Anda di halaman 1dari 5

Nama : Arifin Zaid

Nim : 061510101018
Pengaruh Nikotin Tembakau Sebagai Pestisida Alami untuk Pengendalian
Helopeltis antonii

NILAI: 77

II. TINJAUAN PUSTAKA

   Dibalik kejayaan sektor pertanian ini, sebagian besar petani kita sedang
menghadapi masalah serius dengan melambungnya harga sarana produksi seperti
benih, pupuk, pestisida, dan lain-lain. Penggunaan benih unggul merupakan syarat
mutlak untuk memperoleh hasil produksi yang lebih baik, kemudian pupuk dan
pestisida juga merupakan faktor yang sangat penting juga untuk mengatasi kondisi
yang sulit ini, maka perlu diusahakan bahan substitusi atau pengganti untuk pupuk
dan pestisida. Maka pada kesempatan ini kita akan mengamati bersama
BUKAN BAHASA ILMIAH
penggunaan pestisida alternatif dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman
yang dikenal dengan sebutan pestisida nabati ataupun pestisida alami. Walaupun
penggunaan pestisida nabati menghasilkan daya racun yang lebih rendah
dibandingkan pestisida kimia dan hanya cocok untuk penggunaan pada lahan yang
mempunyai luasan yang terbatas, akan tetapi akan sangat membantu bagi petani
yang telah memiliki tanaman hortikultura pada lahan terbatas dan dalam posisi
kesulitan untuk membeli/memperoleh pestisida kimia di daerahnya (Segiono,
2009).  semestinya tidak masuk TIPUS, fokus pada perlakuannya dan masalah
yg akan diatasi.
A. Kandungan Kimia Tembakau
Nikotin termasuk dalam golongan alkaloid yang terdapat dalam famili
Solanaceae. Nikotin dalam jumlah banyak terdapat pada tanaman tembakau,
sedang dalam jumlah kecil terdapat pada tomat, kentang dan terung. Nikotin,
bersama kokain dapat pula ditemukan pada daun tanaman koka. Kadar nikotin
berkisar antara 0,6 – 3,0% dari berat kering tembakau, dimana proses
biosintesisnya terjadi di akar dan terakumulasi pada daun tembakau. Nikotin
terjadi dari biosintesis unsur N pada akar dan terakumulasi pada daun. Fungsi
nikotin adalah sebagai bahan kimia antiherbivora dan adanya kandungan
Nama : Arifin Zaid
Nim : 061510101018
Pengaruh Nikotin Tembakau Sebagai Pestisida Alami untuk Pengendalian
Helopeltis antonii

neurotoxin yang sangat sensitif bagi serangga, sehingga nicotine digunakan


sebagai insektisida pada masa lalu (Purbosayekti, 2008)
Nikotin (β-pyridil-α-N-methyl pyrrolidine) merupakan senyawa organik
spesifik yang terkandung dalam daun tembakau. Apabila dihisap senyawa ini akan
menimbulkan rangsangan psikologis bagi perokok dan membuatnya menjadi
ketagihan. Selama ini yang terjadi adalah tembakau mutu tinggi pada umumnya
mengandung nikotin dan senyawa aromatisnya tinggi. Faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap kadar nikotin antara lain tipe tanah, ketinggian tempat,
kerapatan populasi tanaman, dosis pupuk dan jenis lahan. Tembakau yang
ditanam pada tanah berat berkadar nikotin lebih rendah dibanding yang ditanam di
tanah lempung. Kadar nikotin tembakau cenderung meningkat bila ditanam di
daerah yang lebih tinggi. Semakin banyak populasi tanaman per hektar kadar
nikotin semakin rendah, dan semakin tinggi dosis pemupukan nitrogen kadar
nikotin semakin tinggi. Nikotin merupkan salah satu senyawa yang yang dapat
digunakan sebgai pestisida nabati, sebagai contoh nikotin tembakau digunakan
Titik pada warna merah
untuk mengendalikan Helopeltis antonii, gambar dibawah merupakan bentuk
rumus senyawa kimia nikotin: titik

B. Helopeltis antonii
Helopeltis antonii Signoret (Hemiptera; Miridae) merupakan salah satu
serangga hama teh yang masih sering menimbulkan kerugian karena di tempat
tertentu (daerah endemik) sewaktu-waktu populasinya dapat meningkat sampai
lebih dari 8 ekor/2 m2 (tingkat ledakan atau outbreak). apakah penyebab
Nama : Arifin Zaid
Nim : 061510101018
Pengaruh Nikotin Tembakau Sebagai Pestisida Alami untuk Pengendalian
Helopeltis antonii

peningkatan populasi di daerah-daerah endemi tersebut. Kalimat ini tidak pas


sebagai bahasa tulis. Masalah penyebab peningkatan populasi serangga ini dapat
dikembalikan pada perubahan faktor lingkungan alami seperti iklim, habitat,
kandungan hara tanah ataupun musuh alami. Di samping itu terdapat juga
kemungkinan bahwa usaha pengendalian serangga ini di daerah endemik justru
menjadi kemungkinan terjadinya peningkatan populasi (Sugiono, 2007)
Serangan hama dan penyakit pada tanaman budidaya merupakan salah satu
faktor penting yang dapat mengurangi hasil pertanian. Selama ini, petani sangat
tergantung kepada pestisida kimia untuk mengendalikan hama dan penyakit
tersebut,  padahal penggunaan pestisida yang berlebihan, tidak saja akan
meningkatkan biaya produksi, tetapi juga berdampak buruk bagi kesehatan petani,
konsumen maupun keseimbangan hayati sekitarnya.  Beberapa pengaruh negatif
yang akan timbul akibat penggunaan pestisida kimia sintetis adalah:
1. Hama menjadi resisten (kebal).
2. Peledakan hama akibat tidak efektifnya pemakaian pestisida.
3. Penumpukan residu yang dapat membahayakan. petani/pengguna dan
konsumen.
4. Ikut terbunuhnya musuh alami.
5. Terjadinya polusi lingkungan.
6. Perubahan status hama dari hama minor menjadi hama utama (Zaka, 2006).
Salah satu alternatif yang terbaik dari pemecahan permasalah ini adalah
dengan penggunaan pestisida alami. Alam sebenarnya telah menyediakan bahan-
bahan alami yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi serangan hama dan
penyakit tanaman. Memang ada kelebihan dan kekurangannya. Kira-kira ini
kelebihan dan kekurangan pestisida nabati.
Kelebihan:
1. Degradasi/penguraian yang cepat oleh sinar matahari
2. Memiliki pengaruh yang cepat, yaitu menghentikan napsu makan serangga
walaupun jarang menyebabkan kematian
3. Toksisitasnya umumnya rendah terhadap hewan dan relative lebih aman pada
manusia dan lingkungan
Nama : Arifin Zaid
Nim : 061510101018
Pengaruh Nikotin Tembakau Sebagai Pestisida Alami untuk Pengendalian
Helopeltis antonii

4. Memiliki spectrum pengendalian yang luas (racun lambung dan syaraf) dan
bersifat selektif
5. Dapat diandalkan untuk mengatasi OPT yang telah kebal pada pestisida kimia
6. Phitotoksitas rendah, yaitu tidak meracuni dan merusak tanaman
7. Murah dan mudah dibuat oleh petani
Kelemahannya:
1. Cepat terurai dan daya kerjanya relatif lambat sehingga aplikasinya harus
lebih sering
2. Daya racunnya rendah (tidak langsung mematikan bagi serangga)
3. Produksinya belum dapat dilakukan dalam jumlah besar karena keterbatasan
bahan baku
4. Kurang praktis Tidak tahan disimpan
Pestisida Nabati memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1. Repelan, yaitu menolak kehadiran serangga. Misal: dengan bau yang
menyengat
2. Antifidan, mencegah serangga memakan tanaman yang telah disemprot.
3. Merusak perkembangan telur, larva, dan pupa
4. Menghambat reproduksi serangga betina
5. Racun syaraf
6. Mengacaukan sistem hormone di dalam tubuh serangga
7. Atraktan, pemikat kehadiran serangga yang dapat dipakai pada perangkap
serangga
8. Mengendalikan pertumbuhan jamur/bakteri (Syamsudin, 2008).
Nama : Arifin Zaid
Nim : 061510101018
Pengaruh Nikotin Tembakau Sebagai Pestisida Alami untuk Pengendalian
Helopeltis antonii

Anda mungkin juga menyukai