Anda di halaman 1dari 2

A.

Berpikir Ilmiah
Disadari bahwa pembahasan tentang berpikir ilmiah
tidak akan tuntas dalam artikel singkat ini. Oleh sebab itu,
aspek yang diungkapkan hanya terkait dengan aspek dasar
berpikir ilmiah yang mencakup tujuan, langkah-langkah dan
aplikasinya. Pembahasan lebih tuntas tentang berpikir ilmiah
dapat ditemukan dalam berbagai sumber seperti internet,
buku-buku filsafat ilmu, metode penelitian, dan sebagainya.

Tujuan berpikir ilmiah, sama dengan metode berpikir


lainnya seperti berpikir konvergen, divergen, dan
sebagainya, adalah untuk menemukan kebenaran. Sesuai
dengan label berpikir ilmiah, maka kebenaran yang
dimaksud adalah kebenaran ilmiah. Oleh sebab itu, perlu
digarisbawahi bahwa ada jenis kebenaran lain yang tidak
dapat dibuktikan secara ilmiah namun harus diyakini melalui
metode lain seperti melalui iman, misalnya kebenaran
mutlak dalam ajaran-ajaran agama dan kepercayaan seperti
adanya kehidupan sesudah kematian, sorga, neraka, dan
sebagainya.

Berdasarkan uraian paragraf di atas, diperoleh


gambaran bahwa aplikasi berpikir ilmiah adalah penelitian
ilmiah. Sesuai dengan sudut pandang, objek, dan tujuan,
maka penelitian ilmiah itu dapat bermuara pada penelitian
kuantitatif dan kualitatif. Meskipun demikian, secara singkat
dapat dinyatakan bahwa penelitian kuantitatif sangat
berperan dalam pengembangan ilmu alam (natural science)
dan penelitian kualitatif sangat berperan dalam
pengembangan ilmu sosial (social science).
No Kaidah karya ilmiah Contoh judul
1 Ortografis Kelainan Reflaksi dan Penyebabnya
bagi Anak Usia Dini
2 Fonologis Rehablitasi pada Penderita
Hipermetropia pada Anak Usia Dini
3 Morfologis Akibat Kelainan Reflaksi Astigmat
pada Fungsi Penglihatan
4 Sintaksis Penderita Presbiofia pada Usia Empat
puluh Tahunan
5 semantis Gejala pada Kelainan Reflaksi Miopia
dan Cara Penaggulanginya.

Anda mungkin juga menyukai