Anda di halaman 1dari 8

RINGKASAN

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH PROVINSI


JAWA BARAT 2008-2013

Pendahuluan
Sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 25 tahun Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-
undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, disebutkan bahwa Pemerintah Daerah berkewajiban
untuk menyusun rencana pembangunan jangka menengah. Rencana pembangunan jangka menengah tersebut
dituangkan ke dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang merupakan
bagian dari Sistem Perencanaan Pembangunan. Berkaitan dengan hal tersebut Pemerintah Provinsi Jawa Barat
telah menyusun dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun
2008-2013 sebagai penjabaran dari visi dan misi Kepala Daerah ke dalam strategi pembangunan daerah berupa
kebijakan dan program pembangunan, arah kebijakan kerangka pendanaan pembangunan serta kaidah
pelaksanaannya.

Adapun tujuan penyusunan RPJMD Provinsi Jawa Barat adalah:


a. Menetapkan visi dan misi pembangunan daerah jangka menengah;
b. Menjabarkan visi dan misi pembangunan daerah ke dalam program pembangunan daerah jangka menengah
yang disepakati bersama, sebagai pedoman dalam penyusunan RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja
SKPD serta sebagai pedoman penyusunan RPJMD Kabupaten/Kota;
c. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu antara perencanaan pembangunan
nasional, provinsi dan kabupaten/kota.
d. Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 disusun melalui
tahapan perencanaan partisipatif dengan mengedepankan proses evaluasi, proyeksi dan analisis terhadap
faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap
pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat.

Visi

"Terciptanya Masyarakat Jawa Barat Mandiri, Dinamis dan Sejahtera".

Penjabaran makna dari Visi Jawa Barat tersebut adalah sebagai berikut :
Mandiri : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang ditandai dengan kemampuan untuk
mengatasi permasalahan dengan mengandalkan potensi dan kemampuan yang dimiliki untuk
mampu memenuhi kebutuhan pangan, energi dan sumber daya air, pendidikan dan kesehatan
serta mengambil keputusan dan tindakan dalam penanganan masalah secara otonom.
Dinamis : adalah kondisi masyarakat Jawa Barat yang secara aktif mampu merespon dan berkontribusi
terhadap upaya pembangunan dan tantangan zaman.
Sejahtera : adalah kondisi masyarakat Jawa Barat yang secara lahir dan batin merasa aman, sentosa,
makmur dan tentram (gemah ripah repeh rapih).

Misi

Pertama, Meningkatkan pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial dengan
mengutamakan pemberdayaan perempuan dan perlindungan terhadap anak.

Tujuan:
Meningkatkan pelayanan pendidikan, kesehatan, serta kesejahteraan sosial dengan mengutamakan keterlibatan
perempuan dalam pembangunan dan pemenuhan hak anak.
Sasaran:
1. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan serta kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan
sehat
2. Meningkatnya akses dan mutu pada layanan pendidikan dan meningkatkan relevansinya terhadap dunia kerja
3. Meningkatnya kualitas tenaga kerja dan lembaga pendidikan ketenagakerjaan
4. Menigkatnya kesetaraan gender dalam peran pembangunan
5. Meningkatkan peran perempuan dalam bidang politik, ekonomi dan sosial
6. Meningkatnya pelayanan dan penanganan sosial pada korban trafficking dan kekerasan terhadap perempuan
serta perlindungan terhadap anak
7. Meningkatnya fungsi sosial penyandang masalah kesejahteraan sosial
8. Meningkatnya potensi kesejahteraan sosial masyarakat
9. Meningkatnya peran pemuda dalam berbagai aspek dan proses pembangunan
10. Meningkatkan peran olahraga dalam pembangunan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat
11. Mewujudkan pembangunan berbasis jender
12. Meningkatkan perlindungan hak-hak dasar
Kedua, Menciptakan kehidupan beragama yang rukun, toleran dan penuh kesejukan, serta memelihara dan
mengembangkan budaya yang mengedepankan kearifan lokal.

Tujuan :
Mewujudkan kehidupan beragama dan bermasyarakat yang aman dan nyaman, serta mengembangkan nilai-nilai
budaya daerah

Sasaran :
1. Meningkatnya komunikasi yang efektif antar umat beragama.
2. Meningkatnya kesadaran akan perbedaan, toleransi dan kerjasama antar umat beragama.
3. Berkembangnya nilai-nilai budaya dan kearifan lokal dalam kehidupan bermasyarakat disertai kecerdasan
dan ketaatan terhadap ajaran agamanya.
4. meningkatnya sikap saling menghargai dan menghormati antar berbagai komunitas budaya.

