Anda di halaman 1dari 5

KEFARMASIAN

A. Defenisi/Batasan
 Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional,dan kosmetika. (UU
Kesehatan no.36 tahun 2009)
o Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau
keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk
manusia.
o Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau
campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan
untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku
di masyarakat . (UU Kesehatan no.36 tahun 2009)
 Pengendalian, pengobatan, dan/atau perawatan dapat dilakukan berdasarkan ilmu
kedokteran dan ilmu keperawatan atau cara lain yang dapat
dipertanggungjawabkan kemanfaatan dan keamanannya.
 Pelaksanaan pengobatan dan/atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran atau
ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
keahlian dan kewenangan untuk itu.
 Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap pelaksanaan pengobatan dan/atau perawatan atau berdasarkan cara lain
yang dapat dipertanggungjawabkan.
 Sediaan farmasi harus aman, berkhasiat/bermanfaat, bermutu, dan terjangkau.
 Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan,
menyimpan, mengolah, mempromosikan, dan mengedarkan obat dan bahan yang
berkhasiat obat.
 Ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaran
sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan
farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
 Pemerintah berkewajiban membina, mengatur, mengendalikan, dan mengawasi
pengadaan, penyimpanan, promosi, dan pengedaran
 Sumber sediaan farmasi yang berasal dari alam semesta dan sudah terbukti
berkhasiat dan aman digunakan dalam pencegahan, pengobatan, dan/atau
perawatan, serta pemeliharaan kesehatan tetap harus dijaga kelestariannya.
 Masyarakat diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengolah, memproduksi,
mengedarkan, mengembangkan, meningkatkan, dan menggunakan sediaan farmasi
yang dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya.
 Pemerintah menjamin pengembangan dan pemeliharaan sediaan farmasi.
 Sumber obat tradisional yang sudah terbukti berkhasiat dan aman digunakan dalam
pencegahan, pengobatan, perawatan, dan/atau pemeliharaan kesehatan tetap
dijaga kelestariannya.
 Pemerintah menjamin pengembangan dan pemeliharaan bahan baku obat
tradisional .
 Penggunaan sediaan farmasi yang berupa narkotika dan psikotropika hanya dapat
dilakukan berdasarkan resep dokter atau dokter gigi dan dilarang untuk
disalahgunakan.
 Ketentuan mengenai narkotika dan psikotropika dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Setiap orang yang memproduksi, menyimpan, mengedarkan, dan menggunakan
narkotika dan psikotropika wajib memenuhi standar dan/atau persyaratan tertentu.
 Ketentuan mengenai produksi, penyimpanan, peredaran, serta penggunaan
narkotika dan psikotropika dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.
 Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan diselenggarakan untuk melindungi
masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan/atau keamanan dan/atau
khasiat/kemanfaatan.
 Penggunaan obat dan obat tradisional harus dilakukan secara rasional.
 Sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan baku obat harus memenuhi syarat
farmakope Indonesia atau buku standar lainnya.
 Sediaan farmasi yang berupa obat tradisional dan kosmetika serta alat kesehatan
harus memenuhi standar dan/atau persyaratan yang ditentukan.
 Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin
edar.
 Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi
persyaratan objektivitas dan kelengkapan serta tidak menyesatkan.
 Pemerintah berwenang mencabut izin edar dan memerintahkan penarikan dari
peredaran sediaan farmasi dan alat kesehatan yang telah memperoleh izin edar,
yang kemudian terbukti tidak memenuhi persyaratan mutu dan/atau keamanan
dan/atau kemanfaatan, dapat disita dan dimusnahkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan

B. Tujuan Pelayanan
 Meningkatkan kualitas hidup pasien (Kepmenkes 1027, thn 2004)
 Penyembuhan penyakit (PP 72 1998)
 Pemulihan kesehatan (PP 72 1998)
 Untuk mengutamakan penggunaan obat generik dalam pelayanan kesehatan (PP 72
1998)
 Untuk penggunaan obat tradisional sebagai upaya kesehatan mandiri (PP 72 1998)

C. Jenis Pelayanan yang Dikerjakan


 Penyediaan sediaan farmasi oleh Produsen yang memperoleh izin dari pemerintah
 Penyaluran sediaan farmasi dari produsen ke Apotik atau Toko Obat oleh
perusahaan yang telah memperoleh izin dari pemerintah
 Pelayanan resep (Kepmenkes 1027, thn 2004)
o Pemberian dan penyediaan obat yang rasional
o Pemberian informasi yang lengkap dan jelas tentang obat yang diberikan
o Memonitoring penggunaan obat
o Pencatatan atau pendokumentasian
 Promosi dan Edukasi (Kepmenkes 1027, thn 2004)
o Penyebaran informasi melalui penggunaan media
 Pelayanan Residensial (Home care) (Kepmenkes 1027, thn 2004)
o Pelayanan kefarmasian bersifat kunjungan kerumah bagi para lansia dan
pasien dengan pengobatan penyakit kronis

D. Jenis Organisasi
 Produsen Farmasi
o Perusahaan obat
o Produksi obat tradisional
 Distributor
o Perusahaan penyalur obat dari produsen ke penyedia obat

 Penyedia farmasi
o Apotek
o Toko Obat

E. Jejaring Pelayanan

Produsen Perusahaan Penyalur Masyarakat


(Marketing) Apotik/Toko Obat

F. Isu Strategis
 Harga obat yang sangat mahal diluar generik
 Dokter enggan meresepkan obat generik
 Mutu dan kualitas obat generik yang rendah
 Pengawasan terhadap mutu dan komposisi obat tradisional yang masih rendah
 Entertaint yang berlebihan dan mengikat dari distrubutor ke dokter

G. Perubahan yang diharapkan


 Pemerintah menjamin ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan terutama
obat esensial.
 Pemerintah menyusun daftar dan jenis obat yang secara esensial harus tersedia bagi
kepentingan masyarakat.
 Sanksi yang tegas dan ketat terhadap produsen, penyalur, apotik, Toko obat dan
petugas farmasi jika melakukan tindakan-tindakan yang merugikan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai