Anda di halaman 1dari 2

c cc



 

Sel-sel tumor harus melekat dan menembus ECM pada beberapa langkah bagan

metastetik. ECM dapat di bagi menjadi dua kelompok utama : (1) membrane basalis dan (2)

jaringan ikat interstitial.

Komponen penting pada ECM adalah :

u| Kolagen. Tipe IV pada membrane basalis dan tipe I pada jaringan ikat interstitial.

u| ½rotein yang menyelenggarakan adhesi. Laminin pada membrane basalis dan fibrinectin

pada jaringan ikat interstitial. Laminin dan fibronectin adalah molekul multifungsional

ayng besar yang dapat mengikat komponen ECM lain seperti kolagen dan proteoglikan,

juga sel-sel. ½erlekatan sel-sel laminin dan fibronektin melalui reseptor permukaan sel

spesifik.

Interaksi antara sel-sel tumor dan ECM dapat dibedakan menjadi tiga langkah :

u| ½erlekatan ke komponen matrik. Sel-sel tumor terikat dengan laminin dan fibronektin

melalui reseptor permukaan sel. ½engikatan melalui reseptor adalah langkah penting pada

ivasi.

u| Gegredasi ECM. Setelah perlekatan sel-sel tumor mensekresi enzim proteolitik yang

mendegredasi komponen matriks dan membuat jalan untuk migrasi. ½ada system

eksperimental variasi kempuan sel tumor untuk mendegredasi ECM dapat dihubungkan

dengan kemampuan metastesis. Enzim yang penting dalam hal ini adalah kolagenase tipe

IV (kolagen membrane basalis berlekuk), kolagenase interstisial (kolagen tipe I dan III

berlekuk), dan plasmin (mendegredasi beberapa protein matriks nonkolagen).


u| Migrasi sel tumor. Factor yang membantu sel tumor migrasi dalam jalan yang dibuat oleh

degredasi ECM kurang dipahami. Yang terlibat dalam proses ini adalah ³autocrine

motility factors´ dan produk ECM dengan pembelahan

|
½   cc
 

Banyak neoplasma pada manusia berkaitan dengan abnormalitas kromosom, memberi

kesan bahwa abnormalitas sitogenik tertentu penting dan kemungkinan awal perubahan

neoplastik.

Tiga jenis abnormalitas kromosom yang telah terdeteksi dalam sel kanker

u| Translokasi seimbang. Galam komponen ini ada dua contoh penting. ½ertama, kromoson

philadelpia (½h1) terdiri atas translokasi seimbang timbale balik antara kromosom 22 dan

biasanya 9 {t(9;22)}. Terlihat pada lebih dari 90 % kasus leukemia meiloig kronik. Hasil

transposisi onkogen pada atau dekat titik belah kromosom 9 kritis untuk perkembangan

leukemia ini. Keuda, translokasi t(8;14) pada lebih dari 90% kasus limfoma burkitt.

Onkogen ditemukan dekat titik belah kromosom 8.

u| ½enghapusan (µGeletion¶). Lebih sering pada tumor solid (nonhemotopeotik).

½enghapusan kromosom 13, pita q 14 berkaitan dengan retinoblastoma; penghapusan

kromosom 11 pita p 13 berkaitan dengan tumor wilms.

u| ½erubahan sitogenik berkaitan dengan pengerasan gen. Ada dua menifestasi sitogenik

yang memperkeras gen: daerah pulasan homogeny (µhomogenenously staining region´ ±

HSR) pada kromosom tunggal dan pasangan fragmen kromatin yang tidak melekat pada

setiap kromosom. ½engerasan gen berkaitan dengan perubahan sitogenik ditunjukkan

paling baik oleh neuroblastoma.

Anda mungkin juga menyukai