PENDAHULUAN
Setiap satu unit produk sepeda motor yang dihasilkan tak luput dari
peranan setiap komponen/ part-part yang menyusun tubuh motor tersebut. Oleh
karena itu dibutuhkan ketelitian yang tinggi serta teknik analisa perbaikan kualitas
untuk mengatasinya. Agar komponen tersebut dapat diproduksi dengan kualitas
terjamin serta dapat mengantisipasi kegagalan.
Die Casting adalah salah satu jenis pengecoran dengan cara memaksa
logam cair ke dalam cetakan baja ( Die ) dengan menggunakan tekanan tinggi.
Die Casting ini digunakan dalam pembuatan komponen dengan material logam
cair. Salah satu komponen yang menggunakan proses die casting adalah L CC
KVLP. Pada proses ini sering ditemukan kegagalan atau cacat.
1
Kegagalan (failure) dapat dikatakan sebagai sebuah fenomena natural dari
produk atau proses apapun. Kemunculan kegagalan terkadang sulit untuk bisa
diprediksi, sementara sering sekali dampak yang diakibatkan dari kegagalan
bersangkutan relatif signifikan terhadap performansi produk atau proses.
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) merupakan tool yang sangat
efektif dalam mengelola kegagalan yang umum digunakan di banyak industri.
FMEA mampu mengidentifikasi potensi kegagalan yang ada di dalam suatu
produk atau proses dan kemudian melakukan pembobotan untuk mendapatkan
prioritas terhadap potensi kegagalan yang sangat signifikan yang perlu untuk
segera ditangani.
2
1.3. Pembatasan Masalah
Mengingat permasalahan yang akan dibahas sangat luas maka dalam
penulisan laporan ini masalah dibatasi hanya mengenai hal–hal sebagai berikut:
1. Data cacat pada proses komponen L CC KVLP pada proses pembuatan die
casting pada bulan Juni 2010.
2. Alat yang digunakan untuk mengidentifikasi penyebab kegagalan dengan
menggunakan diagram Pareto untuk mengetahui cacat yang terjadi, membuat
peta p dan menghitung kapabilitas proses.
3. Teknik analisa yang digunakan adalah identifikasi potensial failure mode
selama proses, identifikasi failure effect, menentukan nilai severity,
identifikasi penyebab-penyebab dari kegagalan, menentukan nilai occurance,
indetifikasi pengendalian proses, menentukan nilai detection, menghitung nilai
RPN (Risk Priority Number)
4. Pembuatan tabel FMEA hingga usulan perbaikan.
5. Data yang digunakan menggunakan data sekunder (berasal dari PT ABC)
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan masalah, tujuan
penelitian, dan sistematika penulisan.
3
BAB III PENGUMPULAN DATA
Bab ini berisi mengenai data umum perusahaan yang meliputi sejarah
dan profil perusahann. Selain itu juga dikumpulkan mengenai data cacat
bulan Juni 2010.