Ketiga, Meningkatkan pembangunan ekonomi masyarakat berbasis potensi ekonomi lokal dan ramah
lingkungan.

Tujuan :
Meningkatkan daya beli masyarakat melalui pengembangan aktivitas ekonomi lokal sebagai kekuatan ekonomi
daerah.

Sasaran :
1. Pengembangan sentra-sentra produksi yang memiliki kekuatan ekonomi yang handal.
2. Peningkatan daya saing industri, pariwisata dan pertanian.
3. Peningkatan produktivitas perdagangan.
4. Pengembangan aktivitas ekonomi berbasis potensi sumber daya kelautan.
5. Peningkatan keunggulan KUMKM.
6. Peningkatan keterkaitan usaha antar sektor dan antar skala usaha.
7. Peningkatan ketersediaan infrastruktur wilayah pendukung pengembangan ekonomi.
8. Peningkatan pendukungan regulasi, riset, teknologi dan pembiayaan.
9. Peningkatan daya tarik investasi.
10. Penguatan Ketahanan pangan.
Keempat, Meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan untuk mendukung pembangunan yang
berkelanjutan.

Tujuan :
Menciptakan keseimbangan daya dukung dan daya tampung lingkungan.

Sasaran :
1. Terkendalinya pertumbuhan dan persebaran penduduk.
2. Terjaganya kecukupan air baku.
3. Berkurangnya tingkat pencemaran, kerusakan lingkungan, dan resiko bencana.
4. Meningkatnya fungsi kawasan lindung Jabar.
5. Terlaksananya kegiatan pembangunan yang sesuai dengan arahan pemanfaatan ruang berdasarkan prinsip
keberlanjutan.

Kelima, Reformasi birokrasi menuju aparatur yang bersih, berorientasi kepada pelayanan publik dan
penggunaan anggaran yang pro publik.

Tujuan :
Menciptakan transparansi birokrasi yang didukung profesionalisme aparat dan penganggaran yang berpihak pada
publik.

Sasaran :
1. Meningkatnya kinerja aparatur yang berbasis kompetensi
2. Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah yang akuntabel dan berbasis teknologi
informasi
3. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah yang berorientasi publik
4. Terwujudnya pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah oleh seluruh masyarakat.
5. Meningkatnya kinerja pemerintahan desa dan pembangunan perdesaan.
6. Meningkatnya pembangunan dan pembinaan hukum di daerah.
7. Meningkatnya peran pemerintah dan masyarakat dalam pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum.

Keenam, Mengokohkan ketahanan bangsa dan kualitas demokrasi dengan pendidikan politik yang
menyertakan masyarakat dalam pembangunan politik

Tujuan :
Meningkatkan kesadaran dan peran masyarakat dalam kehidupan demokrasi dan kebangsaan.

Sasaran :
1. Meningkatnya kesadaran politik masyarakat
2. Terwujudnya demokrasi yang selaras dengan kearifan budaya lokal
3. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses politik dan pembuatan kebijakan publik
4. Meningkatnya peran partai politik.
5. Meningkatnya kesadaran politik dan kebangsaan pada seluruh masyarakat
6. Terwujudnya demokrasi yang selaras dengan kearifan budaya lokal
7. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses politik dan pembuatan kebijakan publik.
8. Meningkatnya peran perempuan dalam politik.

Ketujuh, mewujudkan pemerataan pembangunan melalui peningkatan peran masyarakat dalam


pemanfaatan sumberdaya dan investasi.

Tujuan :
Mengoptimalkan investasi dan sumberdaya lokal yang tersedia dalam mendorong pemerataan pembangunan untuk
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Sasaran :
1. Meningkatnya implementasi investasi dalam negeri yang menunjang pertumbuhan ekonomi berbasis potensi
lokal dan berorientasi pada pembangunan masyarakat (community development).
2. Meningkatnya partisipasi dan keswadayaan masyarakat dalam penyediaan sumber pendanaan pembangunan
dengan pola pembangunan berbasis pembangunan masyarakat (community developmen)..
3. Meningkatnya ketersediaan energi dan infrastruktur untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat tahun 2008-2013,
merupakan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat tahun 2005-
2025 tahap II (2008-2013). Adapun beberapa bidang yang menjadi prioritas pada pembangunan jangka menengah
daerah tahun 2008-2013 berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat
tahun 2005 – 2025 sebagai berikut :

Bidang Pendidikan, prioritas pembangunannya meliputi :


1. Penuntasan penanganan Wajib Belajar Sembilan Tahun. Akselerasi Program Wajib Belajar Dua Belas Tahun
bagi kabupaten/kota se-Jawa Barat.
2. pengembangan PKBM diprioritaskan, dengan target dapat menampung seluruh masyarakat yang tidak dapat
mengikuti pendidikan formal.
3. Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan fokus peningkatan sarana dan prasarana serta
tenaga pendidik PAUD terutama di daerah perdesaan dan daerah terpencil.
4. Pengembangan pendidikan menengah dan tinggi berupa sekolah kejuruan berbasis keunggulan lokal
agroindustri, kelautan dan pariwisata.
5. Pemberian dukungan sumber daya terhadap penyelenggaraan pendidikan tinggi melalui kerjasama pemerintah
provinsi dan perguruan tinggi yang difokuskan pada pemberian beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan
mahasiswa tidak mampu.

Bidang Kesehatan, prioritas pembangunannya meliputi :


1. Pengembangan sistem kesehatan.
2. Peningkatan upaya pencegahan, pemberantasan dan pengendalian penyakit menular serta tidak menular.
3. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan.
4. Peningkatkan pelayanan kesehatan terutama Ibu dan anak.

Bidang Keagamaan, prioritas pembangunannya meliputi :


1. Pengembangan fungsi dan peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
2. Mengimplementasikan dan aktualisasi pemahaman dan pengamalan agama dalam kehidupan bermasyarakat.

Bidang Kebudayaan, prioritas pembangunannya meliputi :


1. Pembangunan bidang kebudayaan diprioritaskan pada pelestarian nilai-nilai tradisional dan kearifan lokal
masyarakat Jawa Barat.

Bidang Ketenagakerjaan, prioritas pembangunannya meliputi :


1. Peningkatan sarana, prasarana dan kurikulum pelatihan tenaga kerja berbasis peluang kerja dan potensi lokal
serta kewirausahaan.
2. Pelaksanaan hubungan industrial melalui pemantapan unsur tripartit untuk menciptakan peningkatan
produktivitas, kualitas dan kesejateraan pekerja.

Bidang Pemuda dan Olah Raga, prioritas pembangunannya meliputi :


1. Peningkatan kualitas pemuda baik sebagai individu maupun organisasi kepemudaan yang dilakukan melalui
penyediaan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan kewirausahaan.
2. Pembangunan pusat sarana dan prasarana olahraga berskala nasional maupun internasional, sebagai salah satu
upaya untuk terus mendorong prestasi olahraga di Jawa Barat.
3. Pengembangan olahraga masyarakat dan olahraga tradisional, terus dilakukan melalui upaya peningkatan
ruang publik guna meningkatkan akses layanan kepada masyarakat agar bisa berolahraga dengan baik dan
terarah.
Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, prioritas pembangunannya meliputi:
1. Meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan berbasis kemandirian ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
2. Meningkatkan upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak melalui pencegahan kekerasan dalam rumah
tangga.
3. Meningkatkan upaya perlindungan terhadap perdagangan perempuan dan anak
4. Mengembangkan partisipasi lembaga sosial masyarakat dalam penanganan permasalahan perempuan dan anak
5. Meningkatkan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan.

Bidang Sosial, prioritas pembangunannya meliputi :


1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kesejahteraan sosial perseorangan, keluarga, kelompok dan komunitas
masyarakat.
2. Meningkatkan penggalian potensi sumber kehidupan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.

Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, prioritas pembangunannya meliputi :


1. Pengembangan hasil penelitian dalam menunjang fokus pembangunan ekonomi.
2. Pengembangan SDM dan sarana prasarana dalam mendukung ketersediaan kualitas sumberdaya IPTEK.
3. Perwujudan provinsi benbasis teknologi informasi (cyber province).
4. Bidang Industri dan Perdagangan.
5. Peningkatan dayasaing industri yang berbasis padat karya
6. Meningkatkan konsolidasi dan jejaring (networking) antara IKM dan Industri besar.
7. Pengembangan industri–industri andalan masa depan (industri kreatif dan telematika).
8. Pengembangan industri ramah lingkungan.
9. Pengembangan industri yang berbasis kompetensi inti.
10. Peningkatan sistem dan jaringan distribusi barang.
11. Pengembangan pasar dalam dan luar negeri.
12. Penetapan KEK/FTZ Cikarang Bekasi dan Perintisan KEK/FTZ diwilayah lain.

Bidang Pertanian dan Kelautan, prioritas pembangunannya meliputi :


1. Pengelolan kualitas rantai produksi yang efektif dan efisien, penumbuhan dan pengawasan perikanan
komersial di Pantai Selatan dan Pantai Utara.
2. Peningkatan kapasitas manajerial petani dan pelaku usaha.
3. Revitalisasi agribisnis untuk pembangunan ekonomi.
4. Perbaikan, pemeliharaan dan peningkatan infrastruktur pendukung produksi pertanian, khususnya sistem
irigasi untuk meningkatkan frekuensi tanam dan produktivitas lahan, pengaturan impor dan ekspor pangan
untuk menjamin ketahanan pangan, serta peningkatan efisiensi dan kelancaran distribusi pangan.
5. Penguatan sistem pemasaran komoditas pertanian dan pengembangan market intelligent.
6. Pengembangan manajemen pembangunan pertanian.

Bidang Kepariwisataan, prioritas pembangunannya meliputi :


1. Peningkatan kinerja objek dan daya tarik KWU yang berdaya saing.
2. Pengembangan produk wisata yang unik, tradisional dan mencerminkan jati diri masyarakat Jawa Barat yang
berakar pada alam dan budaya.
3. Peningkatan infrastruktur pendukung pariwisata berstandard internasional.

Bidang KUMKM, prioritas pembangunannya meliputi :


1. Pemberdayaan KUMKM melalui penguatan regulasi dalam pengembangan usaha KUMKM, peningkatan
akses pasar dan pembiayaan bagi KUMKM.
2. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam aktivitas bisnis KUMKM.
3. Peningkatan KUMKM sebagai andalan penyiapan tenaga kerja unggul dalam persaingan lingkup nasional.

Bidang Investasi, prioritas pembangunannya meliputi :


1. Penciptaan iklim investasi dan kerjasama investasi melalui insentif dan pembentukan kawasan untuk investasi.
2. P prioritas embentukan lembaga investasi yang dapat memfasilitasi percepatan investasi
3. Peningkatan kerjasama investasi dengan swasta.
Bidang Energi, prioritas pembangunannya meliputi :
1. Mantapnya pranata pengelolaan energi.
2. Mantapnya pranata pengelolaan energi.
3. Meningkatnya penyediaan infrastruktur energi.
4. Perluasan jaringan listrik perdesaan untuk tercapainya Program Jabar Caang.
5. Penyiapan dan penetapan desain dan rencana induk energi regional Jawa Barat.
6. Meningkatnya kemampuan pasokan energi.
7. Rencana pengembangan desa mandiri energi.
8. Meningkatnya upaya efisiensi energi.
9. Meningkatnya upaya konservasi dan hemat energi.
10. Meningkatnya akses ebergi bagi masyarakat perdesaan.
11. Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan energi yang berkelanjutan.
12. Mendorong pengembangan energi alternatif.

Bidang Infrastruktur Wilayah, prioritas pembangunannya meliputi :


1. Memantapkan infrastruktur yang telah ada, serta melanjutkan dan meningkatkan kerja sama antara
pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pengelolaan infrastruktur wilayah.
2. Pembangunan jalan tol dalam kota yang dilaksanakan pada ruas Depok-Antasari, ruas Bogor Ring Road, dan
ruas Tanjung priok-Cikarang.
3. Persiapan dan pembangunan jalan tol antar kota pada ruas Cileunyi-Sumedang-Dawuan, dan ruas Cikopo-
Palimanan, serta pada ruas Soreang-Pasirkoja.
4. Perencanaan dan persiapan pembangunan jalan tol antar kota pada ruas Ciawi-Sukabumi, ruas Sukabumi-
Ciranjang, ruas Ciranjang-Padalarang, serta jalan tol dalam kota pada ruas Terusan Pasteur-Ujung Berung-
Cileunyi.
5. Perencanaan dan persiapan pengembangan Pelabuhan Internasional Arjuna, Pelabuhan Laut Gebang di
Cirebon, Pelabuhan Laut Muara Gembong dan Tarumajaya di Bekasi, Pelabuhan Laut Palabuhanratu.
6. Perencanaan dan persiapan pembangunan Pelabuhan Laut Cilamaya di Karawang.
7. Dikembangkan dan diimplementasikan kebijakan mekanisme pendanaan jalan melalui konsep Road Fund,
Turn Key Project, dan Multi Years Project.
8. Perencanaan dan persiapan Revitalisasi jalur KA pada jalur Kiaracondong – Ciwidey, Jalur Cicalengka –
Tanjungsari – Kertajati, dan jalur Bandung – Sukabumi – Bogor.
9. Pembangunan jalur ganda KA pada jalur Padalarang – Cicalengka, dan Purwakarta - Padalarang.
10. Perencanaan dan persiapan pembangunan Bandar Udara Pusat Penyebaran Skala Pelayanan Sekunder
Kertajati di Majalengka, persiapan pengembangan Bandar Udara Pusat Penyebaran Skala Pelayanan Tersier
Husein Sastra Negara di Bandung dan Cakrabhuwana di Cirebon, serta Bandar Udara Nusawiru di Ciamis.
11. Perencanaan dan persiapan pembangunan Waduk Cipanas di Kabupaten Sumedang, Waduk Sadawarna di
Kabupaten Subang, Waduk Sukahurip dan Waduk Cikembang di Kabupaten Ciamis, Waduk Citepus di
Kabupaten Sukabumi, Waduk Santosa di Kabupaten Bandung, serta Waduk Cibatarua di Kabupaten Garut.
12. Persiapan dan pembangunan tahap awal Waduk Leuwikeris di Kabupaten Ciamis, serta pembangunan Waduk
Jatigede di Kabupaten Sumedang.
13. Pengembangan konsep Jabar Cyber Province.
14. Peningkatan ketersediaan air bersih, kualitas sanitasi lingkungan, dan percepatan pembangunan rumah susun
sederhana di perkotaan.

Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, prioritas pembangunannya meliputi :
1. Pemantapan pendidikan lingkungan di sekolah.
2. Pengembangan sistem informasi sumber daya alam lingkungan hidup.
3. Pembentukan peran masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang berdasarkan
kearifan lokal.
4. Pemantapan pranata pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
5. Penguatan lembaga dan kinerja pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
6. Peningkatan penegakan hukum lingkungan
7. Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan yang mampu berfungsi sebagai media pendidikan
lingkungan.
8. Rehabilitasi dan konservasi sumber daya dan infrastruktur alam khususnya sumberdaya hutan kritis dan rusak,
air permukaan, air tanah, mangrove dan terumbu karang.
9. Penataan lingkungan kawasan pesisir dan laut yang terintegrasi dengan kawasan daratan.
10. Penerapkan teknologi ramah lingkungan dan penerapan pola 3R.
11. Peningkatan upaya pengurangan resiko bencana terutama pada aspek adaptasi terhadap perubahan iklim dan
mitigasi bencana.
12. Terciptanya keseimbangan antara ketersediaan sumber daya alam dan pemanfaatannya.
13. Pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang efektif, efisien, dan memberikan nilai tambah
diarahkan melalui integrasi aspek lingkungan dalam kegiatan sektoral, pendidikan lingkungan dan
membangun sinergitas antar daerah serta pemangku kepentingan.

Bidang Kependudukan, prioritas pembangunannya meliputi :


1. Penataan penyelenggaraan sistem administrasi kependudukan.
2. Penataan persebaran penduduk baik di dalam maupun keluar wilayah Provinsi.
3. Peningkatan kuantitas dan kualitas akseptor.
4. Bidang Politik.
5. Pemantapan kehidupan demokrasi.
6. Pemantapan semangat kebangsaan.
7. Pemantapan peran dan fungsi partai politik
8. Peningkatan peran perempuan dan pemuda dalam kehidupan politik
9. Penguatan peran civil society.
10. Pengembangan kelembagaan demokrasi lokal.
11. Penataan hubungan eksekutif dan legislatif.
12. Penyusunan grand design daerah otonom di Jawa Barat.
13. Penataan daerah otonom di Jawa Barat.
14. Pengembangan kerjasama dengan insitusi di Provinsi Jawa Barat dan institusi lainnya.

Bidang Hukum dan HAM, prioritas pembangunannya meliputi :


1. Penataan hukum daerah.
2. Penataan perlindungan dan pemenuhan hak asasi warga negara.
3. Perwujudan harmonisasi produk hukum.
4. Pembangunan budaya hukum.
5. Pembangunan kepercayaan terhadap aparat hukum dan lembaga peradilan.

Bidang Ketentraman dan Ketertiban, prioritas pembangunannya meliputi :


1. Pencegahan gangguan terhadap tramtibmas.
2. Membangun sinergi penyelenggaraan tramtibmas dan membangun masyarakat patuh hukum.
3. Bidang Aparatur dan Pelayanan Publik
4. Penerapan insentif berbasis kinerja.
5. Pengembangan kemampuan aparatur.
6. Peningkatan unit pelayanan publik.
7. Peningkatan fungsi PPTSP.
8. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam manajemen pemerintahan dan pelayanan publik
9. Penataan organisasi perangkat daerah.
10. Penempatan pegawai sesuai dengan kompetensi.
11. Peningkatan kinerja pelayanan publik melalui pembenahan sistem dan prosedur serta standarisasi kualitas
pelayanan.
12. Pengembangan kapasitas desa dalam rangka penguatan daya saing.
13. Peningkatan harmonisasi hubungan antartingkat pemerintahan dan dengan stakeholders lainnya.
14. Peningkatan harmonisasi hubungan antartingkat pemerintahan dan dengan stakeholders lainnya.
15. Penyelenggaraan pelayanan publik yang bermutu dan akuntabel dibidang pendidikan.
Bidang Keuangan Daerah, prioritas pembangunannya meliputi :
1. Peningkatan efektivitas dan daya guna keuangan daerah melalui restrukturisasi peraturan daerah.
2. Peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat wajib pajak dan retribusi.
3. Optimasi kinerja Organisasi Perangkat Daerah Penghasil.
4. Peningkatan pendayagunaan aset-aset daerah dan BUMD.
5. Persiapan pemanfaatan Obligasi Daerah.
6. Optimalisasi sumber - sumber dana APBN.

Bidang Tata Ruang, prioritas pembangunannya meliputi :


1. Pemerdaan dan pelaksanaan RTRWP Jawa Barat serta ditindaklanjuti dengan penyiapan petunjuk
pelaksanaan dan rencana tata ruang yang lebih rinci.
2. Peningkatan koordinasi dalam konteks pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang
antara provinsi dengan kabupaten/kota.
3. Persiapan pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) di Jawa Barat.
4. Peningkatan fungsi dan luasan menuju capaian 45% Kawasan Lindung.
5. Penetapan lahan sawah abadi dalam rangka ketahanan pangan Jawa Barat.
6. Persiapan pengembangan Kawasan Andalan dan fasilitasi pengembangan Kawasan Strategis Nasional di Jawa
Barat.
7. Persiapan pengembangan koridor, perbatasan dan kawasan lainnya yang ditetapkan sebagai kawasan strategis
provinsi untuk mencapai optimasi pemanfaatan ruang khususnya dalam penyediaan ruang-ruang investasi.
8. Pembangunan infrastruktur data spasial yang operasional dan terintegrasi dengan jaringan data spasial
nasional.

Dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2008-
2013, diperlukan adanya penetapan indikator kinerja dari masing-masing program yang akan dilaksanakan.
Berkaitan dengan hal tersebut, penetapan indikator kinerja program akan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
Musrenbang RPJMD Provinsi Jawa Barat.

Penutup

Keberhasilan dan implementasi pelaksanaan RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013, sangat
tergantung dari komitmen bersama antara Pemerintah Daerah dengan stakeholders dan seluruh lapisan masyarakat
Jawa Barat. Untuk itu RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013, dapat dijadikan pedoman dan arahan bagi
seluruh pemangku kepentingan pembangunan dan penyelenggara pemerintahan di Provinsi Jawa Barat serta
terintegrasi dengan arah pembangunan Nasional selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan.

Sekretariat :
Badan Perencanaan Daerah Provinsi Jawa Barat
Jl. Ir. H. Juanda no 287, Bandung 40135
Telp. : (022) 2516061, 2510729, 2510730
Fax. : (022) 2510731
Web Site : http//www.bapeda.jabar.go.id
E-mail : rpjmdjabar@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai