Tugas Individu
(REVISI TUGAS)
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Produksi semester Tiga
dengan dosen pengempu mata kuliah Drs. Bambang Darmawan, MM
oleh
Mohamad Sugiono
NIM. 0905610
SIKLUS PRODUKSI
Model Data Siklus Produksi
• Guna memaksimalkan kegunaan manajemen biaya
dan pengambilan keputusan, data siklus produksi
harus dikumpulkan dari tingkat agregasi terendah.
• Entitas barang dalam proses digunakan untuk
mengumpulkan dan merangkum data mengenai
bahan baku, tenaga kerja, dan operasi mesin yang
digunakan untuk memproduksi barang.
Model Data Siklus Produksi
Pengeluaran (1, 1)
(1, N)
Bahan baku
Barang
(1, N) Dalam Proses
Operasi (1, 1)
Operasi
Mesin
Siklus Produksi
Siklus
produksi
Harga Pokok Kebutuhan
Produksi tenaga
BTKL
Laporan
Buku besar SDM
dan Manajemen Siklus penggajian
Sistem laporan
Siklus Produksi
Perancangan Perencanaan
Daftar operasi Dan
produk penjadwalan
BDP Kartu
Biaya pesanan
dan
Produk jadi permintaan
Akuntansi Operasi
biaya Kartu dan permintaan produksi
Model Data Siklus Produksi
• Apakah hubungan antara barang dalam proses
dan ketiga entitas itu ?
– Adalah satu-ke-banyak
• Dapat mencerminkan apakah dari hub.tsb.?
– Setiap proses produksi dapat mencakup sejumlah
pengeluaran bahan baku, operasi tenaga kerja,
dan operasi mesin.
– Setiap aktivitas ini dihubungkan dengan proses
produksi tertentu.
Model Data Siklus Produksi
Sebagian Diagram REA Siklus Produksi
Pegawai
(1, 1)
(1, N)
Pengawas
CONTOH 2
STRATEGI OPERASI
Produktivitas & Kualitas
• Efisiensi = Produktivitas = Kinerja
Behavior & Achievement
• Efisiensi/Produktivitas Ratio Output
thd Input
• Kinerja mencakup Efisiensi dan
Produktivitas
• Produktivitas : Output/Input
– Inputnya bisa TOTAL : Labor, Capital, Material,
Energy
– Input bisa juga tertentu : Labor saja, Capital saja,
dst.
Contoh :
Produktivitas Tenaga Kerja
http://sdarsono.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16526/BAHAN+11+Siklus+
Produksi.ppt
http://mkmop.files.wordpress.com/2010/01/strategi-operasi-produksi.pptx
BAB 2
ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM KERJA
KASUS 1
WN = 276,4 x 1,33
= 367,6 detik
KASUS 2
http://dian.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/3665/PENGUKURAN+
+WAKTU+KERJA.pdf
http://gurumuda.com/bse/contoh-aplikasi-perbaikan-kerja
BAB 3
TEORI LOKASI
KASUS 1
Dari penjumlahan pada setiap nilai lokasi didapat Bandung (Lokasi B),
sebagai lokasi dengan jumlah nilai terbesar.
Sehingga dipilih Lokasi B.
sumber
KASUS 1 dan 2
http://www.scribd.com/doc/37709038/Makalah-Perancangan-Tugas-i
http://openstorage.gunadarma.ac.id/handouts/S1_TEKNIK
%20INDUSTRI/PLTP/PTLP.doc
BAB 4
PERENCANAAN LAY-OUT
KASUS 1
5
1
2 3
6 7 10
8 9
KASUS 3
MILL WELD
WARE
MILL WELD
HOUSE
DESIGN OF PRODUCT LAYOUT
WARE
STORES PAINT MILL
HOUSE
LATHE WELD
DESIGN OF HYBRID LAYOUT
MILL LATHE
WARE
HOUSE
ASSY
DRILL ASSY
STORE
PAINT
Fokus Teknik Industri
• Pada Product Layout Biasanya tingkat efektifitas dan
efisiensi MH sudah cukup tinggi karena pabrik yg
menggunakan layout seperti itu menerapkan sistem
straight line.
• Maka fokus utama pembahasan layout diarahkan
kepada process layout dan hybrid layout
• Untuk Fixed layout tidak ada perubahan layout yang
berarti.
sumber
KASUS 1,2 dan 3
http://www.its.ac.id/personal/files/pub/3371-moses-ie-PERANCANGAN
%20TATA%20LETAK%20DAN%20INVESTASI%20MESIN%20PRODUKSI
%20CRANK%20CASE%20DI%20PT.%20TRI%20RATNA%20DIESEL
%20UNTUK%20MENINGKATKAN%20KAPASITAS%20PRODUKSI,2010,Ong
%20Sutrisno,Moses%20L.%20Singgih.pdf
http://wibisono.blog.uns.ac.id/files/2009/05/perancangan-tata-
letaktemu5.ppt
http://repository.binus.ac.id/content/D0622/D062235744.ppt
BAB 5
PERAMALAN PERMINTAAN
KASUS 1
Jawab: 3
(a) Skedul permintaan dapat
2
ditunjukkan dengan beberapa alternatif
tingkat harga
Harga (P) 2 3 4 0 Q
20 30 40
Jumlah 40 30 20
(Q)
71
Mekanisme Pasar
Gambar 1.5a Gambar 1.5b
Perubahan jumlah barang yang
ditawarkan (ceteris paribus) Perubahan Penawaran
P S1
P
S0
S
P2 S2
P0
P0
P1
P*
P1
0 Q1 Q2 0 Q1 Q0 Q* Q2 Q
Q
Faktor perubahan harga Faktor perubahan selain harga
72
KASUS 2
Begitu pula untuk perhitungan pada harga-harga yang lain adalah sama.
Dengan menempatkan koordinat kuantitas-harga
yang ada pada tabel di atas pada suatu grafik,
tampak bahwa intercept kurva permintaan
mendekati $10.00 dan slopenya mendekati –5/800
atau –0.00625. Sehingga taksirah kurva permintaan
tersebut adalah Px = 10.00 – 0.00625Qx. Kemudian
dari kurva permintaan tersebut, dapat ditentukan
MR, yaitu MRx = 10.00 – 0.0125Qx, karena kurva
MR mempunyai intercept yang sama dengan kurva
permintaan, tetapi slopenya dua kali slope kurva
permintaan. Kurva permintaan dan kurva MR yang
dimaksud seperti berikut :
P …
4.5
3.5
2.5
2
Px=10.00 – 0,00625 Qx
1.5
0.5
Px=10.00 – 0,00625 Qx
0 Q
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
sumber
KASUS 1 dan 2
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1245/1/m
anajemen-endang.pdf
http://magisteragribisnis.files.wordpress.com/2010/02/m
ekanisme-pasar-permintaan-dan-penawaran.ppt
BAB 6
JADWAL INDUk PRODUKSI
KASUS 1
Perencanaan Agregat
Metode Tabular
( model transportasi )
KAPASITAS
PERIODE JAM NORMAL JAM LEMBUR SUB-KONTRAK
sumber 1 2 3 4 kapasitas
tidak
o 20 40 60 tersedia
bulan persediaan
100 terpakai
100 120
RT -
900
125 145
3 OT - 1650
250
150 150
SK 500
100
RT -
500
125
4 OT - 6000
250
150
SK 200
300
1 700 500
2 1050 800
3 1150 1700
4 1250 900
kwartal unit
I 700
II 1050
III 1150
IV 1250
KASUS 2
Produk KR-01
Harga pokok produksi per unit ( jam )
dihasilkan dari kapasitas keda sistem produksi
x biaya tenaga kerja / jam.
Biaya tenaga keda Reguler: Rp. 1.650
Biaya tenaga kerja Lembur: Rp. 2.300
Kapasitas Produksi
http://ocw.usu.ac.id/course/download/4160000079-manajemen-
operasi/tdi_437_handout_perencanaan_produksi1-1.pdf
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/industri/article/viewFile/211/225
BAB 7
MANAJEMEN MATERIAL
Memanajemen Persediaan
Material
Model Economic Order Quantity (EOQ)
Biaya pemesan variabel dan biaya penyimpanan variabel
mempunyai
hubungan terbalik, yaitu semakin tinggi frekuensi pemesanan,
maka semakin rendah
biaya penyimpanan variabel. Agar biaya pemesanan variabel
dan biaya penyimpanan
variabel dapat ditekan serendah mungkin, maka perlu dicari
jumlah pembelian yang
paling ekonomis, yaitu dengan rumus :
LD = Lead Time
AU = Average Usage = Pemakaian rata-rata
SS = Safety Stock
KASUS 1
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1209/1/akutansi-erlina3.pdf
BAB 8
PERENCANAAN KAPASITAS
KASUS 1
CONTOH
harga penjualan produk A adalah Rp 100.000,-
per unit, dan biaya bahan mentah dan tenaga
kerja langsung sebesar Rp 80.000,- per unit,
dan biaya tetap per bulan Rp 20.000.000,-.
Titik break even dalam unit keluaran dapat di
hitung :
KASUS 2
http://peni.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5774/TransKapasitas.doc
BAB 9
PENJADWALAN MESIN
KASUS 1
Data routing dan waktu operasi untuk masalah job shop, 5 mesin – 5 job
Pekerjaan A Pekerjaan B
Urutan
proses Waktu Waktu
Mesin Mesin
(jam) (jam)
1 A 2 A 3
2 B 3 C 1
3 C 1 B 2
Penjadwalan maju dan penjadwalan mundur dari pekerjaan A dan B digambarkan sebagai
berikut.
a). Penjadwalan maju
Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Mesin
1
Mesin
2
Mesin
3
Keterangan: : Pekerjaan A
:
Pekerjaan B
sumber
KASUS 1 dan 2
http://home.unpar.ac.id/~integral/Volume%207/Integral%207%20No
%202/Penjadwalan%20Job%20Shop%20Statik.PDF
BAB 10
KESEIMBANGAN LINTAS PRODUKSI
KASUS 1
2 4 7
1
9
6
8
3
5
Operasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Waktu Baku (Menit) 58 63 27 35 26 61 34 124 62
Penyelesaian:
• Jumlah jam kerja 1 tahun = (250 Hari x 8 jam x 60 menit) =
120.000 menit
• Waktu siklus = 120.000 / 4000 produk = 30 menit per produk.
Tampak jelas bahwa kecepatan operasi 1,2,4,6,7,8 dan 9 lebih
lambat dibandingkan dengan kecepatan lintasan yang
diinginkan.
• Sehingga sebagai solusinya adalah tetapkan kecepatan operasi
terpanjang sebagai kecepatan lintasan. Untuk itu produk yang
dihasilkan hanya akan mencapai 1000 unit per tahunnya.
Memindahkan jaringan kerja ke precedence matriks. Angka 1 dalam sel berarti antar
operasi memiliki hubungan keterdahuluan. Sedangkan angka 0 berarti
Operasi Lanjutan
Operasi
Pendahulu 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 - 1 1 1 1 1 1 1 1
2 0 - 0 1 0 0 1 1 1
3 0 0 - 0 1 1 1 1 1
4 0 0 0 - 0 0 1 1 1
5 0 0 0 0 - 0 0 1 1
6 0 0 0 0 0 - 1 1 1
7 0 0 0 0 0 0 - 1 1
8 0 0 0 0 0 0 0 - 1
9 0 0 0 0 0 0 0 0 -
Menentukam bobot posisi untuk tiap operasi berdasarkan
precedence matriks
Operasi Lanjutan
Operasi
Pendahulu 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1(58) - 63 27 35 26 61 34 124 62
2(63) 0 - 0 35 0 0 34 124 62
3(27) 0 0 - 0 26 61 34 124 62
4(35) 0 0 0 - 0 0 34 124 62
5(26) 0 0 0 0 - 0 0 124 62
6(61) 0 0 0 0 0 - 34 124 62
7(34) 0 0 0 0 0 0 - 124 62
8(124) 0 0 0 0 0 0 0 - 62
9(62) 0 0 0 0 0 0 0 0 -
Mengurutkan Prioritas Operasi Berdasarkan
Bobot Posisi
Prioritas 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Operasi 1 3 2 6 4 7 5 8 9
Bobot
490 334 318 281 255 220 212 186 62
Posisi
Pembebanan Operasi ke Stasiun Kerja
(Metode Bobot posisi)
Waktu siklus = Waktu terbesar = 124’
Total Waktu produksi = 490’
Sehingga jumlah stasiun kerja = = 3,95 ≈ 4 stasiun kerja
Bahan
Baku
Catatan:
% load WS-1 = (0,179/0,210) x 100% = 85%
% load WS-2 = (0,147/0,210) x 100% = 70%
% load WS-3 = (0,210/0,210) x 100% = 100%
dan seterusnya.
Dari informasi di atas kita mengetahui bahwa WS-3 HARUS
MENJADI FOKUS PERHATIAN UNTUK PENINGKATAN
(improvement).
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membawa
keseimbangan proses untuk mencapai tingkat ideal yang
diharapkan (tidak perlu dipersoalkan apakah 90%, 95%, atau
100%), karena itulah hakekat dari peningkatan terus-menerus
untuk mencapai kondisi yang paling baik yang dapat dicapai dari
berbagai keterbatasan situasi dan kondisi lapangan yang ada.
Selanjutnya, setiap pekerjaan line balancing HARUS tetap
memperhatikan nilai Takt Time (T/T) sebagai nilai referensi. Nilai
T/T ini dapat berubah terus-menerus, sehingga pekerjaan line
balancing juga harus terus-menerus dilakukan pada interval
waktu tertentu.
sumber
KASUS 1 dan 2
http://ainul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/20170/LINE+BALANCING+1.doc
http://meidii.multiply.com/journal/item/14/Line_Balancing_dalam_Lean_Manufacturing
BAB 11
PERENCANAAN JADWAL KERJA
KASUS 1
Permintaan 4 8 7 7 7 7 6 46
Iterasi 2:
Pasangan Mg-Sn Sn-Sls Sls-Rb Rb-Km Km-Jm Jm-Sb Sb-Mg Mg-Sn
Libur
Alokasi Shift 2 0 2 0 2 0 4 2
measurements
Perancanaan produksi
tidak
Sumber daya U
OK? M
P
ya A
N
tidak
Sumber daya
OK?
Pengendalian
pembelian ya aktifitas produksi
BPPB
BAHAN LAPORAN
PRODUKSI
HRD
http://fportfolio.petra.ac.id/user_files/03-023/SI%20Produksi.pdf