Anda di halaman 1dari 4

Ringkasan Theorizing in Information Systems Research

Ringkasan Jurnal : “Theorizing in Information Systems Research: A Reflexive Analysis of The


Adaptation of Theory in Information Systems Research”
Penulis : Duane Truex, Jonny Holmstrom, Mark Keil
Diringkas oleh : Kelompok-205
Anggota Kelompok : Gregorio Cybill – 1204000386
Jani RR Siregar – 1204000491
Mata Kuliah : Kelas Seminar (IKI140991)
Semester : Gasal 2007/2008

Pembuatan Teori pada Lingkup Penelitian Sistem


Informasi: Analisa Refleksif Adaptasi Teori Sistem
Informasi

I. Kata Kunci
Pembuatan Teori, Perluasan Teori, Adaptasi Teori

II. Tujuan
Kita dapat mengetahui dan memahami bagaimana cara mengutip dan menggunakan suatu
teori disiplin ilmu sebaik-baiknya dan mengapa teori tersebut digunakan, sehingga dapat kita
gunakan untuk penelitian Sistem Informasi.

III. Pendahuluan
Bidang Sistem Informasi telah menjadi suatu disiplin ilmu yang bersifat permeabel terhadap
disiplin-disiplin ilmu yang lain. Sehingga banyak teori-teori dari disiplin ilmu lain yang
digunakan untuk menunjang penelitian Sistem Informasi.
Dalam editorial MISQ, Weber mengatakan bahwa: suatu teori tidak bisa dicomot begitu saja,
tetapi harus dipahami dan dievaluasi secara saksama dan refleksif, serta dapat dilihat
kaitannya dengan ruang lingkup penelitian SI yang kita lakukan.
Makalah ini membahas 2 poin utama: Peran Teori dan Analisis Refleksif terhadap teori.

IV. Peran Teori dalam Riset Sistem Informasi


Riset dalam SI memiliki karakteristik: pluralisme dalam menggunakan metodologi dan teori.
5 Jenis teori berdasarkan keterhubungannya:
1. Teori untuk menganalisis.
2. Teori untuk menjelaskan.
3. Teori untuk memprediksi.
4. Teori untuk memjelaskan dan memprediksi
5. Teori untuk mendisain dan melakukan tindakan/aksi.
Kelima teori di atas memiliki kesamaan: sebagai alat untuk memajukan dan mendukung suatu
bidang disipilin ilmu.

GNU Free Document License – Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini 1
Ringkasan Theorizing in Information Systems Research

Kegunaan dari teori dalam meneliti: memberi panduan dan petunjuk dalam proses penelitian
suatu subyek yang terkadang cukup kompleks dan kontradiktif, menjadi lebih sederhana dan
mudah dimengerti.
Masalah yang dihadapi jika kita berganti-ganti dari suatu teori ke teori yang lain:
1. peneliti harus benar-benar mendalami teori tersebut, terutama terkait hal-hal logika dan
intelektualnya.
2. cukup menyita banyak waktu untuk melatih pemahaman terhadap teori tersebut secara
serius.
Robey dan Zmud (1992) mengusulkan bahwa teori sebaiknya digunakan sebagai suatu alat,
dimana keberhasilan dalam penggunaannya ditentukan oleh kemampuan dalam melihat
hubungan paralel teori tersebut terhadap permasalahan yang dihadapi.
4 panduan umum yang diajukan dalam menggunakan suatu teori disiplin ilmu:
1. mempertimbangkan kecocokan teori dengan fenomena yang diteliti.
2. mempertimbangkan konteks latar belakang dari teori yang akan digunakan.
3. mempertimbangkan pengaruh dari teori terhadap metodologi yang akan dipakai.
4. mempertimbangkan proses-proses penggunaan teori yang memungkinkan munculnya
teori kumulatif.

V. Teori Eskalasi: Meneliti Proyek SI


Pengalaman Mark Keil yang meneliti mengenai kegagalan proyek software dalam disertasi
doktoralnya.
Keil melakukan survei skala besar untuk: (1)memahami perluasan yang dilakukan dimana
proyek SI tersebut dieskalasi, (2)membandingkan hasil dari proyek yang dieskalasi dengan
yang tidak, (3)menguji apakah gagasan-gagasan tersebut -terkait teori-teori eskalasi yang
berbeda-, dapat dipakai untuk membedakan proyek yang dieskalasi dengan yang tidak.
Hasilnya: manajemen proyek lebih menjanjikan untuk mengidentifikasi proyek-proyek yang
cenderung dieskalasi.
Keil juga melakukan serangkaian eksperimen laboratorium terhadap subyek manusia, yang
bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi suatu proyek akan dieskalasi atau tidak. Di sini Keil menggunakan teori risk-
taking dan budaya dari 3 negara: Finlandia, Belanda dan Singapur. Hasilnya: faktor-faktor di
balik keinginan si pembuat keputusan untuk melanjutkan suatu proyek tetap konsisten
walaupun berbeda budaya.
Kemudian Keil menggeser perhatiannya ke de-eskalasi. Dengan melakukan wawancara
terhadap 42 Auditor SI terkait 12 faktor keputusan de-eskalasi, dan mengumpulkan data
kuantitatif dan kualitatif, Keil memperoleh hasil bahwa 7 dari 12 faktor menunjukkan
perbedaan statistik yang cukup signifikan.
Montelegre dan Keil(2000) membuat suatu model proses de-eskalasi yang terbagi 4 tahap:
(1)pengenalan masalah, (2)pemeriksaan ulang terhadap tindakan yang dilakukan, (3)mencari
tindakan alternatif, (4)menerapkan strategi keluaran yang tepat.
Pengalaman Keil dalam mengaplikasikan teori eskalasi terhadap masalah kegagalan proyek IT,
membuahkan suatu konteks dimana kita dapat menerapkan 4 panduan umum bagi para
peneliti dalam mengadaptasi suatu teori dari luar domain Sistem Informasi.

Pertimbangkan Kecocokan Teori dengan Fenomena yang Diteliti


Intinya: seberapa layak atau pantas atau cocok teori yang digunakan terhadap fakta yang
akan diteliti.

GNU Free Document License – Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini 2
Ringkasan Theorizing in Information Systems Research

Pada waktu memulai penelitiannya -kegagalan proyek IT-, Keil sempat bingung teori apa yang
akan dia gunakan, sementara Keil sebelumnya sama sekali tidak familiar dengan literatur-
literatur eskalasi. Namun pada akhirnya beliau mendapatkan referensi teori yang cocok untuk
memulai penelitiannya, yaitu teori eskalasi.

Pertimbangkan Sejarah Asal Usul Teori


Penting bagi peneliti untuk mempertimbangkan asal usul suatu teori karena mengabaikan
debat dan kontroversi dibalik teori tersebut dapat menimbulkan kesalahan yang serupa di
disiplin ilmu peneliti sendiri. Peneliti juga perlu menyadari bahwa pada berbagai teori terdapat
kemiripan pada sebagian konsep. Jika peneliti tidak merasuk ke dalam tradisi teori tersebut, ia
mungkin tidak meyadari problem dan tantangan dari teori yang menjadi bagian dari disiplin
ilmu teori yang digunakan.
Pada kasus Keil, usahanya untuk menggunakan teori eskalasi pada disiplin Sistem Informasi
hanya berdasarkan membaca secara singkat literatur eskalasi. Tanpa adanya pengetahuan
mendalam mengenai asal usul teori eskalasi, Keil masuk ke dalam suatu pemahaman yang
salah karena mempercayai teori Staw. Ketika Keil menjalani penelitian berdasarkan teori
eskalasi tersebut, semakin lama ia menjadi semakin sadar. Pelajaran yang ia dapatkan
memberinya kemampuan untuk menggunakan teori tersebut dengan menarik pada
penelitiannya. Pada akhirnya, Keil sukses menggunakan teori eskalasi untuk memahami dan
menjelaskan fenomena yang berkembang dengan menyadari sejarah teori tersebut.

Pertimbangkan Pilihan Metode Penelitian yang Digunakan Teori


Keterbatasan jumlah teori yang berkembang dari disiplin ilmu Sistem Informasi dan kelemahan
metodologi diidentifikasi sebagai isu utama yang perlu dipertimbangkan dalam riset Sistem
Informasi.
Pilihan dalam metode penelitian tidak muncul dalam sekejap. Pilihan-pilihan itu muncul karena
banyak faktor yang dipertimbangkan.
Keil terlihat tidak mempertimbangkan bahwa teori tersebut berakibat pada pilihan metode
penelitian. Yang menarik, Keil tidak merasakan bahwa pilihan yang diberikan teori eskalasi
membatasinya dalam metode penelitian yang ia digunakan.

Pertimbangkan Kontribusi dari Proses Penggunaan Teori terhadap Bidang


Ilmu yang Berkembang
Ketika menggunakan teori spesifik sebagai referensi dalam pembuatan teori baru, peneliti
harus bisa menentukan teori referensi yang paling baik.
Salah satu kebutuhan yang penting dalam penelitian Sistem Informasi menekankan pada
pentingnya kontribusi pada tradisi penelitian yang berkembang. Banyak dari peneliti Sistem
Informasi berpendapat bahwa penelitian Sistem Inforamsi gagal membangun tradisi penelitian
yang berkembang. Namun ternyata ada beberapa bukti bahwa Sistem Informasi mulai muncul
sebagai disiplin ilmu yang independen dengan perkembangan teori sendiri.
Keil berkontribusi pada tradisi yang berkembang dengan 2 cara:

• Memberi pandangan teoritis pada permasalahan dalam proyek yang gagal sehingga
memberikan pemahaman mendalam terhadap fenomena itu kepada para peneliti dan
praktisi.
• Berkontribusi pada disiplin ilmu eskalasi sendiri.

GNU Free Document License – Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini 3
Ringkasan Theorizing in Information Systems Research

VI. Penutup
Paper ini memperlihatkan proses pengadaptasian teori dalam penelitian Sistem Informasi.

VII. Komentar
Banyak kata-kata baru yang dari disiplin ilmu Sistem Informasi dalam makalah ini sehingga
mengakibatkan kebingungan. Namun secara garis besar, makalah ini dapat dipahami arah
tujuannya.

GNU Free Document License – Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini 4

Anda mungkin juga menyukai