Hal 1
7. Penyajian tes kepada siswa: alokasi waktu, petunjuk mengerjakan,
8. Skoring (pemeriksaan jawaban siswa),
1. Penskoran Objektif
a. Isian
b. Pilihan
2. Penskoran Subjektif
a. Uraian Terbatas
b. Uraian Tak terbatas
c. Projek
d. Tugas
e. Studi Kasus
ISIAN :
o Jawaban Singkat
o Melengkapi
o Mengidentifikasi Masalah
PILIHAN :
o Pilihan Ganda (PG)
o Benar Salah
o Menjodohkan
Hal 2
MENENTUKAN TUJUAN PENILAIAN
a. Materi
1. Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk
bentuk uaian)
Indikator : Siswa dapat menjelaskan perbedaan perkawinan Cross cousin
dengan paralel cousin.
PEDOMAN PENSKORAN
No. Kunci Jawaban Skor
1. Materialisme yaitu sikap yang selalu mengutamakan dan mengukur 2
segala sesuatu berdasarkan materi ;
2. Sekulerisme adalah sikap yang mencerminkan kehidupan keduniawian; 2
Individualisme yaitu sikap lebih mementingkan diri sendiri 2
Elitisme yaitu kecenderungan untuk bergaya hidup tertentu berbeda 2
dengan orang banyak;
Primadialisme yaitu sikap yang lebih membangga-banggakan asal daerah 2
tertentu.
Skor Maksimum 10
2
c Enzim-enzim itu aktif di halus 1
Skor maksimum 10
b. Konstruksi
5. Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawabanuraian
Contoh soal kurang baik:
Di Indonesia terdiri dari berapa sistem kepartaian? (PKn/T-negara SMA)
Contoh soal yang lebih baik: Jelaskan tiga macam sistem kepartaian!
Hal 5
Sistem multi partai 1
yaitu terdapat banyak partai dalam suatu negara yang disebabkan kondisi 1
masyarakat yang mejemuk dan iklim demokrasi yang lebih beba
Skor Maksimum 6
c. Bahasa/Budaya
6. Rumusan kalimat soal komunikatif
Contoh soal kurang baik:
Sesuatu bermassa 50 kg naik perahu yang massanya 20 kg ….
Contoh Soal yang lebih baik:
Seseorang bermassa 50 kg naik perahu dengan massa 200 kg dan berkecepatan 2 ms –1
terhadap air yang diam. Kemudian orang tersebut meloncat ke depan dengan kecepatan 6 ms
–1 terhadap air. Tentukan kecepatan perahu sesaat setelah orang tersebut meloncat?
Hal 6
V. ANALISIS BUTIR SOAL
1. MANUAL
2. Menggunakan IT
a. Calkulator
b. Komputer
c. Program ITEMAN
d. Program SPSS
e. Dll.
A. Pengertian
Dalam menulis butir soal, penulis soal memiliki kecenderungan untuk menulis butir-butir soal yang
menuntut perilaku "ingatan". Di samping mudah penulisan soalnya, materi yang hendak ditanyakan
juga mudah diperoleh dari buku pelajaran. Untuk menuliskan butir soal yang menuntut penalaran
tinggi, penulis soal biasanya merasa agak kesulitan dalam mengkreasinya. Di samping sulit
menentukan perilaku yang diukur atau merumuskan masalah yang dijadikan dasar pertanyaan, juga
uraian materi yang akan ditanyakan (yang menuntut penalaran tinggi) tidak selalu tersedia di dalam
buku pelajaran, sehingga beberapa penulis soal enggan menulis butir soal yang menuntut penalaran
tinggi. Akibatnya siswa di dalam kelas selalu dikondisikan dengan pola "ingatan". Artinya siswa selalu
menerima contoh-contoh yang berpola ingatan, mengerjakan PR, tugas-tugas, ulangan harian, atau
lainnya selalu hanya menuntut berpikir "ingatan". Bagaimana siswa di tanah air Republik Indonesia ini
bisa maju bila pola berpikirnya hanya ingatan? Oleh karena itu, ada beberapa cara yang dapat
dijadikan pedoman oleh para penulis soal untuk menulis butir soal yang menuntut penalaran tinggi.
Caranya adalah seperti berikut ini.
1. Materi yang akan ditanyakan diukur dengan perilaku: pemahaman, penerapan, sintesis,
analisis, atau evaluasi (bukan hanya ingatan). Perilaku ingatan juga diperlukan, namun
kedudukannya adalah sebagai langkah awal sebelum siswa dapat memahami, menerapkan,
menyintesiskan, menganalisis, dan mengevaluasi materi yang diperoleh dari guru. Uraian
tentang perilaku ini dapat dilihat pada perilaku kognitif yang dikembangkan oleh Benjamin S.
Bloom.
2. Setiap pertanyaan diberikan dasar pertanyaan (stimulus)
3. Mengukur kemampuan berpikir kritis
4. Mengukur keterampilan pemecahan masalah
Hal 7
B. Dasar Pertanyaan (Stimulus)
Agar butir soal yang ditulis dapat menuntut penalaran tinggi, maka setiap butir soal selalu diberikan
dasar pertanyaan (stimulus) yang berbentuk sumber/bahan bacaan seperti: teks bacaan, paragraf,
teks drama, penggalan novel/cerita/dongeng, puisi, kasus, gambar, grafik, foto, rumus, tabel, daftar
kata/simbol, contoh, peta, film, atau suara yang direkam.
Ada 11 kemampuan berpikir kritis yang dapat dijadikan dasar dalam menulis butir soal yang menuntut
penalaran tinggi.
2. Menganalisis argumen
Contoh indikator soalnya:
Disajikan deskripsi sebuah situasi atau satu/dua argumentasi, siswa dapat: (1) menyimpulkan
argumentasi secara tepat, (2) memberikan alasan mendukung argumen yang disajikan, (3)
memberikan alasan tidak mendukung argumen yang disajikan.
5. Membandingkan kesimpulan
Contoh indikator soalnya:
Disajikan sebuah pernyataan yang diasumsikan kepada siswa adalah benar dan pilihan yang
terdiri dari: (1) satu kesimpulan yang benar dan logis, (2) dua atau lebih kesimpulan yang benar
dan logis, siswa dapat membandingkan kesimpulan yang sesuai dengan pernyataan yang
disajikan atau kesimpulan yang harus diikuti.
6. Menentukan kesimpulan
Contoh indikator soalnya:
Disajikan sebuah pernyataan yang diasumsikan kepada siswa adalah benar dan satu
kemungkinan kesimpulan, siswa dapat menentukan kesimpulan yang ada itu benar atau tidak, dan
memberikan alasannya.
7. Menjajmen induksi
Contoh indikator soalnya:
Disajikan sebuah pernyataan, informasi/data, dan beberapa kemungkinan kesimpulan, siswa dapat
menentukan sebuah kesimpulan yang tepat dan memberikan alasannya.
8. Menilai
Contoh indikator soalnya:
Disajikan deskripsi sebuah situasi, pernyataan masalah, dan kemungkinan penyelesaian
masalahnya, siswa dapat menentukan: (1) solusi yang positif dan negatif, (2) solusi mana yang
paling tepat untuk memecahkan masalah yang disajikan, dan dapat memberikan alasannya.
9. Mendefinisikan
Contoh indikator soalnya:
Disajikan pernyataan situasi dan argumentasi/naskah, siswa dapat mendefinisikan konsep yang
ditanyakan.
11. Mendeskripsikan
Hal 8
Contoh indikator soalnya:
Disajikan sebuah teks persuasif, percakapan, iklan, segmen dari vidio klip, siswa dapat
mendeskripsikan pernyataan yang dihilangkan.
1. Mengidentifikasi masalah
Contoh indikator soalnya:
Disajikan deskripsi suatu situasi/masalah, siswa dapat mengidentifikasi masalah yang nyata atau
masalah apa yang harus dipecahkan.
7. Mengidentifikasi asumsi
Contoh indikator soalnya:
Disajikan sebuah pernyataan masalah, siswa dapat memberikan solusinya berdasarkan
pertimbangan asumsi untuk saat ini dan yang akan datang.
8. Mendeskripsikan masalah
Contoh indikator soalnya:
Disajikan sebuah pernyataan masalah, siswa dapat menggambarkan sebuah diagram atau
gambar yang menunjukkan situasi masalah.
Hal 9
13. Membuat strategi lain
Contoh indikator soalnya:
Disajikan sebuah pernyataan masalah dan satu strategi untuk menyelesaikan masalanya, siswa
dapat menyelesaikan masalah itu dengan menggunakan strategi lain.
Nomor Soal
No Aspek yang ditelaah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 ...
A Materi
1 Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk
bentuk uraian)
B
5 Konstruksi
Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban
uraian
6
Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal
7
Hal 10
Ada pedoman penskorannya
8
Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan
dengan jelas dan terbaca
C
9 Bahasa/Budaya
Rumusan kalimat soal komunikatif
10
Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku
11
Tidak menggunakan kata/ungkapan yang menimbulkan
penafsiran ganda atau salah pengertian
12
Keterangan : Berilah tanda (V) bila tidak sesuai dengan aspek yang ditelaah
Nomor Soal
No Aspek yang ditelaah
1 2 3 4 5 6 ...
A Materi
B Konstruksi
Hal 11
8
Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda
9
Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi
10
Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya
jelas dan berfungsi
11
Panjang pilihan jawaban relatif sama
12
Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan
"semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya
13
Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun
berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya
14
Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya
C
15 Bahasa/Budaya
Keterangan: Berilah tanda (V) bila tidak sesuai dengan aspek yang ditelaah!
Nomor Soal
No Aspek yang ditelaah
1 2 3 4 5 6 ...
A MATERI
B KONSTRUKSI
C BAHASA/BUDAYA
Keterangan: Berilah tanda (V) bila tidak sesuai dengan aspek yang ditelaah!
Nomor Soal
No Aspek yang ditelaah
1 2 3 4 5 6 ...
A A. Materi
1 1. Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes
perbuatan:
2 kinerja, hasil karya, atau penugasan)
2. Pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah
sesuai
3 3. Materi sesuai dengan kompetensi (urgensi,
relevansi,
kontinuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi)
4 4. Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang
jenis sekolah atau tingkat kelas
B. Konstruksi
B
5 5. Menggunakan kata tanya atau perintah yang
menuntut jawaban perbuatan/praktik.
6. Ada petunjuk yang jelas tentang cara
6 mengerjakan
soal
7 7. Ada pedoman penskorannya
Hal 13
8. Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya
8 disajikan dengan jelas dan terbaca
B. Bahasa/Budaya
C
9. Rumusan kalimat soal komunikatif
9
10. Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang
10 baku.
11. Tidak menggunakan kata/ungkapan yang
11 menimbulkan penafsiran ganda atau salah
pengertian
12. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku
12 setempat/
tabu
13 13. Rumusan soal tidak mengandung kata/ungkapan
yang
dapat menyinggung perasaan siswa
Keterangan: Berilah tanda (V) bila tidak sesuai dengan aspek yang ditelaah!
Nomor Soal
No Aspek yang ditelaah
1 2 3 4 5 6 ...
A. Materi
1. Pernyataan/soal sudah sesuai dengan rumusan
indikator dalam kisi-kisi.
2. Aspek yang diukur pada setiap pernyataan sudah
sesuai dengan tuntutan dalam kisi-kisi (misal untuk
tes sikap: aspek kognisi, afeksi, atau konasinya dan
pernyataan positif atau negatifnya).
B. Konstruksi
3. Pernyataan dirumuskan dengan singkat (tidak
melebihi 20 kata) dan jelas.
4. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak
relevan objek yang dipersoalkan atau kalimatnya
merupakan pernyataan yang diperlukan saja.
5. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang bersifat
negatif ganda.
6. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mengacu
pada masa lalu.
7. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang faktual
atau dapat diinterpretasikan sebagai fakta.
8. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang dapat
diinterpretasikan lebih dari satu cara.
Hal 14
9. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mungkin
disetujui atau dikosongkan oleh hampir semua
responden.
10. Setiap pernyataan hanya berisi satu gagasan
secara lengkap.
11. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak
pasti seperti semua, selalu, kadang-kaadang,
tidak satupun, tidak pernah.
12. Jangan banyak mempergunakan kata hanya,
sekedar, semata-mata. Gunakanlah seperlunya.
C. Bahasa/Budaya
13. Bahasa soal harus komunikatif dan sesuai dengan
jenjang pendidikan siswa atau responden.
14. Soal harus menggunakan bahasa Indonesia baku.
15. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku
setempat/tabu.
Keterangan: Berilah tanda (V) bila tidak sesuai dengan aspek yang ditelaah!
Hal 15
KISI-KISI PENULISAN TES