Anda di halaman 1dari 3

Rumus Bahagia

oleh Inspirasi Taqwa pada 16 Desember 2010 jam 15:59

Assalamualaikum wr.  wb.

Halo sahabat taqwa, bagaimana kabar anda hari ini, moga makin sejahtera dan bahagia selalu.
Berbicara tentang kebahagiaan, seolah-olah kita tidak kan puas dalam menggali arti dan
maknanya. Berbagai rumus dan definisi dijabarkan untuk menjelaskan kata yang begitu
mempesona ini. Pastinya, tidak ada satu manusia pun yang ingin melewatkan kata ini dalam
kamus hidupnya.

Salah seorang sahabat taqwa berikut ini hendak membagi buah pikir dan renungnya yang begitu
inspiratif dan menggugah tentang rumus kebahagiaan, selamat menyimak sahabat.

________________________________________________________

Semburat sinar mentari selalu hadir menyapa di ufuk timur :  cahayanya membuat langit
merekah merah. Tiap pagi, tetesan embun senantiasa jatuh di sudut dedaunan. Dan tiap pagi pula
kita terus mengawali hari dengan sepercik asa untuk merajut hidup yang lebih syahdu. Tidakkah
sejarah hidup kita akan terasa lebih indah jika sepercik asa dan setangkup harapan itu bisa
menjelma menjadi kenyataan?

Pertanyaannya sederhana : terus apa yang kudu dihayati agar setangkup harapan untuk
menyulam hidup yang syahdu nan bahagia itu bisa menjelma menjadi kenyataan? Apa yang
kudu dilakoni agar sejarah hidup kita yang terus mengalir ini bisa terus mengalun dalam
lengking kebahagiaan dan limpahan kebermaknaan (meaningfulness) ?

Sepotong jawaban untuk merajut happiness life itu barangkali terletak pada formula 3 P atau
singkatan dari Profit/Pay, Passion and Purpose. Jadi kalau kita rumuskan menjadi : Pay +
Passion + Purpose = Happiness.

P yang pertama adalah profit (bagi Anda yang punya usaha sendiri ) atau pay (atau gaji
bagi para pekerja kantoran).
Uang bukanlah segala-galanya, begitu sebuah pepatah lama berkidung. Benar sekali, sebab uang
semata acapkali tidak membikin kita bahagia (money can’t buy us happiness).

Namun sebaliknya juga benar : tanpa income yang cukup, atau apalagi dengan penghasilan yang
terus defisit, kita nyaris tidak bisa hidup dengan tenteram dan tidur nyenyak. Kalau tidak
percaya, tanyakan pada teman atau kerabat kita yang dikejar-kejar debt collector gara-gara
keblablasan memakai kartu kredit, atau terjerat utang lantaran income-nya selalu defisit.

P yang kedua adalah Passion.

Kalaulah kita sudah lulus ujian dalam P yang pertama (pay atau profit), idealnya kita juga bisa
menemukan passion dalam pekerjaan atau usaha yang kita jalankan sehari-hari. Betapa indahnya
kalau kita telah mendapatkan pekerjaan dengan gaji gede, dan kita pun mencintai pekerjaan yang
kita lakukan sehari-hari.

Lazimnya, pay dan passion itu memang berjalan beriringan. Logikanya, jika Anda memiliki
passion dengan pekerjaan Anda, maka Anda akan selalu bersemangat dan gigih dalam
menuntaskan tugas-tugas yang ada. Hasilnya pasti akan mak nyos, dan selanjutnya karir atau
usaha Anda otomatis akan terus melaju. Tentu dengan begitu, gaji atau profit Anda akan terus
juga melesat naik.

Sebaliknya, kalau Anda tidak punya passion, maka Anda akan menjalani pekerjaan atau usaha
Anda dengan terpaksa, lalu hasilnya pasti akan brekele, dan selanjutnya karir/usaha Anda akan
mentok. Lalu, gaji atau profit Anda akan stagnan : berhenti, tidak kemana-mana. Waduh cilaka
dong.hehe...

P yang terakhir adalah Purpose.

Kalaulah kita sudah bisa meraih pay/profit yang memadai, dan juga menemukan passion dalam
pekerjaan /bisnis kita; maka bentangan berikutnya adalah : finding purpose in our life.
Maksudnya, bagaimana kita selalu bisa mentautkan pekerjaan dan passion kita pada tujuan
(purpose) yang lebih hakiki, yakni tak lain tak bukan : sebagai bentuk ibadah dan pengabdian
kepada Sang Pencipta Kebahagiaan Sejati.Allah Rabbul 'Alamiin

 
Pay atau profit yang layak dan passion yang terus menyala mungkin akan membawa
kebahagiaan pada hidup kita. Namun hanya melalui niat dan tujuan untuk selalu hormat pada
Sang Ilahi yang benar-benar akan membawa kita pada kebahagiaan sejati (The Ultimate
Happiness).

Demikianlah rumus 3P (Pay + Passion + Purpose = True Happines).

Setiap petang, sang mentari selalu tenggelam dalam peraduannya. Setiap hari sejarah hidup kita
terus dianyam. Semoga dalam perjalanan hidup yang panjang itu, kita semua bisa menuntaskan
rumus diatas dengan sempurna. Dan kemudian bisa meraih kebahagiaan yang hakikiki dalam
hidup.

Penulis : Yodhia Antariksa (http://strategimanajemen.net/)

_______________________________________________________

Bagaimana, sahabat taqwa, apakah anda sudah merumuskan arti kebahagiaan dalam hidup dan
pekerjaan anda, ataukah anda telah memiliki definisi tersendiri tentang kebahagiaan.

Apapun itu, semoga dengannya kita semakin akrab dengan "hidup yang bahagia", setuju ?

Anda mungkin juga menyukai