Anda di halaman 1dari 15

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT. RAJA NADATAMA ( RAJA FM ) merupakan perusahaan swasta yang

bergerak dalam bidang broadcast. PT. RAJA NADATAMA selain bisa

menjalankan radio penyiaran PT ini pun disertai dengan izin untuk menjalankan

TV lokal. Tetapi dalam kenyataannya dikarenakan belum adanya SDM untuk

bidang pertelevisian. PT. RAJA NADATAMA beralamat di Jalan Taman Sari,

Binong kecamatan Tanjung Kerta kabupaten Sumedang.

Dengan frekuensi 103.3 FM radio ini akan memberikan sesuatu yang

pastinya berbeda dengan radio-radio lainnya di kabupaten Sumedang karena

memiliki sumber daya manusia yang lebih kreatif serta di dukung oleh sarana dan

prasarana yang lebih baik.

Radio ini diharapkan menjadi satu-satunya radio yang dapat membawa

perubahan dan memberikan andil positif bagi perkembangan anak muda jaman

sekarang ini.

3.1.1 Visi Perusahaan

Visi Radio RAJA FM adalah :

Menjadikan radio cora pro panca sebagai lembaga penyiaran publik yang unggul,

mandiri dan profesional.

10
3.1.2 Misi Verusahaan

Misi Radio RAJA FM adalah :

1. Menciptakan keunggulan yang kompetitif di bisnis penyiaran.

2. Menyediakan layanan informasi produk dan jasa yang cepat tepat dan akurat.

3. Menyediakan informasi-informasi akurat dan mendidik lewat program-program

siaran bagi masyarakat.

4. Menjadi sarana aktualisasi dan pengembangan bakat kemampuan masyarakat,

terutama dalam hal penguasaan teknologi, kemampuan berorganisasi,

berkomunikas dan lain-lain.

5. Menyediakan media komunikasi dan informasi yang strategis dan bermanfaat

secara langsung kepada masyarakat.

6.Menyediakan media pendidikan dan kebudayaan, terutama dalam hal

pemberdayaan masyarakat.

11
3.1.3 Struktur Organisasi

Komisaris

Penanggung
Jawab

Dir. Keuangan Dir Operasional

Station Manager

Program Director Administrasi Produksi

Div. On Air Div. Off Air

Penyiar

Gambar 3.1

3.2 Analisis

Dalam pembuatan radio online ini diperlukan analisis yang bertujuan untuk

mengetahui apa saja yang diperlukan untuk membangun radio online ini agar bisa

berfungsi dengan baik.

Analisis yang penulis lakukan diantaranya adalah :

1. Melakukan wawancara dengan pihak perusahaan untuk mengetahui tujuan

dan desain radio online ini.

12
2. Mencari referensi-referensi tentang tatacara pembuatan radio online.

3. Melakukan percobaan pembuatan radio online.

4. Membuat prototype pertama.

5. Implementasi langsung dengan menjadikan www.radiorajafm.com

menjadi radio streaming atau radio online.

3.3 Analisis Kebutuhan Sistem

3.3.1 New Smart 3

Software keluaran All Steinberg Profesional Recording inilah yang

digunakan untuk melakukan siaran on air. Software ini memiliki 2 buah pemutar

suara dalam satu aplikasi. Jadi dengan kata lain software inilah yang banyak

dipakai oleh radio-radio di Indonesia. Selain itu juga software ini memiliki

database yang dapat terhubung dengan ruangan produksi sehingga memudahkan

untuk transfer data lagu atau audio lainnya untuk bisa dipancarkan.

3.3.2 Winamp

Software pemutar audio yang sudah tidak asing lagi di telinga kita.

Software keluaran nullsoft ini memang sangat familiar dikarenakan memiliki

spesifikasi kebutuhan sistem yang kecil tetapi memiliki banyak plugin yang salah

satunya plugin untuk memancarkan suara lewat internet yaitu SHOUTcast-dsp.

Gambar 3.2

13
3.3.3 SHOUTcast dsp

Ini adalah plugin yang wajib dipakai apabila ingin memiliki radio online.

