BAB I PENDAHULUAN
1
Laporan Kerja Praktek
memiliki rongga sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Setelah logam cair
memenuhi rongga dan kembali ke bentuk padat, selanjutnya cetakan
disingkirkan dan hasil cor dapat digunakan untuk proses sekunder. Pada
proses pengecoran, mulai dari pemilihan proses yang akan digunakan sampai
pemilihan sistem saluran juga sangat diperlukan waktu produksi yang
singkat. Di dalam perencanaan sistem saluran yang baik diperlukan banyak
faktor yang harus dipertimbangkan. Untuk itu, mengenai adanya suatu
permasalahan yang ada pada proses pengecoran dapat dilihat secara detail
dan memberi tambahan pengetahuan bagi mahasiswa yang sedang melakukan
kerja praktek.
1.2 Maksud dan Tujuan
Segala aktifitas yang kita jalani pada saat ini adalah ilmu pengetahuan
yang harus kita dapati dan kita kuasai guna menambahkan wawasan dan
intelektual kita. Sehingga aktifitas yang kita jalani mempunyai tujuan.
Didalam kerja praktek ini penulis mempunyai maksud dan tujuan sebagai
berikut : 1. Untuk memperoleh kemantapan pengetahuan tentang
2
Laporan Kerja Praktek
6. Menumbuhkan sikap dan rasa tanggung jawab atas tugas atau pekerjaan
yang diberikan untuk dilaksanakan dengan sungguhsungguh. 7. Sebagai
syarat untuk menempuh gelar kesarjanaan di Jurusan Teknik Mesin
Universitas Islam Indonesia. 8. Menumbuh kembangkan sikap kreativitas dan
inisiatif dalam menggembangkan dan menciptakan penemuan baru dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi.
1.3 Ruang Lingkup Penulisan
Didalam melaksanakan kerja praktek, supaya permasalahan yang dihadapi
lebih terarah maka penulis membatasinya pada proses produksi yaitu
khususnya pada bagian proses pengecoran saja dengan sistem pengamatan
lapangan (observasi) yang menjadi bahan kajian dengan menggunakan data,
hasil wawancara dan diskusi dari beberapa karyawan Perusahaan Trimbulindo
Gear Komponen. Dengan pembatasan masalah yang tidak terlalu luas
diharapkan dapat mempelajari dan mengolah data-data yang terdapat dalam
proses pengecoran bisa lebih mendetail.
1.4 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
Lokasi : Perusahaan Trimbulindo Gear Komponen Juwana Pati Jawa Tenggah.
Waktu pelaksanaan : Tanggal 16 Juni 2009 s/d 16 Juli 2009. Senin s/d
Kamis dan Sabtu pukul 08.00 – 15.00. Istirahat pukul 12.00 – 13.00.
Jum’at pukul 08.00 – 11.00.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran dan mempermudah dalam mempelajari isi laporan
maka pada penulisan laporan ini terbagi menjadi empat bab, yaitu :
3
Laporan Kerja Praktek
BAB I
BAB II
BAB III Menerangkan tentang proses produksi khususnya pada bagian proses
pengecoran. BAB IV Merupakan bab penutup yang berisikan tentang
kesimpulan beserta saran yang didapat pada saat pelaksanaan kerja
praktek.
4
Laporan Kerja Praktek
5
Laporan Kerja Praktek
sekala besar, sedang maupun kecil. Namun hal itu tidak menutup
kemungkinan untuk konsumen di luar daerah Pati.
Seiring dengan perkembangannya perusahaan Trimbulindo Gear Komponen
juga mulai merambah daerah di luar Pati dan bahkan mencakup Jawa
Tengah, ini terbukti dengan banyaknya konsumen dari daerah luar
Pati.
