Anda di halaman 1dari 6

ADAPTASI

MALAM JAHANAM
KARYA MOTINGGO BOESJE

Tokoh :
 Paijah : seorang ibu muda berasal dari suku Jawa (sekitar 23 tahun);
cantik; cerawak; sensitif.
 Mat Kontan : laki-laki beristri (sekitar 30 tahun); berasal dari suku
Batak; pemarah; hobi bercerita; angkuh; pengecut.
 Soleman : laki-laki lajang (sekitar 28 tahun); berasal dari suku
Jawa; pendiam; penyayang; cool (cuek); pemberani.
 Utai : laki-laki lajang(sekitar 20 tahun); berasal dari suku Jawa;
kurang waras.
 Tukang pijat : Perempuan paruh baya (sekitar 50 tahun); berasal dari
suku Jawa; buta; suka ikut campur urusan orang.

Latar :
Di pesisir pantai utara Pulau Jawa, berjejer gubuk bertiang bambu dan beratap daun
kelapa. Kedua rumah itu bersebelahan, pintunya sama-sama menghadap ke pantai yang
terletak tidak begitu jauh. Ombak dan angin pantai utara yang tenang mengayun-ayun lampu
minyak di depan masing-masing rumah, di atas lincak (bangku bambu panjang) yang sudah
agak reyot. Rumah itu, yang sebelah kiri adalah rumah Mat Kontan dan sebelah kanan adalah
rumah Soleman. Di antara kedua rumah tersebut, ada beberapa tong yang digunakan untuk
menyimpan hasil tangkapan ikan. Di depan kedua rumah tersebut, terdapat jemuran panjang.
Rumah Mat Kontan terlihat lebih luas daripada rumah Soleman. Di halaman
rumahnya, tergantung beberapa sangkar burung. Di dalamnya, ada beberapa burung perkutut.
Di dekat sangkar burung tersebut terdapat pohon kelapa yang masih kecil. Sedangkan, rumah
Soleman terlihat lebih sederhana, kotor, dan gelap. Di depan rumahnya, terdapat jaring-jaring
yang biasa ia gunakan untuk menangkap ikan.
I
Unit 1
MUSIK ETNIK DIDENDANGKAN. DARI DALAM RUMAH MAT KONTAN,
SUARA TAWA UTAI PECAH. MUSIK LIRIH, UTAI SEMAKIN KERAS TERTAWA
DAN BERLARI KELUAR RUMAH. IA LANGSUNG MENABRAK JEMURAN DAN
MENJATUHKAN BEBERAPA PAKAIAN. UTAI BERHENTI TERTAWA SAMBIL
MELIHAT KE ARAH RUMAH, IA TAKUT KALAU-KALAU PAIJAH MENGEJARNYA.
UTAI MENCARI-CARI TEMPAT UNTUK SEMBUNYI, IA PUN MEMBELITKAN
KAIN JARIT YANG ADA DI JEMURAN KE TUBUHNYA, TAPI KAIN TERSEBUT
TERJATUH. UTAI MENCARI-CARI TEMPAT UNTUK BERSEMBUNYI, DAN
AKHIRNYA IA MEMUTUSKAN UNTUK BERSEMBUNYI DI BELAKANG BANGKU
1
RUMAH SOLEMAN.
Lampu : warna biru remang-remang menerangi rumah Mat Kontan. Utai berlari ke rumah
Soleman, warna hijau dan biru menerangi rumah Soleman. Paijah masuk panggung lampu
menjadi terang dan menyorot pada paijah. Dipilihnya lampu hijau dan biru agar tercipta
suasana malam. Juga memakai lampu freshnel, fungsinya untuk menghilangkan bayangan
pada pemain di atas panggung.
II
Unit 2
Lampu : ketika Paijah keluar panggung dan berada di tengah, lampu agak terang agar
penonton fokus pada Paijah. Digunakannya lampu kuning dalam adegan ini juga agar
membantu para penonton untuk dapat melihat ekpresi dari para aktor. Juga memakai lampu
freshnel, fungsinya untuk menghilangkan bayangan pada pemain di atas panggung.

Unit 3
Lampu : ketika Paijah duduk di lincak, lampu di rumah Soleman meredup, menyorot pada
Paijah. Lampu yang dipilih lampu berwarna kuning agar Paijah dapat terlihat dan penonton
fokus pada Paijah. Ketika Utai bernyanyi, lampu menyorot pada Utai dan lampu pada Paijah
agak meredup agar penonton fokus pada Utai. Juga memakai lampu freshnel, fungsinya untuk
menghilangkan bayangan pada pemain di atas panggung.

III
Unit 4
Lampu: tetap menggunakan lampu berwarna hijau dan biru untuk memberikan suasana
malam di atas panggung. Tetapi kali ini lebih fokus pada rumah Soleman. Rumah Mat
Kontan tetap mendapat cahaya namun tidak terlalu terang, ini agar penonton terfokus pada
Soleman. Juga memakai lampu freshnel, fungsinya untuk menghilangkan bayangan pada
pemain di atas panggung.

Unit 5
Lampu: tetap menggunakan lampu berwarna hijau dan biru untuk memberikan suasana
malam di atas panggung. Tetapi kali ini lebih fokus pada rumah Soleman. Rumah Mat
Kontan tetap mendapat cahaya namun tidak terlalu terang, ini agar penonton terfokus pada
Soleman. Lampu yang mengarah pada daerah tengah mulai terang ketika Utai berada di
tengah. Hal ini agar Utai ekspresinya dapat dilihat oleh penonton. Juga memakai lampu
freshnel, fungsinya untuk menghilangkan bayangan pada pemain di atas panggung.

Unit 6
Lampu : tetap menggunakan lampu hijau dan biru serta penambahan lampu kuning agar
nuansa panggung tidak terlalu suram dan para penonton bisa melihat ekpresi dari para aktor.
Juga memakai lampu freshnel, fungsinya untuk menghilangkan bayangan pada pemain di atas
panggung.
IV
Unit 7, Unit 8, Unit 9, Unit 10, Unit 11, Unit 12, Unit 13, Unit 14, Unit 15

Lampu : tetap menggunakan lampu hijau dan biru serta penambahan lampu kuning agar
nuansa panggung tidak terlalu suram dan para penonton bisa melihat ekpresi dari para aktor.
Ada tambahan lampu warna merah disudut kanan dan kiri ketika Mat Kontan keluar, hal ini
agar tercipta nuansa dramatisasi. Juga memakai lampu freshnel, fungsinya untuk
menghilangkan bayangan pada pemain di atas panggung.

UNIT 16
Lampu : tetap menggunakan lampu hijau dan biru serta penambahan lampu kuning agar
nuansa panggung tidak terlalu suram dan para penonton bisa melihat ekpresi dari para aktor.
Ada tambahan lampu warna merah disudut kanan dan kiri ketika Mat Kontan keluar, hal ini
agar tercipta nuansa dramatisasi. Juga menggunakan lampu yang berada di tengah ketika
Soleman berada di tengah panggung. Ini agar Soleman dapat terlihat oleh penonton dan
penonton juga dapat melihat ekpresi dari Soleman. Juga memakai lampu freshnel, fungsinya
untuk menghilangkan bayangan pada pemain di atas panggung.

Unit 17, Unit 18, Unit 19


Lampu : tetap menggunakan lampu hijau dan biru serta penambahan lampu kuning agar
nuansa panggung tidak terlalu suram dan para penonton bisa melihat ekpresi dari para aktor.
Juga memakai lampu freshnel, fungsinya untuk menghilangkan bayangan pada pemain di atas
panggung.

V
UNIT 20, UNIT 21, UNIT 22, UNIT 23

Lampu : tetap menggunakan lampu hijau dan biru serta penambahan lampu kuning agar
nuansa panggung tidak terlalu suram dan para penonton bisa melihat ekpresi dari para aktor.
Tambahan lampu merah di sudut kiri dan kana untuk kesan dramatisasi. Juga memakai
lampu freshnel, fungsinya untuk menghilangkan bayangan pada pemain di atas panggung.

UNIT 24, UNIT 25


Lampu : tetap menggunakan lampu hijau dan biru serta penambahan lampu kuning agar
nuansa panggung tidak terlalu suram dan para penonton bisa melihat ekpresi dari para aktor.
Tambahan lampu merah di sudut kiri dan kana untuk kesan dramatisasi. Lampu di daereah
tengah juga menyala untuk menguatkan suasana dan untuk memperjelas kedudukan Utai di
atas panggung. Juga memakai lampu freshnel, fungsinya untuk menghilangkan bayangan
pada pemain di atas panggung.
3
VI
UNIT 26, UNIT 27, UNIT 28, UNIT 29, UNIT 30, UNIT 31, UNIT 32, UNIT 33, UNIT
34, UNIT 35, UNIT 36, UNIT 37, UNIT 38, UNIT 39
Lampu : tetap menggunakan lampu hijau dan biru serta penambahan lampu kuning agar
nuansa panggung tidak terlalu suram dan para penonton bisa melihat ekpresi dari para aktor.
Tambahan lampu merah di sudut kiri dan kana untuk kesan dramatisasi. Lampu di daerah
tengah mulai meredup. Juga memakai lampu freshnel, fungsinya untuk menghilangkan
bayangan pada pemain di atas panggung.