Plugin ini berfungsi untuk mengirimkan data dari winamp ke server SHOUTcast

server dengan cara memodulasinya kedalam bentuk digit.

Gambar 3.3

3.3.4 IP

Ip atau internet protocol IP adalah alamat yang diberikan kepada sebuah

komputer untuk dapat mengirim data dan berinteraksi dengan komputer lainnya.

IP berisi detail aturan bagaimana cara mengirimkan data dari sebuah komputer ke

komputer lain di internet, meskipun komputer asal dan tujuan tidak terhubung

secara langsung. Bahkan, komputer pengirim tidak perlu tahu secara detail

bagaimana cara mencapai komputer penerima. Pengirim hanya perlu komputer

gateway dari jaringan komputer tempatnya berada.

IP yang dipakai untuk radio online ini adalah 68.168.98.187.IP ini di

peroleh dari server penyedia layanan radio online. Ip inilah yang nantinya akan

14
dikenali oleh server dan untuk selanjutnya mereka dapat berkomunikasi untuk

menjalankan tugasnya masing-masing.

3.3.5 Port

Dalam protokol jaringan TCP/IP, sebuah port adalah mekanisme yang

mengizinkan sebuah komputer untuk mendukung beberapa sesi koneksi dengan

komputer lainnya dan program di dalam jaringan. Port dapat mengidentifikasikan

aplikasi dan layanan yang menggunakan koneksi di dalam jaringan TCP/IP.

Sehingga, port juga mengidentifikasikan sebuah proses tertentu di mana sebuah

server dapat memberikan sebuah layanan kepada klien atau bagaimana sebuah

klien dapat mengakses sebuah layanan yang ada dalam server. Port dapat dikenali

dengan angka 16-bit (dua byte) yang disebut dengan Port Number dan

diklasifikasikan dengan jenis protokol transport apa yang digunakan, ke dalam

Port TCP dan Port UDP. Karena memiliki angka 16-bit, maka total maksimum

jumlah port untuk setiap protokol transport yang digunakan adalah 65536 buah.

Dan kali ini penulis menggunakan port 20717 yang didapat dari

mendaftarkannya di www.listen2myradio.com.

3.4 Analisis kebutuhan Perangkat Keras

3.4.1 Komputer PC

Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut

prosedur yang telah dirumuskan. Kata komputer semula dipergunakan untuk

menggambarkan orang yang pekerjaannya melakukan perhitungan aritmatika

dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada

mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif

15
berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk

banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.

Dalam arti seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jenis kalkulator

mekanik mulai dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer elektronik

yang kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti

"komputer" adalah "yang mengolah informasi" atau "sistem pengolah informasi".

Selama bertahun-tahun sudah ada beberapa arti yang berbeda dalam kata

"komputer" dan beberapa kata yang berbeda tersebut sekarang disebut sebagai

komputer.

Kata komputer secara umum pernah dipergunakan untuk mendefinisikan

orang yang melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa mesin

pembantu. Menurut Barnhart Concise Dictionary of Etymology, kata tersebut

digunakan dalam bahasa Inggris pada tahun 1646 sebagai kata untuk "orang yang

menghitung" kemudian menjelang 1897 juga digunakan sebagai "alat hitung

mekanis". Selama Perang Dunia II kata tersebut menunjuk kepada para pekerja

wanita Amerika Serikat dan Inggris yang pekerjaannya menghitung jalan artileri

perang dengan mesin hitung.

3.4.2 Mixer

Mixer adalah alat untuk mengatur sinyal elektrik dari microphone studio,

tape recorder, dan sinyal prosesor. Operator menggerakkan isyarat ini dengan

knob/tombol, kemudian mengarahkan kembali sinyal ke tape recorder, sinyal

prosesor dan monitor power amplifier. Namun sekarang telah banyak keluar audio

mixer yang tidak hanya berfungsi sebagai pencampur saja namun juga sebagai

16
pemproses audio ini dinamakan consul atau juga banyak yang menyebut dengan

mixer consul.

Menurut jenisnya, mixer dibagi menjadi dua yaitu mixer analog dan mixer

digital. Dari segi fungsi, keduanya sama yaitu untuk meramu getaran suara yang

dikirim oleh input atau bisa juga oleh microphone. Input di dalam mixer ada dua

jenis yaitu jenis balance (600 ohm) dan input unbalance (1,2 K OHM-47 K

OHM).

1. Mixer Analog

Sebuah sinyal analog menggunakan sebuah gelombang penuh unit

mengkodekan nilai data yang terus berkelanjutan.Ukuran nilai dari satu karakter

gelombang adalah ekivalen dengan sebuah nilai data atau dapat dikonversikan

pada sebuah nilai data dengan fungsi matematis yang sederhana. Sebagai contoh,

asumsikan bahwa data yang akan dikodekan kedalam bentuk sinyal analog

menggunakan frekuensi suara. Nilai numeric 100 dapat dikodekan dengan

mengeset nilai 100 Hz. Angka 9999,9 dapat dikodekan dengan mengeset

frekuensi sampai dengan 9999,9 Hz. Selama nilai data masih dalam range

frekuensi maka nilai data tersebut dapat dikodekan dan dideteksi menggunakan

sinyal.

Sinyal analog pada dasarnya adalah berkelanjutan di alam. Mereka

mewakili nilai data dalam range atau value. Secara teoritis, nilai yang dapat

dikodekan adalah tak berhingga. Contoh, berada dalam range voltase (0-10 V),

tetap saja terdapat beberapa voltase yang tidak dapat digunakan yaitu 4,1 V.

Jumlah perbedaan voltase yang berada dalam range dibatasi oleh kemampuan

17
pengirim untuk menghasilkan voltase tersebut, mekanisme transport dan penerima

untuk membedakan sinyal tersebut.

Gambar3.4

2. Mixer Digital

Sinyal digital dapat mengandung satu angka tertentu dari nilai yang

mungkin. Istilah yang lebih tepat adalah sinyal diskrit, di mana diskrit berarti

angka yang dapat dihitung dari semua nilai yang mungkin. Dari segi banyaknya

nilai bit yang diwakilkan, maka pengkodean sinyal dapat dibedakan menjadi

binary signal, trinary signal dan seterusnya.

Sinyal digital dapat juga dihasilkan dari gelombang kotak sebagai

gelombang pembawanya. Gelombang kotak memiliki pergeseran amplitudo yang

tidak begitu jelas diantara kedua nilai gelombang yang berlainan. Gelombang

kotak dapat dihasilkan melalui pertukaran dengan cepat atau pemulsaan sebuah

sumber energi elektrik atau optic. Transmisi data biner melalui gelombang kotak

bisaanya disebut pulse code modulation (PCM) atau on-off keying (OOK).

18
Pengiriman dengan gelombang kotak merupakan metode favorit untuk

mengirimkan data dalam jarak pendek, contoh, sistem bus komputer. Tetapi

gelombang pendek kurang handal untuk pengiriman jarak jauh, seperti pengiriman

yang menempuh jarak lebih dari satu kilometer, hilangnya energi, gangguan

elektromagnetik dan noise yang dihasilkan dalam kabel bersatu mengalahkan

ketajaman pengiriman dengan menggunakan metode gelombang kotak. Pulsanya

juga cenderung untuk menyebar ketika bertemu dengan medium transmisi. Tanpa

perubahan tingkat voltase, penerima tidak dapat menerjemahkan kode secara baik.

Gelombang optis kotak memiliki permasalahan yang sama, walau tidak seburuk

yang pertama. Data-data ditransmisikan melalui jarak yang cukup jauh (beberapa

puluh kilometer) dengan menggunakan serat optic yang bagus. Karakteristik

gelombang seperti frekuensi dan amplitudo tidaklah dapat dihitung dengan

mudah. Contoh, voltase listrik dapat mencapai 0; 0,1; 0,001; 5; 10; 100; dan

banyak nilai lain. Untuk mengirim sinyal digital dengan voltase listrik, pengirim

dan penerima memilih dua nilai yang berbeda, seperti 0 dan 5, untuk

mempresentasikan dua nilai bit yang berbeda. Tetapi voltase yang sampai ke

penerima tidaklah selalu 0 atau 5. Lalu bagaimana sang penerima menerjemahkan

nilai 0 dan 1 sedang kirimannya sulit untuk dipastikan, contoh 3,2 dapat saja

diinterpretasikan sebagai 0, 1, atau tidak?

Skema pengiriman sinyal digital mendefinisikan range nilai karakter

gelombang untuk mewakili tiap nilai bit. Nilai berapapun yang berada di range

bawah mewakili bit 0 dan nilai berapapun yang berada di range atas mewakili bit

1. garis yang membagi kedua range disebut threshold. Pengirim mengkodekan

19
nilai bit dengan mengirimkan voltase khusus, seperti 0 volt untuk bit 0, dan 10

volt untuk bit 1. Penerima menerjemahkan voltase itu dengan membandingkannya

dengan threshold, kemudian voltase itu diasumsikan memiliki nilai bit tertentu.

Jika berada di bawah nilai threshold maka diasumsikan memiliki nilai bit 0.

Gambar 3.5

3.4.3 Modem

Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator

merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa

(carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang

memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa

yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem

merupakan penggabungan kedua-duanya, modem adalah alat komunikasi dua

arah. Setiap perangkat komunikasi jarak jauh dua arah umumnya menggunakan

bagian yang disebut "modem", seperti VSAT, Microwave Radio, dan lain

sebagainya, namun umumnya istilah modem lebih dikenal sebagai perangkat

keras yang sering digunakan untuk komunikasi pada komputer.

20
Data dari komputer yang berbentuk sinyal digital diberikan kepada modem

untuk diubah menjadi sinyal analog. Sinyal analog tersebut dapat dikirimkan

melalui beberapa media telekomunikasi seperti telepon dan radio. Setibanya di

modem tujuan, sinyal analog tersebut diubah menjadi sinyal digital kembali dan

dikirimkan kepada komputer. Terdapat dua jenis modem secara fisiknya yaitu

modem eksternal dan modem internal.

Gambar 3.6

3.5 SHOUTcast

SHOUTcast adalah perangkat lunak untuk server media streaming yang

dikembangkan oleh Nullsoft. Hal ini memungkinkan konten audio digital,

terutama dalam MP3 atau HE-AAC format, yang akan disiarkan ke dan dari

perangkat lunak pemutar media, memungkinkan penggemar dan profesional untuk

menciptakan jaringan radio internet.

SHOUTcast terdiri dari klien-server model dengan setiap komponen

berkomunikasi melalui protokol jaringan yang intermingles data audio dengan

metadata seperti judul lagu dan nama stasiun. Menggunakan HTTP sebagai

protokol transport, meskipun multicast adalah pilihan lain. SHOUTcast server dan

klien tersedia untuk Microsoft Windows, FreeBSD, Linux, Mac OS X dan solaris.

21
Versi client-hanya ada di Windows Mobile, Android OS, Palm OS, Series 60,

iPhone, UIQ PlayStation Portable, 1 Nintendo DS (DSOrganize) dan di Wifi.

Yang paling umum menggunakan SHOUTcast adalah untuk menciptakan

atau mendengarkan siaran audio internet. SHOUTcast memungkinkan untuk

murah mendirikan sebuah stasiun penyiaran internet, jadi penggemar dan pemilik

jaringan radio besar sama dapat menggunakannya untuk mengatur jaringan siaran

mereka sendiri untuk sebagian kecil dari biaya tradisional AM penyiaran atau

stasiun radio FM.

3.6 Skema Radio Online

Kom. Server

Modem

INTERNET

MIXER

Server Streaming radio

penyiar

User User

Gambar 3.7

22
3.7 Rancangan Interface

MEDIA PLAYER

Gambar 3.8

3.8 DFD

Gambar 3.9

23
3.9 Use Case

Gambar 3.10

24

Anda mungkin juga menyukai