IRWAYANTO
0803035089
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2011
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN.............................................................................3
2. TUJUAN............................................................................................5
3. PEMBAHASAN................................................................................5
4. KESIMPULAN..................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................9
2
1. PENDAHULUAN
3
memberikan perlindungan kepada produk. Kemasan tersier adalah kemasan lapis
ketiga setelah kemasan sekunder, dengan tujuan untuk memudahkan proses
transportasi agar lebih praktis dan efisien. Kemasan tersier bisa berupa kotak
karton atau peti kayu.
4
2. TUJUAN
1. Memberikan wawasan tentang pengaruh pengemasan dan khususnya
bahan kemas alami.
2. Mengetahui pengaruh kemasan terhadap suatu jenis produk makanan.
3. Dapat memilih kemasan sesuai dengan kebutuhaannya.
4. Dapat menerapkan kemasan yang sesuai dengan produk, waktu, dan
tempat.
3. PEMBAHASAN
3.1.A. Plastik
Pada kemasan kue moci, yang biasa di gunakan sebagai kemasan primer
atau kemasan utama adalah kemasan jenis plastik. Namun tidak semua jenis
plastik dapat digunakan sebagai pengemas, Yang relatif lebih aman digunakan
untuk makanan adalah Polyethylene yang tampak bening, dan Polypropylen yang
lebih lembut dan agak tebal. Poly Vinyl Chlorida (PVC) biasanya dipakai untuk
pembungkus permen, pelapis kertas nasi dan bahan penutup karena amat tipis dan
transparan. Sedangkan Vinylidene Chloride Resin dan Poly Vinyl Chlorida (PVC)
bila digunakan mengemas bahan yang panas akan tercemar dioksin, suatu racun
yang sangat berbahaya bagi manusia (albert dkk., 2007).
5
thermoplastik, polietilen mudah dibuat kantung dengan derajat kerapatan yang
baik. pengaruh plastik sebagai kemasan primer kue Moci adalah karena Sifat
permeabilitas gas dan uap air bahan kemasan plastik yang rendah sehingga
menyebabkan masa simpan produk kue Moci tersebut lebih lama. Selain itu,
penggunaan kemasan plastik pada produk kue moci tersebut dapat Menjaga bahan
atau komoditas tetap bersih dan merupakan pelindung terhadap kontaminasi dan
kotoran dari luar dan Dapat memudahkan pada tahap-tahap penanganan,
penumpukan, penyimpanan pengangkutan dan distribusi.
6
Namun kekurangan kemasan ini terletak pada kekerasannya, sehingga
mudah robek jika terlalu di paksakan.
Salah satu jenis kemasan Yang berperan sebagai kemasan sekunder pada
produk kue moci adalah kemasan dari anyaman bambu.
bambu merupakan salah satu jenis bahan pengemasan yang tertua yang di
ketahui oleh manusia (elisa dkk., 2006). penggunaan bambu sebagai kemasan
sangat sering di jumpai, terutama pada produk-produk makan tradisional, salah
satunya adalah kue moci.
keunggulan kemasan dari bambu pada produk kue moci kemasan dari
bambu merupakan kemasan tradisional yang biasanya ditampilkan dalam bentuk
anyaman. sehingga, menghasilkan desain yang khas pada suatu produk (Omit
dkk., 2003). desain yang khas inilah yang akan menarik minat konsumen untuk
membelinya. selain itu, kelebihan dari kemasan yang terbuat dari anyaman bambu
adalah mampu menjaga kelembaban udara, dan dengan sifatnya yang tidak
tembus cahaya membuat bahan yang di kemas dengan anyaman bambu tersebut
terhindar dari reaksi penguraian yang di akibatkan oleh sinar atau cahaya (Omit
dkk., 2003). selain itu, jenis kemasan seperti ini adalah bentuk kemasan ramah
lingkungan. Sehingga produk kue moci yang tersimpan didalam anyaman bambu
tersebut dapat bertahan lebih lama.
7
3.2.B Karton
Selain anyaman bambu yang lebih ramah lingkungan, masih ada jenis
bahan kemasan lain yang dapat di gunakan, yaitu kertas karton. Selain lebih
mudah di bentuk dan di desain, jenis kemasan ini lebih familiar di masyarakat
indonesia. Namun karton juga memiliki kekurangan berupa tidak tahan terhadap
kelembaban yang tinggi. Sehingga tidak cocok jika di gunakan untuk makanan
yang memiliki kelembaban yang cukup tinggi.
4. KESIMPULAN
1. Pengemasan tidak hanya bertujuan untuk melindungi bahan pangan
yang ada di dalamnya agar memiliki masa simpan yang panjang, tetapi
juga untuk menarik minat konsumen.
2. Setiap jenis kemasan memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap
suatu produk.
3. Pengemasan menggunakan kulit jangung sebagai kemasan primer dan
anyaman bambu sebagai kemasan sekunder lebih aman dan lebih khas
dari segi desain.
8
DAFTAR PUSTAKA
Anni Intan, 2010. Bahan-bahan kemasan produk. Universitas Sumatera
Utara. Medan.