VII
UNIT 40, UNIT 41, UNIT 42, UNIT 43, UNIT 44, UNIT 45, UNIT 46, UNIT 47
Lampu : tetap menggunakan lampu hijau dan biru serta penambahan lampu kuning agar
nuansa panggung tidak terlalu suram dan para penonton bisa melihat ekpresi dari para aktor.
Tambahan lampu merah di sudut kiri dan kana untuk kesan dramatisasi. Lampu di daerah
tengah agak terang. Juga memakai lampu freshnel, fungsinya untuk menghilangkan bayangan
pada pemain di atas panggung.

VIII
UNIT 48, UNIT 49, UNIT 50, UNIT 51, UNIT 52, UNIT 53, UNIT 54, UNIT 55, UNIT
56
Lampu : tetap menggunakan lampu hijau dan biru serta penambahan lampu kuning agar
nuansa panggung tidak terlalu suram dan para penonton bisa melihat ekpresi dari para aktor.
Tambahan lampu merah di sudut kiri dan kana untuk kesan dramatisasi. Lampu di daerah
tengah agak terang. Juga memakai lampu freshnel, fungsinya untuk menghilangkan bayangan
pada pemain di atas panggung.

IX
UNIT 57, UNIT 58
Lampu : tetap menggunakan lampu hijau dan biru serta penambahan lampu kuning agar
nuansa panggung tidak terlalu suram dan para penonton bisa melihat ekpresi dari para aktor.
Tambahan lampu merah di sudut kiri dan kana untuk kesan dramatisasi. Lampu di daerah
tengah agak terang. Juga memakai lampu freshnel, fungsinya untuk menghilangkan bayangan
pada pemain di atas panggung.
UNIT 59
Lampu : tetap menggunakan lampu hijau dan biru serta penambahan lampu kuning agar
nuansa panggung tidak terlalu suram dan para penonton bisa melihat ekpresi dari para aktor.
Tambahan lampu merah di sudut kiri dan kana untuk kesan dramatisasi. Lampu di daerah
tengah meredup. Menggunakan lampu deng efek petir ketika Soleman mengakui bahwa anak
yang diakui Mat kOntan sebagai nakanya ternyata darah daging Soleman. Juga memakai
lampu freshnel, fungsinya untuk menghilangkan bayangan pada pemain di atas panggung.

UNIT 60, UNIT 61, UNIT 62


Lampu : tetap menggunakan lampu hijau dan biru serta penambahan lampu kuning agar
nuansa panggung tidak terlalu suram dan para penonton bisa melihat ekpresi dari para aktor.
Tambahan lampu merah di sudut kiri dan kana untuk kesan dramatisasi. Lampu di daerah
tengah agak terang. Juga memakai lampu freshnel, fungsinya untuk menghilangkan bayangan
pada pemain di atas panggung.
XI
UNIT 63, UNIT 64, UNIT 65
Lampu : tetap menggunakan lampu hijau dan biru serta penambahan lampu kuning agar
nuansa panggung tidak terlalu suram dan para penonton bisa melihat ekpresi dari para aktor.
Tambahan lampu merah di sudut kiri dan kana untuk kesan dramatisasi. Lampu di daerah
tengah agak terang. Juga memakai lampu freshnel, fungsinya untuk menghilangkan bayangan
pada pemain di atas panggung.

XII
UNIT 66, UNIT 67
Lampu : tetap menggunakan lampu hijau dan biru serta penambahan lampu kuning
agar nuansa panggung tidak terlalu suram dan para penonton bisa melihat ekpresi dari para
aktor. Tambahan lampu merah di sudut kiri dan kana untuk kesan dramatisasi. Lampu di
daerah tengah agak terang. Juga memakai lampu freshnel, fungsinya untuk menghilangkan
bayangan pada pemain di atas panggung.

XIII
UNIT 68, UNIT 69
Lampu : tetap menggunakan lampu hijau dan biru serta penambahan lampu kuning agar
nuansa panggung tidak terlalu suram dan para penonton bisa melihat ekpresi dari para aktor.
Tambahan lampu merah di sudut kiri dan kana untuk kesan dramatisasi. Lampu di daerah
tengah agak terang. Juga memakai lampu freshnel, fungsinya untuk menghilangkan bayangan
pada pemain di atas panggung.

XIV
5
UNIT 70
Lampu : tetap menggunakan lampu hijau dan biru serta penambahan lampu kuning agar
nuansa panggung tidak terlalu suram dan para penonton bisa melihat ekpresi dari para aktor.
Tambahan lampu merah di sudut kiri dan kana untuk kesan dramatisasi. Lampu di daerah
tengah meredup. Menggunakan lampu dengan efek petir ketika Paijah menjerit histeri dari
dalam rumahnya. Juga memakai lampu freshnel, fungsinya untuk menghilangkan bayangan
pada pemain di atas panggung. Lampu mati.

XV
UNIT 71
Lampu : menggunakan lampu sorot tengah, ketika Paijah duduk di tengah panggung dengan
meratapi nasibnya. Setelah Paijah selesai berdendang, lampu mati. Selesai.

Anda mungkin juga menyukai