis tidak pernah peduli arti sebuah kesejahteraan bagi seluruh penduduk,
hingga hal tersebutlah yan g justru menghancurkan mereka, kenapa?
Hutan adalah sebagai organ pernafasan bumi,agar bumi tetap bertahan juga
menjadi barang rebutan untuk dimiliki dan dibotaki demi lahan, inilah bukti tidak
akan pernah ada kesejahteraan dalam kapitalisme.
Masalah dasar, awal dari segala bentuk kehancuran dalam proses pemberdayaan
sumber daya alam berikut pemanfaatannya, adalah berlakunya privatisasi. Dimana
pemerintah akan lepas tanggung jawab dalam pegelolaan sumber dya yang
seharusnya dikelolanya.
1
investor. Tujuannya, kesinambungan penjajahan kapitalis terhadap negara-
negara berkembang dan negara-negara miskin.
http://bataviase.co.id/node/510257
dari pernyataan di atas dapat kita simak bahwa, privatisasi merupakan alat yang
ampuh menjadiikan Negara-negara berkembang kembali menjadi Negara-negara
terjajah secara terhormat.
Dari sekian banyak fakta yang ada kita masih pula dapat menyaksikan,
Keserakahan kaum kapitalis hanya menguntungkan pribadi mereka, dan
sebaliknya, apa jadinya dengan negeri kita?
2
Gambar 1; Bencana akibat kelalaian perusahaan kapitalis
(Lumpur Lapindo)
Gambar 2
Sangat berbeda dengan apa yang terjadi kemakmuran yang terjadi di zaman
kekhilafahan Umar bin Khattab. Umar pernah mengutus Muadz untuk memungut
zakat dari penduduk Yaman, kemudian memerintahkan untuk membagikannya
kembali kepada penduduk yang berhak di wilayah Yaman tersebut. Namun,
ternyata Muadz harus menyerahkan zakat yang dipungut dari penduduk Yaman ke
kas Baitul Mal (di Madinah), karena Muadz sudah tidak menjumpai lagi ada
penduduk yang miskin di wilayah Yaman tersebut. Kenapa demikian? Karena saat
itu sumber daya alam benar-benar diolah demi kepentingan rakyat, nilai materi
adalah kedua setelah nilai kesejahteraan dirasakan oleh seluruh rakyat. Satu hal
yang benar-benar ada dan diperhatikan pada masa ini adalah pengelolaan sumber
3
daya alam yang dijadikan focus pemerintah dalam peningkatan ekonomi rakyat
dan pada proses pensejahteraannya.
Demikian latar belakang penulis menyusun makalah ini, yang berjudul State Base
Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian
Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat
B. Rumusan Masalah
Untuk memfokuskan pembahasan, agar tidak terlalu melebar, perlu pada makalah
ini kami tentukan rumusan-rumusan masalah. Diantaranya;
1. Apa itu State base management, dari model apa SBM itu diturunkan, dan
diambil contoh?
2. Seperti apakah State Base Management sebagai DNA dalam Pengelolaan
SDA?
3. Apa keuntungan dari proses tersebut?
4. Bagaimana analisa SWOT dalam hal ini?
C. Tujuan Penulisan
4
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1. Gambaran Umum State Based Management
(www.mit-itb.blogspot.com )
State based Management yaitu negara memegang kendali lebih besar terhadap
pengelolaan sumberdaya alam dan menempatkan barang tambang sebagai
komoditas yang bernilai strategis, yang tidak bisa diobral sedemikian murah oleh
siapa saja.
Mengutip dari tulisan Murasa Sarkani putra Dosen EkonomikaIslami UIN Syarif
hidayatullah, yang berjudul Ruang Lingkup Ekonomi Syariah: Tinjauan Teori dan
Praktik di Indonesia; beliau mengkiaskan mengenai DNA-artificial chromosom
dalam ekonomi (disingkat dengan <DNA-ace>).
Hal diatas menjadi landasan pengambilan judul dimana DNA merupakan hal yang
memegang peran untuk perbaikan masa mendatang.
5
2.3. Gambaran Umum Mengenai Sumber Daya Alam
Sumber daya alam terbagi dua, yaitu SDA yang tidak dapat diperbaharui
(unrenewable) dan yang dapat diperbaharui (renewable).