6
Laporan Kerja Praktek
7
Laporan Kerja Praktek
b. Makan
Pemberian makan kepada karyawan sebanyak 2 (dua) kali sehari,
termasuk jika lembur.
c. Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR)
Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) kepada setiap karyawan
berupa uang sebesar Rp. 250.000,-.
d. Pemberian Bingkisan Hari Raya
Bentuk dan banyaknya tergantung dari kebijakan perusahaan,
dilihat dari jumlah anggota keluarga karyawan.
2.6 Fasilitas Kerja
Fasilitas yang diberikan perusahaan pada karyawan, meliputi :
Mushola.
Ruang istirahat bagi karyawan.
Kamar mandi.
Masker, sarung tangan, pelindung telinga.
2.7 Struktur Organisasi
Manager
Material
Pengecoran
Finishing
8
Laporan Kerja Praktek
Penjelasan :
1. Manager
Sekaligus sebagai pimpinan perusahaan dan yang bertanggung jawab
secara keseluruhan atas semua divisi-divisi yang berada di
bawahnya.
2. Management
a. Distribution
Segala hal yang menyangkut semua jenis distribusi baik itu
produk jadi, material ataupun komponen lainnya yang
berhubungan dengan proses produksi di dalam perusahaan.
b. Marketing
Lebih menekankan pada aspek keuangan, penjualan dan
administrasi perusahaan.
3. Production
a. Material
Bagian material dikhususkan pada persiapan bahan/material
suatu produk sebelum siap untuk diproduksi.
b. Pengecoran
Pengecoran merupakan bagian divisi yang khusus untuk proses
produksi itu sendiri.
c. Finishing
Bagian finishing merupakan bagian terakhir dari suatu proses
produksi sebelum material benar – benar siap untuk di
pasarkan. Bagaian ini meliputi proses blasting.
9
Laporan Kerja Praktek
Pasir Bekas
Coran
Finishing
Gambar.3.1. Diagram Alir Proses Pembuatan Cor Logam Dengan Pasir Cetak.
Aristya Sukma Aji (02 525 046) 11
Laporan Kerja Praktek
3.2. Pembuatan Pola Pola yang digunakan untuk pembuatan cetakan benda
cor, dapat digolongkan menjadi pola logam dan pola kayu (termasuk pola
plastik). Pola logam dipergunakan agar dapat menjaga ketelitian ukuran
benda cor, terutama dalam masa produksi, sehingga umur pola bisa lebih
lama dan produktivitas lebih tinggi. Bahan dari pola logam bisa bermacam-
macam sesuai dengan penggunaanya. Sebagai contoh, logam tahan panas
seperti : besi cor, baja cor, dan paduan tembaga adalah cocok untuk pola
pada pembuatan cetakan kulit, sedangkan paduan ringan adalah mudah diolah
dan dipilih untuk pola yang dipergunakan dalam masa produksi dimana
pembuatan cetakan dilakukan dengan tangan. Pola kayu dibuat dari kayu,
murah, cepat dibuatnya dan diolahnya dibandingkan dengan pola logam. Oleh
karena itu pola kayu umumnya dipakai untuk cetakan pasir. Sekarang sering
dipakai pola kayu yang permukaannya diperkuat dengan lapisan plastik.
3.2.1. Gambar Untuk Pengecoran Hal pertama yang harus dilakukan pada
pembuatan pola adalah mengubah gambar perencanaan menjadi gambar untuk
pengecoran. Dalam hal ini dipertimbangkan bagaimana membuat coran yang
baik, bagaimana menurunkan biaya pembuatan cetakan, bagaimana
membuat pola yang mudah, bagaimana menurunkan menstabilkan inti- inti dan
bagaimana cara mempermudah pembongkaran cetakan, kemudian menetapkan arah
kup dan drag, posisi permukaan pisah, bagian yang dibuat oleh cetakan
utama dan bagian yang dibuat oleh inti. Selanjutnya menetapkan tambahan
penyusutan, tambahan untuk penyelesaian dengan mesin, kemiringan pola dan
seterusnya, dan dibuat gambar untuk pengecoran yang kemudian diserahkan
kepada pembuat pola. 3.2.2. Menentapkan Kup, Drag dan Permukaan Pisah
Penentuan kup, drag dan permukaan pisah adalah hal yang paling penting
untuk mendapat coran yang baik. Hal ini membutuhkan
12
Laporan Kerja Praktek
13
Laporan Kerja Praktek
Sama dengan atas dan aluminium. Paduan aluminium, brons, baja cor tebal
(5 – 7 mm). Kuningan kekuatan tinggi, baja cor. Baja cor tebal ( > 10
mm). Coran baja yang lebih besar. Coran baja besar dan tebal.
pelenturan
Setelah penentuan macam pola, maka gambarnya dibuat. Pola dibagi menjadi
pelat bulat, silinder, setengah lingkaran, segi empat siku, paralel
pipidum atau pelat biasa menurut bentuk dari setiap bagian pola.
Penentuan sifat struktur kayu pola dibuat tahun) dengan dan
mempergunakan
(lingkaran
17
Laporan Kerja Praktek
dan seams. Yaitu benda cor yang dihasilkan seakan-akan membentuk alur-
alur aliran kontinu logam yang masuk kedalam rongga cetak, dimana alur
satu dengan alur lai berdampingan daya ikatannya tidak begitu baik. Jika
temperatur penuangan terlalu tinggi pasir yang terdapat pada dinding
gating sistem dan rongga cetakan mudah lepas sewaktu bersentuhan dengan
logam cair dan permukaanya menjadi kasar. Terjadi reaksi yang cepat
antara logam tuang, dengan zat padat, cair dan gas diadalam rongga
cetakan. Dari pengujian ini dapat dicari daerah temperatur penuangan yang
menghasilkan produk dengan cacat yang seminim mungkin. 3.4.2. Komposisi
Paduan Logam cair yang memiliki fluiditas yang tinggi adalah logam murni
dan alloys komposisi eutectic. Alloys yang dibentuk dari larutan padat,
dan memiliki range pembekuan yang besar memiliki fluiditas yang jelek.
Contoh Pola spiral hasil pengujian Fluiditas, ada beberapa metoda dalam
mengukur fluiditas. Metoda ini dibedakan berdasarkan bentuk rongga cetak
yang digunakan untuk mengetahui mampu alir logam cair. Ada rongga cetak
yanmg berbentuk spiral dan ada juga rongga cetak yang berbentuk lorong
yang memanjang. Pemilihan metoda ini sangat tergantung. Beberapa bentuk
cetakan untuk pengukuran Fluiditas
dari bentuk benda kerja dan bahan cetakan yang akan digunakan. Dalam
melakukan pengukuran mampu alir dipraktikum ini digunakan metode dengan
rongga cetak yang berbentuk sp iral. Meskipun hasil pengukuran dengan
metoda diatas dipengaruhi oleh sifat-sifat cetakan, namun pengukuran
tersebut sangat praktis, karena langsung
menggambarkan bagaimana mampu alir logam cair dalam rongga cetak dengan
bahan cetakan sebenarnya. Harga fluiditasnya
dinyatakan dengan panjang (dalam mm) spiral yang terisi logam. Atas dasar
hal ini, fluiditas juga dikenal dengan istilah Fluid life.
Aristya Sukma Aji (02 525 046) 19
Laporan Kerja Praktek
21
Laporan Kerja Praktek
3.8. Pemeriksaan Produk Cor Inspeksi atau pemeriksaan produk coran adalah
pemeriksaan terhadap produk coran untuk mengetahui ada tidaknya cacat
pada produk coran tersebut. Karena potensi terjadinya cacat pada coran
cukup tinggi, maka inspeksi terhadap produk coran perlu dilakukan. 3.8.1
Tujuan inspeksi atau pemeriksaan coran Memelihara kualitas Kualitas
dan baiknya produk coran harus dijamin dengan jalan memisahkan produk
yang gagal. Penekanan biaya dengan mengetahui lebih dulu produk yang
cacat Dalam pemeriksaan penerimaan bahan baku dan bahan yang diproses
sejak dari pembuatan cetakan sampai selesai, produk yang cacat harus
diketahui seawal mungkin agar dapat menekan biaya pekerjaan.
Penyempurnaan teknik Menurut data kualitas yang didapat dari pemeriksaan
dan percobaan, menyisihkan produk yang cacat dapat dilakukan lebih awal
dan selanjutnya tingkat kualitas dapat dipelihara dengan memeriksa data
tersebut secara kolektif, sehingga kualitas dan teknik pembuatan dapat
disempurnakan. 3.8.2 Jenis-jenis pemeriksaan Dalam pemeriksaan produk
coran ada beberapa penggolongan yang dilakukan untuk mempermudah dalam
pelaksanaanya.
22
Laporan Kerja Praktek
demikian juga pada setiap produk diteliti produk yang tidak memenuhi
ukuran (standar pemeriksaan ukuran). Pemeriksaan cacat dalam
(Pemeriksaan tak merusak) Dalam pemeriksaan ini diteliti adanya cacat-
cacat dalam seperti : rongga udara, rongga penyusutan, inklusi, retakan
dan sebagainya yang ada di dalam produk coran tanpa
karena salah pertimbangan. Dalam hal pertama ditinjau dari segi biaya
tidak menguntungkan sedangkan hal kedua bisa menyebabkan kehilangan
kepercayaan pada perusahaan. Sebagai hasil dari pemeriksaan produk
mengenai : macam cacat, bentuk, tempat yang diteliti, keadaan produk dan
lain- lainnya harus dicatat secara tepat, selanjutnya bagi produk yang
lulus pemeriksaan, tingkat kualitasnya harus dicatat dengan jalan yang
sama, dan hasil pencatatan tersebut harus diberikan sebagai umpan balik
pada bagian perencanaan teknik. Bagian perencanaan teknik mengadakan
pengaturan kualitas menurut data tersebut dan dilaksanakan untuk
pencegahan cacat-cacat. Adalah penting untuk memelihara dan
menyempurnakan data tersebut agar selalu dapat menyiapkan standar
pemeriksaan yang lebih sempurna. Pemeriksaan penerimaan dari bahan baku
dan bahan yang diproses adalah salah satu pemeriksaan utama yang mungkin
banyak kerusakan terjadi karena kecerobohan dalam penerimaan tersebut.
Oleh karena itu pemeriksaan penerimaan harus dilakukan secara ketat.
Komisi pengecoran international telah membuat penggolongan cacat-cacat
coran dan dibagi menjadi 9 kelas, yaitu : Ekor tikus tak menentukan
atau kekerasan yang meluas Lubang- lubang Retakan Permukaan kasar
Salah alir Kesalahan ukuran Inklusi dan struktur tak seragam
Deformasi Cacat-cacat tak nampak
24
Laporan Kerja Praktek
BAB IV PENUTUP
25
Laporan Kerja Praktek
26
Laporan Kerja Praktek
DAFTAR PUSTAKA
Bandung1998. Prof. Ir. Tata Surdia, M.S. Met. E, Prof. Dr. Kenji
Chijiwa, Teknik Pengecoran Logam, Bandung 1987. Balai Besar
Pengembangan Industri Logam dan Mesin, Rancangan Sistem Saluran Tuang,
Pendidikan dan Pelatihan Dasar Teknologi Foundry, Bandung1998. Manual
Book, Manajemen Pemasaran Perusahaan Trimbulindo Gear Komponen.
27
Laporan Kerja Praktek
LAMPIRAN
28
Laporan Kerja Praktek
Gambar Produk
Proses Peleburan
29
Laporan Kerja Praktek
Pembuatan Pola
30
Laporan Kerja Praktek
Cetak Pasir
31