PENDAHULUAN
1.2. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. apa saja jenis dan konstruksi yang terdapat pada mesin bubut?
2. apa saja jenis-jenis pengerjaan yang dapat dilakukan dengan mesin bubut?
3. Bagaimana perhitungan dan apa saja parameter dalam membubut?
1. BAB I Pendahuluan
Berisi mengenai latar belakang dan pengertian membubut, permasalahan, tujuan dan manfaat
penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
MESIN BUBUT DAN KONSTRUKSINYA
Mesin bubut termasuk mesin perkakas dengan gerak utama berputar. Ditinjau
dari daya penggerak dan ukurannya, mesin bubut dikelompokkan menjadi:
A. Jenis - jenis mesin bubut
1. Mesin Bubut Ringan
Mesin bubut ringan adalah mesin bubut dengan daya dan ukuran serta
bobot yang ringan. Mesin ini biasanya diletakkan diatas meja atau bangku,
sehingga disebut mesin bubut lantai.
b. Mesin bubut standar dengan transmisi roda rantai: mesin bubut standar
yang hubungan puatran motor penggerak ke poros utamanya
menggunakan transmisi rantai dan roda rantai.
c. Mesin bubut standar dengan transmisi roda gigi: mesin bubut standar
yang hubungan putaran dari motor penggerak kesumbu utamanya diatur
dengan roda gigi yang terpasang pada roda gigi transmisi.
5. Penyangga
Penyangga digunakan pada saat membubut batang ulir yang
panjang,dapat juga berfungsi sebagai penahan gaya sentrifugal akibat
putaran tinggi.
a. penyangga tetap: Penyangga ini dikunci pada bed mesin agar
benda kerja dapat berputar tetap pada sumbunya.
7. Penjepit Pahat
Penjepit pahat yaitu rumah pahat yang dipasang diatas eretan.
Penjepit pahat berfungsi sebagai penjepit pahat bubut agar posisi mata
pahat benda tetap kuat sejajar dengan sumbu benda kerja.
Penjepit pahat ada yang mempunyai tempat pahat lebih dari satu
sehingga untuk pembubutan tertentu dapat dipasang beberapa macam
pahat sekaligus pada penjepit pahat dan digunakan sesuai dengan urutan
operasi pembubutannya.
PAHAT BUBUT
Pahat bubut adalah penyayat yang digunakan pada mesin bubut. benda
kerja bergerak berputar, disayat dengan pahat yang dapat digerakkan kekiri,
kekanan,atau kedepan sesuai dengan gerakkan penyayatan yang diperlukan.
SISTEM PENCEKAMAN
Untuk memegang benda kerja yang akan dikerjakan dalam mesin bubut
diperlukan alat pencekam yang kokoh. Alat ini dipasang pada spindle utama dengan
beberapa metode, antara laindengan spindle bentuk berulir, dengan pasak melintang,
dengan pasangan mur dan baut.
1. Pencekaman denagan chuck
Macam-macam chuck:
Three jaw chuck: Untuk mencekam benda kerja yang silindris atau
bidang persegi kelipatan tiga yang simetri.
Four jaw chuck: Untuk mencekam benda kerja yang silindris atau
bidang bersegi kelipatan empat yang simetri.
Menurut gerakan rahang dari chuck maka dibedakan yaitu:
Universal chuck, dimana rahang-rahang dari chuck dapat bergerak
maju/mundur secara bersamaan.
Independet chuck, dimana rahang-rahang dari chuck bergerak maju /
mundur secara sendiri-sendiri. Keuntungannya yaitu bias mencekam
benda kerja yang mempunyai bentuk tidak teratur,eksentrik dan lebih
kuat.
2. Pemasangan benda kerja pada cekam
Outside grip untuk mencekam benda berdiameter besar.
Inside grip untuk pencekaman benda kerja dengan memberikan gaya
pada diameter dalam.
Outside grip untuk pencekaman benda kerja berdiameter kecil.
PARAMETER-PARAMETER PEMOTONGAN LOGAM DALAM PEMESINAN BUBUT
dan PERHITUNGAN PUTARAN MESIN
1. Kecepatan Potong
Cutting speed atau kecepatan potong adalah kecepatan potong pada putaran
utama. Bila benda kerja berputar satu kali, panjang yang dilalui oleh pahat sama dengan
keliling benda kerja.
Kecepatan potong tidak dapat dipilih sembarangan. Bila kecepatan potong rendah
akan memakan waktu dalam dalam mengerjakannya. Bila kecepatan terlalu tinggi pahat
akan kehilangan kekerasan (karena panas),cepat rusak atau tumpul. Oleh sebab itu
kecepatan potong harus ditentukan sesuai dengan tabel.
2. Rumus
Kecepatan potong ialah panjang potongan dalam m/min (meter per
menit), maka rumusnya adalah :
V:π .d .n (m/min)
1000
D0−D f
t=
2
Kedalaman pemotongan diukur tegaklurus terhadap sumbu benda kerja.
L∗i
Tm =
s∗n
Dimana:
L = panjang total yang akan dibubut
I = jumlah pemotongan
n = rpm
s = Total Feed (mm/put.)