(http://wisnusudibjo.wordpress.com )
Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi manusia
di mana orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan
damai.Dalam ekonomi, sejahtera dihubungkan dengan keuntungan benda.
Sejahtera memliki arti khusus resmi atau teknikal (lihat ekonomi kesejahteraan),
seperti dalam istilah fungsi kesejahteraan sosial. (www.wikipedia.com )
6
BAB III
METODE PENULISAN
Penulisan karya tulis ini banyak membutuhkan data dari berbagai sumber.
Data yang diperoleh akan dijadikan landasan dalam mengenali masalah yang
muncul dan menggunakannya untuk membantu melahirkan ide-ide kreatif untuk
mampu memecahkan permasalahan yang telah diangkat. Tentunya data yang
7
dikumpulkan bersifat akurat dan terpercaya.
1. Dokumentasi
Penulis mengumpulkan data dari berbagai macam literatur antara lain
buku, majalah, laporan penelitian, peraturan-peraturan dan sumber informasi
lainnya yang mendukung penulisan ini.
2. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data yang berhubungan
dengan teori-teori yang ada kaitanya dengan variabel yang diteliti melalui sumber
bacaan, yang dapat menunjang terhadap penulisan malakah ini.
Alat yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penulisan ini adalah
buku, media internet dan alat pengumpulan data lainnya yang disesuaikan dengan
sumber data dan jenis data yang ingin diketahui. Sumber data yang banyak
didapatkan dalam penyusunan penulisan ini adalah sumber data sekunder yang
diperoleh dari buku, surat kabar, internet dan sumber-sumber lainnya yang relevan
dengan permasalahan yang diangkat.
8
BAB IV
PEMBAHASAN
Realitas hidup dan kehidupan manusia tidak terlepas dari alam dan
lingkungannya, karena hal tersebut merupakan hubungan mutualisme dalam
tatanan keseimbangan alam dan kehidupannya (Balancing Ecosystem). Sumber
daya alam terbagi dua, yaitu SDA yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable)
dan yang dapat diperbaharui (renewable). Keanekaragaman hayati termasuk ke
dalam sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Potensi sumber daya alam
hayati tersebut bervariasi, bergantung pada letak suatu kawasan dan kondisinya.
Pengertian istilah sumber daya alam hayati cukup luas, yakni mencakup sumber
daya alam hayati, tumbuhan, hewan, bentang alam (landscape). Indonesia
memiliki keanekaragaman sumber daya alam hayati yang berlimpah sehingga
dikenal sebagai negara Megabiodiversity. Keanekaragaman hayati di Indonesia
merupakan yang terbanyak kedua di seluruh dunia.
Dalam buku Ekonomi sumber daya Alam dan Lingkungan hak kepemilikan
terhadap SDA umumnya terdiri dari (Gibb and Bromley, 1989):
1. State property dimana klaim kepemilikan di tangan pemerintah
2. Private property dimana klaim pemilikan berada pada individu atau
kelompok usaha
3. Common property atau Communal property dimana individu atau
kelompok memiliki klaim atas sumber daya yang dikelola bersama
Dari ketiga hak kepemlikan diatas terdapat pertimbangan mengenai tipe-tipe
kombinasi dalam pengelolaan sumber daya, yaitu:
Tipe 1, tipe dimana hak pemilikan berada pada komunal atau Negara dengan
akses yang terbatas. Tipe ini memungkinkan pengelolaaan SDA yang lestari
Tipe 2, tipe dimana sumber daya yang dimiliki secara individual (privat) dengan j
akses yang terbatas.tipe ini karakteristik hak pemilikan terdefinisikan dengan jelas
dan pemanfaatan yang berlebihan bisa dihindari
Tipe 3, merupakan kombinasi antara hak pemilikan komunk dan akses yang
terbuka.
9
Tipe 4, sumber daya dimiliki secara individu namun akses terbuka. Pengelolaan
sumber daya ini tidak akan bertahan lama, karena rentan terhadap intrusi dan
pemanfaatan tidak sah sehingga sumber daya akan cepat habis.
Dari keempat tipe diatas bisa kita lihat bahwa untuk menjaga kelestarian SDA
maupun menjaga kestabilan pengelolaannya tipe satu dan tipe dual ah yang
seharusnya digunakan.
Tipe satu dan dua tersebut mengandung peranan besar pemerintah dalam
mengelola SDA agar tetap lestari dan juga disisi lain dapat menjadi jalan
kesejahteraan bagi masyarakat.
untuk sumber daya alamyang tidak pulih(exhaustible resources) /tidak dapat
diperbaharui, konservasi dimaksudkan agar dapat mengelola sumber daya alam itu
demi memenuhi kebutuhan dalam jangka waktu yang lebih lama, missal dengan
mengurangi tingkat konsumsi, atau menggunakan teknologi baru yang
menghemat penggunaan SDA seperti beralihnya penggunaan energy dari minyak
ke energy surya.
Dalam analisa mengenai konservasi SDA dalam buku Ekonomi SDA dan
Lingkungan terdapat uraian mengenai hasrat masyarakat untuk konservasi,
sebagai berikut; Terdapat perbedaan antara hasrat masyarakat dan hasrat
perorangan (kapitalis) dalam konservasi. Pada umumnya pengelolaan pribadi
menginginkan derajat preferensi waktu (time preference rate) yang tinggi dan
pendek dalam jangka waktuya agar dapat cepat kembali memperoleh keuntungan
dari investasinya. Sebaliknya, masyarakat menginginnkan adanya preferensi
waktu yang rendah dan panjang jangka waktunya. Hal ini karena masyarakat atau
public mengingnkan kesejahteraan bagi generasi yang akan datang.
Dalam pandangan Islam, hutan dan barang tambang adalah milik umum yang
harus dikelola hanya oleh negara dan hasilnya harus dikembalikan kepada rakyat
dalam bentuk barang yang murah atau subsidi untuk kebutuhan primer, seperti
pendidikan, kesehatan, dan fasilitas umum. Paradigma pengelolaan sumber daya
alam milik umum yang berbasis swasta atau (corporate based management) harus
diubah menjadi pengelolaan kepemilikan umum oleh negara (state based
management) dengan tetap berorientasi pada kelestarian sumber daya (sustainable
resources principle).
10
Menjadi dasar pertimbangan penjelasan dari Slide pemateri Dwi Condro Triono
dalam Seminar Nasional Ekonomi Syariah di Universitas pendidikan Indonesia
pada tanggal 10 Oktober 2010
11
12
13
Dari slide-slide di atas dapat kita lihat betapa jayanya Indonesia dengan kekayaan
alam yang dimilikinya. Tidak mustahil Indonesia menjadi Negara terkaya dalam
hal penghasilan dari pengolahan SDAnya. Tapi pada kenyataannya, pemanfaatan
kekayaan alam hanya dirasakan oleh segelintir dari sekian ratus juta jiwa
masyarakat Indonesia. Ironis kiranya dengan keadaan yang makmur, rakyat tidak
sepenuhnya merasakan kenikmatannya.
Hal inilah yang harus diketahui dan ditinjau kembali oleh pemerintah dalam hal
pengelolaan SDA, melalui state based manajement.
14
“Adapun pemberian Nabi saw. kepada Abyadh bin Hambal terhadap tambang
garam yang terdapat di daerah Ma’rab, kemudian beliau mengambilnya kembali
dari tangan Abyadh. Sesungguhnya beliau mencabutnya semata karena menurut
beliau tambang tersebut merupakan tanah mati yang dihidupkan oleh Abyadh, lalu
dia mengelolanya. Ketika Nabi saw. mengetahui bahwa tambang tersebut
(laksana) air yang mengalir, yang berarti barang tambang tersebut merupakan
benda yang tidak pernah habis, seperti mata air dan air bor, maka beliau
mencabutnya kembali karena sunah Rasulullah saw. dalam masalah padang, api,
dan air menyatakan bahwa semua manusia berserikat dalam masalah tersebut.
Untuk itu, beliau melarang bagi seseorang untuk memilikinya, sementara yang
lain tidak dapat memilikinya”.
Jelas kiranya peran pemerintah yang seharusnya dapat mulai berupaya untuk
kembali mengelola sumber daya Alam dengan memanfaatkan potensi manusia
Indonesia, jangan tanpa usaha mengelola, tanpa ingain terganngu urusannya,
dengan mudah menyerahkan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan pada
perusahaan-perusahaan yang tentunya hanya akan peduli dengan keuntungan
pribadi mereka. Sedang pemerintah hanya menerima sebagian kecil dari
keuntungan yang mereka (para kapitalis) keruk habis. SDA harusnya bisa untuk
terus dijaga, dilestarikan, diupayakan untuk terus berbaharu, dan hal-hal tersebut
tentu tidak akan lepas dari kekuasaan pemerintah dalam tugasnya mengawasi dan
seharusnya mengelola SDA untuk kesejahteraaan rakyat Indonesia.
Jika kita mau merunut kembali perjalanan sejarah penerapan sistem ekonomi yang
pernah berlangsung di Indonesia, maka kita dapat menyimpulkan bahwa
penerapan sistem ekonomi kapitalisme di Indonesia semakin lama semakin
“kaffah”, terutama setelah Indonesia memasuki era reformasi. Konsekuensi dari
semakin kaffahnya penerapan ekonomi kapitalisme ini tentu akan berdampak
langsung terhadap penguasaan berbagai sumber daya alam yang ada di negeri ini.
Sebagaimana prinsip dari mekanisme pasar bebas, maka siapa yang berhak untuk
menguasai, bahkan memiliki segenap sumber daya alam di negeri ini? Jawabnya
akan diserahkan sepenuhnya pada mekanisme pasar. Oleh karena itu, siapa yang
telah memenangkan kompetisi pasar bebas ini, jawabannya sangat mudah ditebak.
Mereka itu tidak lain adalah para kapitalis yang memiliki modal besar, baik para
15
kapitalis dalam negeri maupun luar negeri. Jika dua kelompok kapitalis tersebut
dibandingkan, ternyata kaum kapitalis luar negeri-lah yang menang, dalam arti
merekalah yang lebih banyak menguasai sumber daya alam di Indonesia.
Inilah kesedihan kita, disaat tak lagi pemerintah peduli pada kesejahteraan
sebagian besar rakyat yang seharusnya dijamin pemenuhan kebutuhan primernya.
16
Analisis SWOT
Strength : kekuatan
Weakness : kelemahan
Opportunity : kesempatan
Threat : Ancaman
17
2. SDA hampir habis dan kenyataannya sangat lama untuk menunggu proses
perbaharuannya, karena dieksplor terlalu berlebihan demi keuntungan
pribadi.
18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dengan State base management bukan hanya kebutuhan SDA rakyat yang
dijamin, juga keberaturan eksplorasi SDA, tentunya setelah pengendalian oleh
pemerintah, sudah seharusnya pemerintah semakin memperketat sanksi pada
pembalakan liar yang ada.
Semua yang menjadi milik umum tidak boleh dikuasai oleh perusahaan
perorangan apalagi perusahaan asing. Jika itu tetap dilakukan, maka di masa yang
akan datang kita akan semakin miskin dan sangat mungkin akan menjadi negara
yang selalu mengemis kepada negara asing. Maukah kita seperti itu?! Jelas tidak
Dengan demikian tidak ada jalan lain kecuali kita segera kembali kepada Islam.
Tidak mungkin pengelolaan sumberdaya alam itu dapat berjalan dengan baik
kalau kita masih menerapkan system kapitalis yang sekuler seperti sekarang ini
Indonesia harus kembali lahir menjadi Negara yang mandiri, yang mampu
mengelola sumber daya alamnya sendiri, untuk kesejahteraan rakyatnya. Hal-hal
positif dari sejarah kejayaan masa lalu bukan hanya berakhir menjadi sebuah
cerita, namun dipelajari dan diambil hal-hal baiknya untuk ditiru dan
dikembangkan.
5.2 Saran
19
Masyarakat harusnya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai hal-
hal yang dapat meningkatkan kesejahteraannya. Masyarakat hendaknya dapat
meninjau keistimewaan yang dapat ditelaah dalam ajaran islam, dan hendaknya
dapat ikut mendukung aplikasinya, agar kesejahteraan pun dapat diraih oleh
bangsa Indonesia, bercermin pada masa kejayaan ekonomi Islam pada masa Umar
Bin Khatab.
20
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, Ahmad. Ph.d, 2004. EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN
LINGKUNGAN: Jakarta .PT Gramedia Pustaka Utama
Drs .M. Suparmoko,M.A., Ph.D . 2008. Ekonomi Sumber Daya Alam :
Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta Fakultas Ekonomi UGM
21
CURRICULUM VITAE
22