a. Stater mekanik
Adalah stater yang digerakkan dengan tenaga manusia, contohnya, kick stater (stater
kaki), slenger (stater untuk mesin diesel, dan beberapa type mobil lama)
b. Stater elektrik
Adalah stater yang sumber tenaganya berasal dari arus listrik. Stater jenis ini banyak
digunakan pada mobil dan saat ini banyak diaplikasikan pada sepeda motor.
c. Stater Pneumatik
Adalah stater yang sumber tenagannya dari udara yang bertekanan. Banyak dipakai pada
mesin-mesin kapal laut. Karena mesin kapal cukup besar, maka digunakan stater jenis ini.
Secara umum system stater elektrik memiliki beberapa komponen sebagai berikut :
Motor stater mengubah energi listrik menjadi energi mekanik (putar). Motor bias berputar
mengikuti prinsip sebagai berikut :
Pada saat arus melewati konduktor (penghantar A) dan B yang berada antara
kutub magnet, maka penghantar A dan B akan menerima gaya dorong berdasarkan garis
gaya magnet yang timbul dengan arah seperti pada gambar di samping. Hubungan antar
arah arus, arah garis gaya magnet dan arah gaya dorong pada penghantar merujuk pada
aturan / kiadah tangan kiri Fleming.
Arah arus yang masuk kebalikan dengan arah yang keluar sehingga gaya dorong yang
dihasilkan juga saling berlawanan. Oleh karena itu penghantar akan berputar saat arus
tersebut mengalir. Untuk membuat penghantar tetap berputar maka digunakan komutator
dan sikat (brush).
Komponen utama motor stater terdiri dari : armature coil, (kumparan jangkar),
komutator, field coil (kumparan medan), dan sikat (brushes).
Berdasarkan kaidah tangan kiri Fleming diatas, prinsip kerja dari komponen – komponen
utama motor stater adalah sebagai berikut :
Armature dan field coil dihubungkan dengan batteray secara serie melalui sikat – sikat
dan komutatoe. Urutan aliran arusnya yaitu dari bateray, relay stater, fiel coil, sikat
positif, komutator, armature, sikat negative, dan selanjutnya ke masa.
Pada saat arus listrik mengalir, pole core bersama sama field coil akan terbangkit medan
magnet. Armature yang juga dialiri arus listrik akan timbul garis gaya magnet sesuai
tanda putaran pada gambar di samping. Sesuai dengan kaidah tangan kiri fleming,
armature coil sebelah kiri akan terdorong ke atas dan yang sebelah kanannya akan
terdorong ke bawah. Dalam hal ini armature coil berfungsi sebagai kopel atau gaya
punter, sehingga armature akan berputar. Jumlah kumparan di dalam armature coil
banyak, sehingga gaya putar yang ditimbulkan armature coil bekerja saling susul
menyusul. Akibatnya putaran armature akan menjadi teratur.
Berfungsi sebagai rumah armature dan sebagai tempat magnet tetap (sebagai ganti
kumparan medan, pada type motor stater sekarang kumparan mean digantikan dengan
magnet permanent)
2. Armature
Berfungsi sebagai penghasil momen putar. Pada armature terdapat komutator yang
berfungsi sebagai terminal kumparan armature.
3. Sikat
4. Pemegang sikat
Berfungsi sebagai rumah sikat. Didalam pemegang sikat terdapat pegas. Berfungsi
menekan sikat agar menempel dengan komutator.
6. Gasket
Membuat perbandingan putaran antara output motor stater dan roda gigi pinion yang
memutar poros engkol. Tujuannya agar didapatkan momen punter yang lebih besar.
Pada saat kunci kontak on, saklar stater ditekan, arus mengalir :
Didalam relay stater terdapat kumparan, sehingga jika arus mengalir ke dalam kumparan
relay stater, maka relay stater akan menjadi magner, dan plunyer pada relay stater akan
menghubungkan terminal kabel besar dari positif batteray dan yang menuju motor stater,
sehingga aliran arusnya menjadi :
Karena motor stater mendapatkan aliran arus, maka motor stater berputar, memutarkan
mesin.